1837 2558 1 PB PDF
1837 2558 1 PB PDF
Abstrak
Kulit merupakan salah satu organ tubuh yang rentan terjadi kerusakan, salah satunya akibat suhu tinggi dapat menyebabkan luka
bakar. Penyembuhan luka bakar sangat tergantung dengan manajemen luka yang baik. Terdapat banyak bahan obat-obatan yang
dapat mempercepat kesembuhan luka bakar, antara lain adalah madu. Tujuan penulisan ini adalah meninjau efek pemberian madu
secara topikal terhadap penyembuhan luka bakar. Madu berperan sebagai antibakteri dan saat ini sudah dimanfaatkan dalam
tatalaksana luka bakar. Madu memiliki beberapa sumber nutrisi yang kaya akan asam amino, karbohidrat, protein, vitamin dan
mineral yang berperan dalam mempercepat penyembuhan kulit. Di dalam madu juga terdapat senyawa organik seperti polypenol
dan glykosida yang bersifat antiviral dan antibakteri yang dapat menekan infeksi yang merupakan salah satu penghambat
penyembuhan luka bakar. Madu terbukti dapat menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli, Listeria monocytogenes, dan
Staphylococcus aureus. Nutrisi yang baik, kandungan antiviral dan antibakteri iniliah yang membuat madu efektif sebagai
tatalaksana masalah kulit, terutama luka bakar.
Korespondensi : ArifMz, alamat Perumahan Palem Permai III No D1 Gedong Meneng Bandar Lampung, HP 082281652890, email
m.arif770@gmail.com
terdapat dalam madu seperti magnesium, kalium, Arif (2013) melakukan penelitian pada
potasium, sodium, klorin, sulfur, besi dan fosfat. sampel tikusputih dan didapatkan hasil tingkat
Madu juga mengandung vitamin, seperti vitamin penyembuhan luka bakar hari ke 14. Tikus dibagi
E dan vitamin C serta vitamin B1, B2 dan B6. menjadi 3 kelompok secara random yaitu: K1
Selainitu, terdapat juga unsur-unsur yang lebih (kontrol), K2 (madu 100%), K3 (Gentamisin
kecil lagi, yaitu: 1) Zat pigmen yang berupa Topikal Gel 0,1%×10gr) setelah 14 hari perlakuan
carotene, klorofil, dan sejumlah unsur-unsur dilakukan pengamatan. Dari hasil penelitian luka
turunan klorofil, dan xantofil; 2) unsur-unsur bakar pada kulit tikus tidak terdapat perbedaan
aroma terkandung adalah triptofan, aldehida, bermakna antara kelompok K2 dan K3 dengan
alkohol, dan ester; 3) senyawa gula alkohol yaitu nilai p=0,585. Berdasarkan hasil penelitian
manitol, dulcitol, tanin dan asetilkolin; 4) enzim- perbandingan tingkat kesembuhan luka bakar
enzim pada madu yaitu invertase, diastase, terhadap pemberian madu dan gentamisin
glukosa, oksidase, katalase, fosfatase, dan topikal dapat disimpulkan bahwa madu dapat
peroksidase; 5) zat yang bersifat antibiotik dan dijadikan sebagai obat alternatif pada luka bakar
antiviral yaitu polypenol dan glykosid; 6) hormon- sebagai pengganti antibiotik gentamisin topikal,
hormon nabati, hormon-hormon turunan terutama di daerah terpencil yang sulit untuk
esterogen, prostalglandin, unsur-unsur pengaktif mendapatkan antibiotik gentamisin topikal.17
organ-organ reproduksi pada jantan dan betina.11
Keistimewaan madu sendiri antara lain: 1) Ringkasan
bertahan untuk jangka waktu yang panjang yaitu Luka bakar adalah suatu kehilangan
sekitar dua tahun dengan syarat disimpan jaringan yang disebabkan kontak dengan sumber
ditempat yang kelembabannya terkontrol; 2) anti panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik
mikroba sehingga bakteri dan jamur tidak dapet dan radiasi. Salah satu tatalaksana luka bakar
berkembang pada madu dan komposisi gula di adalah pemberian madu topikal.
dalam madu yang mencapai 80% dari komposisi Madu merupakan cairan manis yang
madu itu sendiri; 3) menjaga ketahanan jaringan diproses oleh lebah yang berasal dari sari pati
sel-sel. 11,13 atau tepung sari bunga, yang dijadikan lebah
Hardian (2006) melakukan penelitian sebagai bahan baku yang disebut nektar, yang
pada sampel marmut dan didapatkan didapat pada sel tumbuhan. Madu dapat
penyembuhan luka yang diberikan madu (nektar membantu mempercepat penyembuhan luka
flora) lebih cepat yaitu 9,67 hari, sedangkan pada bakar dikarenakan efek antibiotika dan
kelompok silver sulfadiazine didapat 10 hari, dan antiviralnya yang menekan pertumbuhan kuman
kelompok control negatif selama 19,17 hari. pada luka.4,6,7
Selain itu, hasil penelitian penggunaan madu Kandungan madu Asam amino,
terhadap luka bakar menjadi steril dalam waktu karbohidrat, protein, dan beberapa jenis mineral
2-6 hari untuk kelopok yang diberikan madu, 7 dan vitamin yang terdapat dalam madu seperti
hari untuk kelompok silver sulfadiazine, dan 7-10 magnesium, kalium, potasium, sodium, klorin,
hari untuk kelompok kontrol.14,15 sulfur, besi dan fosfat. Madu juga mengandung
Terdapat beberapa faktor lain yang vitamin, seperti vitamin E dan vitamin C serta
memperkuat efek antibiotika pada madu , yaitu vitamin B1, B2 dan B6 membantu nutrisi dalam
osmolaritas madu yang tinggi. Pada beberapa proses penyembuhan luka bakar. Madu juga
madu kandungan gulanya bisa mencapai 80% mampu untuk menghambat pertumbuhan
yang terdiri dari glukosa, fruktosa, maltosa dan bakteri sehingga mempercepat penyembuhan.
sukrosa. Kurang dari 18% komponennya adalah Selain itu, madu juga bersifat higroskopik dan
air sehingga mempunya osmolaritas yang tinggi. tidak ada mikroba yang dapat hidup didalamnya.
Kandungan Hidrogen peroksida yang berperan Hal ini didukung oleh osmolaritas madu yang
sebagai glukosa oksidase yang merupakan salah tinggi serta keasaman yang dimiliki madu. Madu
satu enzim yang dikeluarkan oleh lebah kepada juga telah memiliki standarisasi secara nasional,
madu. Enzim ini dapat mengubah senyawa mudah didapat dan dapat bertahan dalam
glukosa dan menghasilkan hidrogen peroksida. penyimpanan untuk waktu yang lebih lama.7,10,11
Madu mempunyai keasaman yang rendah yaitu
pH 3,2-4,5 sehingga mampu untuk menghambat
pertumbuhan bakteri.14,15,16