Anda di halaman 1dari 4

KAJIAN ENTOMOLOGI DARI BERBAGAI PERSPEKTIF

DOSEN PEMBIMBING
Priyadi, SKM, M.Kes

OLEH :

Nama : Ghina Ajeng Felicia


Kelas : 1 A
NIM : PO.71.33.1.19.018

PROGRAM STUDI DIPLOMA III


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG
2020
A. Kajian Entomologi pada Bidang Forensik

Entomologi forensik memfokuskan kajian pada penyelidikan kematian manusia dengan


menggunakan serangga sebagai petunjuk. Jenis fase kehidupan dan suksesi serangga
berasosiasi dengan mayat misalnya berbagai jenis lalat seperti Cochlimyia macellaria,
Hydrotaea aenescens, dan Sarcophaga haemorhoidalis dan kumbang bangkai seperti icr
ophor usorbicollas dan necrophila Americana yang dapat digunakan untuk memprediksi
waktu dan lokasi kematian manusia yang bersangkutan. Entomologi forensik terbagi menjadi
3 subbidang yaitu :

1. Entomologi Forensik Perkotaan


Entomologi forensik perkotaan biasanya menyangkut serangan hama di kebun bangunan
atau yang mungkin menjadi dasar litigasi antara pihak swasta dan penyedia layanan seperti
tuan tanah atau pembasmi. Studi entomologi forensik perkotaan juga dapat menunjukkan
kesesuaian perawatan pestisida tertentu dan juga dapat digunakan dalam kasus produk yang
disimpan di mana dapat membantu untuk menentukan rantai penahanan, ketika semua titik
kemungkinan serangan diperiksa untuk menentukan siapa yang berada di kesalahan.

2. Entomologi Forensik Produk yang Tersimpan


Entomologi forensik produk tersimpan sering digunakan dalam litigasi atas serangan
serangga atau kontaminasi makanan yang didistribusikan secara komersial.

3. Entomologi Forensik Medico-legal


Entomologi forensik medikolegal mencakup bukti yang dikumpulkan melalui studi
arthropoda di tempat kejadian pembunuhan, bunuh diri, pemerkosaan, penganiayaan fisik
dan perdagangan barang selundupan. Dalam investigasi pembunuhan, ini berhubungan
dengan telur serangga yang muncul, lokasinya pada tubuh dan dalam urutan apa mereka
muncul. Ini dapat membantu dalam menentukan interval post mortem (PMI) dan
lokasi kematian yang dimaksud. Karena banyak serangga menunjukkan
tingkat endemisme (hanya terjadi di tempat-tempat tertentu), atau memiliki fenologi
yang terdefinisi dengan baik (hanya aktif pada musim tertentu, atau di waktu tertentu),
kehadiran mereka dalam kaitannya dengan bukti lain dapat menunjukkan hubungan potensial
dengan waktu. dan lokasi di mana peristiwa lain mungkin terjadi. Area lain yang dicakup
oleh entomologi forensik medikolegal adalah bidang entomotoxicology yang relatif
baru. Cabang khusus ini melibatkan pemanfaatan spesimen entomologis yang ditemukan di
sebuah tempat untuk menguji berbagai obat yang mungkin memainkan peran dalam kematian
korban.

B. Kajian Entomologi pada Bidang Pertanian dan Perkebunan

Entomologi pertanian dan perkebunan fokus pada kajian serangga-serangga yang


berasosiasi dengan ekosistem pertanian seperti tanaman hortikultura, tanaman pangan dan
perkebunan baik yang menguntungkan seperti serangga polinator, predator dan parasitoid
maupun serangga herbivor yang berperan sebagai hama yang dapat merusak semua bagian
tanaman mulai dari akar, batang, daun bahkan sampai ke buah dan biji yang sudah tersimpan
digudang.
Pertanian dan serangga seakan menjadi masalah klasik yang tidak akan ada habisnya,
bahkan hingga saat ini masih terus diperdebatkan. Dalam dunia pertanian, serangga dapat
menjadi lawan dan kawan petani. Dalam satu sisi, serangga menjadi hama tanaman perusak
yang dapat menyebabkan kerugian hasil panen. Namun di sisi lain dapat membantu
kelancaran kegiatan pertanian seperti kupu-kupu ( Appias libythea ) sebagai penyerbuk,
belalang sembah (ordo Mantodea ) sebagai musuh alami untuk hama - hama
tanaman. Beberapa serangga seperi lebah madu ( Apis spp ) dan ulat sutera ( Bombyx mori)
dapat menjadi lahan usaha yang potensial. Oleh karena perannya yang sangat krusial, maka
perlu pengetahuan tentang para petani yang perlu dipertimbangkan.

C. Kajian Entomologi pada Bidang Kedokteran

Disiplin ilmu kedokteran, atau ilmu kesehatan masyarakat, dan juga


ilmu kedokteran hewan difokuskan pada serangga dan artropoda yang berdampak pada
kesehatan manusia. Entomologi hewan termasuk dalam kategori ini, karena banyak penyakit
hewan dapat "melompat spesies" dan menjadi ancaman kesehatan manusia, misalnya,
ensefalitis sapi. Entomologi medis juga mencakup penelitian ilmiah tentang perilaku,
ekologi, dan epidemiologi vektor penyakit artropoda, dan melibatkan penjangkauan luar
biasa kepada publik, termasuk pejabat lokal dan negara bagian dan pemegang saham lain
demi kepentingan keselamatan publik.
Ada banyak serangga (dan arthropoda lainnya) yang memiliki kepentingan medis yang
mempengaruhi kesehatan manusia. Arthropoda ini termasuk Diptera, Hemiptera,
Thysanoptera, Phthiraptera, dan Siphonaptera. Mereka dapat parasit, menggigit, menyengat,
menyebabkan reaksi alergi, dan / atau penyakit vektor pada manusia. serangga baik untuk
tidak mungkin mengetahui dampak penuh serangga dan artropoda lainnya terhadap kesehatan
manusia.

Anda mungkin juga menyukai