Anda di halaman 1dari 7

PEPER

TEKNOLOGI SEDIAAN SOLID


PENGARUH KONSENTRASI MALAM PUTIH ( Cera Alba ) PADA SUPPOSITORIA
BASIS LEMAK COKLAT ( Oleum Cacao ) TERHADAP LAJU DISOLUSI
PARASETAMOL
Dosen Pengampu : Andriyani Rahmah Fahriati, M. Farm

Disusun oleh :
Kelompok 3
Arbaadinda Maharani Gusman 181040400167
Cindi Putri Amelia 181040400126
Rista Ikhsani Fauziyyah 181040400293
Sandy Akbar Gajah 181040400142
Yanti Mala Fitri 181040400144
Yuni Mutmainah 181040400144
04 farp 005

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KHARISMA PERSADA


PROGRAM DIII FARMASI
2020/2021
2

DAFTAR ISI
JUDUL HALAMAN
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan 1
1.3 Ruang Lingkup Materi 1
BAB II
METODE DAN HASIL
2.1 Metode 2
2.2 Hasil 2
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN 3
BAB IV
4.1 Kesimpulan 5
DAFTAR PUSTAKA

BAB I menunjukkan bahwa semakin besar


PENDAHULUAN konsentrasi malam putih (Cera Alba)
1.1 Latar Belakang yang ditambahkan maka semakin
Telah dilakukan penelitian kecil kecepatan disolusinya.
tentang pengaruh konsentrasi malam 1.2 Tujuan
putih (Cera Alba) terhadap disolusi a. Penulisan
suppositoria parasetamol dalam bahan 1. Mampu memahami tentang
dasar lemak coklat (Oleum Cacao). pembuatan hingga evaluasi
Setiap suppositoria mengandung 250 sediaan suppositoria
mg parasetamol yang dibuat dengan 2. Mampu melakukan
metode sistem peleburan dan dicetak pembuatan hingga evaluasi
langsung. Kemudian diuji sifat fisik sediaan suppositoria
suppositoria meliputi titik lilih, waktu b. Penelitian
hancur, kekerasan dan dilakukan uji Untuk mengetahui pengaruh
disolusi. Hasil penelitian konsentrasi malam putih (Cera
3

Alba) terhadap kecepatan disolusi itu obat diabsorpsikan melalui rektum


suppositoria parasetamol dalam dapat melalui hati sebelum masuk
basis lemak coklat (Oleum Cacao). kedalam sirkulasi sistemik sehingga
1.3 Ruang Lingkup Materi mengalami perombakan efek lintas
Asetaminofen (parasetamol) pertama (Anief, 1997:158).
merupakan metabolit fenasetin dengan Pelepsan obat merupakan
efek antipiretik yang sama dan telah parameter penting proses absorbs.
digunakan sejak tahun 1983. efek Pada sediaan rektal, komposisi dari
antipiretik ditimbulkan oleh gugus basis supositoria aau pembawa dari
amino benzen. Asetaminofen di zat obat yang dikandungnya dapat
Indonesia lebih dikenal dengan nama berpengaruh banyak terhadap
parasetamol, dan tersedia sebagai obat pelepasan obat. Basis supositoria
bebas. Walaupun demikian, laporan adalah basis yang selalu padat dalam
kerusakan fatal hepar akibat over suhu ruangan tetapi akan melunak
dosis akut perlu diperhatikan. Efek atau melebur dengan mudah pada
analgesik parasetamol serupa dengan suhu tubuh sehingga obat yang
salisilat yaitu menghilangkan atau dikandungnya dapat sepenuhnya lepas
mengurangi nyeri ringan sampai dari basisnya, setelah dimasukkan dan
sedang (Ganiswarna, 1995:212). memberikan efek. Efek ini dapat
Ketika pengobatan secara peroral berupa efek local maupun sistemik.
diketahui dapat menimbulkan efek (Ansel, 1989:557)
samping yang tidak dapat dikehendaki Untuk sediaan rektal, basis atau
dan efek samping yang merugikan, bahan dasar harus dapat melarut atau
maka pemberian obat secara perektal melebur dengan mudah pada suhu
mulai dikembangkan. Bentuk sediaan tubuh sehingga obat yang
ini mempunyai beberapa keuntungan dikandungnya dapat sepenuhnya lepas
dibandingkan dengan penggunaan dari basis setelah dimasukkan ke
secara peroral, yaitu tidak dalam rectum dan dapat segera
menyebabkan rasa tidak enak, dapat memberikan efek yang diinginkan.
menghindari terjadinya iritasi Efek ini dapat berupa efek local
lambung, mudah dipakai terutama maupun efek sistemik. (Ansel,
untuk penderita yang tidak dapat 1989:576)
memakai obat secara oral, juga untuk Lemak coklat diperoleh dari biji
anak-anak yang sulit menelan. Selain theobroma cacao. Pada suhu kamar
4

kekuning-kuningan putih sedikit yaitu alat – alat gelas, mortir dan stamper,
redup. Berbau seperti coklat. Secara pencetak suppositoria, penangas air, lemari
kimia adalah trigliserida, lemak coklat pendingin, stopwatch, timbangan analitik,
meleleh amtara 30-36oC merupakan timbangan gram, alat uji titik lebur, alat uji
basis supositoria yang ideal yang kekerasan, spektrofotometer UV, alat uji
dapat melumer pada suhu tubuh dan disolusi tipe paying. Bahan yang
tetap padat pada suhu ruang. (Ansel, digunakan dalam penelitian ini yaitu
1989:582-583). parasetamol, Oleum cacao ( lemak
Malam putih adalah bentuk coklat ), Cera alba ( malam putih ) dan
malam lebah (beeswax) yang aqua pro injeksi. Cara Penelitian
diputihkan secara kimiawi. Malam Pembuatan suppositoria Suppositoria
putih digunakan untuk menyesuaikan dibuat dengan basis lemak coklat dengan
titik peleburan suppositoria. Malam konsentrasi malam putih dalam persen
putih juga digunakan dalam sistem secara berturut – turut adalah sebagai
pelepasan terkontrol.(Arthur berikut : pada formula 1 0%, formula II
H.Kibble:2000:595). Kelarutan : tidak 3%, formula III 5%, formula IV 7% dan
larut dalam air, etanol dingin, larut untuk dosis parasetamol digunakan sebesar
sempurna dalam kloroform eter, 240 mg seperti terlihat pada tabel 1.
minyak lemak dan minyak atsiri. Pada Masing – masing suppositoria ditimbang
suhu leleh kurang dari 30oC larut beratnya sebesar 2,00 gram.
sempurna dalam benzene dan dalam 2.2 Hasil
karbon disulfide (DepKes RI, 1995 : Pembuatan Suppositoria Malam
186) putih dilebur di atas penangas pada suhu
65˚C hingga melebur, kemudian
BAB II ditambahkan lemak coklat 2/3 bagian,
METODE DAN HASIL setelah melebur ditambahkan parasetamol
sambil diaduk setelah homogen
2.1 Metode
ditambahkan sisa lemak coklat yang sudah
Tempat dan Waktu Penelitian dihaluskan, lalu dituang ke dalam cetakan
Tempat penelitian dilaksanakan di yang sebelumnya telah diolesi gliserin lalu
dimasukkan ke dalam lemari pendingin
Laboratorium Teknologi Sediaan Farmasi setelah memadat dikeluarkan dari cetakan
dan Laboratorium Kimia Analisis Fakultas lalu ditimbang. Pada pembuatan
suppositoria parasetamol dengan basis
Farmasi Universitas Muhammadiyah
malam putih dan lemak coklat. Peleburan
Purwokerto. Penelitian ini diilaksanakan lemak coklat 2/3 bagian, lalu ditambah
dari bulan Mei sampai bulan Oktober dengan 1/3 bagian lemak coklat yang tidak
dilebur atau dipanaskan. Hal ini
2007. Alat dan Bahan Alat yang digunakan
5

diharapkan agar tidak terjadi peristiwa Malam putih dilebur di atas


polimorfi dari lemak coklat yang dapat penangas pada suhu 65˚C hingga melebur,
membentuk Kristal metastabil. Jika lemak
coklat dilelehkan sebagian maka didapat kemudian ditambahkan lemak coklat 2/3
titik leleh suppositoria yang dapat meleleh bagian, setelah melebur ditambahkan
pada suhu tubuh (tidak dapat meleleh pada
parasetamol sambil diaduk setelah
suhu kamar). Jika keadaan ini terjadi maka
didapat suppositoria yang ideal. Selama homogen ditambahkan sisa lemak coklat
proses penambahan parasetamol dan 1/3 yang sudah dihaluskan, lalu dituang ke
lemak coklat suhu tidak boleh kurang dari
31˚C, karena apabila suhu pencampuran dalam cetakan yang sebelumnya telah
tersebut kurang dari 31˚C lemak coklat diolesi gliserin lalu dimasukkan ke dalam
akan membentuk masa yang padat
lemari pendingin setelah memadat
sehingga akan mempersulit proses
penuangan ke dalam cetakan. Uji Sifat dikeluarkan dari cetakan lalu ditimbang.
Fisik Suppositoria
Pada pembuatan suppositoria
parasetamol dengan basis malam putih dan
lemak coklat. Peleburan lemak coklat 2/3
bagian, lalu ditambah dengan 1/3 bagian
lemak coklat yang tidak dilebur atau
dipanaskan. Hal ini diharapkan agar tidak
terjadi peristiwa polimorfi dari lemak
BAB III coklat yang dapat membentuk Kristal
HASIL DAN PEMBAHASAN metastabil. Jika lemak coklat dilelehkan
sebagian maka didapat titik leleh

Pembuatan Suppositoria suppositoria yang dapat meleleh pada suhu


tubuh (tidak dapat meleleh pada suhu
kamar). Jika keadaan ini terjadi maka
didapat suppositoria yang ideal. Selama
proses penambahan parasetamol dan 1/3
lemak coklat suhu tidak boleh kurang dari
31˚C, karena apabila suhu pencampuran
tersebut kurang dari 31˚C lemak coklat
akan membentuk masa yang padat
sehingga akan mempersulit proses
penuangan ke dalam cetakan.
6

Suppositoria tanpa penambahan Berdasarkan hasil uji titik lebur


malam putih berbentuk semi padat. Hal ini didapat formula I memiliki titik lebur rata-
dikarenakan lemak coklat merupakan rata 35˚C sehingga suppositoria meleleh
kristal metastabil yang sulit membentuk pada suhu tubuh, dan dapat meleleh pada
kristal β stabil karena adanya proses suhu kamar. Pada formula II memiliki titik
pemanasan. Suppositoria yang lebur rata- rata 37˚C sehingga suppositoria
ditambahkan malam putih mengalami dapat meleleh pada suhu tubuh, tetapi
peningkatan titik lebur karena malam putih tidak dapat meleleh pada suhu kamar. Pada
memiliki titik lebur 62˚- 64˚C diatas titik formula III memiliki titik leleh 39˚C
lebur lemak coklat 30˚-36˚C. Secara teori sehingga suppositoria tidak dapat meleleh
titik lebur coklat 30˚-36˚C. dan malam pada suhu tubuh, tetapi tidak dapat
putih 62˚-64˚C gabungan dari kedua bahan meleleh pada suhu kamar. Pada formula
tersebut ini akan menaikkan titik lebur dari IV memiliki titik lebur 40˚C diatas suhu
lemak coklat sehinggan dengan tubuh sehingga suppositoria sulit meleleh
perbandingan tertentu dapat melebur pada pada suhu tubuh dan juga suhu kamar.
suhu tubuh 37˚C. Dengan demikian
Jadi semakin besar konsentrasi
konsentrasi malam putih berpengaruh
penambahan malam putih maka akan
terhadap kenaikkan titik lebur dari
semakin tinggi titik lebur pada
suppositoria basis lemak coklat.
suppositoria dengan basis lemak coklat
tersebut. Berdasarkan hasil penelitian titik
lebur dari suppositoria parasetamol didapat
formula II yang memenuhi syarat titik
lebur, karena dapat meleleh pada suhu
tubuh dan dapat memadat pada suhu
kamar. Sedangkan pada formula I titik
leburnya tidak memenuhi syarat karena
dapat meleleh dibawah suhu kamar
sehingga tidak sesuai dengan kriteria
suppositoria yang dapat memadat pada
suhu kamar, sehingga suppositoria akan
meleleh terlebih dahulu sebelum masuk
kedalam tubuh. Dan pada formula III dan
IV tidak memenuhi syarat karena tidak
7

dapat meleleh pada suhu tubuh. Pada hasil Lemak coklat diperoleh dari biji
uji anava satu arah dari uji titik lebur theobroma cacao. Pada suhu kamar
kekuning –kuningan putih sedikit redup.
dengan taraf kepercayaan 95% diperoleh Berbau seperti coklat. Secara kimia adalah
harga F hitung lebih besar dari harga F trigliserida, lemak coklat meleleh antara 30
- 36ºC merupakan basis suppositoria yang
tabel (19,33> 4,07).
ideal yang dapat melumer pada suhu tubuh
dan tetap padat pada suhu kamar ( Ansel,
Hasil ini menunjukkan bahwa
1989 : 582-583 ).
terdapat perbedaan yang bermakna dari
Malam putih adalah bentuk malam
titik lebur pada setiap formula suppositoria lebah ( beeswax ) yang diputihkan secara
sehingga dilanjutkan uji LSD dengan taraf kimiawi. Malam putih digunakan untuk
menyesuaikan titik peleburan suppositoria.
kepercayaan 95% maka perbedaan
Malam putih juga digunakan dalam sistem
kebermaknaan antara formula yang satu pelepasan terkontrol. ( Arthur H.Kibble :
dengan formula lain dapat dilihat, 2000 :595 ).

berdasarkan hasil uji LSD untuk uji titik Evaluasi sediaan pembuatan supositoria
lebur suppositoria parasetamol basis lemak  Uji titik lebur
cokelat dengan berbagai konsentrasi  Uji waktu melebur
 Uji kekerasan
malam putih yang berbeda dengan taraf
 Uji disolusi
kepercayaan 95% terdapat perbedaan yang  Pembuatan kurva
bermakna pada setiap formula, hal ini paracetamol
 Disolusi supositoria
dapat dilihat pada lampiran 7 uji titik
paracetamol
lebur.
Dari hasil penelitian yang dilakukan
BAB IV dapat disimpulkan sebagai berikut:

PENUTUP 1. Semakin besar konsentrasi


malam putih maka titik
A. Kesimpulan
lebur, waktu lebur, dan
Asetaminofen ( parasetamol )
kekerasan semakin
merupakan metabolit fenasetin dengan
meningkat.
efek antipiretik yang sama dan telah
2. Semakin besar konsentrasi
digunakan sejak tahun 1983. Efek
malam putih, maka
antipiretik ditimbulkan oleh gugus
kecepatan pelepasan
amino benzen. Efek analgesik
parasetamol ke dalam
parasetamol serupa dengan salisilat
medium disolusi semakin
yaitu menghilangkan atau mengurangi
menurun.
nyeri ringan sampai sedang
( Ganiswarna, 1995 : 212 ).
DAFTAR PUSTAKA q=supposi#d=gs_qabs&u=%23p
%3Dl1Cc_uZL4PUJ
https://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=suppositoria&o

Anda mungkin juga menyukai