PIHAK I
Dalam hal ini bertindak sebagai Pemilik Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral yang
beralamat di Jl. Pangeran Suriansyah No. 5, Loktabat Utara, Kec. Banjarbaru Utara ,
Kota Banjar Baru, Kalimantan Selatan 70714
PIHAK II
Dalam hal ini bertindak sebagai Pengelola PT. Galuh Cempaka beralamat di Jl. Cilandak
tengah No. 23 ci
Kedua belah pihak telah sepakat untuk mengadakan kerjasama dalam bidang
Pertambangan intan alluvial . Perjanjian yang dimaksud disebutkan dalam pasal-pasal
perjanjian ini, sebagai dasar untuk melakukan kerjasama.
PASAL 1
KETENTUAN UMUM
Perjanjian ini bersifat mengikat kedua belah pihak yang mengadakan perjanjian sebagai
dasar untuk melakukan kerjasama yang dimaksud.
Perlu adanya kejelasan mengenai hak dan kewajiban masing-masing pihak atas kegiatan
operasional pertambangan intan alluvial.
PASAL 2
MAKSUD
Maksud Perjanjian kontrak karya ini adalah untuk melaksanakan pertambangan intan
alluvial sesuai dengan kompetensi dan kewenangan PARA PIHAK.
PASAL 3
OBYEK PERJANJIAN KERJA SAMA
Obyek Perjanjian kontrak karya ini adalah intan Alluvial Produksi PT. Galuh Cempaka
PASAL 4
Pihak kedua selaku Pengelola PT. Galuh Cempaka bertanggung jawab atas operasi PT.
Galuh Cempaka sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku dalam bidang
pertambangan di Indonesia.
Pihak kedua melimpahkan sebagian tugas manjemen operasional kepada pihak pertama
tanpa mengurangi fungsi dan tanggung jawabnya sebagai Pengelola PT. Galuh Cempaka
PASAL 5
PASAL 6
Kewajiban pihak pertama adalah berhak atas royalty, pajak-pajak, dan lain-lain
Hak pihak pertama adalah menjaga keamanan, mengjaga, dan melindungi investasi yang
ditanamkan oleh pihak investor
PASAL 7
PELAKSANAAN
(1 ) Perencanaan pekerjaan pertambangan intan alluvial Produk PT. Galuh Cempaka
dilakukan oleh PARA PIHAK.
(2) Perjanjian kontrak karya ini dilaksanakan oleh PARA PIHAK sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) PARA PIHAK sepakat dalam pelaksanaan kontrak karya ini akan menggunakan
data -data dan kondisi yang ada sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PASAL 8
FORCE MAJEURE
(1 ) Yang dimaksud force majeure (keadaan memaksa) dalam Perjanjian kontrak karya
ini adalah peristiwa-peristiwa yang berada diluar kemampuan PARA PIHAK yang dapat
mempengaruhi kinerja dan pelaksanaan pekerjaan PARA PIHAK yaitu:a. Bencana alam
(gempa, tanah longsor, badai, dan banjir);
b. Perang, revolusi, makar, huru hara, pemberontakan, kerusuhan dan kekacauan,
kebakaran; dan
c. Keadaan memaksa yang dinyatakan oleh pemerintah.
(1 ) Apabila terjadi perselisihan antara PARA PIHAK, maka akan diselesaikan secara
musyawarah.
(2) Apabila perselisihan tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, maka akan
diselesaikan oleh suatu Panitia Pendamai yang berfungsi sebagai mediator yang
dibentuk dan diangkat oleh PARA PIHAK dan terdiri dari 3 (tiga) orang yaitu:
a. 1 (satu) orang wakil dari PIHAK KESATU sebagai anggota;
b. 1 (satu) orang wakil dari PIHAK KEDUA sebagai anggota; dan
c. 1 (satu) orang diluar PARA PIHAK yang ahli, sebagai ketua yang disetujui oleh
PARA PIHAK.
(3) Keputusan Panitia Pendamai ini mengikat PARA PIHAK dan biaya penyelesaian
perselisihan yang dikeluarkan akan ditanggung oleh PARA PIHAK.
PASAL 10
PENGAKHIRAN PERJANJIAN
1. pertambangan berakhir
2. dibatalkan, pembatalan dapat terjadi karena, a. pemegang kuasa pertambangan tidak
memenuhi persyaratan yang ditetapkan, b. pemegang kuasa pertambangan ingkar
menjalankan perintah dan petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh para pihak yang
berwajib untuk kepentingan negara.
3. habisnya waktu, kuasa pertambangan berakhir karena jangka waktu yang ditentukan
dalam kuasa pertambangan telah habis dan tidak dilakukan perpanjangan, maka
pertambangan tersebut berakhir demi hukum .
PASAL 11
LAIN-LAIN
Dalam hal pihak kedua berhalangan dalam melakukan kewajibannya sebagai Pengelola
PT. INDO IT, maka wajib mengadakan PT. INDO IT baru sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
PASAL 12
PENUTUP
Surat perjanjian ini dibuat dan ditanda tangani di bawah materai oleh kedua belah pihak
dalam keadaan sadar dan tidak dalam tekanan pihak lain..
Perjanjian ini berlaku sejak surat izin PT. INDO IT diterima oleh PT. INDO IT dan
berlaku sampai salah satu pihak merasa perlu meninjau kembali kesepakatan bersama ini.
Demikian surat perjanjian ini dibuat dengan sebenarnya dan untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
SAKSI PIHAK I
SAKSI PIHAK II
PASAL 13
PENGAKHIRAN PERJANJIAN
1. pertambangan berakhir
2. dibatalkan, pembatalan dapat terjadi karena, a. pemegang kuasa pertambangan tidak
memenuhi persyaratan yang ditetapkan, b. pemegang kuasa pertambangan ingkar
menjalankan perintah dan petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh para pihak yang
berwajib untuk kepentingan negara.
3. habisnya waktu, kuasa pertambangan berakhir karena jangka waktu yang ditentukan
dalam kuasa pertambangan telah habis dan tidak dilakukan perpanjangan, maka
pertambangan tersebut berakhir demi hukum .
PASAL 14
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
(1 ) Apabila terjadi perselisihan antara PARA PIHAK, maka akan diselesaikan secara
musyawarah.
(2) Apabila perselisihan tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, maka akan
diselesaikan oleh suatu Panitia Pendamai yang berfungsi sebagai mediator yang
dibentuk dan diangkat oleh PARA PIHAK dan terdiri dari 3 (tiga) orang yaitu:
a. 1 (satu} orang wakil dari PIHAK KESATU sebagai anggota;
b. 1 (satu) orang wakil dari PIHAK KEDUA sebagai anggota; dan
c. 1 {satu) orang diluar PARA PIHAK yang ahli, sebagai ketua yang disetujui oleh
PARA PIHAK.
(3) Keputusan Panitia Pendamai ini mengikat PARA PIHAK dan biaya penyelesaian
perselisihan yang dikeluarkan akan ditanggung oleh PARA PIHAK.