Tugas 2 Fix Lab Klinik - Kelompok-3

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 26

Halaman Sampul

TUGAS II
LAB. KLINIK
(PENGKAJIAN MANAJEMEN KEPERAWATAN DI RUANG PERAWATAN X.
RUMAH SAKIT A.)

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 3
MANAJEMEN KEPERAWATAN

FITRI RAMADHAN
MUHAMMAD AKSA
PUTRI YUNIAR
SRI MAHARDIKA
SINARWATI
YULIADI YUSUF
MEGAWATI YUNUS
WAODE YULIYANTI
IKRIMAH SYAM
LAODE AGUSTINO SAPUTRA

Fasilitator: A.Adriana Amal, S.Kep.,Ns.,M.Kep

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2020
HASIL
Pengkajian Manajemen Keperawatan
Ruang Perawatan X. RS. B

Pengkajian manajemen keperawatan di Ruangan X Rumah Sakit A kota Makassar ,


dilakukan secara online pada tanggal 21-22 Mei 2020 melalui metode penyebaran kuesioner
online dalam bentuk Google form, setelah data terkumpul, kemudian dilakukan tabulasi data
dan analisa data.
Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner online didapatkan responden sebanyak 5 orang
dari ruang perawatan X yang terdiri dari : 5 orang perawat ahli (PA) dengan jenjang
pendidikan S.Kep, Ners.
Tabel Hasil Data Respoden di Ruang Perawatan X

Nama Lama
Usia Jabatan Pendidikan
Inisial Bekerja
H 27 PA S1 keperawatan + Ners 5 Tahun
M 23 PA S1 keperawatan + Ners 1 Tahun
W 26 PA S1 keperawatan + Ners 2 Tahun
F 24 PA S1 keperawatan + Ners 1 Tahun
D 27 PA S1 keperawatan + Ners 5 Tahun

Hasil analisa pengkajian manajemen keperawatan dideskripsikan sebagai berikut:


A. M1 (Manusia/Ketenagaan)
1. Saya merasa puas dengan struktur organisasi yang telah berjalan dengan baik di
ruangan.
Semua responden mengisi poin 4 yang berarti setuju. Sehingga poinnya berjumlah 20
yang berarti masuk dalam skala baik.
2. Perawat sudah menjalankan tugas sesuai dengan bidangnya masing-masing.
4 responden menjawab poin 4 yang berarti setuju dan 1 responden menjawab poin 5
yang berarti sangat setuju sehingga poin keseluruhan berjumlah 21 yang berarti ini
masuk dalam kategori sangat baik.
3. Pembangian tugas di ruangan sudah sesuai dengan struktur organisasi yang ada.
4 responden menjawab poin 4 yang berarti setuju dan 1 responden menjawab poin 3
yang berarti netral sehingga poin keseluruhan berjumlah 19 yang berarti ini masuk
dalam kategori baik.
4. Kepala ruangan sudah melaksanakan tugas dengan optimal.
2 responden menjawab poin 5 yang berarti sangat setuju dan 3 responden menjawab
poin 4 yang berarti setuju sehingga poin keseluruhan berjumlah 22 yang berarti ini
masuk dalam kategori sangat baik.
5. Ketua tim sudah kompoten dengan tugas-tugasnya.
Semua responden menjawab poin 4 yang berarti setuju sehingga poin keseluruhan
berjumlah 20 yang berarti ini masuk dalam kategori baik.
6. Perawat pelaksana kompoten dengan tugas-tugasnya.
2 responden menjawab poin 5 yang berarti sangat setuju dan 3 responden menjawab
poin 4 yang berarti setuju sehingga poin keseluruhan berjumlah 22 yang berarti ini
masuk dalam kategori sangat baik
7. Saya membutuhkan kesempatan untuk meningkatkan kemampuan kerja melalui
pelatihan/ pendidikan tambahan?
3 responden menjawab poin 5 yang berarti sangat setuju dan 2 responden menjawab
poin 4 yang berarti setuju sehingga poin keseluruhan berjumlah 23 yang berarti ini
masuk dalam kategori sangat baik.
8. Saya merasa puas dengan kebijakan rumah sakit dalam pemberian beasiswa atau
pelatihan pendidikan keperawatan.
Semua responden menjawab poin 3 yang berarti netral sehingga poin keseluruhan
berjumlah 15 yang berarti ini masuk dalam kategori sedang.
9. Saya merasa puas dengan pendapatan yang diterima dirumah sakit karena seesuai
dengan latar belakang pendidikan.
Semua responden menjawab poin 4 yang berarti setuju sehingga poin keseluruhan
berjumlah 20 yang berarti ini masuk dalam kategori baik.
10. Saya merasa puas dengan jam kerja yang saya dapatkan setiap harinya.
Semua responden menjawab poin 5 yang berarti sangat setuju sehingga poin
keseluruhan berjumlah 25 yang berarti ini masuk dalam kategori sangat baik.
11. Kesempatan mengambil cuti dalam 1 minggu di bolehkanoleh rumah sakit
Semua responden menjawab poin 2 yang berarti tidak setuju sehingga poin
keseluruhan berjumlah 10 yang berarti ini masuk dalam kategori rendah.
12. Tingkat beban kerja ruangan sudah sesuai dan dalam batas wajar.
2 responden menjawab poin 5 yang berarti sangat setuju dan 3 responden menjawab
poin 4 yang berarti setuju sehingga poin keseluruhan berjumlah 22 yang berarti ini
masuk dalam kategori sangat baik.
13. Peran pos/ pembantu perawat diruang peringankan beban perawat.
Semua responden menjawab poin 4 yang berarti setuju sehingga poin keseluruhan
berjumlah 20 yang berarti ini masuk dalam kategori baik.
14. Jumlah perawat dan pasien di ruangan sudah sesuai.
Semua responden menjawab poin 4 yang berarti setuju sehingga poin keseluruhan
berjumlah 20 yang berarti ini masuk dalam kategori baik.
15. Pembagian tugas di ruangan sudah jelas dan sesuai.
Semua responden menjawab poin 4 yang berarti setuju sehingga poin keseluruhan
berjumlah 20 yang berarti ini masuk dalam kategori baik.

Kesimpulan

Dari analisis di atas dapat disimpulkan bahwa ada 6 nomor yang masuk dalam kategori
sangat baik yaitu; nomor 2,4,6,7,10, dan 12. Ada 7 nomor yang masuk dalam kategori
baik yaitu; nomor 1,3,5,9,13,14, dan 15. Ada 1 nomor yang masuk dalam kategori sedang
yaitu; nomor 8. Dan ada 1 nomor yang masuk dalam kategori rendah yaitu; nomor 11.

Jadi, ternyata perawat masi merasa tidak puas dengan kebijakan rumah sakit dalam
pemberian beasiswa atau pelatihan pendidikan keperawatan, ini dilihat dari hasil kuesioner
yang di isi oleh 5 orang perawat dan mendapatkan hasil poin 15 yang berarti memiliki
masalah yang sedang. Sedangkan isi kuesioner nomor 11 yang mengatakan memiliki
kesempatan dalam mengambil cuti dalam 1 minggu di bolehkan oleh rumah sakit ini
dibantahkan oleh para perawat yang bertugas di rumah sakit. Hasil pengisian kuesioner
ini adalah 10 yang berarti masuk dalam kategori rendah atau memiliki masalah.

B. M2 (Material/Sarana dan Prsarana)


Berdasarkan hasil pengkajian melalui kuesioner online, sarana dan prasarana di Rumah
Sakit sudah baik. Dimana lokasi dan denah ruangan sudah sesuai, perawat paham tentang
merenovasi ruangan, peralatan yang ada diruangan perawatan sudah lengkap dan ada
perencanaan penambahan alat-alat kesehatan untuk menunjang perawatan pasien, jumlah
alat yang tersedia di ruang perawatan sudah sesuai dengan kebutuhan pasien, fasilitas-
fasilitas untuk menunjang perawatan pasien sudah lengkap, perawat mengerti dan bisa
menggunakan semua alat-alat kesehatan diruang perawatan serta administrasi penunjang
yang dimiliki ruangan perawatan sudah sangat memadai.

C. M3 (Metode)
1. MAKP (Model Asuhan Keperawatan Profesional)
a. Model asuhan keperawatan
Berdasarkan hasil pengkajian melalui kuesioner online, perawat memiliki model
asuhan keperawatan yang digunakan perawat di ruangan yaitu model tim dan
perawat mengerti juga merasa cocok dengan model asuhan keperawatan yang
digunakan serta model asuhan keperawatan yang digunakan sesuai dengan visi
dan misi ruangan
b. Efektivitas dan efisiensi model asuhan keperawatan
Berdasarkan hasil pengkajian kuisioen online, Perawat setuju dengan
menggunakan model asuhan keperawatan yang ada diruangannya menjadikan lama
rawat inap bagi pasien semakin pendek, perawat setuju terjadi peningkatan
kepercayaan pasien terhadap ruangan, model asuhan keperawatan yang
digunakansaat ini tidak menyulitkan dan memberatkan beban kerja bagi perawat
juga tidak memberatkan dalam pembiayaan serta dengan menggunakn model
asuhan keperawatan yang ada diruangnnya tidak mendapatkan kritik dari pasien
terhadap ruangan
c. Pelaksanaan asuhan keperawatan
Berdasarkan hasil pengkajian kuisioen online, perawat memiliki komunikasi yang
adekuat antara perawat dan tim kesehatan lain, kontinuitas rencana keperawatan
terlaksana diruang perawatan, Perawat pelaksana jarang mendapat teguran dari
ketua tim serta perawat menjalankan kegiatan sesuai standar yang berlaku.
d. Tanggung jawab dan pembagian tugas
Berdasarkan hasil pengakajian kuisioner online, diperodeh data bahwa job
description untuk perawat selama ini sudah jelas, tugas perawat sesuai dengan
model asuhan keperawatan yang saat ini digunakan diruangan serta perawat
mengenal atau mengetahui kondisi pasien dan dapat menilai tingkat kebutuhan.
2. Overan
Berdasarkan hasil pengkajian kuisioen online, didapatkan bahwa overan selalu
digunakan diruangan perawatan juga overan tersebut dilaksanakan tepat waktu, pada
saat overan dihadiri oleh semua perawat yang berkepentingan, pada saat melakukan
overan ada yang memimpin kegiatan overan, selalu ada yang dipersipakan dalam
pelaksanaan overan, perawat memiliki buku khusus untuk mencatat hasil overan,
perawat tidak kesulitan dalam mendokumentasikan laporan overan, ada interaksi yang
dilakukan pada pasien saat overan berlangsung, perawat mengetahui teknik pelaporan
overan ketika berada didepan pasien, saat operan tiap pasien memiliki durasi waktu,
perawat mengetahui bagaimana persetujuan atau penerimaan overan dan pada saat
pergantian sif selalu ada evaluasi oleh kepala ruangan.
3. Ronde Keperawatan
Dari data yang diperoleh dari kuesioner, maka dapat disimpulkan bahwa dari
responden 1 sampai 5, bahwasannya ruangan yang ditempati oleh kelima responden di
ruangan, tidak mendukung adanya ronde keperawatan. Perawat dan keluarga tidak
mengerti atentang ronde keperawatan dengan skor 0 untuk semua pertanyaan yang
diberikan.
4. Setralisasi Obat
a. Pengadaaan Sentralisasi Obat
Berdasarkan data yang telah diperoleh, kelima responden menjawab bahwa mereka
telah megetahui sterilisasi obat, terdapat sentralisasi obat di ruangan perawatan
tempat mereka bertugas, dan kelima responden diberikan wewenang untuk urusan
sentralisasi obat. Sedangkan untuk format daftar pengadaan tiap macam obat belum
ada di ruangan perawatan.
b. Alur Penerimaan Obat
Tidak ada format persetujuan sentralisasi obat dari pasien atau keluarga pasien yang
terdapat di ruangan perawatan. Semua perawat di ruangan menjawab tidak ada.
c. Cara Penyimpanan Obat
Terdapat ruangan khusus untuk sentralisasi obat, terdapat sarana dan prasarana
untuk sterilisasi obat, terdapat pemisahan kepemilikan antar obat pasien, dan
terdapat etiket dan alamat obat-obatan pasien di ruangan.
d. Cara Penyiapan Obat
Berdasarkan data yang ada, maka dapat disimpulkan bahwasannya selama ini
terdapat informasi yang diberikan kepada pasien untuk jumlah obat yang telah
digunakan, dan terdapat format tiap jenis obat sebelum diberikan kepada pasien oleh
perawat di ruangan.
e. Supervisi
Berdasarkan hasil pengkajian melalui kuesioner online, supervisi telah dilakukan di
ruang perawatan X yang dilakukan lebih dari 1x dalam sebulan. Kegiatan supervissi
dilakukan oleh kepala ruangan dan biasanya juga supervise dilakukn oleh pengawas
perawat. Kegiatan supervissi sangat didukung di ruangan perawatan X karena format
baku supervisi sesuai tindakan telah tersedia dan sudah sesuai dengan standar asuhan
keperawatan, selain itu, ketika kegiatan supervisi dilakukan, hasil supervisi selalu di
sampaikan kepada perawat serta ada umpan balik dari hasil kegiatan supervisi perawat
yang menjadi responden menyatakan bahwa sebagian dari mereka mendapat pelatihan
dan sosialisasi tentang kegiatan supervisi.
Dari hasil Analisis data di dapatkan bahwa supervisi telah dilakukan dengan sangat
baik di ruang perawatan X .
f. Perencanaan Pulang
Berdasarkan hasil pengkajian melalui kuesioner online, perawat paham tentang
perencanaan pulang pasien dan kapan perencanaan pulang pasien dibuat, perawat selalu
bersedia melakukan perencanaan pulang kepada pasien ketika langsung di beri tugas
oleh kepala ruangan, perawat menggunakan bahasa Indonesia saat melakukan
perencanaan pulang, belum tersedianya brosur/lefleat untuk pasien saat melakukan
perencanaan pulang, teknik pemberian perencanaan pulang pasien masih di lakukan
secara lisan dan belum ada yang tertulis, pendokumentasian.perencanaan pulang masih
belum dilaksanakan secara optimal, perawat tidak langsung membuat pendokumetasian
setelah melakukan perencanaan pulang.
Dari hasil Analisis data di dapatkan bahwa perencanaan pulang yang masih kurang
yaitu pada item no.7 tentang penyediaan brosur/lefleat untuk pasien saat melakukan
perencanaan pulang dan pada item no.9 tentang belum adanya perencanaan pulang
secara tertulis dan pada item no. pertanyaan no. 11 tentang pendokumentasian yang
belum dilaksanakan secara optimal,
g. Pendokumentasian
Berdasarkan hasil pengkajian melalui kuesioner online, pendokumentasian yang di
gunakan di ruang perawatan X yaitu checklist dan sudah menggunakan format baku
dalam pendokumetasian, perawat mengerti cara pengisian format pendokumentasian,
hanya saja mereka langsung melakukan pendokumentasian setelah melakukan tindakan,
menurut perawat responden pendokumentasian tidak menyita banyak waktu serta tidak
menjadi beban kerja perawat.
D. M4 (Money)
Pemasukan rumah sakit sudah mampu mencukupi segala kebutuhan sarana dan
prasarana di rumah sakit : semua responden menjawab point 4 yang berarti setuju
sehingga pointnya berjumlah 20 yang berarti masuk skala baik Rencana Anggaran Biaya
(RAB) terdapat di setiap kegiatan operasional (tindakan pelayanan) : semua responden
menjawab point 4 yang berarti setuju sehingga pointnya berjumlah 20 yang berarti masuk
skala baik.
Terdapat RAB manajemen (pembayaran pegawai, listrik, air dan laimmya : semua
responden menjawab point 4 yang berarti setuju sehingga pointnya berjumlah 20 yang
berarti masuk skala baik. Terdapat RAB untuk pengembangan sarana dan prasarana, serta
pengembangan SDM : semua responden menjawab point 4 yang berarti setuju sehingga
pointnya berjumlah 20 yang berarti masuk skala baik
Kesimpulan : bedasarkan hasil pengkajian melalui quesioner online, pemasukan rumah
sakit , dan segala kebutuhan sarana dan prasana sudah baik, dengan rencana anggaran
biaya di setiap kegiatan operasional (tindakan pelayanan sudah baik) dan juga
pengembangan sarana dan prasana , pengembangan sdm juga sudah baik.

E. M5 (Marketing/Mutu)
Berdasarkan hasil pengkajian melalui koesioner online, mutu pelayanan perawat sudah
sangat maksimal, perawat melaksanakan setiap tindakan atau prosedur sesuai dengan
standar, mulai dari sering memperkenalkan diri kepada pasien, bersikap sopan dan ramah
ketika melayani pasien, selalu menjelaskan peraturan dan tata tertib rumah sakit saat
pertama kali pasien masuk rumah sakit, menjelaskan fasilitas yang tersedia di rumah sakit
pada pasien baru, selalu menjelaskan di mana tempat-tempat yang penting untuk
kelancaran perawatan (kamar mandi, ruang perawat, tata usaha, dll), menginformasikan
pasien tentang perawat yang bertanggungjawab terhadap pasien, memperhatikan keluhan
pasien, selalu menaggapi keluhan pasien, perawat selalu memberikan keterangan tentang
masalah yang dihadapi oleh pasien, perawat juga selalu memberikan penjelasan sebelum
melakukan tindakan keperawatan, meminta persetujuan kepada pasien atau keluarga
sebelum melakukan tindakan, menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan
sebelum melakukan tindakan, menjelaskan resiko atau bahaya suatu tindakan pada pasien
sebelum melakukan tindakan, memberikan keterangan atau penjelasan dengan lengkap
dan jelas, menjaga kebersihan rumah sakit, selalu melakukan tindakan keperawatan
dengan terampil dan percaya diri, berhati-hati, saat melakukan tindakan keperawatan,
perawat selalu menilai kembali keadaan pasien, setelah melakukan tindakan keperawatan,
memantau atau mengobservasi keadaan pasien secara rutin.
Hal tersebut diatas merupakan beberapa tindakan yang dilakukan oleh perawat sesuai
dengan prosedural yang terstandarisasi, jadi secara keseluruhan tidak terdapat masalah
dalam hal mutu pelayanan keperawatan, karena perawat melaksanakan tugas dengan
maksimal atau menerapkan nilai terbaik dalam memberikan asuhan keperawatan diruang
perawatan sehingga pasien dan keluarga pasien merasa puas sebagai penerima pelayanan
kesehatan.
I. ANALISIS SWOT
(Strenghts/Weakness/Oortunities/Threats)
Date: 22 Mei 2020 Subject: Pengkajian Manajemen di Ruang Perawatan X
M1 (MANUSIA/KETENAGAAN)

Strenghts Weakness Opportunities Threats


 Pemberikan beasiswa dan  perawat merasa tidak puas  Perawat mempunyai  Persiapan dana yang
pelatian dalam pengembangan dengan kebijakan rumah motivasi untuk besar untuk pemberian
pendidikan keperawatan sakit dalam pemberian mengikuti pelatihan dana beasiswa atau
beasiswa atau pelatihan pendidikan keperawatan pelatihan pendidikan
sebagai pengembangan SDM
pendidikan keperawatan  Memberikan waktu cuti keperawatan
pegawai rumah sakit dan
 Kesempatan mengambil selama satu  Permintaan cuti yang
peningkatan kualitas cuti dalam 1 minggu di minggu/tahun kepada bersamaan oleh perawat
pelayanan Rumah Sakit lebih bolehkan oleh rumah sakit perawat/pegawai rumah
khusus pada ruang perawatan sakit sebagai tambahan
 Adanya cuti 1 minggu yang liburan kepada
dibolehkan oleh rumah sakit perawat/pegawai rumah
sakit

M2 (MATERIAL)

Strenghts Weakness Opportunities Threats


 Peralatan yang digunakan di  Di Rumah Sakit Z di
RS Z di ruangan X sudah ruangan X, lokasi dan
lengkap untuk menunjang denah ruangannya sudah
perawatan pasien sesuai. dengan adanya
 Alat- alat yang tersedia di penempatan tempat yang
tepat tentunya akan
ruang perawatan sudah sesuai
memudahkan pasien dan
dengan kebutuhan pasien
pengunjung menuju
 Fasilitas-fasilitas yang ada di tempat yang mereka tuju.
ruangan X lengkap dan baik  RS Z berencana untuk
untuk menunjang perawatan menambah peralatan
dalam waktu dekat ini.
pasien
 Semua perawat yang ada di
ruangan X mengerti cara
penggunaan semua alat-alat
perawatan yang ada dan bisa
menggunakannya
 Administrasi penunjang yang
dimiliki ruangan X sudah
memadai. Hal ini dibuktikan
melalui quisioner dan
didapatkan kategori baik

M3 (METODE)

Strenghts Weakness Opportunities Threats


1) MAKP  ruangan yang ditempati  perawat setuju terjadi  Adanya tuntutan akan
 model asuhan keperawatan oleh kelima responden di peningkatan kepercayaan pelayanan keperawatan
yang digunakan perawat di ruangan, tidak mendukung pasien terhadap ruangan yang lebih baik
ruangan yaitu model tim adanya ronde keperawatan.  format daftar pengadaan tiap
dan perawat mengerti juga Perawat dan keluarga tidak macam obat di ruangan
merasa cocok dengan mengerti tentang ronde perawatan.
model asuhan keperawatan keperawatan  ronde keperawatan bisa
yang digunakan serta model  belum tersedianya diterapkan oleh perawat dan
asuhan keperawatan yang brosur/lefleat untuk pasien keluarga pasien
digunakan sesuai dengan saat melakukan  Supervise juga dilakukan
visi dan misi ruangan perencanaan pulang oleh pengawas perawat
2) Overan  teknik pemberian  kegiatan supervisi perawat
 overan selalu digunakan perencanaan pulang pasien yang menjadi responden
diruangan perawatan juga masih di lakukan secara menyatakan bahwa sebagian
overan tersebut lisan dan belum ada yang dari mereka mendapat
dilaksanakan tepat waktu, tertulis pelatihan dan sosialisasi
pada saat overan dihadiri tentang kegiatan supervisi.
oleh semua perawat yang
berkepentingan
3) Ronde Keperawatan
4) Sentralisasi Obat
 terdapat sentralisasi obat
di ruangan perawatan
tempat mereka bertugas,
dan kelima responden
diberikan wewenang
untuk urusan sentralisasi
obat
 terdapat sarana dan
prasarana untuk sterilisasi
obat, terdapat pemisahan
kepemilikan antar obat
pasien, dan terdapat etiket
dan alamat obat-obatan
pasien di ruangan.

5) Supervisi
 supervisi telah dilakukan
di ruang perawatan X
yang dilakukan lebih dari
1x dalam sebulan
 Kegiatan supervissi
dilakukan oleh kepala
ruangan
 Kegiatan supervisi sangat
didukung di ruangan
perawatan X
 format baku supervisi
sesuai tindakan telah
tersedia dan sudah sesuai
dengan standar asuhan
keperawatan,
 ketika kegiatan supervisi
dilakukan, hasil supervisi
selalu di sampaikan
kepada perawat serta ada
umpan balik dari hasil

6) Perecanaan Pulang
 perawat paham tentang
perencanaan pulang
pasien dan kapan
perencanaan pulang
pasien dibuat
 perawat menggunakan
bahasa Indonesia saat
melakukan perencanaan
pulang

7) Pendokumentasian
 pendokumentasian yang di
gunakan di ruang
perawatan X yaitu
checklist dan sudah
menggunakan format baku
dalam pendokumetasian,
perawat mengerti cara
pengisian format
pendokumentasian

M4 (MONEY)

Strenghts Weakness Opportunities Threats


 pemasukan rumah sakit sudah 
mampu mencukupi saran dan
prasarana kebutuhan rumah
sakit
 rencana anggaran biaya
terdapat disetiap kegiatan
operasional (tindakan
pelayanan)
 manajemen pembayaran
pegawai, listrik dan lainnya
semua sudah terlaksana
dengan baik.
 rancangan untuk
pengembangan sarana dan
prasana serta pengemnangan
sdm sudah baik dan terlaksana
M5 (MARKRTING/MUTU)

Strenghts Weakness Opportunities Threats


 Beberapa tindakan yang  pasien dan keluarga
dilakukan oleh perawat sesuai pasien merasa puas
dengan prosedural yang sebagai penerima
pelayanan kesehatan
terstandarisasi, jadi secara
 selalu memperkenalkan
keseluruhan tidak terdapat diri kepada pasien/klien
masalah dalam hal mutu  bersikap sopan dan
pelayanan keperawatan, ramah ketika melayani
karena perawat melaksanakan pasien
tugas dengan maksimal atau  perawat atau kepala
menerapkan nilai terbaik ruangan yang
menginformasikan
dalam memberikan asuhan
pasien tentang perawat
keperawatan diruang yang bertanggung jawab
perawatan terhadap pasien
 menjelaskan prosedur
tindakan yang akan
dilakukan sebelum
melakukan tindakan
II. IDENTIFIKASI MASALAH
1. Ronde keperawatan yang belum pernah dilakukan di ruang perawatan X
2. Penyedian brosur/leafleat untuk pasien saat melakukan perencanaan pulang belum ada
3. Perawat merasa tidak puas dengan kebijakan rumah sakit dalam pemberian beasiswa
atau pelatihan pendidikan keperawatan

.
III. PRIORITAS MASALAH MANAJEMEN
Ruangan: X
No Masalah manajemen A B C D E F G H I J K L Sko Urutan
r Prioritas
1 Ronde keperawatan yang 3 3 4 3 4 3 3 4 3 5 4 5 44 1
belum pernah dilakukan
2 Penyedian brosur/leafleat 3 2 3 4 4 2 3 2 2 4 3 3 37 3
untuk pasien saat melakukan
perencanaan pulang belum
ada
3 Perawat merasa tidak puas 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 5 38 2
dengan kebijakan rumah
sakit dalam pemberian
beasiswa atau pelatihan
pendidikan keperawatan

KETERANGAN:
A : Risiko terjadi H : Waktu Keterangan Bobot:
B : Risiko parah I : Dana 1 : sangat rendah
C : Potensial untuk pelatihan J : Fasilitas kesehatan 2 : Rendah
D : Minat perawat K : sumber daya 3 : cukup
E : Mungkin diatasi L : sesuai dengan peran perawat 4 : tinggi
F : Sesuai program M : Skor total 5 : sangat tinggi
G : Tempat N : Urutan prioritas
Berikut prioritas masalah berdasarkan hasil perhitungan skor diatas:

1. Ronde keperawatan yang belum pernah dilakukan di ruang perawatan X


2. Perawat merasa tidak puas dengan kebijakan rumah sakit dalam pemberian beasiswa atau pelatihan pendidikan keperawatan
3. Penyedian brosur/leafleat untuk pasien saat melakukan perencanaan pulang belum ada
IV. PERENCANAAN (RENCANA STRATEGIS)

No Masalah Intervensi Outcome Rasional/ Pembenaran


1. Ronde keperawatan yang belum Pelatihan ronde keperawatan 1) Peningkatan kinerja Menurut Kozier, Erb & Berman
pernah dilakukan di ruang
perawat dalam (2004) menyatakan bahwa ronde
perawatan X
memberikan pelayanan keperawatan merupakan prosedur
kesehatan dimana dua atau lebih perawat
2) Meningkatan motivasi mengunjungi pasien untuk
perawat dalam bekerja mendapatkan informasi yang
3) Meningkat keterampilan akan membantu dalam
perawat dalam merencanakan pelayanan
pemberian asuhan keperawatan dan memberikan
keperawatan kesempatan pada pasien untuk
mendiskusikan masalah
keperawatannya serta
mengevaluasi pelayanan
keperawatan yang telah diterima
pasien.
Pelatihan rendo keperawatan
merupakan suatu metode dalam
pelayanan keperawatan yang
berguna untuk meningkatkan
pelayanan kepada pasien dan
memberikan masukan kepada
perawat tentang asuhan
keperawatan yang dilakukan
(Simamora & Bukit, 2017).
Menurut penelitian (Siahaan et
al., 2018) adanya pengaruh
pelatihan ronde keperawatam
terhadap kinerja perawat,
sehingga berimplikasi kepada
peningkatan kemampuan perawat
baik dari segi kognitif, afektif
dan psikomotor dalam
pemberrian asuhan keperawatan
sehingga kinerja perawat
semakin optimal.

2 Perawat merasa tidak puas dengan Pengadaan beasiswa dan pedalam 1) Meningkatkan Memberikan kesempatan kepada
kebijakan rumah sakit dalam
skill perawat yang bekerjasama pengetahuan dan skill semua perawat melanjutkan
pemberian beasiswa atau pelatihan
pendidikan keperawatan dengan pihak manapun dalam perawat pendidikan dengan adanya
mensupport pengadaan pelatihan 2) Menumbuhkan sikap penberian beasiswa, selain itu
pendidikan keperawatan profesionalisme memberikan semua perawat
3) Memiliki landasan etik ruang perawatan X sebagai
keperawatan yang kokoh bentuk upaya meningkatkan
dan mantap dalam profesionalisme keperawatan,
melaksanakan pelayanan
keperawatan.
3 Penyedian brosur/leafleat untuk Pemebuatan media brosur/lefleat 1) Meningkatkan kesadaran Perencanaan
pasien saat melakukan perencanaan
untuk pendidikan kesehatan perawat tentang pembuatan media
pulang belum ada
bagian pasien saat dilakukan pentingnya discharge borsur/lefleat pendidikan
perancanan pulang planning (perencanaan kesehatan sesuai dengan
pulang pada pasien) kasus terbanyak yang
2) Membantu pasien dalam ditemukan di ruang
mengetahui lebih perawatan X.
lengkap apa-apa saja Media ini dapat
yang dilakukan selama digunakan untuk
dirumah setelah keluar melakukan pendidikan
dari rumah sakit kesehatan dimana media
tersebut dapat digunakan
oleh semua profesi
kesehatan baik perawat,
dokter maupun
mahasiswa yang sedang
praktek belajar di ruang
perawatan X.
PLANNING OF ACTION (POA)
Manajemen Keperawatan di Ruang Perawatan X
No Kegiatan Tujuan Sasaran Metode Waktu Penanggung Output Instrumen
Pelaksanaan Jawab Evaluasi
1 Pelatihan Untuk Perawat di Video atau 23 Mei 2020 Seluruh 1) Peningkatan Kuesioner
Ronde meningkatkan ruang poster Annggota TIM pengetahuan
Keperawatan pelayanan perawatan X kelompok 3, perawat tentang
kepada pasien yaitu: ronde
dan -Ikrimah Syam keperawatan
memberikan Laode 2) Peningkatan
masukan Agustino kinerja perawat
kepada perawat -Megawati dalam
tentang asuhan Yunus memberikan
keperawatan -Sinarwati pelayanan
yang dilakukan -Muhammad kesehatan
Aksa 3) Meningkatan
-Putri Yuniar motivasi
-Yuliadi Yusuf perawat dalam
-Fitri bekerja
Ramadhan 4) Meningkat
-Waode keterampilan
Yulianti perawat dalam
Togala pemberian
-Sri Mahardika asuhan
keperawatan
2 Pengadaan Memberikan Perawat di Video atau 23 Mei 2020 Seluruh 1) Meningkatkan Kuesioner
beasiswa dan kesempatan ruang Poster Annggota TIM pengetahuan
pedalam skill kepada semua perawatan X kelompok 3, dan skill
perawat yang perawat yaitu: perawat
bekerjasama melanjutkan -Ikrimah Syam 2) Menumbuhkan
dengan pihak pendidikan Laode sikap
manapun dengan adanya Agustino profesionalism
penberian -Megawati e
beasiswa, Yunus 3) Memiliki
selain itu -Sinarwati landasan etik
memberikan -Muhammad keperawatan
semua perawat Aksa yang kokoh
ruang -Putri Yuniar dan mantap
perawatan X -Yuliadi Yusuf dalam
sebagai bentuk -Fitri melaksanakan
upaya Ramadhan pelayanan
meningkatkan -Waode keperawatan
profesionalisme Yulianti
keperawatan Togala
-Sri Mahardika
3 Pemebuatan Media ini dapat Perawat Brosure/leaflea 23 Mei 2020 Seluruh 1) Meningkatkan Kuesioner
media digunakan maupun tim t Annggota TIM kesadaran
brosur/lefleat untuk medis lainnya kelompok 3, perawat tentang
untuk melakukan yaitu: pentingnya
pendidikan pendidikan -Ikrimah Syam discharge
kesehatan kesehatan Laode planning
bagian pasien dimana media Agustino (perencanaan
saat dilakukan tersebut dapat -Megawati pulang pada
perancanan digunakan oleh Yunus pasien)
pulang semua profesi -Sinarwati 2) Membantu
kesehatan baik -Muhammad pasien dalam
perawat, Aksa mengetahui
dokter, tim -Putri Yuniar lebih lengkap
medis lainnya -Yuliadi Yusuf apa-apa saja
maupun -Fitri yang dilakukan
mahasiswa Ramadhan selama dirumah
yang sedang -Waode setelah keluar
praktek belajar Yulianti dari rumah
di ruang Togala sakit
perawatan X. -Sri Mahardika
Daftar Pustaka
Kozier, B., Erb, G., & Berman, A. (2004). Fundamental of nursing : concept, process & practice. 7th ed. New Jersey: Pearson Prentice Hall
Siahaan, J. V., Siagian, A., & Bukit, E. K. (2018). Pengaruh Pelatihan Ronde Keperawatan Terhadap Kinerja Perawat Dalam Asuhan
Keperawatan Di Rs Royal Prima Medan. 3(1), 1–15.
Simamora, R. H., & Bukit, E. (2017). Penguatan Kinerja Perawat Dalam Pemberian Asuhan Rumah Sakit Royal Prima Medan. 23(2), 300–304.

Anda mungkin juga menyukai