Paper Pemodelan
Paper Pemodelan
ABSTRAK
Pertumbuhan penduduk yang cukup pesat di Indonesia mempengaruhi pertumbuhan
penggunaan kendaraan pribadi juga. Hal ini mengakibatkan ruang gerak semakin sempit
sehingga menimbulkan berbagai permasalahan, salah satunya adalah penumpukan
kendaraan di beberapa ruas jalan yang berakibat pada kemacetan lalu lintas. Pada
paper ini akan dibahas faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kemacetan lalu lintas,
dan mencari bentuk model matematika dari variabel yang sudah ditentukan.
Hasil yang didapat menunjukkan 3 tingkat kemacetan lalu lintas yaitu tinggi, sedang dan
rendah. Kemacetan lalu lintas dibagi menjadi 2 yaitu kemacetan pada hari kerja dan
hari libur, dimana volume kendaraan meningkat pada jam puncak yang terjadi pada
pagi hari dan sore hari. Kapasitas jalan juga mempengaruhi terjadinya kemacetan lalu
lintas dimana sering didapati aktivitas dagang di pinggir jalan, yang menyebabkan lebar
jalan semakin sempit. Banyaknya jalan yang rusak membuat arus lalu lintas menjadi
tidak lancar, terlebih lagi apabila kerusakan tersebut terjadi dijalan-jalan yang strategis
yang dilalui banyak pengemudi sehingga menimbulkan kemacetan lalu lintas. Tindakan
masyarakat yang tidak patuh terhadap aturan lalu lintas juga menyebabkan berbagai
permasalahan sehingga terjadinya kemacetan. Maka dari hasil yang diperoleh, akan
dicari suatu bentuk model matematika yang mengacu pada variabel yang ditentukan.
1. PENDAHULUAN
1
sampai 2016 pertumbuhan kendaraannya mencapai rata-rata 300.000 dengan
total jumlah kendaraan 6.798.265 unit (Polda Sumatera Utara Direktorat Lalu
Lintas, 2018).
2
1.3 Tujuan Masalah
(1) Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kemacetan;
(2) Menganalisis faktor dominan (faktor yang dapat dikontrol) yang
mempengaruhi kemacetan.
3
Berdasarkan penjelasan diatas dapat ditentukan subfaktor dari masing-
masing faktor yang sudah ditentukan yaitu:
1. Volume Kendaraan
Subfaktornya adalah jumlah penduduk, penghasilan seseorang dan waktu
kritis.
2. Kapasitas Jalan
Subfaktornya adalah aktivitas dagang, jalan yang rusak, dan perbaikan
jalan.
3. Perilaku Manusia
Subfaktornya adalah melawan arus lalu lintas, dan parkir sembarangan
4
2.3.1 Diagram Sebab Akibat
KEMACETAN
VOLUME PERILAKU
KAPASITAS JALAN
KENDARAAN MANUSIA
y x1 x2 x3
y 0 0 0 0
x1 1 0 1 1
x2 1 0 0 1
x3 1 0 0 0
Tabel Hubungan antar Variabel
Keterangan:
y = kemacetan (variabel terikat)
x 1 = volume kendaraan (variabel bebas)
x 2 = kapasitas jalan (variabel bebas)
x 3 = perilaku manusia (varibael bebas)
1 = tidak berhubungan
2 = berhubungan
5
Dari hubungan antar variabel yang telah dijabarkan, diketahui volume
kendaraan dan subfaktornya sebagai fungsi pertama yaitu f 1 {(
x 11 ¿ ,( x ¿¿12),(x 13)}¿. Kapasitas jalan dan subfaktornya sebagai fungsi kedua
ketiga yaitu f 3 { ( x31 ) , ( x 32) , ( x 33) }. Jadi dapat dibentuk sebuah model
matematika yaitu:
y = f {( f 1( x 11 ¿ ,( x ¿¿12), ( x13 ) , f 2 ( x 21) , ( x 22 ) , ( x 23 ) ¿, f 3 ( x 31 ) , ( x 32 ) , ( x33 ) }.
3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari semua faktor beserta subfaktor yang mempengaruhi terjadinya
kemacetan lalu lintas, maka didapat sebuah bentuk model matematika yaitu:
y = f {( f 1( x 11 ¿ ,( x ¿¿12), ( x13 ) , f 2 ( x 21) , ( x 22 ) , ( x 23 ) ¿, f 3 ( x 31 ) , ( x 32 ) , ( x33 ) }.
3.2 Saran
Dari semua faktor yang mempengaruhi, faktor yang paling dominan
adalah volume kendaraan yang begitu banyak. Maka saran untuk mengatasi
hal ini, pemerintah harus membuat aturan yang membatasi jumlah maksimum
kendaraan yang dimiliki masyarakat. Pemerintah juga dapat memberlakukan
sistem ganjil-genap disemua tempat yang dianggap memiliki intensitas
penduduk yang padat, agar tidak terjadi penumpukan kendaraan yang
berlebihan. Masyarakat yang memiliki kendaraan pribadi dapat menggunakan
angkutan umum secara silih berganti, sehingga dapat mengurangi tingkat
kemacetan.
6
DAFTAR PUSTAKA