Anda di halaman 1dari 2

Rizcha Anastasia Widodo

135070500111008

Resume PT Vitapharm

PT Vitapharm pertamakali didirikan dengan nama PT General Indonesian Producing


pada tahun 1962 di Surabaya. Selama dua puluh empat tahun berikutnya, pabrik ini beberapa
kali mengalami pergantian nama hingga akhirnya kukuh menjadi PT Vitapharm di tahun
1998. Pabrik yang mengkhususkan diri untuk menghasilkan produk kosmetika ini telah
mengantongi sertifikan CPKB (Cara Pembuatan Kosmetika yang Baik) untuk sediaan krim,
liptik, dan cair sejak tahun 2008 dan sediaan powder serta compact powder sejak tahun 2009.
Produk-produk kosmetika yang dihasilkan PT Vitapharm berkembang seiring waktu.
Pabrik yang awalnya hanya memiliki 1 merk, Viva Cosmetics, kini telah bertambah sebanyak
3 merk, yakni Viva Queen, Red-A, dan Viva White. Viva Queen merupakan merk yang
ditujukan untuk kalangan “expert” dengan desain kemasan yang lebih elegan dan formulasi
yang lebih disempurnakan, Viva White berfokus pada produk pencerah kulit dengan
kandungan bahan-bahan alam seperti lotion, sedangkan Red-A ditujukan untuk kalangan
remaja sehingga formulasi produk disesuaikan dengan kulit remaja. Selain itu, PT Vitapharm
juga meluncurkan inovasi baru dengan menambahkan varian tonier & milk cleanser dengan
kandungan Spirulina.
Unit produksi pada PT Vitapharm terbagi menjadi unit krim & lipstik, unit cairan cair
& cairan kental, serta unit serbuk. Alur produksi lipstik adalah sebagai berikut: bahan baku
ditimbang, lalu dilelehkan, dicetak, dan didinginkan pada suhu dibawah 0⁰C di area bersih,
hingga akhirnya dikemas di area umum. Cairan kental dihasilkan melalui emulsifikasi,
pertama bahan baku ditimbang, fase minyak dimasukkan ke dalam boiling tank, sedangkan
fase air dicampurkan ke dalam fase minyak dalam cooling tank, lalu emulsi diisikan ke
kemasan primer dan kemudian dikemas dengan kemasan sekunder. Pada proses
pembuatan sediaan serbuk digunakan sistem tertutup untuk mengurangi kemungkinan
kontaminasi, pertama bahan baku ditimbang dan dimasukkan ke dalam mixer. Campuran
bahan lalu di masukkan ke dalam milling hingga dikeluarkan melalui outer hopper dan
menjadi produk ruahan. Produk kemudian diisikan ke dalam kemasan.
Terdapat beberapa aktivitas pengontrolan kualitas pada pabrik ini, diantaranya
adalah pemeriksaan bahan kemas meliputi dimensi, warna, kelengkapan tulisan, ketebalan
botol atau kardus, dan barcode. Lalu terdapat pengujian bedak, yakni dengan memeriksa
warna bedak (juga untuk lipstik) dengan alat dan bobot jenis bedak dengan diketuk-
ketukkan 250 kali oleh mesin, hal ini penting untuk mengetahui sifat alir produk. Kemudian.
terdapat pemeriksaan lab mikrobiologi dengan masa inkubasi produk uji 3-5 hari. Pada
ruang Kimia Fisika produk diperiksa kekentalan, pH, dan turbiditasnya. Terdapat pengujian
ada atau tidaknya pengotor pada produk parfum dengan kromatografi gas. Lipstik mendapat
pemeriksaan kekerasan dengan pemberian beban hingga lipstik patah. Selain itu suhu
peleburan bahan juga dipantau secara berkala. Produk ruahan yang terbentuk akan
disampling sebelum diisikan ke kemasan primer.
Ketiga unit produksi berada pada lokasi yang berbeda dengan unit produksi berada
di gedung tertutup untuk melindungi pekerja dan produk dari kontaminasi. Pada unit lain, di
area penimbangan terdapat bin untuk memasukkan bahan yang telah ditimbang. Area ini
telah terkomputerisasi, namun hardcopy tetap disimpan. Proses produksi dilaksanakan di
ruang bersih sehingga terdapat ruang antara untuk pekerja mengganti baju. Pada unit
produksi krim dan lipstik, terdapat mixing vessel tank dan double jacket vessel untuk
mencampur dan meleburkan bahan. Alat seperti tanki dibersihkan dengan mendiamkan air
dengan suhu 80⁰C selama 15 menit dalam tanki, selain juga dinding tanki dispray dengan
alkohol 70%. Pipa dibersihkan dengan mengalirkan air panas selama 10 menit.
Limbah produksi kebanyakan berasal dari air sisa pencucian wadah. Terdapat 2 jalur:
domestik dan limbah. Jalur domestik berasal dari toilet-toilet, sedangkan jalur limbah
berasal dari produksi. Limbah produksiakan dikumpulkan di bak kontrol lalu dilakukan
pengadukan dengan aaerasi, kemudian dialirkan ke bak equalisasi dan ditambahkan tawas
dan diatur pHnya denan asam karbonat, selanjutnya limbah dikumpulkan di bak sedimentasi
untuk dilakukan pengendapan dan akhirnya dipindahkan ke bak kontrol yang berisi ikan
sebagai kontrol, selama ikan masih sehat maka olahan limbah dapat dikeluarkan.
Pada struktur organisasi PT Vitapharm, RUPS memegang jabatan tertinggi diikuti
oleh dewan komisaris dan lalu direktur. Direktur membawahi divisi produksi, pemasaran,
HRD & GA, keuangan dan informatika, APS/badan QA, komite R&D, serta unit internal audit.

Anda mungkin juga menyukai