Anda di halaman 1dari 3

Pengkajian Keperawatan

Mastitis pada masa pascapartum dapat terjadi


Mastitis terjadi terutama pada ibu yang
setiap saat selama masa menyusui. Pengamatan
menyusui. Mikroorganisme yang paling
pada payudara, yang meliputi konsistensi,
umum menyebabkan mastitis adalah
warna, suhu permukaan, dan kondisi puting,
Staphylococcus aureus. Kadang kala
merupakan tindakan yang penting dilakukan
mastitis disebabkan oleh Streptococcus
untuk identifikasi awal.
beta hemolitik group A. Infeksi tersebut
biasanya didahului oleh terdapatnya fisura
atau lecet pada puting atau areola, yang
Asuhan Keperawatan pada Ibu merupakan tempat masuk mikroorganisme
Postpartum dengan Mastitis ke dalam sistem duktus.

Diagnosis Keperawatan
1) Nyeri akut berhubungan dengan inflamasi dan
infeksi ditandai dengan suhu meningkat payudara
bengkak, keras, dan nyeri tekan.
2) Menyusui tidak efektif yang berhubungan dengan
bayi yang tidak mau menyusui.
3) Kurang pengetahuan tentang perawatan payudara
yang berhubungan dengan kurangnya informasi.
Intervensi
1. -Kaji keluhan nyeri, lokasi, laman, dan
intensitas. Rasional : Membantu dalam
menentukan identifikasi derajat
ketidaknyamanan dan dapat diberikan terapi
yang tepat.
-Lakukan kompres hangat.
3. - Kaji tingkat pengetahuan ibu.Rasional :
Rasional : Kompres hangat dapat manyebabkan
Pengetahuan yang rendah perlu intervensi yang
vasodilatasi, sehingga aliran darah lancar.
tepat.
- Jelaskan tentang perawatan
2. -Jelaskan pada ibu tentang perawatan payudara. payudara.Rasional : Perawatan yang benar
Rasional : Perawatan yang tepat dapat mengatasi dapat mengatasi masalah ibu dan ibu mampu
masalah menyusui. melakukannya sendiri.
- Anjurkan ibu menyusui. Rasional : Mencegah - Anjurkan ibu untuk melakukan perawatan
penyumbatan puting. payudara.Rasional : Perawatan rutin dapat
mengurangi abses dan mengatasi infeksi.
- Pengkajian awal dimulai sejak kehamilan yang
meliputi keadaan prenatal dan setelah persalinan
berlangsung meliputu G,P,A,H, usia kehamilan
dalam minggu.
- Pengkajian berikutnya, observasi setiap 8 jam
untuk mendeteksi adanya tanda-tanda komplikasi.
Definisi
Infeksi bakteri pada traktus genitalia yang
terjadi setelah diproduksi, ditandai dengan
peningkatan suhu mencapai 38°C atau lebih selama 2
hari dalam 10 hari pertama pasca persalinan dengan
mengecualikan 24 jam pertama.
Asuhan Keperawatan pada
Ibu Postpartum dengan
Infeksi Nifas (Peurperalis)

Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri berhubungan dengan respons


tubuh pada agen tidak efektif, sifat
infeksi (edema kulit atau jaringan dan
Intervensi
eritema), ditandai dengan Nyeri tekan
1. - Kaji lokasi dan sifat ketidaknyamanan atau
pada uterus, nyeri, his susulan nyeri
nyeri rasionalnya membantu dalam diagnosis
perut.
banding keterlibatan jaringan pada proses
2. Risiko tinggi komplikasi berhubungan
infeksi.
dengan adanya infeksi ditandai dengan
- Edukasiibu mengenai kebersihan rasionalnya
Pengeluaran lokia bisa banyak/sedikit,
meningkatkan kesejahteraan umum dan
berbau.
pemulihan menghilangkan ketidaknyamanan.
2. - Meninjau ulang riwayat pranatal, intrapartum,
dan postpartum rasional mengidentifikasikan
faktor-faktor yang menempatkan ibu pada
kategori risiko tinggi terhadap
terjadinya/penyebaran infeksi postpartum.
- Mempertahankan kebijakan mencuci tangan
dengan ketat untuk staf, klien, dan pengunjung
rasional membantu mencegah kontaminasi
silang
3.
Pengertian Postpartum
dengan
Perdarahan postpartum adalah perdarahan Komplikasi
lebih dari 500 cc yang terjadi setelah bayi Perdarahan
lahir pervaginam atau lebih dari 1000 cc
setelah persalinan abdominal dalam 24
2. Pemeriksaan Fisik
jam dan sebeleum 6 minggu setelah Keadaan umum klien
persalinan. lemas, nyeri kepala dan
abdomen, gelisah dan
cemas, kesadaran apatis.
1. Pengkajian Umum Tanda-tanda vital : TD
a. Biodata, ASUHAN KEPERAWATAN
menurun, nadi meningkat,
b. keluhan utama, POSTPARTUM DENGAN
c. riwayat kesehatan : KOMPLIKASI respirasi abnormal, suhu
sekarang, dahulu, PERDARAHAN
meningat sampai 38°C.
keluarga, ostetrik,
kehamilan, persalinan
dan nifas yang lalu,
kehamilan sekarang, 4. Diagnosa Keperawatan
KB. 1) Kekurangan volume cairan
d. Pola aktivitas Sehari-
berhubungan dengan kehilangan
hari
volume secara aktif akibat perdarahan.
2) Nyeri akut berhubungan dengan agen
injuri fisik (luka jahitan perineum).
3) Risiko infeksi berhubungan dengan
3. Analisis Data trauma jaringan,statis cairan

Data Etiologi Masalah


tubuh,penurunan hemoglobin.
DS:Klien Perdarahan Postpartum Kekurangan
Volume
mengatakan Kehilangan cairan
Cairan
pusing, lemas, Penurunan jumlah cairan 5. Intervensi Keperawatan
urin sedikit. intravasculer
1. Kaji intake dan out put cairan rasionalnya pengkajian
DO:Tekanan Berlangsung secara terus
darah klien menerus tersebut menjadi dasar rencana askep dan evaluasi
menurun, Volume darah menurun intervensi.
Penurunan Kekurangan Volume Cairan
2. Kaji karakteristik,lokasi nyeri dan skala nyeri klie
volume urin.
rasionalnya lokasi dan skala nyeri dapat membantu
dalam ketepatan tindakan.
Analisa data meliputi data subjektif, data
objektif, etiologi dan masalah yang timbul 3. Kaji luka perineum, keadaan jahita rasionalnya
Keadaan luka perineum berdekatan dengan aliran darah
keluar mengakibatkan kecenderungan luka untuk selalu
kotor dan mudah terkena infeksi.

Anda mungkin juga menyukai