Anda di halaman 1dari 12

Nama : Katryn Trie Wicak Ikhsani

NIM : 20180104040

Tugas & Kuis Pertemuan 3 Analisis Bisnis Keuangan Perusahaan

Tugas

1. Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk menciptakan nilai atau memberikan


nilai tambah atas sumber daya yang dikelola oleh perusahaan tersebut. Dengan
terciptanya atau bertambahnya nilai sumber daya yang dikelola, maka akan
bertambah pula kesejahteraan dan kepuasan stakeholder perusahaan. Untuk
merealisasikan tujuan filosofis bisnis perusahaan, setiap aktivitas yang
dijalankan oleh setiap struktur dan fungsi yang ada di perusahaan harus
menghasilkan nilai atau memberikan nilai tambah yang terukur secara kuantitatif
dan obyektif. Setiap aktifitas, struktur, dan fungsi yang tidak menghasilkan nilai
atau tidak memberikan nilai tambah harus dihilangkan dari perusahaan. Hanya
aktifitas, struktur dan fungsi yang berkontribusi terhadap nilai tambah yang perlu
dijalankan dan dipertahankan oleh perusahaan.
a. Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, berikan justifikasi mengapa
harga tanah dan rumah di komplek perumahan yang dibangun oleh
perusahaan property jauh lebih mahal dari harga tanah dan rumah milik
masyarakat di sekitar lokasi tersebut.
b. Jelaskan nilai tambah yang dapat dijadikan justifikasi keberadaan
struktur dan fungsi yang tidak terkait langsung dengan proses pendapatan
revenue perusahaan.

Jawaban :

a. Harga tanah dan rumah di komplek perumahan yang dibangun oleh perusahaan
property jauh lebih mahal dari harga tanah dan rumah milik masyarakat di
sekitar lokasi. Harga tanah dan rumah di komplek perumahan walaupun lebih
mahal tetapi peminatnya lebih besar dari tanah dan rumah milik masyarakat

1
sekitar. Perusahaan property mampu menciptakan nilai terhadap tanah dan
rumah di komplek perumahan sehingga menjadi lebih mahal dari harga tanah
dan rumah milik masyarakat sekitar. Banyak pertimbangan yang pastinya
dipikirkan oleh seseorang yang akan membeli tanah dan rumah mengapa
mereka lebih tertarik dengan tanah dan rumah di komplek perumahan walaupun
harganya lebih mahal. Pertama, tanah di dalam perumahan memiliki legalitas
yang lebih lengkap dan aman, melindungi pemiliknya dibanding tanah biasa.
Penjelasannya, disamping legalitas utama dalam bentuk Sertifikat Hak Milik
(SHM) untuk kawasan perumahan yang dijual oleh developer berbadan hukum,
dipastikan developer tersebut telah mengantungi Ijin Pemanfaatan Tanah (IPT).
Sehingga seseorang yang ingin membeli tanah dan rumah tersebut sudah tidak
perlu pusing mengurus ijin atau surat-surat kelegalitasan atas tanah dan rumah
tersebut. Kedua, tanah di dalam kawasan perumahan pasti didukung adanya
infrastuktur yang memadai. Jalan lingkungan yang tertata berdasar blok plan,
saluran drainase, jaringan listrik, jaringan PDAM, juga taman lingkungan, open
space, gerbang masuk perumahan yang terkosep, dan lainnya, merupakan
fasilitas khas kawasan perumahan. Perusahaan property mampu menciptakan
nilai dengan memberikan konsep serta fasilitas-fasilitas memadai yang
memudahkan seseorang yang akan menempati rumah tersebut. Ketiga, tanah di
area dalam perumahan merupakan lahan matang efektif. Pengertiannya,
sebidang tanah yang dijual tersebut tadinya berasal dari luasan utuh sebelum
dikurangi Fasum (fasilitas umum) dan Fasos (fasilitas sosial) yang besarnya
menacapai 40 % dari total luas tanah aslinya. Keempat, tanah di kawasan
perumahan identik dengan aman dalam pengertian seutuhnya. Pagar keliling
dan penataan sub kawasan berbentuk cluster, satu akses pintu masuk, dan
adanya pos satpam di bagian depan. Rangkaian infrastrusktur fisik yang
disediakan developer ditujukan untuk mewujudkan rasa aman. Kelima, adanya
kesan eksklusif. Tak bisa dipungkiri, kelompok masyarakat dalam satu
klasifikasi kelas, cenderung memilih berinteraksi, berkumpul dan tinggal, juga
mengidentifikasi diri dengan klasifikasi kelas yang serupa. Meskipun dari segi

2
sosiologi kecenderungan ini tak sepenuhnya sehat, faktanya eksklusivisme
tempat tinggal justru jadi kecenderungan dominan.
b.

Justifikasi keberadaan struktur dan fungsi yang tidak terkait langsung dengan
proses pendapatan revenue perusahaan menggunakan pendekatan value chain
yang membedakan dua tipe aktivitas bisnis yaitu Primary Activities dan
Supported Activities. Struktur dan fungsi yang tidak terkait langsung dengan
proses pendapatan revenue perusahaan adalah supported activities. Supported
Activities yaitu aktifitas yang diperlukan untuk mengontrol dan
mengembangkan bisnis dari waktu ke waktu dan dengan demikian secara tidak
langsung menambah nilai-nilai yang diwujudkan melalui keberhasilan primary
activities.
Primary Activities
Kegiatan utama berhubungan langsung dengan penciptaan fisik,
penjualan, pemeliharaan dan dukungan dari suatu produk atau jasa.
Kegiatan-kegiatan dari primary activities yaitu :
✓ Inbound Logistic adalah semua proses yang terkait dengan menerima,
menyimpan, dan mendistribusikan input internal.
✓ Operations adalah kegiatan transformasi yang mengubah input menjadi
output yang akan dijual kepada pelanggan.

3
✓ Outbond Logistic adalah kegiatan yang memberikan produk atau
layanan kepada pelanggan.
✓ Marketing & Sales merupakan proses yang digunakan untuk
membujuk pelanggan untuk membeli produk yang dijual.
✓ Service – kegiatan merupakan proses yang berkaitan dengan
mempertahankan nilai dari produk atau layanan kepada pelanggan
setelah membeli produk.
Supported Activities
Merupakan Kegiatan yang mendukung fungsi utama di atas. Dan menjadi
nilai tambah yang dapat dijadikan justifikasi keberadaan struktur dan fungsi
yang tidak terkait langsung dengan proses pendapatan revenue perusahaan.
Dalam diagram, garis putus-putus menunjukkan bahwa setiap dukungan,
atau sekunder, aktivitas dapat berperan dalam setiap kegiatan utama.
Misalnya, pengadaan mendukung operasi dengan kegiatan tertentu, tetapi
juga mendukung pemasaran dan penjualan dengan kegiatan lain. Kegiatan-
kegiatan dari supported activities yaitu :
✓ Firm Infrastructure adalah sistem pendukung perusahaan dan berfungsi
untuk memelihara operasional harian. Akuntansi, legal, dan manajemen
umum adalah contoh dari infrastruktur yang diperlukan oleh perusahaan
untuk keunggulan mereka.
✓ Human Resources Management Kegiatan merekrut, menyewa, melatih,
memotivasi, memberi kompensasi, dan mempertahankan pekerja
perusahaan. Manusia adalah sumber nilai yang signifikan, dengan
praktek sumber daya manusia yang baik, perusahaan dapat memperoleh
keuntungan yang bagus.
✓ Technology Development, Kegiatan ini berhubungan dengan
pengelolaan dan pengolahan informasi serta melindungi pangkalan
pengetahuan perusahaan. Meminimalkan biaya teknlogi informasi,
selalu mengikuti design produk dan proses, production engineering,
market testing, research and development.

4
✓ Procurement adalah kegiatan perusahaan untuk memperoleh sumber
daya yang dibutuhkan untuk beroperasi, seperti mencari vendor dan
menegosiasikan harga terbaik berkaitan dengan manajemen supplier,
pendanaan, subcontracting, dan specification.

Berikut adalah contoh Value chain untuk perusahaan real estate (property)
yang dapat menunjukan primary activities dan support activities:

5
6
2. Pembagian organisasi perusahaan ke dalam kategori cost center, revenue center,
dan profit center seolah-olah memberikan legitimasi kepada struktur dan fungsi
yang masuk dalam revenue center sebagai bagian yang paling memberikan
kontribusi nilai tambah paling besar bagi perusahaan sehingga pantas
mendapatkan kompensasi yang lebih besar daripada yang diberikan kepada unit
lainnya.
Kritisi pandangan tersebut berdasarkan konsep value creation process.

Jawaban :

Value creation merupakan salah satu jembatan yang mampu meningkatkan nilai
suatu entitas usaha pada level yang lebih tinggi. Peningkatan nilai suatu entitas
usaha tentunya akan memberikan nilai bagi pemilik. Oleh sebab itu, pemilik entitas
usaha akan sangan konsern pada proses dan hasil penciptaan nilai dari entitas usaha
tersebut. Value creation untuk sebuah entitas usaha adalah dengan pencapaian
kualitas laba. Biasanya pengukurannya yang digunakan adalah harga saham per
laba. Entitas yang memiliki value lebih tinggi, secara umun akan memiliki harga
saham per laba lebih besar. Pemaknaan value creation setiap entitas berbeda
berdasarkan tujuan suatu entitas usaha tersebut. Harga saham per laba hanya
sebagai contoh parameter saya dalam menjawab soal diatas untuk pemahaman
proses value creation. Jika menggunakan parameter harga saham per laba untuk
mengukur value creation sebuah entitas maka revenue center memang bagian yang
paling memberikan kontribusi nilai tambah paling besar dalam value creation
process.

Secara umum, terdapat tiga faktor yang create value bagi entitas usaha, yaitu:

1. Tingkat pertumbuhan pendapatan dan tingkat keuntungan


Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan pendapatan dan tingkat keuntungan
yang tinggi akan lebih menarik bagi calon pemodal maupun stakeholder’s
lainnya. Oleh sebab itu kebanyakan entitas usaha mengganggap bahwa revenue
center adalah struktur dan fungsi yang paling berperan dalam proses creation
value. Contohnya saja perusahaan kendaraan baik motor dan mobil. Perusahaan

7
tersebut berani memberikan insentif kepada para marketing jika melebihi dari
target penjualannya. Hal ini membuktikan bahwa perusahaan tersebut
mengakui bahwa jantung utama dari perusahaan tersebut adalah bagian
penjualan yang bias menciptakan laba untuk perusahaan.
2. Tingkat arus kas masuk secara real
Entitas usaha tidak bisa meningkatkan nilainya hanya dengan melakukan
model ulang perhitungan keuangan, tanpa adanya manfaat nyata”. Manfaat
nyata ini, secara sederhana, berupa uang kas yang bisa dihasilkan. Ilustrasinya,
peningkatan pendapatan di laporan keuangan karena perubahan perlakuan
akuntansi atau adanya financial enginering (contoh disebabkan penjualan) tanpa
adanya peningkatan kas masuk secara real, tidak akan berarti banyak. Oleh
sebab itu mengapa revenue center menjadi salah satu sumber utama
peningkatan nilai entitas usaha.
3. Mekanisme pasar untuk penetuan harga saham per laba
Harga saham per laba akan dipengaruhi ekspektasi/harapan pasar terhadap
entitas usaha. Semakin tinggi harapan yang diberikan pasar, semakin sulit
‘harga saham per laba’ naik dan sebaliknya.

Dengan melihat ketiga factor tersebut, menurut saya revenue center memang
menjadi jantung sebuah perusahaan sehingga sehingga pantas mendapatkan
kompensasi yang lebih besar daripada yang diberikan kepada unit lainnya.
Kompensasi yang lebih besar tersebut bukan secara mudah perusahaan berikan
melainkan sebagai reward atas kerja keras mereka untuk penciptaan nilai sebuah
entitas. Namun bukan berarti struktur dan fungsi yang lainnya tidak memberikan
kontribusi di dalam value creation proses.

8
Quiz Week 3

Coba analisis dan berikan jawaban apakah pernyataan berikut benar atau salah,
atau bisa salah-bisa benar. Sertakan analisis dan argumentasi saudara atas setiap
jawaban yang diberikan. Tuangkan analisis minimal dalam 2 halaman untuk
setiap pernyataan di bawah ini.
1. Nilai tambah yang konkrit bagi perusahaan adalah kontribusi kepada
perusahaan yang dapat diukur dengan nilai uang. Oleh karena itu, aktivitas,
struktur dan fungsi yang tidak secara jelas dapat meberikan kontribusi yang
dapat diukur dengan uang patut diragukan justifikasi keberadaanya di
perusahaan.

Jawaban :

Menurut saya nilai tambah tidak selalu diukur dengan nominal uang sehingga
statement diatas yaitu nilai tambah yang konkrit bagi perusahaan yang dapat
diukur dengan uang SALAH. Sebuah bisnis tidak hanya berfokus pada nominal
laba yang didapatkan setiap bulannya. Para pelaku bisnis sudah mulai banyak
yang menyadari bahwa bukan hanya laba yang menjadi kepentingan. Misalnya
saja banyak perusahaan yang mempertahankan orang-orang yang menurutnya
kompeten agar tetap bertahan di perusahaan tersebut. Ini artinya bahwa orang
tersebut memberikan nilai tambah kepada perusahaan bukan dengan nominal
uang melainkan kompetensi yang ia punya untuk membantu perusahaan tersebut
menjalankan bisnisnya. Nilai tambah dalam bentuk uang tidak bisa didapatkan
begitu saja tanpa aspek pendukung lainnya untuk memikirkan bagaimana
menggunakan sumber daya lainnya secara efisien dan ekonomis yang nantinya
bisa memberikan keunggulan bersaing dengan perusahaan lainnya. Dengan
dapat bersaing perusahaan tersebut bisa menaikkan nilai perusahaan yang
berujung dengan kenaikan laba yang didapatkan perusahaan.

Para pelaku bisnis mulai menyadari pentingnya inovasi, sistem informasi,


pengelolaan organisasi dan sumber daya manusia karena kemampuan bersaing

9
saat ini tidak hanya terletak pada kepemilikan aktiva berjuwud. Oleh Karena itu,
organisasi bisnis semakin menitik beratkan akan pentingnya knowledge asset
(aset pengetahuan) sebagai salah satu bentuk aset tak berwujud. Pengetahuan
diakui sebagai komponen esensial bisnis dan sumber daya strategis yang lebih
suistainable (berkelanjutan) untuk memperoleh dan mempertahankan
competitive advantage. Starovic et al, 2003 dalam Solikhah, 2010) menemukan
bahwa pengetahuan telah menjadi mesin baru dalam pengembangan suatu bisnis.
Dengan arti lain adalah intellectual capital sebagai aset berbasis pengetahuan
dalam perusahaan yang menjadi basis kompetensi inti perusahaan yang dapat
mempengaruhi daya tahan dan keunggulan dalam bersaing.

Resource-Based Theory menyebutkan bahwa perusahaan memperoleh


keunggulan kompetitif dan kinerja keuangan yang baik dengan cara memiliki,
menguasai dan memanfaatkan aset-aset strategis yang penting. Aset-aset
strategis tersebut termasuk aset berwujud maupun aset tak berwujud. Aset tidak
berwujud seperti hak paten, hak cipta, merk dagang, goodwill dan lain
sebagainya. Berdasarkan konteks tersebut perusahaan perlu mengembangkan
strategi untuk dapat bersaing dipasaran. Pada dasarnya keberlanjutan dan potensi
suatu perusahaan didasarkan pada modal intelektual (IC), sehingga seluruh
sumber daya yang dimiliki dapat menciptakan value added (nilai tambah). Nilai
suatu perusahaan dapat tercermin dari harga yang dibayar investor atas
sahamnya dipasar, semakin meningkatnya perbedaan antara saham dengan nilai
buku aktiva yang dimiliki perusahaan menunjukkan hidden value. Penghargaan
lebih atas suatu perusahaan dari para investor tersebut diyakini disebabkan oleh
modal intelektual yang dimiliki perusahaan (Chen et al, 2005). Berkurangnya
bahkan hilangnya aktiva tetap dalam neraca perusahaan tidak menyebabkan
hilangnya penghargaan pasar terhadap perusahaan, tercermin dari banyaknya
perusahaan yang memiliki aktiva yang berwujud yang tidak signifikan dalam
laporan keuangan namun penghargaan pasar atas perusahaan-perusahaan
tersebut sangat tinggi (Roos et al, 1997 dalam Sawarjuwono, 2003). Oleh karena
itu, intellectual capital dalam bisnis modern ini telah menjadi aset yang sangat

10
bernilai. Menurut saya hal-hal diatas tersebut menjadi bukti bahwa nilai tambah
tidak hanya diukur dengan nominal uang saja.

2. Tujuan perusahaan adalah mendapatkan profit, bukan menciptakan nilai


tambah. Konsep perusahaan bertujuan menciptakan atau memberikan nilai
tambah adalah absurd.

Jawaban :
Setiap usaha yang didirikan tujuan utamanya pastinya untuk mendapatkan
profit. Namun menurut saya untuk mendapatkan profit sebuah perusahaan harus
menciptakan nilai atau memberikan nilai terlebih dahulu. Sehingga statement
diatas menurut pendapat saya adalah SALAH. Menciptakan nilai bisa dilihat
dari beberapa sudut pandang. Menciptakan nilai untuk siapa dan dalam bentuk
apa. Menciptakan nilai kepada shareholder tentunya dalam bentuk kinerja
keuangan yang baik dan berkelanjutan. Menciptakan nilai kepada customer
dengan memberikan layanan diatas ekspetasi. Menciptakan nilai kepada
karyawan dengan menyediakan tempat kerja yang kondusif untuk menumbuh
kembangkan karir sesuai potensinya masing-masing. Serta memberikan nilai
kepada masyarakat dalam bentuk CSR.
Tujuan mendapatkan profit dan menciptakan nilai bisa berjalan
berdampingan di waktu yang sama. Nilai perusahaan adalah suatu kondisi
tertentu yang sudah dicapai oleh sebuah perusahaan, sebagaimana gambaran dari
kepercayaan masyarakat pada perusahaan setelah melalui beberapa proses mulai
dari perusahaan didirikan sampai saat ini. Meningkatkan nilai perusahaan
merupakan prestasi yang tidak mudah untuk diraih. Perusahaan yang sudah
mempunyai nilai dimata masyarakat tentunya tidak sulit untuk mendapatkan
keuntungan bagi usahanya. Contohnya saja seperti Mie Instan. Saat ini di
Indonesia sudah banyak sekali jenis mie instan namun merk Indomie keluaran
PT. Indofood yang menjadi kegemaran hampir seluruh masyarakat Indonesia.
Kebanyakan menyebut mie instan dengan sebutan indomie padahal belum tentu
yang dikonsumsi itu merk indomie keluaran PT. Indofood. Bisa saja yang
dikonsumsi saat itu mie instan merk mie sedap. Tetapi nilai indomie tersebut

11
sudah sangat melekat di dalam masyarakat Indonesia. Ini artinya PT. Indofood
sudah memiliki nilai tersendiri di hati masyarakat untuk produk mie instannya
yang bernama indomie. Tak heran, jika peningkatan nilai perusahaan menjadi
tujuan dan keinginan banyak perusahaan.
Pada dasarnya dalam dunia bisnis, perusahaan tidak bisa terus menerus
memiliki nilai yang stabil. Jadi normalnya sebuah perusahaan akan mengalami
peningkatan dan penurunan nilai dari waktu ke waktu. Sebuah perusahaan
(seharusnya) didirikan dengan hanya satu tujuan: menciptakan pelanggan (to
create customers). Menciptakan pelanggan harus dicapai dengan menciptakan
sebuah proposisi nilai (value proposition) dalam bentuk barang, jasa, atau
kombinasi keduanya; yang begitu hebatnya sehingga pelanggan terpuaskan.
Proposisi nilai tersebut dapat diwujudkan dengan cara memahami para
pelanggan dengan sebegitu pahamnya. Tujuan mendapatkan keuntungan
semestinya bukan menjadi tujuan utama. Fungsi keuntungan adalah untuk
membiayai operasional perusahaan, untuk menyiapkan perusahan di masa
depan, dan sebagai "premi" atas resiko yang ditempuh oleh perusahaan tersebut
dalam menjalankan bisnisnya. Bisnis adalah sebuah tindakan yang penuh resiko
karena menatap masa depan yang penuh ketidak pastian. Tanpa profit,
perusahaan tidak akan dapat beroperasi bahkan tidak akan mungkin eksis.
Dengan menciptakan pelanggan secara otomatis perusahaan akan mendapatkan
keuntungan.

12

Anda mungkin juga menyukai