Menentukan Persamaan Kecepatan Pengendap C71e1bf5
Menentukan Persamaan Kecepatan Pengendap C71e1bf5
ABSTRAK
Sedimentasi merupakan metode pemisahan antara padatan dengan cairan menggunakan gaya gravitasi.
Proses sedimentasi berperan penting dalam berbagai proses industri, misalnya pada proses pemurnian air limbah,
pengolahan air sungai , pengendapan partikel padatan pada bahan makanan cair, pengendapan kristal dari larutan
induk, pengendapan minuman partikel terendap pada industri beralkohol, pengendapan bubur kertas atau pulp
pada industri kertas, dan sebagainya. Dalam proses sedimentasi, salah satu faktor yang ikut menentukan waktu
sedimentasi adalah kecepatan partikel padatan yang turun ke bawah, sehingga dengan mengetahui kecepatan
pengendapan dapat memperkirakan waktu pengendapan yang efektif guna merancang tempat sedimentasi. Cara ini
dapat dilakukan dengan cara menentukan kecepatan sedimentasi melalui berbagai metode yang ada di literatur,
namun dari beberapa metode tersebut akan menghasilkan harga kecepatan sedimentasi yang berbeda-beda. Oleh
karena itu untuk mengetahui metode perhitungan yang paling baik per penelitian guna membandingkan antara
metode yang sudah ada di literatur dengan data percobaan di laboratorium.
Pada sedimentasi waktu pengendapan efektif terjadi pada keadaan free settling. Dalam literatur, cara yang
dapat digunakan untuk menentukan kecepatan sedimentasi tersebut adalah dengan persamaan Stokes-Newton Law,
Persamaan Farag, persamaan Fergusson-Church, menggunakan grafik sedimentasi, serta pendekatan dengan
metode garis singgung.
Bahan yang digunakan dalam percobaan adalah lumpur lapindo yang diambil dari Porong Sidoarjo.
Percobaan dilakukan dengan variasi konsentrasi lumpur pada 1%, 2%, 3%, 4%, 5%, 6% serta diameter alat
sedimentasi yaitu 6 cm; 6,5 cm; 7 cm; 8 cm; 8,5 cm; 10,5 cm. Perhitungan yang dilakukan adalah menentukan
harga kecepatan partikel yang mengendap dengan menggunakan metode yang diperoleh dari literatur lalu
dibandingkan dengan kecepatan turunnya partikel dari hasil percobaan. Dari hasil ralat yang didapat menunjukkan
bahwa pendekatan dengan metode garis singgung menghasilkan cara yang paling mendekati dengan data
percobaan, ralat terbesar dengan memakai persamaan garis singgung terjadi pada diameter alat 8,5 cm yaitu
sebesar 61,29% dan ralat terkecil terjadi pada diameter alat 10,5 cm sebesar 11,3%.
Kata kunci : sedimentasi, menentukan kecepatan sedimentasi, metode garis singggung
*Corresponding author 9
E-mail: tisu.bekas@gmail.com (Ezra Ariella W.)
Setiyadi. dkk. /Widya Teknik
10
Setiyadi. dkk. /Widya Teknik
11
Setiyadi. dkk. /Widya Teknik
melengkung merupakan kondisi hindered adalah fraksi folume cairan, dan U s adalah
settling. densitas partikel.
II.3. Menentukan Kecepatan Sedimentasi 3. Persamaan Fergusson-Church
Pada proses sedimentasi, ada berbagai Proses sedimentasi suatu partikel
macam cara yang dapat digunakan untuk dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain
mendapatkan kecepatan pengendapan, antara diameter partikel, grafitasi, densitas, serta
lain : viskositas. Fergusson dan Church[6] merumuskan
1. Persamaan Stokes-Newton Law. persamaan kecepatan sedimentasi yang
Jika sebuah partikel turun di dalam fluida diturunkan dari Stokes Law dan Laminer Drag
karena gaya gravitasi, maka kecepatan Law. Persamaan kecepatan pengendapan
pengendapan akan tercapai apabila jumlah dari disajikan pada persamaan (7).
gaya friksi (drag force) dan gaya apung
SgD 2 ....................................... (7)
(buoyancy) sebanding dengan gaya gravitasi vs
C1Pk 0, 75C2 SgD3
benda[5]. Pada sebuah partikel yang mulai
tenggelam, kecepatan turunnya partikel Definisi dari gravitasi spesifik (S) disajikan pada
dinyatakan dalam persamaan (1). persamaan (8).
U s ............................................................... (8)
4 gDs U s U S
vs U
3Cd U Sedangkan definisi dari vLVNRVLWDV NLQHPDWLV k)
.........................................(1)
Koefisien drag (Cd) merupakan fungsi dari disajikan pada persamaan (8).
P
5H\QROG¶V QXPEHU. Untuk aliran laminer, harga Pk
U
............................................................... (9)
Cd ditentukan melalui persamaan (2).
24 Sehingga persamaan (7) dapat diatur ulang
Cd menjadi persamaan (10).
Re .........................................................(2) U s gD 2 ................................. (10)
vs
Persamaan Reynolds number disajikan pada C1P 0, 75C2 U s U gD3
persamaan (3). Data untuk C1 dan C2 disajikan pada tabel 1.
U Ds vs Tabel 1. Tabel Konstanta Persamaan
Re
P ......................................................(3) Fergusson-Church
Dengan mensubstitusikan persamaan (2) dan (3) Diameter Gandum
ke persamaan (1), maka akan diperoleh Konstanta Bola
Ayakan Nominal
persamaan (4).
C1 18 18 20
gDs2 U s U
vs C2 0,4 1 1,1
18P ............................................(4)
dimana vs adalah kecepatan pengendapan, g Untuk partikel yang dapat dianggap
adalah percepatan gravitasi, Ds adalah diameter berbentuk bola, nilai C1=18 dan C2=0,4[3].
partikHO !s adalah GHQVLWDV SDUWLNHO ! adalah Substitusi C1 dan C2 ke persamaan (10) sehingga
GHQVLWDV FDLUDQ GDQ adalah viskositas cairan. diperoleh persamaan (11)
2. Persamaan Farag U s gD 2 .................................... (11)
Farag[9] merumuskan suatu persamaan yang vs
18P 0,3U s U gD3
merupakan penyempurnaan dari persamaan
Stokes-Newton Law. Persamaan Farag disajikan Dimana, vs adalah kecepatan pengendapan, g
pada persamaan (5). adalah percepatan gravitasi, D adalah diameter
SDUWLNHO !s adalah GHQVLWDV SDUWLNHO ! adalah
gd p 2 U s U f H f 2 ......................................... (5)
v GHQVLWDV DLU GDQ adalah viskositas air.
18P f b
4. Metode Grafik.
dimana b adalah konstanta yang diperoleh dari Pada proses sedimentasi, salah satu faktor
persamaan (6). yang dapat mempengaruhi kecepatan
1,82 1 H f sedimentasi adalah specific grafity dan diameter
b 10 ................................................ (6)
Dimana, v adalah kecepatan pengendapan, g partikel[7]. Kecepatan pengendapan sebagai
adalah percepatan gravitasi, dp adalah diameter fungsi specific gravity dan diameter partikel
dapat digambarkan dalam sebuah grafik[8].
partikel, !s adalah densitas partikel, U f adalah Grafik kecepatan sedimentasi ditunjukkan pada
densitas cairan, P f adalah viskositas cairan, H f Gambar 4 dimana d adalah diameter partikel
(cm), Vs adalah kecepatan pengendapan, dan S
12
Setiyadi. dkk. /Widya Teknik
specific grafity. Bila ukuran partikel dan bentuk yang sama dengan persamaan gradien (m)
specific gravity dari suatu partikel diketahui seperti pada persamaan (13)
maka grafik pada gambar 4 dapat dipakai untuk y y1 ...................................................... (13)
m
menentukan kecepatan sedimentasi. x x1
Untuk persamaan Z abt , persamaan gradien
garis singgungnya disajikan pada persamaan (14)
dan (15)
Z ' a bt ln b .................................................... (14)
m a bt ln b ................................................. (15)
Sehingga persamaan kecepatan sedimentasi
disajikan pada persamaan 16.
v a bt ln b .................................................... (16)
Dengan v adalah kecepatan pengendapan, a
dan b adalah parameter yang diperoleh
berdasarkan data percobaan. t adalah turunnya
partikel. Persamaan ini merupakan
pengembangan dari Stokes-Newton Law dengan
menambahkan variabel konsentrasi di dalam
Gambar 4. Grafik Kecepatan Sedimentasi[8] persamaan.
II.4. Kecepatan Sedimentasi dari percobaan
5. Pendekatan dengan metode Garis Singgung Pada percobaan sedimentasi, jika data
Pada suatu proses sedimentasi, hubungan antara waktu pengendapan terhadap tinggi
antara waktu pengendapan (t) dengan tinggi pengendapan dibuat grafik, akan menghasilkan
endapan (Z) membentuk suatu grafik yang grafik seperti disajikan pada Gambar 5.
disajikan pada gambar 5. Kecepatan sedimentasi dari data percobaan
dapat dicari dengan persamaan (17)[16]
Z n Z n 1 ................................................... (17)
v
tn tn 1
13
Setiyadi. dkk. /Widya Teknik
C (%)
3. Mencari kecepatan sedimentasi dengan Gambar 6. Hubungan antara Konsentrasi (C) vs
persamaan Fergusson-Church Ralat pada Diameter Tabung = 6 cm
vs
U s gD 2 ..........................(10)
18P 0, 3U s U gD3 IV.2. Pembahasan
4. Mencari Kecepatan sedimentasi dengan Percobaan dilakukan dengan variasi
Grafik. diameter tabung dari 6 cm hingga 10,5 cm dan
Harga diameter partikel dan specific grafity variasi konsentrasi sebesar 1%, 2%, 3%, 4%, 5%,
cairan yang digunakan dalam percobaan 6%. Pada percobaan dengan variasi konsentrasi,
langsung diplot pada grafik yang disajikan pada kecepatan sedimentasi semakin menurun seiring
gambar 4. Dari grafik tersebut dapat diperoleh dengan meningkatnya konsentrasi slurry. Hal ini
kecepatan sedimentasi. terjadi karena pada konsentrasi yang lebih tinggi,
14
Setiyadi. dkk. /Widya Teknik
ralat (%)
dengan meningkatnya diameter tabung. Hal ini
dapat terjadi karena pada tabung dengan 400
C (%)
Gambar 9. Hubungan antara Konsentrasi (C) vs
800
Stokes-Newton Law
Fergusson-Church
Ralat pada Diameter Tabung = 8 cm
Grafik sedimentasi
Farag 800
Stokes-Newton Law
600 garis singgung Fergusson-Church
grafik sedimentasi
Farag
Ralat (%)
400
200
200
0
0 1 2 3 4 5 6 7
0
C (%)
0 1 2 3 4 5 6 7
Gambar 7. Hubungan antara Konsentrasi (C) vs C (%)
Ralat pada Diameter Tabung = 6,5 cm Gambar 10. Hubungan antara Konsentrasi (C)
vs Ralat pada Diameter Tabung = 8,5 cm
800 Stokes-Newton Law 800 Stokes-Newton Law
Fergusson-Church
Grafik sedimentasi Fergusson-Church
Farag grafik sedimentasi
600 garis singgung Farag
600 garis singgung
Ralat (%)
ralat (%)
400
400
200
200
0
0 1 2 3 4 5 6 7 0
0 1 2 3 4 5 6 7
C (%)
Gambar 8. Hubungan antara Konsentrasi (C) vs C (%)
Ralat pada Diameter Tabung = 7 cm Gambar 11. Hubungan antara Konsentrasi (C)
vs Ralat pada Diameter Tabung = 10,5 cm
15
Setiyadi. dkk. /Widya Teknik
16
Setiyadi. dkk. /Widya Teknik
besar.Kelemahan dari persaman ini adalah [3] Brown C.B., 1950 ³Sediment Transport, in
persamaan ini membutuhkan data sedimentasi (QJLQHHULQJ +\GUDXOLFV´ &K 5RXVH +
antara waktu versus tinggi endapan. (ed.),. John Wiley and Sons, New York
[4] Foust A.S., 1980. "Principle of Unit
V. Kesimpulan Operation", 4 ed., John Wiley and Sons,
Dari percobaan ini, dapat ditarik New York,
kesimpulan: [5] Batchelor G.K., 1967. "An Introduction to
x Untuk konsentrasi lumpur yang encer, Fluid Dynamics", Cambridge University
persamaan yang paling cocok adalah Press, Cambridge.
persamaan Farag. [6] Fergusson R.I. and Church M., 2004
x Untuk lumpur dengan konsentrasi yang "Sedimentation" Journal of Sedimentary
tinggi, persamaan yang paling cocok adalah Research 933-937.
persamaan garis singgung. [7] Abuzar S.S., 2010, "Sedimentasi", Institut
Untuk diameter tabung yang besar, Teknologi Sepuluh November, Surabaya.
persamaan yang paling cocok adalah persamaan [8] Tyoso B.W., 1991, "Pengolahan Data
garis singgung. Secara non Statistik", PT Pupuk Sri Wijaya,
Palembang,.
Daftar Pustaka [9] Farag I., 1996, "Fluid Flow", East
[1] Usman E., Salahuddin M., Ranawijaya Williston, New York.
DAS., dan Hutagaol J. P., 2006, [10] Setiyadi, 2006, "Seminar Nasional Teknik
³Pembuangan Lumpur Porong-Sidoarjo ke kimia", Teknik Kimia, Universitas Katolik
/DXW´ Paper Pendukung Simposium Parahyangan, Bandung,.
Nasional, Surabaya. [11] Geankoplis C.J., 1993, "Transport
[2] $ULVDQGL 3 ³Menebar Bencana Processes and Separation Process
/XPSXU GL .DOL 3RURQJ´ Ecological Principles", 4 ed., Pearson Education
Observation And Wetlands Conservation, International, USA,
Jakarta. [12] Alvin J., 2013, "Characteristic of Lapindo
Mud and the Fluctuation of Lead and
Copper in Porong and Aloo Rivers",
Universitas Brawijaya, Malang,
17