Anda di halaman 1dari 28

Katharine Kolcaba

Comfort theory

Ns. ZULIAWATI, M.Kep


Biografi Katharine Kolcaba
⦿ Comfort theory merupakan teori pertama kali
dikembangkan tahun 1990 oleh Katharine Kolcaba.
Katharine Kolcaba lahir dan dididik di Cleveland,
Ohio. Pada tahun 1965, ia menerima diploma di
bidang keperawatan dan praktik paruh waktu selama
bertahun-tahun dalam keperawatan medikal bedah,
perawatan jangka pamjang, dan home care seblum
kembali melanjukan pendidikan. Pada tahun 1987,
ia lulus RN pada kelas MSN di Case Westren Reserve
University (CWRU) frances Payne Bolton School of
nursing, dengan spesialisasi di gorontalo. Sementara
sekolah Kolcaba bekerja juga sebagai kepala
ruangan di unit Dimensia. Dalam konteks praktek
inilah dia mulai memikirkan teori tentang
kenyamanan pasien.
Konsep Utama Teori

Kenyamanan adalah pengalaman yang diterima oleh seseorang dari


suatu intervensi. Hal ini merupakan pengalaman langsung dan
menyeluruh ketika kebutuhan fisik, psikospiritual, sosial, dan lingkungan
terpenuhi (Peterson & Bredow, 2008).
⦿ Penerapan teori Kolcaba dalam pelayanan
keperawatan dapat digunakan secara luas
diberbagai tatanan pelayanan pemberian
asuhan keperawatan. Sebagai contoh Teori
Kolcaba bisa diterapkan pada setting
perianastesia (Kolcaba & Wilson, 2004),
perioperatif nursing (Wilson & Kolkaba,
2004), critical care (Kolcaba & Fisher, 1996),
emergency room (Hawley, 2000), dan setting
onkologi, terapi radiasi, dan praktik
perawatan palliative (end-of-life nursing
practice).
PENGKAJIAN
⦿ Proses pengkajian dimulai dari mengidentifikasi
kebutuhan rasa nyaman klien ditinjau dari 3 fase
1. Relief; (Bantuan/Dorongan) : kondisi dimana
pasien membutuhkan penanganan spesifik dan
segera
2. Ease; (Kemudahan) : ketika klien merasa
tenang
3. transcendence) ; (Kelebihan) : ketika klien
berhasil mengatasi masalah dari
ketidaknyamanan yang terjadi(Tomey &
Alligood, 2010)
⦿ serta meliputi 4 konteks kenyamanan (fisik,
psikospiritual, sosiokultural, dan lingkungan).
Kolcaba memandang bahwa kenyamanan
merupakan kebutuhan dasar seorang
individu yang bersifat holistik, meliputi
kenyamanan fisik, psikospiritual,
sosiokultural, lingkungan.
1. Kebutuhan kenyamanan fisik
misal pada bayi yang dirawat di ruang neonatus
risiko tinggi antara lain, nyeri akibat prosedur
invasif (terkait prosedur diagnostik dan terapi),
ketidakmampuan bayi dalam mempertahankan
termoregulasi, ketidakseimbangan cairan dan
elektrolit yang menimbulkan kelemahan otot, serta
gangguan oksigenasi.
2. Kebutuhan kenyamanan psikospiritual
⦿ Misalnya pemenuhan kebutuhan psikospiritual pada bayi mungkin
belum bisa diberikan secara optimal, namun bagi keluarga,
khususnya orang tua bayi, hal ini membutuhkan intervensi
khusus.
⦿ Kebutuhan kenyaman dari aspek psiko-spiritual pasien bisa
dipenuhi meskipun pasien dengan tingkat kesadaran yang
menurun seperti memfasilitasi kunjungan orang tua, sentuhan
terapeutik (caring touch). Perawat perlu mengidentifikasi tahap
penerimaan orang tua terhadap kondisi bayi mereka (denial,
anger, bargaining, depression, dan acceptance).
⦿ Setiap tahap memiliki karakteristik masalah emosional dan
kebutuhan tertentu yang bersifat spesifik. Kebutuhan spiritual
juga menjadi fokus dalam konteks ini, perawat perlu
mengidentifikasi adanya tanda-tanda distress spiritual yang
dialami oleh orang tua, seperti perasaan marah kepada Tuhan,
menolak untuk melaksanakan kegiatan beribadah,
3. Kebutuhan kenyamanan sosiokultural
Perawat dalam memberikan prosedur tindakan
apapun perlu berkonsultasi dengan keluarga
untuk mengkaji apakah terapi sesuai dengan
budaya yang berlaku di lingkungan pasien,
seperti misalnya saat melakukan transfusi
darah, apakah dalam keluarga terdapat budaya
yang melarang prosedur itu dilakukan. Selain
budaya, sosial ekonomi keluarga juga perlu
diidentifikasi untuk menentukan pilihan
prosedur yang tepat.
4. Kebutuhan kenyamanan lingkungan
Kebutuhan kenyamanan lingkungan yang perlu
diidentifikasi adalah ketenangan
ruangan/pengontrolan kebisingan, suhu, bau,
pencahayaan yang cukup, tidak menginterupsi
pola tidur bayi ,serta keamanan pasien selama
dirawat di ruang neonatus risiko tinggi
(Kolcaba & Wilson, 2002).
INTERVENSI
Kolcaba & Wilson (2004) membagi intervensi
untuk mencapai kenyamanan klien menjadi
tiga bagian, yaitu :
a. Standard comfort intervention
adalah intervensi standar untuk
mempertahankan hemostasis dan mengontrol
nyeri misalnya pada bayi. Intervensi standar
antara lain adalah manajemen nyeri
nonfarmakologis dan farmakologis, medikasi,
monitoring vital sign, modifikasi lingkungan
terkait pengaturan suhu, bau, pembatasan
kunjungan, dan lain-lain.
b. Coaching (dukungan emosional, pendidikan
kesehatan)

Coaching mengandung pengertian melatih pasien


dan keluarga untuk mengurangi atau
menghilangkan kecemasan dengan menyediakan
informasi yang akurat tentang status kesehatan
klien, tetap memberi harapan yang sesuai
dengan kondisi klien, mau mendengarkan secara
aktif, serta membantu implementasi
perencanaan untuk meningkatkan kesembuhan
klien.
c. Comfort food for soul (terapi musik,
kunjungan orang terdekat)

Perawat melakukan intervensi-intervensi khusus


yang membuat klien dan keluarga merasa
diperhatikan dan dikuatkan secara fisik, mental,
emosional, dan spiritual, sebagai contoh
mengajarkan beberapa teknik relaksasi seperti
pijatan, guided imagery, terapi musik, dan
lainnya.
Selanjutnya tiga tipe kenyamanan tersebut
dapat terlihat melalui aspek:
❑ Kenyamanan fisik berupa (sensasi tubuh,
mekanisme homeostatic, fungsi kekebalan
tubuh)
❑ Psikospiritul (kesadaran diri, identitas
seksual, makna hidup seseorang)
❑ Sosiokultural (hubungan interpersonal,
keluarga, tradisi keluarga, praktek
keagamaan)
❑ Lingkungan (suhu, cahaya, suara, bau,
warna)
Metaparadigma Keperawatan Menurut
Katharine Kolcaba
⦿ Health

⦿ Nursing

⦿ Person

⦿ Environment
Asumsi Teori Confort Kolcaba
⦿ Clarifity (Kejelasan)
Teori ini memandang pasien sebagai
makhluk holistic yang memiliki respon kompleks
terhadap stimulus untuk meningkatan
kenyamanan dalam konteks pengalaman fisik,
psikospiritual, social kultural dan lingkungan.
Kolcaba menjelaskan semua konsep
teorinya secara teoritis, operasional dan jelas
sehingga mudah untuk dipahami.
⦿ Simplicity (Kesederhanaan)
Teori ini sederhana karena rasa nyaman
merupakan kebutuhan dasar manusia dan variable
– variable rasa nyaman ini dapat dijadikan tolak
ukur keberhasilan pemberian intervensi
keperawatan. Dimana dasar utama dari teori ini
adalah pemberian asuhan keperawatan difokuskan
pada kebutuhan holistic pasien.
Teori ini menggunakan teknlogi yang rendah,
namun pada perkembangannya dapat juga
diaplikasikan menggunakan teknologi tinggi.
⦿ Generality (Keumuman)
Teori ini mempunyai tujuan untuk memenuhi
kebutuhan rasa Nyman pasien menurut tingakt
relief, ease , dan transcendence yang
terintegrasi kedalam 4 konteks pengalaman
holistic yang terdiri dari fisik, psikospiritual,
sosiokultural dan lingkungan
⦿ Accessibility (Aksessibilitas)
Kolcaba telah melakukan banyak penelitian
diberbagai kalangan umur dan berbagai jenis
prekteik keperawatan dan telah
mengembangkan berbgai tools tentang
comfort seperti general comfort
questionnaire, visual Analog Scale, Radiation
therapy comfort questionare, urinary in
continence and frequency comfort behaviors
checklist yang dapat dikembangkan melalui
penelitian lanjutan.
⦿ Derivable Consequence
Teori comfort dapat digunakan sebagai
kerangka untuk penilaian pasien, baik
menggunakan Verbal Rating Scale (dalam
klinis) dan Comfort Questionnaires (dalam
penelitian). Aplikatifnya perawat dapat menilai
tingkat nyeri dan kenyaman pasien
menggunakan VRS dan GCQ.
APLIKASI TEORI PD PEMBERIAN
ASUHAN KEPERAWATAN
Study Kasus
⦿ Anak C 9 tahun di rawat di RS pusat rujukan ,
berasal dari suku sunda , mengalami AML ( Akut
Myeloid Leukemia ) pasca pemberian Kemoterapi
pada fase profilaksis di mana kemoterapi di
harapkan dapat mengejar sel-sel blast yang
mungkin lari ke otak Anak C mengeluh kesakitan,
lemah, mual bahkan sampai muntah dan cenderung
gelisah. Aktifitas anak C sebagian dibantu perawat
dan keluarga , anak C mengalami riwayat
hospitalisasi terdahulu ketika mendapatkan
kemotrerapi pada fase induksi. orang tua anak C
sering mengeluh tentang kondisi anaknya dan
serinng bertanya kepada perawat tentanng harapan
anaknya.
Lanjutan
⦿ Kecemasan juga bertambah dengan ketidak
hadiran keluarga terutama orang tua karena
harus mengurus administrasi untuk biaya
perawatan anaknya begitu juga ketika anak di
rawat anak merasa sedih karena tidak bisa
bermain dengan teman-temannya. Keluarga yang
lain juga jarang ada yang berkunjung karena
alasan tempat yang jauh. Lingkungan ruangan RS
cenderung tidak tertata rapi, berbau kurang
sedap dan ruangan tidak dikondisikan untuk
ruang anak di mana tidak terdapat tempat untuk
bermain.
Aplikasi Teori Comfort Pada Perawatan
Anak, Menggunakan Struktur Taksonomi
⦿ Untuk mengatasi stressor yang timbul selama
hospitalisasi, maka perawat anak dapat
menerapkan salah satu middle range theory, yaitu
theory of comfort dari Katharine Kolcaba.
Penggunaan teori ini sangat mudah diterapkan
dalam praktik. Dari hasil penelitian dilaporkan
bahwa pasien merasa kebutuhan mereka telah
dipenuhi dan mereka merasa lebih sehat. Oleh
karena itu kelompok tertarik untuk membahas teori
Comfort dan aplikasinya dalam asuhan
keperawatan anak.
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Tindakan Keperawatan Dan Intervensi
Tipe Tindakan Contoh
Perawatan Kenyamanan
Atau Intervensi
Standar Intervensi 1. Monitor tanda-tanda vitaL
Kenyamanan 2. Hasil pemeriksaan laboratorium
3. Lakukan pengkajian nyeri
secara komprehensif
4. Ajarkan teknik non-farmakologi
(seperti teknik relaksasi) pada
anak
5. Melakukan program pengobatan
6. Tenaga perawat yang kompeten
LANJUTAN
Pelatihan/ Bimbingan 1. Dukungan emosional
2. Dukungan spiritual
3. Dengarkan klien anak dalam mengungkapkan
rasa cemasnya
4. Dorong keluarga untuk mengekspresikan
perasaannya mengenai kehidupan anak
sebelum di diagnosa dan prospektif anak
untuk bertahan hidup

Kenyamanan Jiwa 1. Terapi musik


2. Sediakan tempat tidur yang nyaman dan bersih
3. Mendekorasi ruang tempat tidur anak yang
sesuai dengan kesukaannya
4. Menyediakan area bermain untuk anak
5. Meluangkan waktu untuk bersama anak
6. Pengaturan jadwal anggota keluarga yang
menemani anak
7. Mengorientasikan klien terhadap lingkungan
perawatan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai