Comfort theory
⦿ Nursing
⦿ Person
⦿ Environment
Asumsi Teori Confort Kolcaba
⦿ Clarifity (Kejelasan)
Teori ini memandang pasien sebagai
makhluk holistic yang memiliki respon kompleks
terhadap stimulus untuk meningkatan
kenyamanan dalam konteks pengalaman fisik,
psikospiritual, social kultural dan lingkungan.
Kolcaba menjelaskan semua konsep
teorinya secara teoritis, operasional dan jelas
sehingga mudah untuk dipahami.
⦿ Simplicity (Kesederhanaan)
Teori ini sederhana karena rasa nyaman
merupakan kebutuhan dasar manusia dan variable
– variable rasa nyaman ini dapat dijadikan tolak
ukur keberhasilan pemberian intervensi
keperawatan. Dimana dasar utama dari teori ini
adalah pemberian asuhan keperawatan difokuskan
pada kebutuhan holistic pasien.
Teori ini menggunakan teknlogi yang rendah,
namun pada perkembangannya dapat juga
diaplikasikan menggunakan teknologi tinggi.
⦿ Generality (Keumuman)
Teori ini mempunyai tujuan untuk memenuhi
kebutuhan rasa Nyman pasien menurut tingakt
relief, ease , dan transcendence yang
terintegrasi kedalam 4 konteks pengalaman
holistic yang terdiri dari fisik, psikospiritual,
sosiokultural dan lingkungan
⦿ Accessibility (Aksessibilitas)
Kolcaba telah melakukan banyak penelitian
diberbagai kalangan umur dan berbagai jenis
prekteik keperawatan dan telah
mengembangkan berbgai tools tentang
comfort seperti general comfort
questionnaire, visual Analog Scale, Radiation
therapy comfort questionare, urinary in
continence and frequency comfort behaviors
checklist yang dapat dikembangkan melalui
penelitian lanjutan.
⦿ Derivable Consequence
Teori comfort dapat digunakan sebagai
kerangka untuk penilaian pasien, baik
menggunakan Verbal Rating Scale (dalam
klinis) dan Comfort Questionnaires (dalam
penelitian). Aplikatifnya perawat dapat menilai
tingkat nyeri dan kenyaman pasien
menggunakan VRS dan GCQ.
APLIKASI TEORI PD PEMBERIAN
ASUHAN KEPERAWATAN
Study Kasus
⦿ Anak C 9 tahun di rawat di RS pusat rujukan ,
berasal dari suku sunda , mengalami AML ( Akut
Myeloid Leukemia ) pasca pemberian Kemoterapi
pada fase profilaksis di mana kemoterapi di
harapkan dapat mengejar sel-sel blast yang
mungkin lari ke otak Anak C mengeluh kesakitan,
lemah, mual bahkan sampai muntah dan cenderung
gelisah. Aktifitas anak C sebagian dibantu perawat
dan keluarga , anak C mengalami riwayat
hospitalisasi terdahulu ketika mendapatkan
kemotrerapi pada fase induksi. orang tua anak C
sering mengeluh tentang kondisi anaknya dan
serinng bertanya kepada perawat tentanng harapan
anaknya.
Lanjutan
⦿ Kecemasan juga bertambah dengan ketidak
hadiran keluarga terutama orang tua karena
harus mengurus administrasi untuk biaya
perawatan anaknya begitu juga ketika anak di
rawat anak merasa sedih karena tidak bisa
bermain dengan teman-temannya. Keluarga yang
lain juga jarang ada yang berkunjung karena
alasan tempat yang jauh. Lingkungan ruangan RS
cenderung tidak tertata rapi, berbau kurang
sedap dan ruangan tidak dikondisikan untuk
ruang anak di mana tidak terdapat tempat untuk
bermain.
Aplikasi Teori Comfort Pada Perawatan
Anak, Menggunakan Struktur Taksonomi
⦿ Untuk mengatasi stressor yang timbul selama
hospitalisasi, maka perawat anak dapat
menerapkan salah satu middle range theory, yaitu
theory of comfort dari Katharine Kolcaba.
Penggunaan teori ini sangat mudah diterapkan
dalam praktik. Dari hasil penelitian dilaporkan
bahwa pasien merasa kebutuhan mereka telah
dipenuhi dan mereka merasa lebih sehat. Oleh
karena itu kelompok tertarik untuk membahas teori
Comfort dan aplikasinya dalam asuhan
keperawatan anak.
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Tindakan Keperawatan Dan Intervensi
Tipe Tindakan Contoh
Perawatan Kenyamanan
Atau Intervensi
Standar Intervensi 1. Monitor tanda-tanda vitaL
Kenyamanan 2. Hasil pemeriksaan laboratorium
3. Lakukan pengkajian nyeri
secara komprehensif
4. Ajarkan teknik non-farmakologi
(seperti teknik relaksasi) pada
anak
5. Melakukan program pengobatan
6. Tenaga perawat yang kompeten
LANJUTAN
Pelatihan/ Bimbingan 1. Dukungan emosional
2. Dukungan spiritual
3. Dengarkan klien anak dalam mengungkapkan
rasa cemasnya
4. Dorong keluarga untuk mengekspresikan
perasaannya mengenai kehidupan anak
sebelum di diagnosa dan prospektif anak
untuk bertahan hidup