1
KTSP Pendidikan Budaya & Karakter Bangsa (CV. Az-Zahra)
A. Standar Kompetensi
1. Memahami ayat-ayat Al-Qur’an tentang manusia dan tugas-nya sebagai
khalifah di bumi.
B. Kompetensi Dasar
1.1 Membaca QS Al Baqarah : 30, Al - Mukminun: 12-14, Az -Zariyat: 56 dan An
Nahl : 78
1.2 Menyebutkan arti QS Al Baqarah: 30, Al-Mukminun: 12-14, Az-Zariyat: 56
dan An Nahl: 78.
1.3 Menampilkan perilaku sebagai khalifah di bumi seperti terkandung dalam QS
Al Baqarah: 30, Al-Mukminun: 12-14, Az-Zariyat: 56 dan An Nahl; 78
E. Metode Pembelajaran:
Ceramah , tanya jawab dan Praktek
F. Tujuan Pembelajaran
Siswa diharapkan mampu untuk :
Membaca dengan fasih Q.S Al-Baqarah; 30, Q.S. Al-Mukminun: 12-14, Q.S. Az-
Zariyat : 56, dan An-Nahl: 78
Mengidentifikasi tajwid Q.S Al-Baqarah; 30, Q.S. Al-Mukminun: 12-14, Q.S. Az-
Zariyat: 56, dan An-Nahl: 78
Mengartikan masing-masing kata yang terdapat dalam Q.S. Al-Baqarah: 30, Al
Mukminun; 12-14, Az-Zariyat; 56. dan An Nahl: 78
Mengartikan ayat Q.S. Al-Baqarah: 30, Al Mukminun; 12-14, Az-Zariyat; 56. dan
An Nahl: 78
Mendiskusikan arti dan kandungan Q.S. Al-Baqarah: 30, Al Mukminun; 12-14,
Az-Zariyat; 56. dan An Nahl: 78
Mengidentifikasi perilaku Khalifah di bumi yang terdapat dalam Q.S. Al-
Baqarah;30, Al Mukminun;12-14, Az Zariyat;56, dan An Nahl;78
Mempraktikkan perilaku sebagai khalifah di bumi sesuai QS Al-Baqarah;30, Al
Mukminun;12-14, Az Zariyat;56, dan An Nahl;78
Menunjukkan perilaku khalifah dalam kehidupan.
G. Strategi Pembelajaran
Baqarah; 30, Q.S. Al- Menterjemahkan Q.S. bumi sesuai Q.S. Al-
Mukminun: 12-14; 56. Al-Mukminun: 12-14, Az- Baqarah;30, Al
Q.S. AzZariyat: 56, Zariyat; 56. dan An Nahl: Mukminun;12-14, Az
dan An Nahl: 78 78 Zariyah;56, dan An
Mendiskusikan arti dan Nahl;78
kandungan Q.S. Al- Menunjukkan perilaku
Mukminun: 12-14, Az- khalifah dalam
Zariyat; 56. dan An Nahl: kehidupan.
78
b. Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti, guru dan para siswa melakukan beberapa kegiatan
sebagai berikut:
Elaborasi
- Untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa tentang materi
pembelajaran Q.S Al-Baqarah; 30, Q.S. Al-Mukminun: 12-14, Q.S. Az-
Zariyat : 56, dan An-Nahl: 78,
- guru mengawali dengan mengajukan beberapa pertanyaan, contohnya:
- Pernahkah kalian mendengar orang lain membaca surat tersebut diatas?
- Pernahkah kalian membaca surat tersebut diatas ?
- Siapakah diantara kalian yang sudah hafal surat Q.S Al-Baqarah; 30, Q.S.
Al-Mukminun: 12-14, Q.S. Az-Zariyat : 56, dan An-Nahl: 78 ?
- Guru menunjuk seorang siswa yang sudah fasih membaca surat Q.S Al-
Baqarah; 30, Q.S. Al-Mukminun: 12-14, Q.S. Az-Zariyat : 56, dan An-Nahl:
78, untuk memimpin teman-temannya membaca bersama-sama di bawah
bimbingan guru 2 sampai dengan 3 kali.
- Setelah para siswa selesai membaca secara klasikal, guru menunjuk
beberapa siswa untuk membaca surat Q.S Al-Baqarah; 30, yaitu sebagai
berikut:
قَ الُوا أَجَتْ َع ُل فِ َيه ا َم ْن يُ ْف ِس ُد فِ َيه ا ًۖض َخلِي َف ة ِ ك لِْلماَل ئِ َك ِة إِيِّن ج
ِ اع ٌل يِف اأْل َْر َ
ِ
َ َ َُّوإ ْذ قَ َال َرب
ال إِيِّن أ َْعلَ ُم َما اَل َت ْعلَ ُمو َن
َ َ ق ۖك ِ ويس ِفك الدِّماء وحَن ن نُسبِّح حِب م
َ َِّس ل
ُ د ق
َ ن
ُ و
َ كَ د َْ ُ َ ُ ْ َ َ َ ُ ْ ََ
- Setelah para siswa selesai membaca secara klasikal, guru menunjuk
beberapa siswa untuk membaca surat Q.S. Al-Mukminun: 12-14, yaitu
sebagai berikut.
﴾١٣﴿ ني ٍ ﴾ مُثَّ َج َع ْلنَاهُ نُطْ َفةً يِف َقرا ٍر َم ِك١٢﴿ ني ٍ ولََق ْد َخلَ ْقنَا اإْلِ نْسا َن ِم ْن ُساَل لٍَة ِم ْن ِط
َ َ َ
ِ ِ
َّضغَةَ عظَ ًاما فَ َك َس ْونَا الْعظَ َام حَلْ ًما مُث ْ ضغَةً فَ َخلَ ْقنَا الْ ُم
ْ مُثَّ َخلَ ْقنَا النُّطْ َفةَ َعلَ َقةً فَ َخلَ ْقنَا الْ َعلَ َقةَ ُم
ِِ
﴾١٤﴿ ني َ َح َس ُن اخْلَالقْ َفتَبَ َار َك اللَّهُ أ ۚآخَر َ أَنْ َشأْنَاهُ َخ ْل ًقا
4 RPP Mata Pelajaran Pendidikan Agama ISlam
KTSP Pendidikan Budaya & Karakter Bangsa (CV. Az-Zahra)
Eksplorasi
- Selanjutnya siswa membaca arti Q.S Al-Baqarah; 30, Q.S. Al-Mukminun: 12-
14, Q.S. Az-Zariyat : 56, dan An-Nahl: 78 dengan berpedoman kepada Al
Qur’an dan terjemahannya atau sumber bacaan lainnya dengan
pengamatan dari guru.
- Selanjutnya, guru mengajukan beberapa pertanyaan tentang arti Q.S Al-
Baqarah; 30, Q.S. Al-Mukminun: 12-14, Q.S. Az-Zariyat : 56, dan An-Nahl:
78 kepada siswa.
- Setelah mengartikan ayat demi ayat, guru meminta siswa agar menyalin Q.S
Al-Baqarah; 30, Q.S. Al-Mukminun: 12-14, Q.S. Az-Zariyat : 56, dan An-
Nahl: 78 berikut artinya dengan benar.
- Setelah selesai menyalin Q.S Al-Baqarah; 30, Q.S. Al-Mukminun: 12-14,
Q.S. Az-Zariyat : 56, dan An-Nahl: 78 berikut artinya, guru menjelas hukum
bacaan (tajwid) yang terdapat pada ayat tersebut. Sebagai contoh:
Nun mati( ْ) ن Hukum bacaanya Nun mati( ْ ) نpada kalimat ْمِـن
bertemu dengan adalah “ Ikhfa ” ب َ " " ُتdibaca dengan
ٍ ـرا
huruf “ta” ( ) ت dengung
Nun mati( ْ) ن Hukum bacaanya Nun mati( ْ ) نpada kalimat ْمِـن
bertemu dengan adalah “Idgham ْ " " ُنdibaca dengan
ـطـ َفـ ٍة
huruf “nun” ()ن bighunnah” dengung
Nun mati( ْ) ن Hukum bacaanya Nun mati( ْ ) نpada kalimat ْمِـن
bertemu dengan adalah “ Izhar ” " " َعـلَـ َقـ ٍةdibaca dengan jelas
huruf “ ‘ain” ( ) ع
- Guru menjelaskan kepada siswa akan hikmah yang terkandung dalam Q.S
Al-Baqarah; 30, Q.S. Al-Mukminun: 12-14, Q.S. Az-Zariyat : 56, dan An-
Nahl: 78.
- Guru menugaskan kepada siswa untuk mendiskusikan tentang proses awal
kejadian manusia sebagaimana yang terkandung dalam isi Q.S Al-Baqarah;
30, Q.S. Al-Mukminun: 12-14, Q.S. Az-Zariyat : 56, dan An-Nahl: 78 secara
berkelompok.
H. Penilaian
Tes perbuatan (Performance)
Tes tertulis
I. Bahan/Sumber Belajar
Al Quran dan terjemahan Departemen Agama RI
Buku pelajaran PAI SMA kelas I
J. Lembar Penilaian
I. Tes Tertulis
No. Butir – butir Soal Kunci Jawaban
1. Bacalah penggalan ayat yang َ ت ْال ِجنَّ َواإل ْن
س إِال ُ َو َما َخلَ ْق
mengandung arti bahwa Allah Swt tidak ون ُ
ِ لِ َيعْ ُبد
menciptakan jin dan manusia kecuali
hanya untuk menyembah-Nya
2. َ لَ َعلَّ ُك ْم َت ْش ُكرArti penggalan ayat tersebut
ُون Agar kamu menjadi orang-orang
adalah........ yang bersukur
3. Hukum bacaan “nun mati” bertemu
dengan “nun” adalah……. Idgham Bighunnah
1.1 Usman
2.2 Said
3. 3 Sutejo Ade
Dst Dst..........................
IV. Portofolio
- Tes pengalaman dilakukan dengan menggunakan portofolio dimana guru
mencatat pengalaman agama berdasarkan antara lain:
- apa yang dilihat;
- laporan rekan guru dan pegawai lainnya; dan
- laporan dari orangtua murid atau siswa.
LEMBAR TUGAS
Salinlah Q.S Al-Baqarah; 30, Q.S. Al-Mukminun: 12-14, Q.S. Az-Zariyat : 56, dan An-
Nahl: 78 dengan baik dan benar, kemudian artikan dan carilah kalimat/ayat yang
berhubungan dengan tajwid: ikhfa, idgham, dan izhar.
A. Standar Kompetensi
2. Memahami ayat-ayat Al-Quran tentang keikhlasan dalam beribadah.
B. Kompetensi Dasar
2.1 Membaca QS Al An’am: 162-163 dan Al-Bayyinah: 5
2.2 Menyebutkan arti QS Al An’am: 162-163 dan Al-Bayyinah: 5
2.3 Menampilkan perilaku ikhlas dalam beribadah seperti ter-kandung dalam QS
Al An’am: 162-163 dan Al-Bayyinah : 5
E. Metode Pembelajaran:
Ceramah , tanya jawab dan Praktek
F. Tujuan Pembelajaran
Siswa diharapkan mampu untuk :
Mampu membaca Q.S Al-An’am: 162-163 dengan baik dan benar
Mampu membaca Q.S Al-Bayyinah: 5 dengan baik dan benar
Mampu mengidentifikasi tajwid Q.S Al-An’am: 162-163
Mampu mengidentifikasi tajwid Q.S Al Bayyinah: 5
Mampu mengartikan masing-masing kata yang terdapat dalam Q.S Al-An’am:
162-163
Mampu mengartikan masing-masing kata yang terdapat dalam Q.S Al- Bayyinah :
5
Mampu mengartikan ayat Q.S Al - An’am: 162-163
Mampu mengartikan ayat Q.S Al - Bayyinah : 5
Mampu mengidentifikasi perilaku ikhlas dalam beribadah sesuai dengan Q.S Al-
An’am: 162-163
Mampu mempraktikkan perilaku ikhlas dalam beribadah sesuai dengan Q.S Al -
An’am: 162-163
Mampu menerapkan perilaku ikhlas dalam beribadah sesuai dengan Q.S Al-
An’am: 162 - 163
Mampu mengidentifikasi perilaku ikhlas dalam beribadah sesuai dengan Q.S Al-
Bayyinah : 5
Mampu mempraktikkan perilaku ikhlas dalam beribadah sesuai dengan Q.S Al-
Bayyinah : 5
Mampu menerapkan perilaku ikhlas dalam beribadah sesuai dengtan Q.S Al-
Bayyinah : 5
G. Strategi Pembelajaran
b. Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti, guru dan para siswa melakukan beberapa kegiatan
sebagai berikut:
Elaborasi
Untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa tentang materi
pembelajaran Q.S. Al-An’am; 162-163 dan Q.S Al - Bayyinah : 5
- Guru mengawali dengan mengajukan beberapa pertanyaan, contohnya:
Pernahkah kalian mendengar orang lain membaca surat tersebut diatas?
Pernahkah kalian membaca surat tersebut diatas ?
Siapakah diantara kalian yang sudah hafal surat Q.S. Al-An’am; 162-163
dan Q.S Al - Bayyinah : 5 ?
- Guru menunjuk seorang siswa yang sudah fasih membaca surat Q.S. Al-
An’am; 162-163 dan Q.S Al - Bayyinah : 5, untuk memimpin teman-
temannya membaca bersama-sama di bawah bimbingan guru 2 sampai
dengan 3 kali.
- Setelah para siswa selesai membaca secara klasikal, guru menunjuk
beberapa siswa untuk membaca surat Q.S. Al-An’am; 162-163 yaitu sebagai
berikut:
Eksplorasi
- Selanjutnya siswa membaca arti Q.S. Al-An’am; 162-163 dan Q.S Al -
Bayyinah : 5 dengan berpedoman kepada Al Qur’an dan terjemahan-nya
atau sumber bacaan lainnya dengan pengamatan dari guru.
Q.S Al - Bayyinah : 5
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan
memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan
lurus, dan supaya mereka mendirikan salat dan menunaikan zakat; dan
yang demikian itulah agama yang lurus”.
Konfirmasi
- Dalam Q.S. Al-An’am; 162-163 dan Q.S Al - Bayyinah : 5 banyak
mengandung nilai-nilai sikap dan perilaku yang utama, seperti keikhlasan
dalam beribadah dan menerapkan perilaku ikhlas dalam beribadah. Jika
direnungkan, betapa indah manisnya ibadah yang diikuti sifat ikhlas.
H. Penilaian
Tes perbuatan (Performance Individu)
Tes tertulis
I. Bahan/Sumber Belajar
Al Quran dan terjemahan Departemen Agama RI
Buku pelajaran PAI SMA kelas I
J. Lembar Penilaian
I. Tes Tertulis
No. Butir – butir Soal Kunci Jawaban
1. Bacalah penggalan ayat yang ين َ ِم ُْخلِص
َ ين لَ ُه ال ِّد
mengandung arti orang-orang
yang memurnikan ketaatan
kepada-Nya dalam
menjalankan agama
2. َ ِك لَ ُه َو ِب َذل
ك َ ال َش ِريArti penggalan Tiada sekutu bagin-Nya,
ayat tersebut adalah........ dan demikian itulah…
IV. Portofolio
Tes pengalaman dilakukan dengan menggunakan portofolio dimana guru
mencatat pengalaman agama berdasarkan antara lain:
- apa yang dilihat;
- laporan rekan guru dan pegawai lainnya; dan
- laporan dari orangtua murid atau siswa.
LEMBAR TUGAS
A. Standar Kompetensi
3. Meningkatkan keimanan kepada Allah melalui pemahaman sifat-sifatNya
dalam Asmaul Husna.
B. Kompetensi Dasar
3.1 Menyebutkan 10 sifat Allah dalam Asmaul Husna.
3.2 Menjelaskan arti 10 sifat Allah dalam Asmaul Husna.
3.3 Menampilkan perilaku yang mencerminkan keimanan terhadap 10 sifat Allah
dalam Asmaul Husna.
E. Metode Pembelajaran:
Ceramah , tanya jawab dan Praktek
F. Tujuan Pembelajaran
Siswa diharapkan mampu untuk :
Mampu menyebutkan arti sifat Allah.
Mampu menyebutkan arti 10 sifat Allah dalam Asmaul Husna
Mampu menjelaskan arti 10 sifat Allah dalam Asmaul Husna.
Mampu menjabarkan 10 sifat Allah ke dalam sifat manusia
Mampu mempraktikkan sifat-sifat Allah yang sepatutnya bagi manusia dalam
kehidupan sehari-hari.
Mampu menerapkan perilaku yang mencerminkan penghayatan terhadap 10 sifat
Allah dalam Asmaul Husna.
G. Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Siswa mengamati Siswa menganalisis Mempraktikkan sifat-
buku sumber yang buku sumber yang sifat Allah yang
berkaitan pengertian berkaitan dengan 10 sepatutnya bagi
sifat-sifat Allah. sifat Allah dalam Asmaul manusia dalam
Bertanya jawab Husna. kehidupan sehari-hari.
tentang arti 10 sifat Menjabarkan arti 10 sifat Menerapkan perilaku
Allah dalam asmaul Allah dalam Asmaul yang mencerminkan
husna. Husna sifat-sifat Allah yang
sepatutnya bagi
manusia dalam
kehidupan sehari-hari
b. Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti, guru dan para siswa melakukan beberapa kegiatan
sebagai berikut:
Elaborasi
Untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa tentang materi
pembelajaran 10 Sifat Allah dalam Asmaul Husna
- Guru mengawali dengan mengajukan beberapa pertanyaan, contohnya:
Pernahkah kalian mendengar orang lain membaca tentang 10 Sifat Allah
dalam Asmaul Husna?
Pernahkah kalian membaca 10 Sifat Allah dalam Asmaul Husna?
Siapakah diantara kalian yang sudah hafal 10 Sifat Allah dalam Asmaul
Husna?
16 RPP Mata Pelajaran Pendidikan Agama ISlam
KTSP Pendidikan Budaya & Karakter Bangsa (CV. Az-Zahra)
Eksplorasi
- Selanjutnya siswa menyebutkan sifat Allahyang terdapat dalam Q.S. Al-
Baqarah ayat 163 dengan berpedoman kepada Al Qur’an dan terjemahan-
nya atau sumber bacaan lainnya dengan pengamatan dari guru.
- Selanjutnya, guru mengajukan beberapa pertanyaan tentang arti Sifat Wahid
kepada siswa.
- Setelah selesai guru menjelaskan 10 Sifat Allah dalam Asmaul Husna yang
lain.
- Guru menjelaskan kepada siswa akan hikmah yang terkandung dalam 10
Sifat Allah dalam Asmaul Husna.
- Guru menugaskan kepada siswa untuk mendiskusikan tentang 10 Sifat Allah
dalam Asmaul Husna secara berkelompok.
- Siswa diminta untuk menyampaikan hasil diskusi kelompok.
Konfirmasi
- 10 Sifat Allah dalam Asmaul Husna banyak mengandung nilai-nilai sikap
dan perilaku yang utama, seperti manusia adalah makhluk Allah yang mulia
dan mampu melakukan segala sesuatu yang baru namun dibalik semua itu
Allahlah Yang Berkuasa dan Yang Menentukan . Jika direnungkan, betapa
besar ketergantungan kita kepada-Nya.
H. Penilaian
Tes perbuatan (Performance Individu)
Tes tertulis
I. Bahan/Sumber Belajar
Al Quran dan terjemahan Departemen Agama RI
Buku pelajaran PAI SMA kelas I
J. Lembar Penilaian
I. Tes Tertulis
No. Butir – butir Soal Kunci Jawaban
1. Allah SWT memiliki Sifat Wahid, arti Esa
Wahid adalah
2. َ ِك لَ ُه َو ِب َذل
ك َ ال َش ِريArti penggalan ayat Tiada sekutu bagin-Nya,
tersebut adalah........ dan demikian itulah…
3. Perilaku yang mencerminkan
kepasrahan bahwa hanya Allahlah Wahid
Tuhan yang wajib disembah tanpa
terkecuali. Adalah cerminan sifat Allah
…..
II. Tes Sikap
No. Pernyataan SS S TS STS
1. Ibadah seharusnya selalu diniatkan
mencari Ridlo Allah dengan
Keikhlasan dan selalu memurnikan
niat.
2. Allah Yang Berkuasa dan Yang
Menentukan .
3. Apakah akan aku jadikan pelindung
selain dari Allah yang menjadikan
langit dan bumi, padahal Dia
memberi makan dan tidak memberi
makan.
dst …………………………………………
…….
Keterangan : Skor Tes Sikap:
SS = Sangat Setuju = 50
S = Setuju = 40
TS = Tidak Setuju = 10
STS = Sangat Tidak Setuju =0
III. Portofolio
Tes pengalaman dilakukan dengan menggunakan portofolio dimana guru
mencatat pengalaman agama berdasarkan antara lain:
- apa yang dilihat;
- laporan rekan guru dan pegawai lainnya; dan
- laporan dari orangtua murid atau siswa.
A. Standar Kompetensi
4. Membiasakan perilaku terpuji.
B. Kompetensi Dasar
4.1 Menyebutkan pengertian perilaku husnuzhan.
4.2 Menyebutkan contoh-contoh perilaku husnuzhan terhadap Allah, diri sendiri
dan sesama manusia.
4.3 Membiasakan perilaku husnuzhan dalam kehidupan sehari-hari.
E. Metode Pembelajaran:
Ceramah , tanya jawab dan Praktek
F. Tujuan Pembelajaran
Siswa diharapkan mampu untuk :
Mampu menyebutkan pengertian husnu zhan terhadap Allah.
Mampu menyebutkan pengertian husnu zhan terhadap diri sendiri.
Mampu menyebutkan pengertian husnu zhan terhadap sesama manusia.
Mampu menyebutkan contoh husnu zhan terhadap Allah.
Mampu menyebutkan contoh husnu zhan terhadap diri sendiri.
Mampu menyebutkan contoh husnu zhan terhadap sesama manusia.
Menunjukkan sikap husnu zhan terhadap Allah.
Menunjukkan sikap husnu zhan terhadap diri sendiri.
Menunjukkan sikap husnu zhan terhadap sesama manusia.
G. Strategi Pembelajaran
b. Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti, guru dan para siswa melakukan beberapa kegiatan
sebagai berikut:
Elaborasi
Untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa tentang materi pengertian
Perilaku Husnuzhan
Eksplorasi
- Selanjutnya siswa menyebutkan perilaku husnuzhan dari sumber bacaan
dengan pengamatan dari guru.
- Selanjutnya, guru mengajukan beberapa pertanyaan tentang arti perilaku
husnuzhan kepada siswa.
- Setelah selesai guru menjelaskan perilaku husnuzhan.
- Guru menjelaskan kepada siswa akan hikmah yang terkandung dalam
perilaku husnuzhan.
- Guru menugaskan kepada siswa untuk mendiskusikan tentang perilaku
husnuzhan secara berkelompok.
- Siswa diminta untuk menyampaikan hasil diskusi kelompok.
Konfirmasi
- Perilaku husnuzhan banyak mengandung nilai-nilai sikap dan perilaku yang
utama, seperti selalu berfikir positif terhadap takdir Allah dan tidak
berprasangka terhadap nikmat-Nya . Jika direnungkan, betapa Indah dan
mulianya bersikap positif tanpa prasangka .
H. Penilaian
Tes perbuatan (Performance Individu)
Tes tertulis
I. Bahan/Sumber Belajar
Al Quran dan terjemahan Departemen Agama RI
Buku pelajaran PAI SMA kelas I
J. Lembar Penilaian
I. Tes Tertulis
No. Butir – butir Soal Kunci Jawaban
1. Apakah yang dimaksud dengan Berfikir dan bersikap
Husnuzhan itu............. yang baik. (Positif
Thinking)
2. Segala musibah yang terjadi di Negeri ini
merupakan azab karena kesalahan Husnuzhan terhadap
kolektif dari pemimpin dan rakyat yang Allah.
tidak menghendaki adanya
syariat,dengan tanpa menyalahkan Allah.
Merupakan cerminan dari……
3. Nanang berghorim kepada Udin sebesar Husnuzhan terhadap
Rp. 50.000 dan belum juga terlunasi. sesama manusia.
Sikap Udin membiarkan karena ia
berpendapat bahwa Nanang sedang tidak
ada uang dan mungkin tertimpa kesulitan.
dst …………………………………………
…….
Keterangan : Skor Tes Sikap:
SS = Sangat Setuju = 50
S = Setuju = 40
TS = Tidak Setuju = 10
STS = Sangat Tidak Setuju =0
III. Portofolio
Tes pengalaman dilakukan dengan menggunakan portofolio dimana guru
mencatat pengalaman agama berdasarkan antara lain:
- apa yang dilihat;
- laporan rekan guru dan pegawai lainnya; dan
- laporan dari orangtua murid atau siswa.
A. Standar Kompetensi
5. Memahami sumber hukum Islam, hukum taklifi, dan hikmah ibadah.
B. Kompetensi Dasar
5.1 Menyebutkan pengertian, kedudukan dan fungsi Al Qur’an, Al Hadits, dan
Ijtihad sebagai sumber hukum Islam.
5.2 Menjelaskan pengertian, kedudukan, dan fungsi hukum taklifi dalam hukum
Islam.
5.3 Menerapkan hukum taklifi dalam kehidupan sehari-hari.
E. Metode Pembelajaran:
Ceramah , tanya jawab dan Praktek
F. Tujuan Pembelajaran
Siswa diharapkan mampu untuk :
Mampu menyebutkan pengertian Al-Quran, Al-Hadits, dan Ijtihad sebagai sumber
hukum Islam
Mampu menjelaskan kedudukan Al-Quran, Al-Hadits, dan Ijtihad sebagai sumber
hukum Islam
Mampu menjelaskan fungsi Al-Quran, Al-Hadits, dan Ijtihad sebagai sumber
hukum Islam.
Mampu menjelaskan fungsi Al-Hadits terhadap Al-Quran.
Mampu menjelaskan macam-macam Al-Hadits.
Menjelaskan pengertian hukum taklifi dalam hukum Islam
Menjelaskan kedudukan hukum taklifi dalam hukum Islam
Menjelaskan fungsi hukum taklifi dalam hukum Islam.
G. Strategi Pembelajaran
b. Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti, guru dan para siswa melakukan beberapa kegiatan
sebagai berikut:
Elaborasi
Untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa tentang materi Sumber
hukum Islam.
- Guru mengawali dengan mengajukan beberapa pertanyaan, contohnya:
Pernahkah kalian mendengar orang lain berbicara tentang Sumber
hukum Islam ?
Pernahkah kalian menggunakan hukum Islam ?
Siapakah diantara kalian yang mengerti tentang arti Sumber hukum
Islam ?
- Guru menunjuk seorang siswa yang sudah pernah mengetahui tentang
Sumber hukum Islam untuk memberikan opininya kepada teman-temannya
di bawah bimbingan guru.
- Setelah para siswa selesai mendengarkan secara klasikal, guru menunjuk
beberapa siswa untuk menerangkanya kembali.
- Guru menjelaskan tentang sumber hukum Islam.
Eksplorasi
- Selanjutnya siswa menyebutkan sumber hukum Islam dari sumber bacaan
dengan pengamatan dari guru.
- Selanjutnya, guru mengajukan beberapa pertanyaan tentang apakah yang
menjadi sumber hukum Islam kepada siswa.
- Setelah selesai guru menjelaskan tentang sumber hukum Islam.
Sebagai berikut :
Al Qur’an adalah kalamullah yang diturunkan kepada Nabi kita Muhammad untuk
menyelamatkan manusia dari kegelapan menuju cahaya yang terang benderang.
Ia adalah sumber pertama bagi hukum-hukum fiqih Islam. Jika kita menjumpai
suatu permasalahan, maka pertamakali kita harus kembali kepada Kitab Allah
guna mencari hukumnya. Sebagai contoh :
a. Bila kita ditanya tentang hukum khamer (miras), judi, pengagungan terhadap
bebatuan dan mengundi nasib, maka jika kita merujuk kepada Al Qur’an
niscaya kita akan mendapatkannya dalam firman Allah swt: (QS. Al maidah :
90)
b. Bila kita ditanya tentang masalah jual beli dan riba, maka kita dapatkan
hukum hal tersebut dalam Kitab Allah (QS. Al baqarah : 275). Dan masih
banyak contoh-contoh yang lain yang tidak memungkinkan untuk di perinci
satu persatu.
Hadits
Hadits adalah segala perkataan (sabda), perbuatan dan ketetapan dan
persetujuan dari Nabi Muhammad SAW yang dijadikan ketetapan ataupun hukum
dalam agama Islam. Hadits dijadikan sumber hukum dalam agama Islam selain
Al-Qur'an, Ijma dan Qiyas, dimana dalam hal ini, kedudukan hadits merupakan
sumber hukum kedua setelah Al-Qur'an.
Ada banyak ulama periwayat hadits, namun yang sering dijadikan referensi
hadits-haditsnya ada tujuh ulama, yakni Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Abu
Daud, Imam Turmudzi, Imam Ahmad, Imam Nasa'i, dan Imam Ibnu Majah.
Ada bermacam-macam hadits, seperti yang diuraikan di bawah ini.
- Hadits yang dilihat dari banyak sedikitnya perawi
Hadits Hadits Hasan
Mutawatir Hadits Dha'if
Hadits Ahad
Hadits Shahih
- Menurut Macam Periwayatannya
Hadits yang Hadits Mursal
bersambung sanadnya (hadits Hadits
Marfu' atau Maushul) Mudallas
Hadits yang Hadits
terputus sanadnya Munqathi
Hadits Hadits
Mu'allaq Mu'dhol
- Hadits-hadits dha'if disebabkan oleh cacat perawi
Hadits Hadits Maqlub
Maudhu' Hadits
Hadits Matruk Munqalib
Hadits Hadits Mudraj
Mungkar Hadits Syadz
Hadits
Mu'allal
Hadits
Mudhthorib
- Beberapa pengertian dalam ilmu hadits
Beberapa kitab hadits yang masyhur / populer
Contoh perkataan/sabda Nabi :
“Mencela sesama muslim adalah kefasikan dan membunuhnya adalah
kekufuran”( Bukhari no.46,48, muslim no. .64,97, Tirmidzi no.1906,2558,
Nasa’I no.4036, 4037, Ibnu Majah no.68, Ahmad no.3465,3708)
Contoh perbuatan:
apa yang diriwayatkan oleh Bukhari (Bukhari no.635, juga diriwayatkan oleh
Tirmidzi no.3413, dan Ahmad no.23093,23800,34528) bahwa ‘Aisyah pernah
ditanya: apa yang biasa dilakukan Rasulullah dirumahnya ? Aisyah
menjawab:
“Beliau membantu keluarganya; kemudian bila datang waktu shalat, beliau
keluar untuk menunaikannya.”
Contoh persetujuan :
apa yang diriwayatkan oleh Abu Dawud (Hadits no.1267) bahwa Nabi pernah
melihat seseorang shalat dua rakaat setelah sholat subuh, maka Nabi berkata
kepadanya:
“Shalat subuh itu dua rakaat” orang tersebut menjawab, “sesungguhnya saya
belum shalat sunat dua rakaat sebelum subuh, maka saya kerjakan
sekarang.” Lalu Nabi saw terdiam”
Maka diamnya beliau berarti menyetujui disyari’atkannya shalat sunat qabliah
subuh tersebut setelah shalat subuh bagi yang belum menunaikannya.
IJMA’
Ijma’ bermakna: Kesepakatan seluruh ulama mujtahid dari umat Muhammad saw
dari suatu generasi atas suatu hukum syar’i, dan jika sudah bersepakat ulama-
ulama tersebut—baik pada generasi sahabat atau sesudahnya—akan suatu
hukum syari’at maka kesepakatan mereka adalah ijma’, dan beramal dengan apa
yang telah menjadi suatu ijma’ hukumnya wajib.
Dan dalil akan hal tersebut sebagaimana yang dikabarkan Nabi saw, bahwa
tidaklah umat ini akan berkumpul (bersepakat) dalam kesesatan, dan apa yang
telah menjadi kesepakatan adalah hak (benar).
Dari Abu Bashrah ra, bahwa Nabi saw bersabda:
“Sesungguhnya Allah tidaklah menjadikan ummatku atau ummat Muhammad
berkumpul (besepakat) di atas kesesatan” (Tirmidzi no.2093, Ahmad 6/396)
Contohnya:
Ijma para sahabat ra bahwa kakek mendapatkan bagian 1/6 dari harta warisan
bersama anak laki-laki apabila tidak terdapat bapak.
Ijma’ merupakan sumber rujukan ketiga. Jika kita tidak mendapatkan didalam Al
Qur’an dan demikian pula sunnah, maka untuk hal yang seperti ini kita melihat,
apakah hal tersebut telah disepakatai oleh para ulama muslimin, apabila sudah,
maka wajib bagi kita mengambilnya dan beramal dengannya.
QIYAS
Yaitu: Mencocokan perkara yang tidak didapatkan didalamnya hukum syar’i
dengan perkara lain yang memiliki nas yang sehukum dengannya, dikarenakan
persamaan sebab/alasan antara keduanya.
Pada qiyas inilah kita meruju’ apabila kita tidak mendapatkan nash dalam suatu
hukum dari suatu permasalahan, baik di dalam Al Qur’an, sunnah maupun ijma’.
Ia merupakan sumber rujukan keempat setelah Al Qur’an, as Sunnah dan Ijma’.
Rukun Qiyas
Qiyas memiliki empat rukun: 1. Dasar (dalil), 2. Masalah yang akan diqiyaskan, 3.
Hukum yang terdapat pada dalil, 4. Kesamaan sebab/alasan antara dalil dan
masalah yang diqiyaskan.
Contoh:
Allah mengharamkan khamer dengan dalil Al Qur’an, sebab atau alasan
pengharamannya adalah karena ia memabukkan, dan menghilangkan
kesadaran. Jika kita menemukan minuman memabukkan lain dengan nama yang
berbeda selain khamer, maka kita menghukuminya dengan haram, sebagai hasil
Qiyas dari khamer. Karena sebab atau alasan pengharaman khamer yaitu
“memabukkan” terdapat pada minuman tersebut, sehingga ia menjadi haram
sebagaimana pula khamer.
- Guru menjelaskan kepada siswa akan hikmah yang terkandung dalam
sumber hukum Islam.
- Guru menugaskan kepada siswa untuk mendiskusikan tentang sumber
hukum Islam secara berkelompok.
- Siswa diminta untuk menyampaikan hasil diskusi kelompok.
Konfirmasi
- Islam akan tegak dan jaya jika umatnya selalu berpegang teguh dan selalu
menggunakan hukum Islam, hanya pengecut dan penakut dan juga mereka
yang merasa bahwa dirinya adalah bukan ciptaan Allah – lah yang menolak-
nya.
H. Penilaian
Tes perbuatan (Performance Individu)
Tes tertulis
I. Bahan/Sumber Belajar
Al Quran dan terjemahan Departemen Agama RI
Buku pelajaran PAI SMA kelas I
J. Lembar Penilaian
I. Tes Tertulis
No. Butir – butir Soal Kunci Jawaban
1. Apakah yang dimaksud dengan Al- segala perkataan (sabda),
Hadist itu............. perbuatan dan ketetapan dan
persetujuan dari Nabi Muhammad
SAW yang dijadikan ketetapan
ataupun hukum dalam agama Islam
2. Sebutkanlah macam-macam sumber Al-Qur’an, Al-Hadist, Ijma dan Qiyas
hukum Islam……
3. Kalamullah yang diturunkan kepada Al-Qur’an
Nabi Muhammad untuk
menyelamatkan manusia dari
kegelapan menuju cahaya yang
terang benderang adalah…..
dst ……………………………………………….
III. Portofolio
Tes pengalaman dilakukan dengan menggunakan portofolio dimana guru
mencatat pengalaman agama berdasarkan antara lain:
- apa yang dilihat;
- laporan rekan guru dan pegawai lainnya; dan
- laporan dari orangtua murid atau siswa.
A. Standar Kompetensi
6. Memahami keteladanan Rasulullah dalam membina umat periode Makkah.
B. Kompetensi Dasar
6.1 Menceritakan sejarah dakwah Rasulullah SAW periode Mekkah
6.2 Mendeskripsikan substansi dan strategi dakwah Rasulullah SAW periode
Makkah
E. Metode Pembelajaran:
Ceramah , tanya jawab dan Praktek
F. Tujuan Pembelajaran
Siswa diharapkan mampu untuk :
Mampu menceritakan sejarah dakwah Rasulullah pada periode Mekkah.
Mampu menjelaskan pengaruh dakwah Rasulullah SAW terhadap umat.
Mampu menunjukkan keteladanan yang dapat diambil dari cara dakwah
Rasulullah.
Mampu menjelaskan substansi dakwah Rasulullah periode Makkah.
Mampu menjelaskan strategi dakwah Rasulullah periode Makkah.
G. Strategi Pembelajaran
Eksplorasi
- Selanjutnya siswa menyebutkan kisah tentang Keteladanan Rasulullah SAW
dari sumber bacaan dengan pengamatan dari guru.
- Selanjutnya, guru mengajukan beberapa pertanyaan tentang apakah yang
harus diteladani dari Rasulullah SAW kepada siswa.
- Setelah selesai guru menjelaskan tentang kisah Keteladanan Rasulullah
SAW, dengan ringkasan sebagai berikut :
Sejarah di Mekah
Berdakwah secara terang-terangan
Perintah berdakwah secara terang-terangan
Kekhawatiran Nabi saw. terhadap kaumnya
Dakwah Nabi saw. kepada kaum kerabatnya
Masyarakat Mekah berpaling dari Nabi saw.
Allah memantapkan (hati) RasulNya
Pembuktian kerasulan Nabi saw.
Penghinaan kaum Quraisy
Pendustaan Quraisy terhadap Nabi saw
Cobaan kaum muslimin dari kaum Quraisy
Orang musyrik mengejekan kaum muslimin
Kaum Quraisy meminta mukjizat
Kaum Quraisy bersekutu untuk kufur
Abu Jahal menyakiti Nabi saw.
Permusuhan Abu Jahal:
Permusuhan Abu Lahab
Penyiksaan terhadap orang mukmin yang lemahOrang-orang
musyrik mendustai Al Quran
Orang-orang musyrik menuduh Nabi saw. menutup-nutupi
wahyu
Orang-orang musyrik menuduh Nabi saw. mengetahui hal ghaib
Kaum Quraisy menuduh kaum Yahudi mengajari Nabi saw.
Nabi saw. dituduh sebagai penyihir
Nabi saw. dituduh sebagai orang gila
Nabi saw. dituduh sebagai pembohong
Nabi saw. dituduh sebagai penyair
Peristiwa Isra' dan Mi'raj
Malaikat naik ke langit bersama Nabi saw
Dada Nabi saw. dibelah dan dikeluarkan hatinya
Nabi saw. melihat Jibril as. dalam bentuk aslinya,
Nabi saw. melihat surga
Kaum Quraisy mendustai peristiwa isra' dan mi'raj
Perjanjian Aqabah kedua
Janji setia untuk beriman dan meninggalkan syirik
Janji setia kaum wanita pada malam 'Aqabah
- Guru menjelaskan kepada siswa akan hikmah keteladanan Rasulullah SAW.
RPP Mata Pelajaran Pendidikan Agama ISlam 33
KTSP Pendidikan Budaya & Karakter Bangsa (CV. Az-Zahra)
Konfirmasi
- Rasullullah SAW adalah suri tauladan utama yang mengajarkan umat
tentang akhlakul karimah kepada umat. Oleh sebab itu dengan akhlakul
karimah kita menjadi rahmatan lilngalamin.
H. Penilaian
Tes perbuatan (Performance Individu)
Tes tertulis
I. Bahan/Sumber Belajar
Al Quran dan terjemahan Departemen Agama RI
Buku pelajaran PAI SMA kelas I
J. Lembar Penilaian
I. Tes Tertulis
No. Butir – butir Soal Kunci Jawaban
1. Maka (apakah) barangkali
kamu akan membunuh Nabi Muhammad SAW
dirimu karena bersedih
hati setelah mereka
berpaling, sekiranya
mereka tidak beriman
kepada keterangan ini (Al-
Quran).Siapakah yang
dimaksud kamu dalam
ayat tersebut….
2. Sebutkanlah macam- Al-Qur’an, Al-Hadist, Ijma dan Qiyas
macam sumber hukum
Islam……
3. Sebutkan contoh-contoh Contoh dalam syariat : tidak ada lagi beban-
keteladanan Rasullullah beban yang berat yang dipikulkan kepada Bani
dalam periode Makkah Israil. Umpamanya: mensyari'atkan membunuh
diri untuk sahnya taubat, mewajibkan kisas pada
pembunuhan baik yang disengaja atau tidak
tanpa membolehkan membayar diat, memotong
dst …………………………………………
…….
Keterangan : Skor Tes Sikap:
SS = Sangat Setuju = 50
S = Setuju = 40
TS = Tidak Setuju = 10
STS = Sangat Tidak Setuju =0
III. Portofolio
Tes pengalaman dilakukan dengan menggunakan portofolio dimana guru
mencatat pengalaman agama berdasarkan antara lain:
- apa yang dilihat;
- laporan rekan guru dan pegawai lainnya; dan
- laporan dari orangtua murid atau siswa.