Clinical Pathway Penyakit Dalam 1
Clinical Pathway Penyakit Dalam 1
Perhimpunan
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam.
Jakarta, 2015.
Daftar Isi
1. Syok Anafilaktik 3
2. Ulkus peptikum 5
3. Perdarahan saluran cerna bagian atas 7
4. Ileus paralitik 10
5. Instabilitas dan jatuh 12
6. Intake sulit 13
7. Sindrom delirium akut 15
8. GGK 18
9. GGA 23
10. Krisis Hipertensi 27
11. Sindrom Nefrotik 31
12. Demam Reumatik Akut dan Penyakit Jantung Reumatik 35
13. Endokarditis Infektif 38
14. Gagal Jantung Akut 41
15. Sindrom Koroner Akut (Angina tak stabil, infark miokard) 43
16. Abses Hati 45 1
17. Hepatoma 50
18. Sirosis Hepatis Kompensata 53
19. Pankretitis Akut 56
20. Kolesistitis Akut 59
21. Kolelitiasis 62
22. DM tipe 2 Dengan/Tanpa Komplikasi 65
23. Hipoglikemia 68
24. Koma Hipotiroid 71
25. Ketoasidosis Diabetik 73
26. Kaki Diabetes 75
27. Karsinoma Tiroid 79
28. Krisis Tiroid 81
29. Perioperatif Pasien Diabetes 83
30. Tiroiditis Infeksiosa Akut 86
31. Asma Akut 88
32. Pneumonia Komunitas 90
33. Pneumonia Nosokomial 92
34. Artritis Septik 94
35. Gout Artritis 97
36. Lupus Eritematosus Sistemik 100
37. Lupus Eritematosus Sistemik Berat 103
38. Osteoartritis 106
39. Artritis Reumatoid 109
40. Spondiloartropati seronegatif 112
41. Dengue fever dan Dengue Hemorraghic Fever 114
42. Dengue Syok Sindrom 117
43. Fever of Unknown Origin 121
44. Malaria Ringan-Sedang 124
45. Malaria Berat 127
46. Sepsis 130
47. Demam Tifoid 135
48. Tifoid Toksik 138
2
1. Syok Anafilaktik
4
2. ULKUS PEPTIKUM
9
4. ILEUS PARALITIK
14
7. SINDROM DELIRIUM AKUT ICD : F05
22
9. GANGGUAN GINJAL AKUT ICD:N17
Rujuk/ - - - -
Konsultasi
Outcome Perbaikan Pasien dan Perbaikan Fungsi ginjal
fungsi ginjal keluarga fungsi ginjal kembali normal
Mencegah memahami Mencegah Penyebab dasar
terjadinya rencana terjadinya teratasi
komplikasi tindakan, komplikasi
proses, serta Pengkajian
kemungkinan- risiko infeksi
kemungkinan nosokomial
yang mungkin
terjadi selama
perawatan
Pasien mengerti
dan dapat
bekerja sama
selama proses
pengobatan
Pasien/keluarga
menandatangani
inform consent
Rencana IGD/Ruang rawat Rawat inap/HCU Rawat inap/HCU Rawat Jalan
Perawatan intensif Observasi
(ICU/HCU)
26
10. KRISIS HIPERTENSI ICD:I10
Pada hipertensi
emergensi:
Nicardipin IV:
diencerkan dalam
NaCl 0,9% atau
D5% sebanyak
100-200 cc.
Diberikan drip2-10
mcg/kg/menit atau
2,5-10 mg/jam
sampai tekanan
darah tercapai
sesuai kebutuhan.
Dosis maksimal 15
mg/jam
Clonidin IV:
clonidine 900 mcg
dimasukkan dalam
cairan infus
glukosa 5% 500cc
dan diberikan
dengan mikrodrip
12 tetes/menit,
setiap 15 menit
dapat dinaikkan 4
tetes sampai
tekanan darah yang
diharapkan
tercapai, lalu
observasi 4 jam,
kemudian ganti
dengan oral sesuai
kebutuhan, lalu
diturunkan
perlahan-lahan
dosisnya
Diltiazem IV:
Diltiazem 10 mg 29
(0,25 mg/kgBB)
diberikan dalam 1-
3 menit kemudian
diteruskan dengan
infus 5-10 mg/jam,
observasi 4 jam
kemudian ganti
dengan tablet oral.
Nitrogliserin IV:
diberikan 5
mcg/menit bolus.
Dapat ditingkatkan
5 mcg/menit tiap
3-5 menit
Nitroprusid IV:
infus 0,25-10
mcg/kgBB/menit
(maksimal 10
menit)
5. Simtomatis lainnya
Diet Diet rendah Diet rendah Diet rendah Diet rendah
garam 5 gr/hari garam 5 gr/hari garam 5 gr/hari garam 5 gr/hari
Penyuluhan Jelaskan Jelaskan Jelaskan Rencana
kepada kepada kepada kepulangan
keluarga dan keluarga dan keluarga dan Rencana
pasien tentang pasien tentang pasien tentang control pasca
kondisi pasien, kondisi pasien, kondisi pasien, rawat inap
kemungkinan kemungkinan kemungkinan Minum obat
terjadinya terjadinya terjadinya pulang secara
komplikasi, komplikasi, komplikasi, teratur
rencana terapi rencana terapi rencana terapi
selanjutnya selanjutnya selanjutnya
serta Melatih Melatih
perawatan mobilisasi mobilisasi
pasien pasif sesuai pasif sesuai
sesuai sesuai
kemmpuan kemmpuan
pasien pasien
Rujuk/ Konsultasi mata, Konsultasi mata, - -
Konsultasi neurologi neurologi
Outcome Hemodinamik Pasien dan Pasien Hemodinamik
stabil keluarga mengerti dan stabil
Mencegah memahami dapat bekerja
terjadinya rencana sama selama
komplikasi tindakan, proses
Monitoring proses, serta pengobatan
tanda-tanda kemungkinan- Hemodinamik
rebound kemungkinan stabil
phenomenon yang mungkin
terjadi selama
Mencegah 30
terjadinya
perawatan komplikasi
Pasien Monitoring
mengerti dan tanda-tanda
dapat bekerja rebound
sama selama phenomenon
proses Pengkajian
pengobatan risiko infeksi
Pasien/ nosokomial
keluarga
menanda
tangani inform
consent
Rencana Rawat inap Rawat inap Rawat inap Rawat jalan
Perawatan
11. SINDROM NEFROTIK ICD:N04
34
12. DEMAM REMATIK AKUT DAN PENYAKIT JANTUNG REUMATIK ICD:I01
37
13. ENDOKARDITIS INFEKTIF ICD:133.0
Diet Diet rendah garam restriksi Diet rendah garam restriksi Diet rendah garam
cairan cairan restriksi cairan
Penyuluhan Edukasi kepada pasien Jelaskan kepada Rencana control di
dan keluarga mengenai keluarga dan pasien poliklinik setelah
perawatan pasien tentang kondisi pasien, perawatan, dan
kemungkinan Edukasi konsumsi
terjadinya komplikasi, obat pulang yang
rencana terapi diberikan oleh
selanjutnya dokter untuk 1
(pembedahan) minggu
Melatih mobilisasi
pasif/aktif sesuai
kemampuan pasien
Rujuk/ Konsultasi ke rehabilitasi Rehabilitasi jantung
Konsultasi medis sesuai kemampuan
Outcome Gambaran klinis Tanda vital dan perfusi Tanda vital dan
memenuhi kriteria jaringan baik perfusi jaringan baik
diagnosis Gagal
Jantung akut
Balans cairan negative
500-1000 ml/24 jam
Saturasi > 94%
Tanda vital dan perfusi
jaringan baik
Rencana Ruang perawatan Intensif Ruang perawatan Intensif Ruang perawatan biasa
Perawatan
42
15. Sindrom Koroner Akut (SKA) meliputi :
Angina tak Stabil ICD:120.0
Infark Miokard ICD: 121
49
Treatment/ Laktulosa (target BAB 2-3 kali sehari) Sama Sama Sama
Medikasi Hepatoprotektor: Silymarin, fosfatidil choline, dengan dengan dengan
sylibin, curcumin, dll tabel 1 tabel 1 tabel 1
Antiviral: telbivudin ditambahkan dengan
lamivudine, adefovir, entecavir, tenofovir (bila
HbsAg (+))
Furosemide tab
Propranolol
Spironolacton
Bila sirosis alcohol
- Stop konsumsi alcohol 54
- Medikamentosa
Sirosis karena virus hepatitis
- Lamivudine, adefovir, telbivudine, entecavir,
tenofovir.
Sirosis Bilier
- Sirosis bilier primer: Ursodeoxycholic Acid
(UDCA) 13-15 mg/kg/hari, Pruritus:
antihistamin, narcotic receptor antagonist
(naltrexone), dan rifampisin. Cholestyramine.
Plasmapheresis.
- Primary sclerosing Cholangitis (PSC): UDCA
20 mg/KgBB/hari, transplantasi hati
Diet Diet biasa Diet biasa Diet biasa Diet biasa
Pengkajian Pengkajian Pengkajian Pengkajian
penurunan berat penurunan berat penurunan berat penurunan berat
badan dan badan dan badan dan badan dan
anoreksia anoreksia anoreksia anoreksia
Penyuluhan Edukasi kepada Edukasi kepada Edukasi kepada Edukasi kepada
pasien dan pasien dan pasien dan pasien dan
keluarga keluarga keluarga keluarga
mengenai mengenai mengenai mengenai
tatalaksana tatalaksana tatalaksana tatalaksana
pasien pasien pasien pasien
Edukasi Rencana Rencana Rencana
mengenai tatalaksana dan tatalaksana dan tatalaksana dan
komplikasi dan kemungkinan kemungkinan kemungkinan
indikasi untuk komplikasi komplikasi komplikasi
dirawat Edukasi Edukasi Edukasi
Edukasi mengenai mengenai mengenai
mengenai optimalisasi optimalisasi optimalisasi
optimalisasi nutrisi nutrisi nutrisi
nutrisi
Rujuk/ Jika terdapat Jika terdapat Jika terdapat Jika terdapat
Konsultasi komplikasi komplikasi komplikasi komplikasi
Outcome Penegakan Penegakan Penegakan Penegakan
diagnosis diagnosis diagnosis diagnosis
sementara sementara sementara sementara
Mencegah Mencegah Mencegah Mencegah
komplikasi komplikasi komplikasi komplikasi
Memberikan Memberikan Memberikan Memberikan
asupan nutrisi asupan nutrisi asupan nutrisi asupan nutrisi
optimal optimal optimal optimal
Rencana Pemeriksaan Rawat Jalan Rawat Jalan Rawat jalan
Perawatan ulang 3 bulan:
USG abdomen,
foto rontgen
dada
Rawat jalan
55
64
Terapi Injeksi
Insulin kerja pendek, cepat, menengah, panjang,
ultra panjang, dan campuran
Agonis reseptor GLP-1
67
Pemeriksaan fisik
kesadaran
Tanda vital
Pemeriksaan fisik menyeluruh
Deficit neurologis
Investigation/ Diagnosis Evaluasi Evaluasi Evaluasi
Pemeriksaan Trias Whipple: terdapat gejala kadar gula kadar gula kadar gula
hipoglikemia, kadar gula darah rendah, darah darah darah
perbaikan gejala saat kadar gula darah berkala berkala berkala
meningkat 68
Gula darah <70 mg/dL
Evaluasi
Kadar gula darah berkala
Tes fungsi ginjal, tes fungsi hati
70
Pemeriksaan fisik
Tanda vital: hipotensi, bradikardia, hipotermia,
penurunan status mental
Obesitas/ overweight
71
Eksoftalmus
Puffy face
Kulit kering, dingin
Reflek fisiologis menurun
Makroglosia
Hipotrofi otot
Edema non-pitting
Investigation/ Diagnosis T4 bebas, TSH T4 bebas, TSH T4 bebas, TSH,
Pemeriksaan TSH > 4,20 ng/mL profil lipid
T4 bebas < 0,93 ng/dL
Evaluasi
EKG
Foto toraks
Profil lipid
Treatment/ Tiroksin 300-500 µg IV tiroksin oral tiroksin oral tiroksin oral 100-
Medikasi bolus, disusul dengan 50- 100-150 µg/hari 100-150 µg/hari 150 µg/hari
100 µg IV sekali sehari, diminum pagi diminum pagi diminum pagi hari
dilanjutkan dengan tiroksin hari saat perut hari saat perut saat perut kosong
oral 100-150 µg/hari kosong kosong
Diet Diet biasa kecuali Diet biasa kecuali Diet biasa kecuali Diet biasa kecuali
ada kompensasi ada kompensasi ada kompensasi ada kompensasi
jantung jantung jantung jantung
Penyuluhan Edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai Sama Sama Sama
kondisi pasien dan rencana tatalaksana dengan dengan dengan
Psikoterapi, modifikasi perilaku, edukasi dan tabel 1 tabel 1 tabel 1
memperbaiki kondisi fisik (terapi simptomatik)
Rujuk/ Konsultan endokrinologi jika terdapat komplikasi Sama Sama Sama
Konsultasi Konsultasi ke departemen terkait dengan dengan dengan dengan
komplikasinya tabel 1 tabel 1 tabel 1
Outcome Teridentifikasi Teridentifikasi Teridentifikasi Teridentifikasi dan
factor risiko, dan teratasi dan teratasi teratasi gejala,
gejala dan gejala, keluhan gejala, keluhan keluhan serta
pemeriksaan fisik serta serta komplikasi komplikasi
dan penunjang komplikasi Target T4 bebas Target TSH 0,27-
Tatalaksana 0,93-1,70 ng/dL 4,20 ng/mL
segera setelah Target T4 bebas
teridentifikasi 0,93-1,70 ng/dL
Rencana Rawat ruang Rawat ruang Rawat ruang intensif/ Rawat jalan
Perawatan intensif intensif ruang rawat biasa
72
Pemeriksaan fisik
Tanda vital: takikardia, febris, nafas cepat dan
dalam/kussmaul, hipotensi
Kesadaran menurun
Napas bau aseton
Turgor turun, mata cekung, mukosa kering
Investigation/ Diagnosis Evaluasi Evaluasi Evaluasi
Pemeriksaan Gula darah 250-600 mg/dl Gula darah Gula darah Gula darah
Keton darah/ urin positif berkala berkala berkala
Anion gap meningkat Darah Darah perifer Darah perifer
perifer lengkap lengkap
Evaluasi pencetus: lengkap Keton darah/ Keton darah/
Foto toraks Keton urin urin 73
EKG darah/ urin elektrolit elektrolit
Urinalisis elektrolit EKG, bila EKG, bila
Ureum/kreatinin EKG, bila diperlukan diperlukan
diperlukan Foto toraks
Evaluasi bila
Gula darah berkala diperlukan
Darah perifer lengkap
ureum, kreatinin,
elektrolit tiap 6 jam
selama 24 jam
HbA1C
Elektrokardiogram,
saturasi O2
Urinalisa
Treatment/ Pengganti cairan: Sama Sama Sama
Medikasi Perhitungan kebutuhan cairan sebesar 100 ml kg dengan dengan dengan
BB, pada jam pertama diberikan 1-2 liter, jam tabel 1 tabel 1 tabel 1
kedua diberikan 1 liter
Jika kadar glukosa darah mulai turun <200 mg/dL
maka pemberian cairan diganti dengan D5% atau
D10%
Pemberian insulin
Drip insulin sesuai kadar gula darah
Koreksi elektrolit
Berikan kalium drip bila kadar kalium darah < 5,5
mmol/L
Bila kadar K < 3,3 mmol/L, koreksi kalium koreksi
kalium terlebih dahulu sebelum memulai drip
insulin
Target kalium serum 4-5 mmol/L
Bikarbonat diberikan bila pH <7,1
Pemeriksan Pedis
Perfusi
Pemeriksaan denyut nadi tungkai (a.dorsalis pedis dan
tibialis posterior)
Penilaian ankle brachial index (ABI) yaitu
perbandingan tekanan darah sistolik kaki dan tangan
1. ABI normal: 0,9-1,3
2. Penyakit arteri perifer, tetapi tidak kritis: 0,6-0,9
atau >1,3
3. Iskemik tungkai kritis: <0,6
Extent
Ukuran luka dalam mm atau cm (3 dimensi)
Depth
Dasar luka dermis
Di bawah dermis: sub kutan, fascia, otot, tendon
Semua lapisan selanjutnya dari kaki meliputi sendi
dan atau tulang
Infection
Tidak ada tanda dan gejala infeksi
Infeksi pada kulit dan jaringan subkutan saja
Eritema > 2 cm atau infeksi meliputi struktur
subkutan tanpa tanda SIRS
Infeksi dengan manifestasi sistemik: demam,
leukositosis (shift to the left), instabilitas metabolic,
hipotensi, azotemia
Sensitivity
Normal
Neuropati dengan monofilament 10
Investigation/ EKG, saturasi O2 EKG, saturasi O2 EKG, saturasi O2
Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan
laboratorium: leukosit, laboratorium: laboratorium:
LED, kultur pus luka, leukosit, gula darah, leukosit, gula darah,
SGOT, SGPT, gula kultur luka
darah, HbA1C, profil 76
lipid darah, albumin,
ureum kreatinin, factor
hemostasis
Foto pedis
Treatment/ Anti platelet: aspirin Anti platelet: aspirin Anti platelet: aspirin
Medikasi 1x80 mg sehari, bila 1x80 mg sehari, bila 1x80 mg sehari, bila
intoleransi/tidak intoleransi/tidak intoleransi/tidak
responsive diganti responsive diganti responsive diganti
dengan klopidogrel, dengan klopidogrel, dengan klopidogrel,
klopidogrel 1x75 mg klopidogrel 1x75 klopidogrel 1x75 mg
Golongan statin sebagai mg Golongan statin
anti inflamasi Golongan statin sebagai anti
Silostazol 2x 50-100 sebagai anti inflamasi
mg jika terbukti inflamasi Silostazol 2x 50-100
terdapat PAD Silostazol 2x 50- mg jika terbukti
Pemberian insulin 100 mg jika terbukti terdapat PAD
sesuai kebutuhan terdapat PAD Pemberian insulin
Antibiotic sesuai Pemberian insulin sesuai kebutuhan
kebutuhan sesuai kebutuhan Antibiotic sesuai
Heparin jika didapatkan Antibiotic sesuai kebutuhan
gangguan koagulasi kebutuhan
78
80
Diet Diet seimbang sesuai Sama dengan tabel 1 Sama dengan tabel 1
dengan kebutuhan
pasien: karbohidrat 45-
65%, protein 10-20%,
dan lemak 20-25% dari
total asupan energy
Kebutuhan kalori basal
laki-laki BB x 30 kal;
perempuan BB x 25
kal. Ditambah dengan
factor koreksi
Aktifitas fisik
disesuaikan dengan
kondisi saat itu
Penyuluhan Psikoterapi suportif dan Psikoterapi suportif Psikoterapi suportif
modifikasi perilaku dan modifikasi dan modifikasi
perilaku perilaku
Rujuk/ Disesuaikan dengan Disesuaikan dengan Disesuaikan dengan
Konsultasi kondisi penyakit pasien kondisi penyakit kondisi penyakit
pasien pasien
Outcome Teridentifikasi Teridentifikasi dan Teridentifikasi dan
komplikasi dan penyulit terkendali kondisi terkendali kondisi
diabetes mellitus diabetes mellitus, diabetes mellitus,
kemudian disesuaikan komplikasi serta komplikasi serta
dengan rencana penyulit yang ada penyulit yang ada
tindakan operasi pasca operasi
85
Pemeriksaan Fisik
Tanda vital: takikardia, takipnea, febris
Kelenjar tiroid perabaan hangat, nyeri tekan, fluktuasi,
eritema
Diet Diet biasa, per oral/NGT/ Diet biasa, per oral/NGT/ Diet biasa
parenteral sesuai kondisi parenteral sesuai kondisi
pasien pasien
Penyuluhan Edukasi kepada pasien Jelaskan kepada Jelaskan kepada
dan keluarga mengenai keluarga dan pasien keluarga dan pasien
perawatan pasien tentang kondisi pasien, tentang kondisi
kemungkinan pasien, dan rencana
terjadinya komplikasi, tindak lanjut paska
rencana terapi perawatan
selanjutnya Melatih mobilisasi
Melatih mobilisasi aktif sesuai
pasif/aktif sesuai kemampuan pasien
kemampuan pasien
Rujuk/ Menginformasikan pasien Rencana rujukan ke Merujuk pasien ke
Konsultasi dan keluarga jika keadaan rehabilitasi medik rehabilitasi medik
memburuk, memerlukan
perawatan di ruang ICU
Outcome System pernafasan Administrasi pasien Rencana tindak
berfungsi baik lengkap lanjut jelas
Pasien dan keluarga
memahami rencana
terapi serta
kemungkinan yang
mungkin terjadi selama
perawatan
Pasien dan keluarga
memahami tentang
besaran biaya dan
penyelesaian
administrasi
Pasien dapat
bekerjasama selama
proses perawatan 93
Pasien/keluarga
menandatangani inform
consent
Rencana Ruang inap Rawat inap Rawat jalan
Perawatan
34. Artritis Septik
JENIS RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP
AKTIVITAS/ HARI 1-2 HARI 3-5 HARI 6-7 HARI 1 HARI 1 HARI 1
TINDAKAN TANGGAL : TANGGAL : TANGGAL : TANGGAL : TANGGAL : TANGGAL :
……………… ……………… ……………… ……………… ……………… ………………
Assessment/ Status MR Status MR Status MR Status MR Status MR Status MR
Penilaian lengkap lengkap lengkap lengkap lengkap lengkap
Awal Tanda vital Tanda vital Tanda vital Tanda vital Tanda vital Tanda vital
Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan
status kesadaran status kesadaran status kesadaran status kesadaran status kesadaran status kesadaran
Penilaian status Penilaian status Penilaian status Penilaian status Penilaian status Penilaian status
nyeri nyeri nyeri nyeri nyeri nyeri
Investigation/ Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan
Pemeriksaan laboratorium: laboratorium: laboratorium: darah laboratorium: darah laboratorium: darah laboratorium: darah
darah perifer darah perifer perifer lengkap, perifer lengkap, perifer lengkap, perifer lengkap,
lengkap, LED, lengkap, LED, LED, SGOT, LED, SGOT, LED, SGOT, LED, SGOT,
SGOT, SGPT, SGOT, SGPT, SGPT, GDS, SGPT, GDS, SGPT, GDS, SGPT, GDS,
GDS, ureum, GDS, ureum, ureum, kreatinin, ureum, kreatinin ureum, kreatinin ureum, kreatinin
kreatinin, kreatinin, urinalisa
urinalisa Kultur hasil
Analisa cairan drainase/
sendi debridement
Pewarnaan
gram dan kultur
cairan sendi
Radiografi
sendi yang
terserang
Kultur darah,
bila ada tanda-
tanda sepsis
Treatment/ Aspirasi cairan Aspirasi cairan Antibiotic Antibiotic Antibiotic oral Antibiotic oral
Medikasi sendi sendi intravena intravena sesuai sesuai hasil sesuai hasil
Antibiotic Antibiotic berspektrum hasil kultur kultur kultur
intravena intravena luas sesuai hasil Perbaikan Perbaikan Perbaikan
berspektrum berspektrum kultur keadaan umum keadaan umum keadaan umum
luas luas sebelum Perbaikan
(sefalosporin ada hasil kultur keadaan umum
generasi 2 atau Drainase/
generasi 3 atau debridement
karbapenem; sendi yang
vancomycin terinfeksi
bila curiga Perbaikan
MRSA) keadaan umum
sebelum ada
hasil kultur
Perbaikan
keadaan umum
Diet Diet sesuai Diet sesuai Diet sesuai Diet sesuai Diet sesuai Diet sesuai
kebutuhan kebutuhan kebutuhan kebutuhan kebutuhan kebutuhan
Penyuluhan Edukasi Edukasi edukasi Edukasi Edukasi Edukasi
Rujuk Konsultasi Konsultasi Konsultasi
/Konsultasi bedah ortopedi bedah ortopedi rehabilitasi
Konsultasi Konsultasi medik
rehabilitasi rehabilitasi
medik medik
Outcome Keadaan umum Keadaan umum Keadaan umum Keadaan umum Keadaan umum Keadaan umum
membaik membaik membaik membaik membaik membaik
Nyeri berkurang Nyeri berkurang Nyeri berkurang Efusi sendi Nyeri berkurang Nyeri berkurang
minimal atau
tidak ada lagi
Rencana Rawat inap Rawat inap Rawat inap Rawat jalan Rawat jalan Rawat jalan
Perawatan (control 1 minggu)
35. Gout Artritis (Artritis pirai)
Rawat inap
Indikasi rawat:
LES flare
Kondisi akut pada LES sedang atau berat
LES berat untuk diagnostic atau terapi
Rawat inap untuk LES sedang dilakukan di fasilitas
pelayanan kesehatan tingkat 2 atau 3
Rawat inap untuk LES berat dilakukan di fasilitas
pelayanan kesehatan tingkat 3
37. Lupus Eritematosus Sistemik Berat ICD:
JENIS RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP
AKTIVITAS/ 0-30 MENIT 30 MENIT-2 JAM 2-4 JAM HARI 1-2 HARI 3-10
TINDAKAN TANGGAL : TANGGAL : TANGGAL : TANGGAL : TANGGAL :
Assessment/ Status MR lengkap Tanda vital Tanda vital Tanda vital Tanda vital
Penilaian Tanda vital
Awal
Investigation/ Darah perifer lengkap, Widal, IgM salmonella, Darah perifer Darah perifer Darah perifer lengkap,
Pemeriksaan apusan darah tepi, malaria ICT, bila gejala lengkap, elektrolit lengkap, apusan darah apusan darah tepi,
golongan darah, klinis meragukan/ sesuai (Na, K, Cl) tepi, golongan darah, golongan darah,
elektrolit (Na, K, Cl) indikasi GDS, ureum, elektrolit (Na, K, Cl) elektrolit (Na, K, Cl)
Urin lengkap kreatinin, SGOT, Urin lengkap Urin lengkap
GDS, ureum, SGPT, albumin GDS, ureum, GDS, ureum,
kreatinin, SGOT, Widal, IgM kreatinin, SGOT, kreatinin, SGOT,
SGPT, albumin salmonella, malaria SGPT, albumin, SGPT, albumin,
Tes NS1 (bila awitan ICT, bila gejala klinis protein protein
demam < 3 hari) atau meragukan/ sesuai Tes serologi dengue Tes serologi dengue
dengue blot IgG, IgM indikasi virus virus
(bila awitan > 5 hari) Rontgen toraks Rontgen toraks
Rontgen toraks (AP/ USG abdomen USG abdomen
lateral)
USG abdomen
Widal, IgM
salmonella, malaria
ICT, bila gejala klinis
meragukan/ sesuai
indikasi
Treatment/ Memberikan O2 Memberikan O2 mulai 2-4 lt/menit, Memberikan O2 Memberikan O2 Memberikan
Medikasi mulai 2-4 disesuaikan dengan saturasi O2 (pemberian mulai 2-4 mulai 2-4 O2 mulai 2-4
lt/menit, oksigen disesuaikan indikasi klinis medis) lt/menit, lt/menit, lt/menit,
disesuaikan Memeriksa alat medic yang terpasang di disesuaikan disesuaikan disesuaikan
dengan saturasi tubuh pasien (akses intravena, kateter urin dengan saturasi dengan saturasi dengan
O2 (pemberian dll). Nilai diuresis. O2 (pemberian O2 saturasi O2
oksigen Memasang bedside monitor kontinu oksigen Memeriksa alat Memeriksa
disesuaikan Antipiretik: parasetamol bila demam disesuaikan medic yang alat medic
indikasi klinis Simptomatis indikasi klinis terpasang di yang terpasang
medis) Jika kondisi hemodinamik stabil, pemberian medis) tubuh pasien di tubuh
Pemasangan cairan 7 ml/ kgBB/ jam dievaluasi 60-120 Memeriksa alat (akses pasien (akses
akses vena 2 jalur menit. Jika kondisi hemodinamik stabil, medic yang intravena, intravena,
Pasang NGT (bila cairan dikurangi menjadi 5 ml/ kgBB/ jam. terpasang di kateter urin dll). kateter urin
pasien tidak sadar Jika fase awal syok belum teratasi: berikan tubuh pasien Nilai diuresis. dll). Nilai
atau terjadi kristaloid 20-30 ml/ kgBB, evaluasi setelah (akses intravena, Memasang diuresis. Ganti
komplikasi 20-30 menit kateter urin dll). bedside monitor kateter urin
pankreatitis) Bila belum teratasi dan hematokrit Nilai diuresis. kontinu pada hari ke 5
Pasang CVC, meningkat: berikan koloid 10-20 ml/ kgBB Memasang Antipiretik: atau aff jika
ukur CVP tetes cepat 10-15 menit. Namun bila bedside monitor parasetamol bila sudah tidak
Intubasi dan hematokrit menurun: berikan darah 10 ml/ kontinu demam diperlukan
ventilator sesuai kgBB dan dapat diulangi sesuai kebutuhan Antipiretik: Medikamentosa Memasang
indikasi Bila dengan koloid syok masih belum parasetamol bila lainnya bedside
Pemasangan teratasi; pasang kateter vena sentral dan demam diberikan sesuai monitor
kateter urin berikan koloid sampai dengan 30 ml/ kgBB Simptomatis indikasi kontinu
Kaji urin output (maksimal 1-1,5 liter/ hari dengan sasaran Jika kondisi Simptomatis Antipiretik:
Memasang tekanan vena sentral 15-18 cm H2O hemodinamik Evaluasi parasetamol
bedside monitor Bila kondisi belum teratasi, pertimbangkn stabil, pemberian pemberian bila demam
kontinyu untuk melakukan koreksi pada gangguan cairan 5 ml/ cairan pasien. Medikamentos
Antipiretik: asam basa, elektrolit, hipoglikemia, anemia, kgBB/ jam Jika masih a lainnya
parasetamol bila DIC, infeksi sekunder dievaluasi 60-120 diberikan diberikan
demam Bila tekanan vvena sentral sudah sesuai menit. Jika kristaloid 5 ml/ sesuai indikasi
Simptomatis: target namun syok belum teratasi maka kondisi kgBB/ jam, Simptomatis
PPI, sukralfat, dapat diberikan inotropic atau vasopressor hemodinamik evaluasi ulang Evaluasi
ondansentron stabil, cairan tanda-tanda pemberian
injeksi Pemberian inotropic atau vasoaktif, keadaan dikurangi hemodinamik. cairan pasien.
Fase awal: cairan pasien harus euvolemik dulu. menjadi 3 ml/ Evaluasi 60-120 Jika dengan
kristaloid diguyur - Dopamine: 5 mg/ kgBB/ menit kgBB/ jam. menit. Jika pemberian
sebanyak 10-20 dititrasikan sampai 10 mg/ kgBB/ menit Jika tidak stabil, kondisi kristaloid 3
ml/ kgBB, dengan sasaran MAP >60 mmHg lanjutkan hemodinamik ml/ kgBB/ jam
dievaluasi setelah - Jika MAP tetap <60 mmHg: dopamine resusitasi cairan stabil, cairan selama
15-30 menit stop, ganti dengan dobutamine: 5 µg/ melanjutkan dikurangi evaluasi 24-48
Evaluasi: jika TD kgBB/ menit dikombinasikan dengan langkah terakhir menjadi 3 ml/ jam kondisi
sistolik > 100 norepinephrine 0,05-0,1 µg/ kgBB/ yang dijalankan kgBB/ jam. hemodinamik
mmHg, tekanan menit dan dapat dititrasikan hingga di jam Evaluasi 24-48 stabil , ulang
nadi > 20 mmHg, dobutamin: 20µg/ kgBB/ menit dan sebelumnya jam: jika tanda-tanda
nadi < norepinephrine dititrasikan kenaikannya Bila ada indikasi kondisi hemodinamik.
100x/menit dan 0,01 µg/ kgBB/ menit hingga dosis (missal hemodinamik Evaluasi 60-
adekuat, akral norepinephrine 1 µg/ kgBB/ menit perdarahan stabil, diuresis 120 menit.
hangat, kulit tidak - Jika MAP tetap <60 mmHg, maka massif, cukup, maka Jika kondisi
pucat, diuresis: regimen diganti dengan epinephrine 0,1 perdarahan tidak cairan hemodinamik
0,5-1 ml/ kgBB/ µg/ kgBB/ menit dititrasikan setiap 0,1 terkontrol) dapat dihentikan. stabil, diuresis
jam, maka cairan µg/ kgBB/ menit hingga 2 µg/ kgBB/ diberikan PRC, cukup, maka
kurangi menjadi menit FFP, cairan
7 ml/ kgBB/ jam Bila ada indikasi (missal perdarahan massif, kriopresipitat, TC dihentikan.
perdarahan tidak terkontrol) dapat diberikan (sesuai indikasi)
PRC, FFP, kriopresipitat, TC (sesuai
indikasi)
Diet Puasa atau diet enteral Puasa atau diet enteral Puasa atau diet enteral Puasa atau diet enteral Lunak
per NGT per NGT per NGT per NGT
Penyuluhan Edukasi Edukasi Edukasi Edukasi Edukasi
Pengkajian Pengkajian Pengkajian Pengkajian
komplikasi: komplikasi: komplikasi: komplikasi:
DIC DIC DIC DIC
Sepsis Sepsis Sepsis Sepsis
Rujuk/ SpPD, konsultan SpPD, konsultan SpPD, konsultan SpPD, konsultan SpPD, konsultan
Konsultasi penyakit tropic dan penyakit tropic dan penyakit tropic dan penyakit tropic dan penyakit tropic dan
infeksi infeksi infeksi infeksi infeksi
Anestesi Anestesi Anestesi Anestesi Anestesi
Outcome Tegaknya diagnosis DF/ DHF Tegaknya diagnosis DF/ DHF Hemodinamik Hemodinamik Hemodinamik
diantaranya memenuhi kriteria: diantaranya memenuhi kriteria: mulai stabil stabil untuk stabil
Demam atau riwayat demam Demam atau riwayat demam untuk transfer transfer ke Perbaikan dari
akut, antara 2-7 hari, akut, antara 2-7 hari, biasanya ke ruang ICU ruang ICU kualitas
biasanya bifasik bifasik Monitoring Monitoring kesadaran
Terdapat minimal satu dari Terdapat minimal satu dari kadar kadar Monitoring
manifestasi perdarahan manifestasi perdarahan haemoglobin, haemoglobin, tanda syok
Trombositopenia (jumlah Trombositopenia (jumlah hematokrit, hematokrit, berulang,
trombosit < 100.000/ml) trombosit < 100.000/ml) jumlah jumlah perdarahan
Terdapat minimal satu tanda- Terdapat minimal satu tanda- trombosit, trombosit, Cegah
tanda leakage (kebocoran tanda leakage (kebocoran tanda-tanda tanda-tanda komplikasi
plasma) plasma) perdarahan perdarahan Pengkajian
Usahakan Usahakan risiko infeksi
Dengan ditambah bukti adanya Dengan ditambah bukti adanya diuresis 0,5-1 diuresis 0,5-1 nosocomial
kegagalan sirkulasi seperti: kegagalan sirkulasi seperti: ml/ kgBB/ jam ml/ kgBB/ jam
Nadi lemah dan cepat Nadi lemah dan cepat Cegah Cegah
Tekanan nadi sempit (<20 Tekanan nadi sempit (<20 komplikasi komplikasi
mmHg) mmHg)
Atau adanya manifestasi: Atau adanya manifestasi:
Hipotensi Hipotensi
Akral dingin, lembab dan Akral dingin, lembab dan
gelisah gelisah
Rencana Rawat ICU Rawat ICU Rawat ICU Rawat ICU Rawat ICU, pindah rawat inap biasa bila kondisi klinis sudah memungkinkan
Perawatan Rawat jalan
43. Fever of Unknown Origin ICD: