A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1. IDENTITAS PASIEN
Nama Pasien : NY.S
Usia : 64 Tahun
Alamat : Jl Cipto Mangunkusumo Loa Janan Ilir Sengkotek
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Tanggal Masuk RS : 9 April 2019
Tanggal Masuk ICU : 12 April 2019
Nomor Rekam Medis : 055127
Diagnosa Medis : Stroke Non Hemoragik + Disfagia + DM Type 2
B. PENGKAJIAN PRIMER
1. Keluhan Utama
a. Saat masuk tgl 9 April 2019
Pasien mengatakan nyeri kepala hebat sejak tadi malam
b. Saat di kaji tgl 12 April 2019
Keluarga pasien mengatakan pasien tidak sadarkan diri hanya membuka mata saja
dan tidak mau makan, sebelumnya dirumah pasien mengeluh nyeri kepala hebat
disertai bicara pelo, mual dan muntah. Riwayat penyakit DM 5 tahun dan riwayat
Stroke dan ini adalah serangan yang ke 3 kalinya.
2. Riwayat Penyakit Dahulu
Keluarga Pasien mengatakan ada riwayat penyakit DM sejak 5 tahun dan Stroke
sejak 1 tahun belakangan ini.
3. Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga pasien mengatakan keluarga mempunyai riwayat penyakit DM dan Stroke.
C. PENGKAJIAN SEKUNDER
1. Airway
Pada jalan nafas ada sekret di mulut, tidak terpasang ET, lidah tidak jatuh kedalam
dan tidak terpasang OPA.
2. Breathing
RR : 28 x/menit, terpasang O2 nasal kanul 3 liter/ menit.
3. Circulation
TD : 189/75 mmHg, Hr 100 x/menit, SPO2 : 99%, Capillary refil time <3 detik.
4. Disability
Kesadaran Apatis, GCS E : 4 V: 1 M : 2 .
5. Exposure
Suhu 39,1 derajat Celcius, luka dikepala tidak ada, ada bekas luka pada kaki kanan
riwayat patah tulang dan operasi pemasangan pen.
D. PEMERIKSAAN FISIK
1. Kepala
Tidak ada luka dan jejas, tidak ada oedem, rambut bersih dan tidak berbau.
2. Mata
Sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis.
3. Telinga
Tidak ada jejas dan tidak ada serumen.
4. Hidung
Terpasang NGT, terdapat produksi NGT berwarna hitam volume 50 cc, tidak ada
napas cuping hidung.
5. Mulut
Terdapat akumulasi sekret, bibir pucat dan kotor.
6. Leher
Tidak terdapat pembesaran kelenjer limfe dan tiroid, tidak terjadi kaku kuduk.
7. Thoraks
Inspeksi : tidak tampak lesi tidak ada kontraksi otot bantu dada
Palpasi : tidak ada nyeri saat dilakukan penekanan
Perkusi : sonor
Auskultasi : suara paru vesikuler tidak terdapat bunyi tambahan
8. Abdomen
Inspeksi : tidak ada perubahan warna kulit dan perut datar
Auskultasi : bising usu 13 x/menit
Perkusi : Timpani
Auskultasi : tidak ada nyeri tekan dan tidak terjadi distensi abdomen
9. Ekstremitas
Terdapat bekas luka pada kaki kanan riwayat operasi pen, oedem pada tangan dan
kiri.
10. Genetalia
Terpasang cateter. Tidak ada benjolan di vagina bersih dan tidak ada cairan
E. POLA ELIMINASI
1. Urin/ Shift
a. Tanggal 12 April 2019 BAK via DC, warna kuning, retensi tidak ada volume : 140 cc
b. Tanggal 13 April 2019 BAK via DC, warna kuning, retensi tidak ada volume : 220 cc
c. Tanggal 15 April 2019 BAK via DC, warna kuning, retensi tidak ada, volume : 240 cc
2. Feses
a. Tanggal 12 April 2019 tidak ada BAB
b. Tanggal 13 April 2019 Tidak ada BAB
c. Tanggal 15 April 2019 Frekuensi BAB 1x warna kuning kecoklatan, konsistensi
lunak.
F. STATUS NUTRISI DAN CAIRAN
1. Nutrisi
a. Tanggal 12 April 2019 Diet via NGT Susu Diabetasol 2 X 150 cc / hr
NGT dialirkan setelah 1 jam Susu diberikan. Terdapat produksi NGT 50 CC
berwarna hitam kecoklatan.
b. Tanggal 13 April 2019 Diet tunda pasien dipuasakan.
c. Tanggal 15 April 2019 Diet via NGT Bubur Saring 3 x 200 cc dan susu diabetasol 2 x
150 cc
2. Cairan
a. Tanggal 12 April 2019
1) Intake
Enteral : 150 cc via NGT
Parenteral : IVFD Asering 120 cc
2) Output
Urin : 140 cc
NGT : 50 cc
3) Balance Cairan : + 80 cc
b. Tanggal 13 April 2019
1) Intake
Enteral :-
Parenteral : IVFD Asering 630 cc, SP Omeperazole : 35 cc
2) Output
Urin : 220 cc
NGT : 80 cc
3) Balance Cairan : + 365 cc
c. Tanggal 15 April 2019 Frekuensi BAB 1x warana kuning kecoklatan, konsistensi
lunak
1) Intake
Enteral : 400 cc via NGT
Parenteral : IVFD Asering 630 cc, Paracetamol Infus 50 cc
2) Output
Urin : 240 cc
NGT :-
3) Balance Cairan : + 840 cc
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Data Laboratorium Abnormal
H. PENATALAKSANAAN
1. Tanggal 12 April 2019
a. Ceftriaxon 2 x 1 gr via IV
b. Paracetamol Infus 3 x 500 mg via IV
c. Omeperazole 2 x 4 mg via IV
d. Metformin 3 x 500 via oral
e. Amlodipin 1 x 10 mg via oral
f. Micardis 1 x 80 mg via oral
g. Citicolin 2 x 500 mg via oral
h. Atrovastatin 1 x 10 mg via oral
2. Tanggal 13 April 2019
a. Meropenem 2 x 1 gr via IV
b. Paracetamol Infus 3 x 500 mg via IV
c. Syringe Pump Omeperazole 8 mg/Jam habis dalam 10 jam ( 2 vial diencerkan 50
CC Nacl 0,9%) kecepatan 5 cc/jam via IV
d. Lapibal 3 x 500 mcg
e. Metformin 3 x 500 via oral
f. Amlodipin 1 x 10 mg via oral
g. Micardis 1 x 80 mg via oral
h. Citicolin 2 x 500 mg via oral
i. Atrovastatin 1 x 10 mg via oral
3. Tanggal 15 April 2019
a. Meropenem 2 x 1 gr via IV
b. Paracetamol Infus 3 x 500 mg via IV
c. Omeperazole 2 x 4 mg via IV
d. Metformin 3 x 500 via oral
e. Amlodipin 1 x 10 mg via oral
f. Micardis 1 x 80 mg via oral
g. Citicolin 2 x 500 mg via oral
h. Atrovastatin 1 x 10 mg via oral
I. RADIOLOGI
J. ANALISA DATA
N TANGGAL &
DATA FOKUS MASALAH ETIOLOGI
O JAM
1 12 April 2019 DS : Keluarga pasien Bersihan Jalan Hipersekresi
Jam 11.45 mengatakan pasien tidak Nafas Tidak Efektif jalan nafas
sadarkan diri dan hanya
membuka mata saja
DO : Kesadaran Apatis
GCS : E:4 V:1 M:2
Adanya sekret berlebihan
pada jalan nafas, RR : 28
x/menit, TD : 189/75
mmHg, Hr 100 x/menit
2 12 April 2019 DS : Keluarga pasien Ketidakefektifan Interupsi aliran
Jam 11.50 mengatakan pasien tidak Perfusi Jaringan darah :
sadarkan diri dan hanya Cerebral gangguan
membuka mata saja. oklusif,
Keluarga pasien hemoragi,edema
mengatakan pasien serebral
riwayat stroke dan saat
ini serangan stroke yang
ke 3 kalinya
DO : Kesadaran Apatis
GCS : E:4 V:1 M:2 TD :
189/75 mmHg, Hr 100
x/menit, RR : 28 x/menit
3 12 April 2019 DS : Keluarga pasien Hipertermi Proses Penyakit
Jam 12.50 mengatakan pasien (infeksi)
demam
DO : TD : 189/75 mmHg,
Hr 100 x/menit, RR : 28
x/menit. T : 39,1 Derajat
celcius
K. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif berhubungan dengan Hiperskresi Jalan Nafas
2. Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Cerebral berhubungan dengan Interupsi aliran darah :
gangguan oklusif, hemoragi,edema serebral
3. Hipertermi berhubungan dengan Proses Penyakit
L. INTERVENSI KEPERAWATAN
M. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Diagnosa
NO TGL Jam Implementasi EVALUASI
Keperawatan
11.46 Memonitor pola napas DS: -
11.48 Mengatur posisi semi fowler DO : nafas
11.50 Memberikan Oksigen nasal kanul 3 reguler, RR :27
Bersihan lpm x /i, suara nafas
1 jalan nafas 12.05 Memonitor SPO2 ronchi
tidak efektif 13.00 Melakukan Suction minimal,spo2 :
95% dengan
menggunakan
nasal canul
11.46 Memonitor Tanda tanda vital DS : -
Ketidakefektif
11.56 Mencatat perubahan pasien dalam DO : TD : 188/80,
an Perfusi
2 meresmpon stimulus N : 110 x /i, RR :
Jaringan
13.00 Berkolaborasi dalam pemberian 27x/i, spo2 : 95%,
Cerebral
obat : Injeksi Lapibal 500 mg via IV gcs : E:4 V:1 M:2
11.46 Memonitor Tanda tanda vital DS : -
12 11.46 Memonitor penurunan tingkat DO : TD : 188/80,
April kesadaran N : 110 x /i, RR :
2019 12.18 Memonitor intake dan output 27x/i, spo2 : 95%,
12.35 Mengompres pasien pada lipat paha gcs : E:4 V:1 M:2,
dan aksila T : 38,3
12.45 Memberikan selimut pada pasien Intake
14.00 Berkolaborasi dalam pemberian Enteral : 150 cc
antiterapeutik : Paracetamol Infus via NGT
500 mg via IV Parenteral :
3 Hipertermi
IVFD Asering 120
cc
Output
Urin : 140
cc
NGT : 50
cc
Balance Cairan : +
80 cc
Diagnosa
NO TGL Jam Implementasi EVALUASI
Keperawatan
1 13 Bersihan 08.30 Memonitor pola napas DS: -
April jalan nafas 09.10 Mengatur posisi semi fowler DO : nafas
2019 tidak efektif 10.00 Memberikan Oksigen nasal kanul 3 reguler, RR :29
lpm x /i, suara nafas
12.05 Memonitor SPO2 ronchi
13.00 Melakukan Suction minimal,spo2 :
93% dengan
menggunakan
nasal canul
Ketidakefektif 08.30 Memonitor Tanda tanda vital DS : -
an Perfusi 09.10 Mencatat perubahan pasien dalam DO : TD : 183/75,
2 Jaringan meresmpon stimulus N : 114 x /i, RR :
Cerebral 13.00 Berkolaborasi dalam pemberian 29x/i, spo2 : 95%,
obat : Injeksi Lapibal 500 mg via IV gcs : E:4 V:1 M:2
08.30 Memonitor Tanda tanda vital DS : -
11.46 Memonitor penurunan tingkat DO : TD : 183/75,
kesadaran N : 110 x /i, RR :
12.18 Memonitor intake dan output 29x/i, spo2 : 93%,
12.35 Mengompres pasien pada lipat paha gcs : E:4 V:1 M:2,
dan aksila T : 38
12.45 Memberikan selimut pada pasien Intake
14.00 Berkolaborasi dalam pemberian Enteral :-
antiterapeutik : Paracetamol Infus Parenteral :
500 mg via IV IVFD Asering 630
3 Hipertermi cc, SP
Omeperazole : 35
cc
Output
Urin : 220
cc
NGT : 80
cc
Balance Cairan : +
365 cc
N. EVALUASI KEPERAWATAN
Ketidakefektifa 14.30 S : -
n Perfusi O : TD : 170/80, N : 98 x /i, RR :24x/i,
15 April Jaringan spo2 : 98%, gcs : E:4 V:1 M:2
2019 Cerebral T : 36,8
2
A : masalah ketidakefektfan perfusi
jaringan cerebral belum teratasi
P :Lanjutkan intervensi
14.30 S : -
O : TD : 170/80, N : 98 x /i, RR :24x/i,
T : 36,8, klien terlihat tidak menggigil lagi
3 Hipertermi A : masalah hipertermi teratasi
P : Hentikam intervensi