SUPERVISI AKADEMIK
SMP
BINA HARAPAN JATIGEDE
YAYASAN PENDIDIKAN BINA HARAPAN JATIGEDE
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA BINA HARAPAN JATIGEDE
KABUPATEN SUMEDANG
2018
A. Latar Belakang
Salah satu tugas kepala sekolah/madrasah adalah melaksanakan supervisi akademik.
Untuk melaksanakan supervisi akademik secara efektif diperlukan keterampilan konseptual,
interpersonal dan teknikal (Glickman, at al; 2007). Oleh sebab itu, setiap kepala
sekolah/madrasah harus memiliki dan menguasai konsep supervisi akademik yang meliputi:
pengertian, tujuan dan fungsi, prinsip-prinsip, dan dimensi-dimensi substansi supervisi
akademik.
Supervisi akademik yang dilakukan kepala sekolah/madrasah antara lain adalah
sebagai berikut.
1. Memahami konsep, prinsip, teori dasar, karakteristik, dan kecenderungan perkembangan
tiap bidang pengembangan pembelajaran kreatif, inovatif, pemecahan masalah, berpikir
kritis dan naluri kewirausahaan
2. Membimbing guru dalam menyusun silabus tiap bidang pengembangan di
sekolah/madrasah atau mata pelajaran di sekolah/madrasah berlandaskan standar isi,
standar kompetensi dan kompetensi dasar, dan prinsip-prinsip pengembangan KTSP.
3. Membimbing guru dalam memilih dan menggunakan strategi/ metode/teknik
pembelajaran/bimbingan yang dapat mengembangkan berbagai potensi siswa.
4. Membimbing guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran/ bimbingan (di kelas,
laboratorium, dan/atau di lapangan) untuk mengembangkan potensi siswa.
5. Membimbing guru dalam mengelola, merawat, mengembangkan dan menggunakan media
pendidikan dan fasilitas pembelajaran.
6. Memotivasi guru untuk memanfaatkan teknologi informasi untuk pembelajaran.
Kompetensi supervisi akademik intinya adalah membina guru dalam meningkatkan
mutu proses pembelajaran. Sasaran supervisi akademik adalah guru dalam melaksanakan pro-
ses pembelajaran, yang terdiri dari materi pokok dalam proses pembelajaran, penyusunan
silabus dan RPP, pemilihan strategi/metode/teknik pembelajaran, penggunaan media dan
teknologi informasi dalam pembelajaran, menilai proses dan hasil pembelajaran serta
penelitian tindakan kelas. Oleh karena itu, pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan
kompetensi supervisi akademik yang meliputi (1) Memahami konsep supervisi akademik; (2)
membuat rencana program supervisi akademik; (3) menerapkan teknik-teknik supervisi
akademik; (4) menerapkan supervisi klinis; (5) Melaksanakan tindak lanjut supervisi
akademik.
B. Tujuan dan fungsi supervisi akademik
Tujuan supervisi akademik adalah:
a. membantu guru mengembangkan kompetensinya,
b. mengembangkan kurikulum,
c. mengembangkan kelompok kerja guru, dan membimbing penelitian tindakan kelas (PTK)
(Glickman, et al; 2007, Sergiovanni, 1987).
menerus sepanjang hidup baik itu dilaksanakan secara formal maupun nonformal, oleh karena
pendidikan merupakan faktor yang sangat penting untuk menentukan kesiapan dalam
menghadapi era globalisasi saat ini, karena dengan pendidikan yang bermutu, maka akan
Salah satu perbaikan yang bisa dilakukan yaitu menambah jumlah sekolah baik di tingkat
dini, dasar, menengah pertama, dan menengah atas/kejuruan. Mengingat masih ada beberapa
daerah di Indonesia yang masih kekurangan jumlah sekolah di semua tingkat tersebut. Oleh
karena itu selain pemerintah, masyarakat pun harus berpartisipasi untuk terus melengkapi
Waduk Jatigede merupakan waduk kedua terbesar di Indonesia setelah Waduk Jatiluhur.
Waduk yang mulai digenangi pada akhir Agustus 2015 ini memiliki multifungsi salah satunya
sebagai sumber air bersih dengan kapasitas hingga 3.500 meter kubik per detik, pengendalian
banjir untuk wilayah sekitar 14.000 hektar, sebagai pusat pengairan untuk sekitar 90.000
hektar sawah di wilayah Majalengka, Indramayu, dan Cirebon serta dapat digunakan sebagai
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) berdaya 110 Mega Watt (MW). Namun dibalik itu
semua, waduk yang mulai digagas sejak zaman Hindia Belanda itu menimbulkan dampak
sosial yang masih belum terselesaikan hingga detik ini. Hal ini disebabkan, Waduk Jatigede
menenggelamkan 1 juta lahan hijau produktif, lahan hutan milik Perhutani, dan puluhan situs
Menurut data dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, setidaknya pemerintah telah
memberikan ganti rugi pada 10.924 Kepala Keluarga (KK) dengan rincian 4.514 KK
Orang Terkena Dampak (OTD) tersebut diberi tunjangan kehilangan pendapatan selama 6
bulan dan ditempatkan di daerah Relokasi yang tersebar di beberapa kecamatan salah satunya
di Blok Desa Mekarasih Kecamatan Jatigede. Sebagai tempat relokasi baru tentunya belum
ada sarana umum seperti halnya mesjid, jalan, sekolah, dan lain-lain. Hal tersebut berdampak
pada semakin sulitnya warga mencukupi kebutuhan dasar di tengah kondisi memprihatinkan
Menurut data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sumedang, sampai saat ini
tahun 2016 tercatat bahwa di Kecamatan Jatigede ada 20 buah tingkat Sekolah Dasar (SD),
namun untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) baru berdiri 3 buah yakni SMP
Negeri 1 Jatigede di Jalan PLN – Cijeunjing, SMP Negeri 2 Jatigede di Jalan Pasirkaliki -
Ciranggem, dan SMP Negeri 3 Jatigede di Jalan Sukatani – Kadu. Keberadaan 3 SMP
tersebut pun tidak bisa menjangkau seluruh wilayah di Kecamatan Jatigede misalnya Desa
Mekarasih.
berbatasan langsung dengan Kecamatan Jatinunggal. Desa Mekarasih juga merupakan salah
satu tujuan relokasi Warga OTD Waduk Jatigede yang berasal dari Desa Sukakersa
buah SD yakni SDN Hegarmanah dan SDN Ciboboko. Untuk melanjutkan ke jenjang sekolah
Sebagian dari mereka ada yang menggunakan kendaraan pribadi atau angkutan umum
untuk mencapai lokasi sekolah tersebut. Sebagian lainnya terutama anak dengan kondisi
ekonomi kurang mampu, terpaksa harus jalan kaki untuk menuju ke sekolah.
Permasalahannya sekarang yaitu jika Waduk Jatigede sudah terisi penuh. Menurut perkiraan
hal itu akan terjadi sekitar penghujung tahun 2017. Rute jalan yang saat ini biasa digunakan
untuk mencapai SMP/MTs tersebut akan terputus karena merupakan daerah genangan Waduk
Jatigede. Untuk itu, jarak tempuh ke SMP/MTs otomatis akan bertambah jauh menjadi sekitar
6 – 9 Km sebab akan menggunakan rute baru yaitu Jalan Lingkar Bendungan yang saat ini
pembangunannya pun baru dimulai. Proses pembuatan Jalan tersebut pun secara tidak
langsung akan menghambat transportasi warga sebab pada musim penghujan, kondisi jalan
akan becek, licin, dan berlumpur sehingga sulit dilewati. Selain itu dengan adanya peraturan
baru dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sumedang mengenai pelaksanaan
zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), siswa yang akan melanjutkan ke
jenjang SMP/MTs di Desa Mekarasih harus melanjutkan ke SMP terdekat yang masih berada
di Kecamatan Jatigede yakni SMPN 2 Jatigede. Dilihat dari kondisi geografis dan rute
transportasi pun, akses ke SMP tersebut sama sulitnya seperti akses ke SMP/MTs di
Kecamatan Jatinunggal.
Mengingat kondisi warga Desa Mekarasih khususnya yang merupakan warga OTD
Waduk Jatigede secara ekonomi belum pulih optimal, kondisi demikian tentunya akan
semakin memberatkan. Hal ini disebabkan oleh biaya transportasi untuk pendidikan anak-
anaknya akan yang akan bertambah besar. Kondisi tersebut akan menyebabkan terjadinya
anak putus sekolah. Menurut hasil pengumpulan data sementara saja, sudah ditemukan
Saat ini warga OTD Waduk Jatigede masih belum mendapatkan pekerjaan yang tetap.
Jika sebelumnya sebagian dari mereka menggantungkan hidup sebagai petani, setelah adanya
Sebagian dari mereka hanya bisa mencari ikan di Waduk Jatigede dengan cara tradisonal
seperti memancing. Sebagian lagi terpaksa membuka lahan Milik Perhutani yang jelas hal
tersebut pun dilarang. Ada pula yang menjadi buruh serabutan ke Kota dan atau luar desa
yang membutuhkan. Uang ganti rugi yang diterima jangankan dapat digunakan sebagai modal
usaha, untuk sekedar membangun rumah pun tidak cukup. Pemerintah pun sejauh ini belum
banyak membantu untuk memperbaiki kondisi ekonomi masyarakat tersebut. Bantuan yang
diterima oleh warga hanya sebatas bantuan Beras Miskin (RASKIN) dan sembako itu pun
Berdasarkan latar belakang di atas, kami selaku generasi muda peduli pendidikan dari
masyarakat Desa Mekarasih telah mendirikan Sekolah Menengah Pertama Swasta dalam
naungan Yayasan Pendidikan Bina Harapan Jatigede (YPBHJ). Sekolah tersebut yaitu SMPS
Bina Harapan Jatigede (BHJ) yang terletak di Dusun Cihegar Desa Mekarasih Kecamatan
Jatigede. Hal ini disebabkan, menurut Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
Sumedang untuk saat ini Pemerintah belum memiliki rencana membangun SMP khususnya di
Desa Mekarsih Kecamatan Jatigede. Dengan demikian, diharapkan keberadaan sekolah ini
beban masyarakat Desa Mekarsih khususnya dalam urusan pendidikan anak-anaknya serta
Yayasan Pendidikan Bina Harapan Jatigede (YPBJ) yang menjadi naungan pendirian
SMPS BHJ ini merupakan yayasan yang didirikan langsung oleh masyarakat Desa Mekarsih.
Mekarasih memberikan mandat kepada kami selaku pemuda – pemudi asli warga OTD
Jatigede untuk mengurus YPBHJ dan mewujudkan pembangunan SMPS BHJ. Kami
berempat yaitu Cecep Odim, S.Pd (27 tahun), Aji Abdul Majid, S.Pd (24 tahun), Sandy Adhi,
S.Pd (26 tahun), dan Yuli Sintanawati, S.Kom (28 tahun) saat ini merupakan tenaga pendidik
honorer di salah satu MTs dan SMK swasta di Kecamatan Jatinunggal. Kami membulatkan
tekad untuk menerima amanah itu sebaik-baiknya dan akan berusaha sekuat tenaga untuk
Alhamdulilah, atas izin Allah dan bantuan semua pihak baik dari internal pengurus
yayasan dan atau dari pihak eksternal seperti, pemerintah setempat, masyarakat, dan sektor
swasta. Pada tahun pelajaran 2017 ini kami telah membangun 2 lokal ruang kelas. 1 lokal
digunakan sebagai ruang kelas VII dan 1 lokal lainnya digunakan untuk ruang guru dan ruang
serbaguna lainnya. Jumlah peserta didik yang terdaftar pada tahun pelajaran 2017-2018 di
SMP BHJ ini mencapai 29 orang. Dengan rincian 15 orang peserta didik laki-laki dan 14
orang perempuan. Sedangkan untuk tenaga pendidik dan kependidikan sudah ada 7 orang
sukarelawan yang siap mengabdi untuk memajukan pendidikan khususnya bagi warga OTD
D. Guru
Kualifikasi Pendidikan, Status, Jenis Kelamin Jumlah
Keterangan Kondisi :
Baik Kerusakan <15%
Rusak Ringan 15% - 30 %
Rusak Sedang 30% - 45%
Rusak Berat 45% - 65%
Rusak Total >65%
G. Visi Sekolah
“Terwujudnya SMPS Bina Harapan Jatigede yang RSCM (Religius, Santun, Cerdas, dan
Modern)”
H. Misi Sekolah
1. Menyelenggarakan pendidikan dasar dan menengah dengan menekankan pada
pemahaman dan pengamalan ajaran-ajaran agama melalui pelaksanaan rutinitas ritual
keagamaan selama proses pembelajaran di Lingkungan Sekolah.
2. Mencetak sifat dan sikap peserta didik yang berkepribadian santun dan
berintegritas tinggi melalui pelaksanaan budaya tata krama yang sesuai dengan kearifan
lokal serta penerapan jiwa nasionalisme di Lingkungan Sekolah.
3. Mencetak lulusan yang cerdas dalam menguasai ilmu pengetahuan sesuai dengan
tujuan pendidikan dasar dan menengah melalui pengoptimalan proses pembelajaran
menurut kurikulum serta mengikuti perkembangan metodologi pembelajaran.
4. Menyelenggarakan pendidikan dasar dan menengah yang modern mengikuti
perkembangan globalisasi melalui pelaksanaan proses pembelajaran yang berbasis
BAB III
PROGRAM KERJA SUPERVISI AKADEMIK
1. Ruang Lingkup
Ruang lingkup program Kerja supervisi akademik di SMP BINA HARAPAN JATIGEDE
meliputi:
1. Pelaksanaan KTSP
2. Persiapan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran oleh guru.
BAB IV
PENUTUP
Demikian program kerja supervisi akademik ini di buat dengan harapan dapat dijadikan
bahan masukan dan menjadi pedoman dalam penyusunan dan pelaksanaan program kegiatan di
sekolah, khususnya yang berkaitan dengan kegiatan supervisi akademik.
Kami menyadari bahwa masih cukup banyak kekurangan dan kelemahan dalam
penyusunan program ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran kontruksif untuk perbaikan
program kerja ini di masa yang akan datang.
Namun demikian, program kerja ini hanya salah satu bagi dalam pensuksesan kegiatan
sekolah. Hal yang lebih penting tentunya adalah partisipasi semua pihak dalam berbagai kegiatan
sekolah secara aktif dan bertanggung jawab.