Anda di halaman 1dari 18

PROGRAM KERJA

SUPERVISI AKADEMIK

SMP
BINA HARAPAN JATIGEDE
YAYASAN PENDIDIKAN BINA HARAPAN JATIGEDE
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA BINA HARAPAN JATIGEDE
KABUPATEN SUMEDANG
2018

Program Kerja Supervisi Akademik Kepala Sekolah


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu tugas kepala sekolah/madrasah adalah melaksanakan supervisi akademik.
Untuk melaksanakan supervisi akademik secara efektif diperlukan keterampilan konseptual,
interpersonal dan teknikal (Glickman, at al; 2007). Oleh sebab itu, setiap kepala
sekolah/madrasah harus memiliki dan menguasai konsep supervisi akademik yang meliputi:
pengertian, tujuan dan fungsi, prinsip-prinsip, dan dimensi-dimensi substansi supervisi
akademik.
Supervisi akademik yang dilakukan kepala sekolah/madrasah antara lain adalah
sebagai berikut.
1. Memahami konsep, prinsip, teori dasar, karakteristik, dan kecenderungan perkembangan
tiap bidang pengembangan pembelajaran kreatif, inovatif, pemecahan masalah, berpikir
kritis dan naluri kewirausahaan
2. Membimbing guru dalam menyusun silabus tiap bidang pengembangan di
sekolah/madrasah atau mata pelajaran di sekolah/madrasah berlandaskan standar isi,
standar kompetensi dan kompetensi dasar, dan prinsip-prinsip pengembangan KTSP.
3. Membimbing guru dalam memilih dan menggunakan strategi/ metode/teknik
pembelajaran/bimbingan yang dapat mengembangkan berbagai potensi siswa.
4. Membimbing guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran/ bimbingan (di kelas,
laboratorium, dan/atau di lapangan) untuk mengembangkan potensi siswa.
5. Membimbing guru dalam mengelola, merawat, mengembangkan dan menggunakan media
pendidikan dan fasilitas pembelajaran.
6. Memotivasi guru untuk memanfaatkan teknologi informasi untuk pembelajaran.
Kompetensi supervisi akademik intinya adalah membina guru dalam meningkatkan
mutu proses pembelajaran. Sasaran supervisi akademik adalah guru dalam melaksanakan pro-
ses pembelajaran, yang terdiri dari materi pokok dalam proses pembelajaran, penyusunan
silabus dan RPP, pemilihan strategi/metode/teknik pembelajaran, penggunaan media dan
teknologi informasi dalam pembelajaran, menilai proses dan hasil pembelajaran serta
penelitian tindakan kelas. Oleh karena itu, pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan
kompetensi supervisi akademik yang meliputi (1) Memahami konsep supervisi akademik; (2)
membuat rencana program supervisi akademik; (3) menerapkan teknik-teknik supervisi
akademik; (4) menerapkan supervisi klinis; (5) Melaksanakan tindak lanjut supervisi
akademik.
B. Tujuan dan fungsi supervisi akademik
Tujuan supervisi akademik adalah:
a. membantu guru mengembangkan kompetensinya,
b. mengembangkan kurikulum,
c. mengembangkan kelompok kerja guru, dan membimbing penelitian tindakan kelas (PTK)
(Glickman, et al; 2007, Sergiovanni, 1987).

C. Prinsip-prinsip supervisi akademik


a. Praktis, artinya mudah dikerjakan sesuai kondisi sekolah.
b. Sistematis, artinya dikembangan sesuai perencanaan program supervisi yang matang dan
tujuan pembelajaran.
c. Objektif, artinya masukan sesuai aspek-aspek instrumen.
d. Realistis, artinya berdasarkan kenyataan sebenarnya.
e. Antisipatif, artinya mampu menghadapi masalah-masalah yang mungkin akan terjadi.
f. Konstruktif, artinya mengembangkan kreativitas dan inovasi guru dalam mengembangkan
proses pembelajaran.
g. Kooperatif, artinya ada kerja sama yang baik antara supervisor dan guru dalam
mengembangkan pembelajaran.
h. Kekeluargaan, artinya mempertimbangkan saling asah, asih, dan asuh dalam
mengembangkan pembelajaran.
i. Demokratis, artinya supervisor tidak boleh mendominasi pelaksanaan supervisi akademik.
j. Aktif, artinya guru dan supervisor harus aktif berpartisipasi.
k. Humanis, artinya mampu menciptakan hubungan kemanusiaan yang harmonis, terbuka,
jujur, ajeg, sabar, antusias, dan penuh humor
l. Berkesinambungan (supervisi akademik dilakukan secara teratur dan berkelanjutan oleh
Kepala sekolah).
m. Terpadu, artinya menyatu dengan dengan program pendidikan.
n. Komprehensif, artinya memenuhi ketiga tujuan supervisi akademik di atas (Dodd, 1972).

D. Dimensi-dimensi subtansi supervisi akademik


a. Kompetensi kepribadian.
b. Kompetensi pedagogik.
c. Kompotensi profesional.
Program Kerja Supervisi Akademik Kepala Sekolah
d. Kompetensi sosial.
BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI SEKOLAH

A. SEJARAH SINGKAT SMP BINA HARAPAN JATIGEDE


Pendidikan merupakan salah satu wujud kebudayaan manusia yang dinamis serta terus

mengalami perkembangan. Proses pendidikan pada hakikatnya berlangsung secara terus

menerus sepanjang hidup baik itu dilaksanakan secara formal maupun nonformal, oleh karena

itu peningkatan mutu pendidikan harus dilakukan. Perbaikan-perbaikan dalam dunia

pendidikan merupakan faktor yang sangat penting untuk menentukan kesiapan dalam

menghadapi era globalisasi saat ini, karena dengan pendidikan yang bermutu, maka akan

menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.

Salah satu perbaikan yang bisa dilakukan yaitu menambah jumlah sekolah baik di tingkat

dini, dasar, menengah pertama, dan menengah atas/kejuruan. Mengingat masih ada beberapa

daerah di Indonesia yang masih kekurangan jumlah sekolah di semua tingkat tersebut. Oleh

karena itu selain pemerintah, masyarakat pun harus berpartisipasi untuk terus melengkapi

kekurangan tersebut dengan jalan menambah jumlah sekolah yang ada.

Waduk Jatigede merupakan waduk kedua terbesar di Indonesia setelah Waduk Jatiluhur.

Waduk yang mulai digenangi pada akhir Agustus 2015 ini memiliki multifungsi salah satunya

sebagai sumber air bersih dengan kapasitas hingga 3.500 meter kubik per detik, pengendalian

banjir untuk wilayah sekitar 14.000 hektar, sebagai pusat pengairan untuk sekitar 90.000

hektar sawah di wilayah Majalengka, Indramayu, dan Cirebon serta dapat digunakan sebagai

Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) berdaya 110 Mega Watt (MW). Namun dibalik itu

semua, waduk yang mulai digagas sejak zaman Hindia Belanda itu menimbulkan dampak

sosial yang masih belum terselesaikan hingga detik ini. Hal ini disebabkan, Waduk Jatigede

menggenangi 28 buah Desa yang tersebar di 5 Kecamatan yaitu Kecamatan Jatigede,

Kecamatan Wado, Kecamatan Darmaraja, Kecamatan Jatinunggal, dan Kecamatan Cisitu.


Program Kerja Supervisi Akademik Kepala Sekolah
Selain harus merelokasi sekitar 10.924 Kepala Keluarga (KK), Waduk Jatigede pun

menenggelamkan 1 juta lahan hijau produktif, lahan hutan milik Perhutani, dan puluhan situs

kebudayaan Sunda sejak era abad ke – 8 hingga Kerajaan Pajajaran.

Menurut data dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, setidaknya pemerintah telah

memberikan ganti rugi pada 10.924 Kepala Keluarga (KK) dengan rincian 4.514 KK

mendapatkan Rp.122.591.200 dan 6.410 KK mendapatkan Rp.29.360.195. Selain itu, warga

Orang Terkena Dampak (OTD) tersebut diberi tunjangan kehilangan pendapatan selama 6

bulan dan ditempatkan di daerah Relokasi yang tersebar di beberapa kecamatan salah satunya

di Blok Desa Mekarasih Kecamatan Jatigede. Sebagai tempat relokasi baru tentunya belum

ada sarana umum seperti halnya mesjid, jalan, sekolah, dan lain-lain. Hal tersebut berdampak

pada semakin sulitnya warga mencukupi kebutuhan dasar di tengah kondisi memprihatinkan

sebagai OTD, salah satu contohnya dalam mendapatkan layanan pendidikan.

Menurut data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sumedang, sampai saat ini

tahun 2016 tercatat bahwa di Kecamatan Jatigede ada 20 buah tingkat Sekolah Dasar (SD),

namun untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) baru berdiri 3 buah yakni SMP

Negeri 1 Jatigede di Jalan PLN – Cijeunjing, SMP Negeri 2 Jatigede di Jalan Pasirkaliki -

Ciranggem, dan SMP Negeri 3 Jatigede di Jalan Sukatani – Kadu. Keberadaan 3 SMP

tersebut pun tidak bisa menjangkau seluruh wilayah di Kecamatan Jatigede misalnya Desa

Mekarasih.

Desa Mekarasih secara geografis terletak di sebelah selatan Kecamatan Jatigede

berbatasan langsung dengan Kecamatan Jatinunggal. Desa Mekarasih juga merupakan salah

satu tujuan relokasi Warga OTD Waduk Jatigede yang berasal dari Desa Sukakersa

(Kecamatan Jatigede) dan Desa Leuwihideung (Kecamatan Darmaraja). Disini terdapat 2

buah SD yakni SDN Hegarmanah dan SDN Ciboboko. Untuk melanjutkan ke jenjang sekolah

menengah pertama, mereka biasanya memilih ke SMPN 2 Jatinunggal, MTsN 4 Sumedang

Program Kerja Supervisi Akademik Kepala Sekolah


(di Kecamatan Jatinunggal) atau SMPN 1 Wado (di Kecamatan Wado) yang jaraknya

mencapai sekitar 3 – 6 Km.

Sebagian dari mereka ada yang menggunakan kendaraan pribadi atau angkutan umum

untuk mencapai lokasi sekolah tersebut. Sebagian lainnya terutama anak dengan kondisi

ekonomi kurang mampu, terpaksa harus jalan kaki untuk menuju ke sekolah.

Permasalahannya sekarang yaitu jika Waduk Jatigede sudah terisi penuh. Menurut perkiraan

hal itu akan terjadi sekitar penghujung tahun 2017. Rute jalan yang saat ini biasa digunakan

untuk mencapai SMP/MTs tersebut akan terputus karena merupakan daerah genangan Waduk

Jatigede. Untuk itu, jarak tempuh ke SMP/MTs otomatis akan bertambah jauh menjadi sekitar

6 – 9 Km sebab akan menggunakan rute baru yaitu Jalan Lingkar Bendungan yang saat ini

pembangunannya pun baru dimulai. Proses pembuatan Jalan tersebut pun secara tidak

langsung akan menghambat transportasi warga sebab pada musim penghujan, kondisi jalan

akan becek, licin, dan berlumpur sehingga sulit dilewati. Selain itu dengan adanya peraturan

baru dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sumedang mengenai pelaksanaan

zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), siswa yang akan melanjutkan ke

jenjang SMP/MTs di Desa Mekarasih harus melanjutkan ke SMP terdekat yang masih berada

di Kecamatan Jatigede yakni SMPN 2 Jatigede. Dilihat dari kondisi geografis dan rute

transportasi pun, akses ke SMP tersebut sama sulitnya seperti akses ke SMP/MTs di

Kecamatan Jatinunggal.

Mengingat kondisi warga Desa Mekarasih khususnya yang merupakan warga OTD

Waduk Jatigede secara ekonomi belum pulih optimal, kondisi demikian tentunya akan

semakin memberatkan. Hal ini disebabkan oleh biaya transportasi untuk pendidikan anak-

anaknya akan yang akan bertambah besar. Kondisi tersebut akan menyebabkan terjadinya

anak putus sekolah. Menurut hasil pengumpulan data sementara saja, sudah ditemukan

Program Kerja Supervisi Akademik Kepala Sekolah


beberapa anak usia sekolah yang terpaksa tidak bisa melanjutkan sekolah. Untuk jumlah yang

pastinya, saat ini sedang dilakukan proses validasi data.

Saat ini warga OTD Waduk Jatigede masih belum mendapatkan pekerjaan yang tetap.

Jika sebelumnya sebagian dari mereka menggantungkan hidup sebagai petani, setelah adanya

penggenangan Waduk Jatigede terpaksa harus kehilangan mata pencaharian utamanya.

Sebagian dari mereka hanya bisa mencari ikan di Waduk Jatigede dengan cara tradisonal

seperti memancing. Sebagian lagi terpaksa membuka lahan Milik Perhutani yang jelas hal

tersebut pun dilarang. Ada pula yang menjadi buruh serabutan ke Kota dan atau luar desa

yang membutuhkan. Uang ganti rugi yang diterima jangankan dapat digunakan sebagai modal

usaha, untuk sekedar membangun rumah pun tidak cukup. Pemerintah pun sejauh ini belum

banyak membantu untuk memperbaiki kondisi ekonomi masyarakat tersebut. Bantuan yang

diterima oleh warga hanya sebatas bantuan Beras Miskin (RASKIN) dan sembako itu pun

hanya dalam kurun waktu enam bulan saja.

Berdasarkan latar belakang di atas, kami selaku generasi muda peduli pendidikan dari

masyarakat Desa Mekarasih telah mendirikan Sekolah Menengah Pertama Swasta dalam

naungan Yayasan Pendidikan Bina Harapan Jatigede (YPBHJ). Sekolah tersebut yaitu SMPS

Bina Harapan Jatigede (BHJ) yang terletak di Dusun Cihegar Desa Mekarasih Kecamatan

Jatigede. Hal ini disebabkan, menurut Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten

Sumedang untuk saat ini Pemerintah belum memiliki rencana membangun SMP khususnya di

Desa Mekarsih Kecamatan Jatigede. Dengan demikian, diharapkan keberadaan sekolah ini

akan membantu Pemerintah dalam menyediakan layanan pendidikan sehingga meringankan

beban masyarakat Desa Mekarsih khususnya dalam urusan pendidikan anak-anaknya serta

meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia agar semakin berkualitas.

Yayasan Pendidikan Bina Harapan Jatigede (YPBJ) yang menjadi naungan pendirian

SMPS BHJ ini merupakan yayasan yang didirikan langsung oleh masyarakat Desa Mekarsih.

Program Kerja Supervisi Akademik Kepala Sekolah


YPBHJ didirikan pada tanggal 06 Oktober 2016, dengan Nomor akta 1,-, dan nomor SK

Kemenkumham 0039476.01.04. Tahun 2016. Sebagai pengurusnya Masyarakat Desa

Mekarasih memberikan mandat kepada kami selaku pemuda – pemudi asli warga OTD

Jatigede untuk mengurus YPBHJ dan mewujudkan pembangunan SMPS BHJ. Kami

berempat yaitu Cecep Odim, S.Pd (27 tahun), Aji Abdul Majid, S.Pd (24 tahun), Sandy Adhi,

S.Pd (26 tahun), dan Yuli Sintanawati, S.Kom (28 tahun) saat ini merupakan tenaga pendidik

honorer di salah satu MTs dan SMK swasta di Kecamatan Jatinunggal. Kami membulatkan

tekad untuk menerima amanah itu sebaik-baiknya dan akan berusaha sekuat tenaga untuk

mewujudkan SMPS BHJ tersebut.

Alhamdulilah, atas izin Allah dan bantuan semua pihak baik dari internal pengurus

yayasan dan atau dari pihak eksternal seperti, pemerintah setempat, masyarakat, dan sektor

swasta. Pada tahun pelajaran 2017 ini kami telah membangun 2 lokal ruang kelas. 1 lokal

digunakan sebagai ruang kelas VII dan 1 lokal lainnya digunakan untuk ruang guru dan ruang

serbaguna lainnya. Jumlah peserta didik yang terdaftar pada tahun pelajaran 2017-2018 di

SMP BHJ ini mencapai 29 orang. Dengan rincian 15 orang peserta didik laki-laki dan 14

orang perempuan. Sedangkan untuk tenaga pendidik dan kependidikan sudah ada 7 orang

sukarelawan yang siap mengabdi untuk memajukan pendidikan khususnya bagi warga OTD

Jatigede di SMP BHJ ini.

B. DATA KESISWAAN DATA SISWA 2 (DUA) TAHUN TERAKHIR


Kelas VII Kelas VIII Kelas IX VII+VIII+IX
Th. Pelajaran JML JML JML Jml JML
Jml Jml Jml
Rombel Rombel Rombel Siswa Rombel
2018/2019 31 1 29 1 0 0 60 2
2018/2017 29 1 0 0 29 1

C. PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN


a. Kepala Sekolah
No Jabatan Nama Jenis Usia Pend. Masa
Program Kerja Supervisi Akademik Kepala Sekolah
Kelamin
Akhir Kerja
L P
1 Kepala Sekolah Yuli Sintanawati, S.Kom  30 S1 2

D. Guru
Kualifikasi Pendidikan, Status, Jenis Kelamin Jumlah

Tingkat Jumlah dan Status Guru


No GTT GTY Jumlah
Pendidikan
L P L P
1 S1 1 3 3 2 9

E. Data Sarana Ruang dan Lapangan


a) Data Ruang Belajar (Kelas):

Jumlah dan Ukuran Jumlah


Jumlah ruang
ruang
yang
lainnya yg
Ukuran Ukuran Ukuran digunakan
Jumlah digunakan
<7x9 m2 > 63m2 <63m2 untuk ruang
Kondisi untuk ruang
kelas
kelas
a b c D=a+b+c e F= d+e
Baik 3 - - 3
Rsk ringan - - - -
Rsk Sedang - - - -
Rsk Berat - - - -
Rsk Total - - - -

Keterangan Kondisi :
Baik Kerusakan <15%
Rusak Ringan 15% - 30 %
Rusak Sedang 30% - 45%
Rusak Berat 45% - 65%
Rusak Total >65%

b) Data Ruang Kantor

Jenis Ruangan Jumlah Ukuran (p x l) Kondisi


Kepala Sekolah - - -
Wakil Kepala Sekolah - - -

Program Kerja Supervisi Akademik Kepala Sekolah


Guru 1 - Baik
TU - - -
Tamu - - -

F. Sarana/Prasarana Sekolah Meliputi:


Gedung Permanan status Sewa, luas tanah 1562 m2
Adapun fasilitas dan prasana pendukung yang ada pada SMP BINA HARAPAN JATIGEDE
adalah sebagai berikut:
a. Ruang Kelas = 3 ruang
b. Ruang Kepala Sekolah = - (bergabung dengan ruang Guru)
c. Ruang Guru = 1 ruang
d. Ruang TU = - ruang
e. Ruang BK = - ruang
f. Ruang Koperasi Kejujuran = 1 ruang
g. Ruang OSIS = - ruang

G. Visi Sekolah

“Terwujudnya SMPS Bina Harapan Jatigede yang RSCM (Religius, Santun, Cerdas, dan
Modern)”
H. Misi Sekolah
1. Menyelenggarakan pendidikan dasar dan menengah dengan menekankan pada
pemahaman dan pengamalan ajaran-ajaran agama melalui pelaksanaan rutinitas ritual
keagamaan selama proses pembelajaran di Lingkungan Sekolah.
2. Mencetak sifat dan sikap peserta didik yang berkepribadian santun dan
berintegritas tinggi melalui pelaksanaan budaya tata krama yang sesuai dengan kearifan
lokal serta penerapan jiwa nasionalisme di Lingkungan Sekolah.
3. Mencetak lulusan yang cerdas dalam menguasai ilmu pengetahuan sesuai dengan
tujuan pendidikan dasar dan menengah melalui pengoptimalan proses pembelajaran
menurut kurikulum serta mengikuti perkembangan metodologi pembelajaran.
4. Menyelenggarakan pendidikan dasar dan menengah yang modern mengikuti
perkembangan globalisasi melalui pelaksanaan proses pembelajaran yang berbasis

Program Kerja Supervisi Akademik Kepala Sekolah


Informatika Teknologi (IT), pemberian pelatihan penguasaan dasar komputer, serta
pembiasaan penggunaan Bahasa Inggris tingkat dasar.
5. Memberikan pelayanan pendidikan melalui pelayanan akademik dan administrasi
dengan budaya senyum, salam, sapa, sopan, dan santun.
6. Menjalin kemitraan yang baik dengan berbagai instansi baik pemerintah atau
swasta dengan menggunakan prinsip kerja sama dan transparansi (keterbukaan).

BAB III
PROGRAM KERJA SUPERVISI AKADEMIK

1. Ruang Lingkup
Ruang lingkup program Kerja supervisi akademik di SMP BINA HARAPAN JATIGEDE
meliputi:
1. Pelaksanaan KTSP
2. Persiapan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran oleh guru.

Program Kerja Supervisi Akademik Kepala Sekolah


3. Pencapaian standar kompetensi lulusan, standar proses, standar Isi, dan peraturan
pelaksanaannya.
4. Peningkatan mutu pembelajaran melalui pengembangan sebagai berikut:
a) model kegiatan pembelajaran yang mengacu pada Standar Proses;
b) peran serta peserta didik dalam proses pembelajaran secara aktif, kreatif, demokratis,
mendidik, memotivasi, mendorong kreativitas dan dialogis;
c) peserta didik dapat membentuk karakter dan memiliki pola pikir serta kebebasan berpikir
sehingga dapat melaksanakan aktivitas intelektual yang kreatif dan inovatif,
berargumentasi, mempertanyakan, mengkaji, menemukan, dan memprediksi;
d) keterlibatan peserta didik secara aktif dalam proses belajar yang dilakukan secara
sungguh-sungguh dan mendalam untuk mencapai pemahaman konsep, tidak terbatas pada
materi yang diberikan oleh guru.
e) bertanggung jawab terhadap mutu perencanaan kegiatan pembelajaran untuk setiap mata
pelajaran yang diampunya agar siswa mampu:
 meningkat rasa ingin tahunya;
 mencapai keberhasilan belajarnya secara konsisten sesuai dengan tujuan pendidikan;
 memahami perkembangan pengetahuan dengan kemampuan mencari sumber
informasi;
 mengolah informasi menjadi pengetahuan;
 menggunakan pengetahuan untuk menyelesaikan masalah;
 mengkomunikasikan pengetahuan pada pihak lain; dan
 mengembangkan belajar mandiri dan kelompok dengan proporsi yang wajar.
5. Kegiatan belajar mengajar dan pelaksanaan bimbingan dan konseling.

2. Sasaran utama supervisi akademik .


Sasaran utama supervisi akademik adalah kemampuan-kemampuan guru dalam
merencanakan kegiatan pembelajaran, melaksanakan kegiatan pembelajaran, menilai hasil
pembelajaran, memanfaatkan hasil penilaian untuk peningkatan layanan pembelajaran,
menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan, memanfaatkan sumber belajar yang
tersedia, dan mengembangkan interaksi pembelajaran (strategi, metode, teknik) yang tepat.
Supervisi edukatif juga harus didukung oleh instrumen-instrumen yang sesuai.

Program Kerja Supervisi Akademik Kepala Sekolah


3. Teknik supervisi akademik yang Digunakan
Teknik supervisi akademik ada dua, yaitu teknik supervisi individual dan teknik supervisi
kelompok.
1. Teknik supervisi individual
Teknik supervisi individual adalah pelaksanaan supervisi perseorangan terhadap guru.
Supervisor di sini hanya berhadapan dengan seorang guru sehingga dari hasil supervisi ini
akan diketahui kualitas pembelajarannya.
Beberapa kegitan yang dapat digolongkan sebagai teknik supervisi individual adalah::
a. kunjungan kelas,
b. observasi kelas,
c. pertemuan individual,
d. kunjungan antarkelas, dan
e. menilai diri sendiri.
2. Supervisi kelompok
Teknik supervisi kelompok adalah satu cara melaksanakan program supervisi yang
ditujukan pada dua orang atau lebih. Guru-guru yang diduga, sesuai dengan analisis
kebutuhan, memiliki masalah atau kebutuhan atau kelemahan-kelemahan yang sama
dikelompokkan atau dikumpulkan menjadi satu/bersama-sama. Kemudian kepada
mereka diberikan layanan supervisi sesuai dengan permasalahan atau kebutuhan yang
mereka hadapi. Teknik supervisi kelompok yang dapat dilaksanakan di SMP BINA
HARAPAN JATIGEDE yaitu:
a. kepanitiaan-kepanitiaan,
b. kerja kelompok,
c. demonstrasi pembelajaran,
d. darmawisata/karyawisata,
e. diskusi,
f. pertemuan guru atau rapat guru, dan
g. mengikutsertakan guru dalam kegiatan lokakarya atau konferensi kelompok.
4. Jadwal Pelaksanaan
Adapun jadwal supervisi yang akan dilaksanakan di SMP BINA HARAPAN JATIGEDE,
adalah sebagai berikut:
1. Jadwal Supervisi (Pembinaan) Semester 1 Tahun Pelajaran 2018/2019
JADWAL SUPERVISI AKADEMIK
SEMESTER GANJIL 2018/2019
Program Kerja Supervisi Akademik Kepala Sekolah
MATA JAM HARI,
NO NAMA KELAS SUPERVISOR
PELAJARAN KE- TANGGAL
VII 1-2 Senin,
1 Yuli Sintanawati, S.Kom Prakarya Ketua Yayasan
VII 3-4 24-09-2018
Matematika VII 1-5 Jum’at,
Bahasa Inggris VIII 6-9 28-09-2018
2 Cecep Odim, S.Pd Kepala Sekolah
Sabtu,
PPKN VIII 6-8
6-10-2018
Senin,
VII 1-2
01-10-2018
Bahasa sunda
Kamis,
VIII 5-6
11-10-2018
3 Aji Abdul Majid, S.Pd Kepala Sekolah
Selasa,
Matematika VIII 6-7
02-10-2018
Sabtu,
PPKN VII 1-3
10-11-2018
Jumat,
Bahasa Inggris VII 6-9
02-11-2018
Selasa,
4 Sandi Adhy, S.Pd VII 1-3 Kepala Sekolah
16-10-2018
IPA
Jumat,
VIII 1-5
23-11-2018
VII 1-3 Rabu,
5 Rika Yunani, S.Pd Seni Budaya Kepala Sekolah
VIII 5-6 07-11-2018
VII 1-4 Sabtu,
6 Ai Kasminah, S.Pd IPS Kepala Sekolah
VIII 5-8 10-11-2018
Bahasa VII 1-4 Sabtu,
7 Olis cuherti herawati, S.Pd Kepala Sekolah
Indonesia VIII 5-8 24-11-2018
Kamis,
VII 5-6
01-11-2018
8 Leni Karwini, S.Hum PAI Kepala Sekolah
Senin,
VIII 3-5
05-11-2018
VII 4-6 Selasa,
19 Popi Kiatno, S.Pd PJOK Kepala Sekolah
VIII 1-3 27-11-2018

Jatigede, Juli 2018


Kepala Sekolah

Program Kerja Supervisi Akademik Kepala Sekolah


Yuli Sintanawati, S.Kom
*) Jadwal swewaktu-waktu dapat berubah
2. Jadwal Supervisi (Pembinaan) Semseter 2 Tahun Pelajaran 2018/2019
JADWAL SUPERVISI AKADEMIK
SEMESTER GENAP 2018/2019
MATA JAM HARI,
NO NAMA KELAS SUPERVISOR
PELAJARAN KE- TANGGAL
VII 1-2 Senin,
1 Yuli Sintanawati, S.Kom Prakarya Ketua Yayasan
VII 3-4 11-02-2018
Matematika VII 1-5 Jum’at,
Bahasa Inggris VIII 6-9 22-02-2018
2 Cecep Odim, S.Pd Kepala Sekolah
Sabtu,
PPKN VIII 6-8
01-03-2018
Senin,
VII 1-2
4-03-2018
Bahasa sunda
Kamis,
VIII 5-6
14-03-2018
3 Aji Abdul Majid, S.Pd Kepala Sekolah
Selasa,
Matematika VIII 6-7
19-03-2018
Sabtu,
PPKN VII 1-3
30-03-2018
Jumat,
Bahasa Inggris VII 6-9
05-04-2018
Selasa,
4 Sandi Adhy, S.Pd VII 1-3 Kepala Sekolah
09-04-2018
IPA
Jumat,
VIII 1-5
05-04-2018
VII 1-3 Rabu,
5 Rika Yunani, S.Pd Seni Budaya Kepala Sekolah
VIII 5-6 10-04-2018
VII 1-4 Sabtu,
6 Ai Kasminah, S.Pd IPS Kepala Sekolah
VIII 5-8 13-14-2018
Bahasa VII 1-4 Sabtu,
7 Olis cuherti herawati, S.Pd Kepala Sekolah
Indonesia VIII 5-8 20-04-2018
Kamis,
VII 5-6
25-04-2018
8 Leni Karwini, S.Hum PAI Kepala Sekolah
Senin,
VIII 3-5
29-04-2018
VII 4-6 Selasa,
19 Popi Kiatno, S.Pd PJOK Kepala Sekolah
VIII 1-3 30-04-2018
Program Kerja Supervisi Akademik Kepala Sekolah
Jatigede, Januari 2018
Kepala Sekolah

Yuli Sintanawati, S.Kom


*) Jadwal swewaktu-waktu dapat berubah

5. Instrumen-instrumen supervisi akademik yang digunakan


Format-format Instrumen-instrumen supervisi akademik yang digunakan dapat dilihat
pada lampiran.

BAB IV
PENUTUP

Demikian program kerja supervisi akademik ini di buat dengan harapan dapat dijadikan
bahan masukan dan menjadi pedoman dalam penyusunan dan pelaksanaan program kegiatan di
sekolah, khususnya yang berkaitan dengan kegiatan supervisi akademik.
Kami menyadari bahwa masih cukup banyak kekurangan dan kelemahan dalam
penyusunan program ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran kontruksif untuk perbaikan
program kerja ini di masa yang akan datang.
Namun demikian, program kerja ini hanya salah satu bagi dalam pensuksesan kegiatan
sekolah. Hal yang lebih penting tentunya adalah partisipasi semua pihak dalam berbagai kegiatan
sekolah secara aktif dan bertanggung jawab.

Jatigede, Juli 2018


Kepala Sekolah,

Yuli Sintanawati, S.Kom

Program Kerja Supervisi Akademik Kepala Sekolah


LAMPIRAN -LAMPIRAN

Program Kerja Supervisi Akademik Kepala Sekolah

Anda mungkin juga menyukai