Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN

BANTUAN PEMERINTAH PENGEMBANGAN SEKOLAH


MODEL TAHUN 2018

SEKOLAH XXX

JALAN GOTONG ROYONG NO 85 BANJARBARU


201

(ALAMAT)
KATA PENGANTAR

Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang RI Nomor 17 tahun 2003 tentang


Keuangan Negara, dan Undang-Undang APBN Nomor 18 Tahun 2017 Tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2017 bahwa Menteri/Pimpinan Lembaga
sebagai Pengguna Anggaran/Barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan
menyampaikan laporan keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya.

Sekolah xxx adalah sebagai salah satu sekolah penerima Bantuan Pemerintah
Pengembangan Sekolah Model Tahun 2018 berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan
laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatannya.

Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bantuan Pemerintah Pengembangan


Sekolah Model Sekolah xxx mengacu pada Peraturan tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan dan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat dalam pemerintahan..

Laporan Keuangan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna kepada
para pengguna laporan khususnya sebagai sarana untuk meningkatkan akuntabilitas/
pertanggungjawaban dan transparansi pengelolaan keuangan negara pada Sekolah xxx. Di
samping itu, laporan keuangan ini juga dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada
manajemen dalam pengambilan keputusan dalam usaha untuk mewujudkan tata kelola
pemerintahan yang baik (good governance).

……………………., …………………….
Kepala Sekolah xxx,

……………………………..
NIP ………………………………
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..

DAFTAR ISI ..

DST..
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Realisasi Penggunaan Dana Bantuan Pemerintah 4

Tabel 2 .......... ..

Tabel 3 ......... ..
KOP SEKOLAH

PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : …………………………………………………………
Jabatan : Kepala Sekolah ……………………………………
Alamat : …………………………………………………………
dengan ini menyatakan bahwa :
1. Dana Bantuan Pemerintah Pengembangan Sekolah Model Penjaminan Mutu
Pendidikan Tahun 2018 telah digunakan dalam rangka mendukung pelaksanaan
Pengembangan Sekolah Model Penjaminan Mutu Pendidikan dan tidak untuk
keperluan pribadi.
2. Penggunaan dana bantuan Pemerintah Pengembangan Sekolah Model Penjaminan
Mutu Pendidikan adalah sebagai berikut :

Tanggal Penerimaan (Rp) Jumlah Saldo (Rp)*)


Penerimaan Dana Penggunaan (Rp)
Jumlah

*) saldo dikembalikan ke kas Negara

3. Apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya, saya bersedia dikenakan sanksi administrasi dan/atau dituntut ganti rugi
dan/atau tuntutan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan bermaterai cukup
untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

……………………, ……………..2018
Kepala Sekolah……………………

Materai 6000

Nama ………………………..
NIP …………………………….
PENDAHULUAN

1. A. Latar Belakang

Sistem penjaminan mutu yang berjalan di dalam satuan pendidikan dan dijalankan
oleh seluruh komponen dalam satuan pendidikan disebut sebagai Sistem Penjaminan
Mutu Internal (SPMI). SPMI mencakup seluruh aspek penyelenggaraan pendidikan
dengan memanfaatkan berbagai sumberdaya untuk mencapai Standar Nasional
Pendidikan (SNP). Sistem penjaminan mutu ini dievaluasi dan dikembangkan secara
berkelanjutan oleh satuan pendidikan dan juga ditetapkan oleh satuan pendidikan
untuk dituangkan dalam pedoman pengelolaan satuan pendidikan serta
disosialisasikan kepada pemangku kepentingan satuan pendidikan. Agar pelaksanaan
SPMI dapat dilakukan oleh seluruh satuan pendidikan dengan optimal, dikembangkan
satuan pendidikan yang akan menjadi model penerapan penjaminan mutu pendidikan
secara mandiri, yang selanjutnya disebut sekolah model, sebagai gambaran langsung
kepada satuan pendidikan lain yang akan menerapkan penjaminan mutu pendidikan
sehingga terjadi pola pengimbasan pelaksanaan penjaminan mutu hingga ke seluruh
satuan pendidikan di Indonesia.

Maksud dari pengembangan sekolah model dan pengimbasannya adalah


meningkatkan mutu pendidikan sesuai dengan standar nasional pendidikan serta
menciptakan budaya mutu pendidikan di satuan pendidikan. Sekolah model
diharapkan menjadi percontohan sekolah berbasis SNP melalui penerapan penjaminan
mutu pendidikan secara mandiri dan melakukan pengimbasan penerapan penjaminan
mutu pendidikan kepada sekolah lain hingga seluruh sekolah mampu menerapkan
penjaminan mutu pendidikan secara mandiri pada tahun 2019. Untuk mencapai hal
tersebut, secara bertahap pemerintah telah menjalankan program dan kegiatan
pengembangan sekolah model melalui penyiapan fasilitator pengembangan sekolah
model, workshop/pelatihan sistem penjaminan mutu internal untuk sekolah model,
pendampingan sekolah model dan pengimbasan serta monitoring dan evaluasi sekolah
model.

Kegiatan pendampingan dilakukan untuk menguatkan dan membina sekolah model


agar dapat mengimplementasikan SPMI, media pengimbasan SPMI bagi sekolah imbas
serta untuk membantu mengatasi berbagai kendala yang muncul pada saat
pelaksanaan SPMI di sekolah model. Pendamping sekolah model merupakan fasilitator
daerah yang sebelumnya telah dibekali oleh LPMP. Agar pelaksanaan pendampingan
di sekolah dapat dilaksanakan optimal sesuai dengan tujuan pendampingan perlu
didukung oleh bantuan pemerintah dalam bentuk pembiayaan pendampingan pada
tingkat sekolah. Jumlah sekolah model yang mendapatkan
bantuan pemerintah menyesuaikan kapasitas DIPA LPMP masing-masing.

B. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4586);
3. Undang - Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 157, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4586);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan,sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun
2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan dan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5410);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2008 tentang Wajib Belajar (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4863);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 91, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4864);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4941)
8. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelola dan Penyelenggaraan
Pendidikan;

9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11 Tahun 2015 tentang


Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
10. Peraturan Menteri Keuangan No. 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme
Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah Pada Kementerian Negara/ Lembaga.

C. Tujuan
Bantuan Pemerintah Pengembangan Sekolah Model secara umum dimaksudkan untuk
mendukung pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Internal pada sekolah model.
Secara khusus, Bantuan Pemerintah Pengembangan Sekolah Model bertujuan
memfasilitasi pelaksanaan pendampingan Sistem Penjaminan Mutu Internal pada
sekolah model, dengan lingkup yang dicantumkan pada laporan ini.

D. Pengertian
1. Pendampingan pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Internal adalah proses
penguatan pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Internal yang diberikan oleh
fasilitator daerah/pendamping kepada pengawas, kepala sekolah, guru, tenaga
kependidikan lain, orang tua/komite sekolah dan pemangku kepentingan di dalam
maupun luar sekolah model.
2. Bantuan Pemerintah Pengembangan Sekolah Model adalah bantuan yang
diberikan pemerintah yang digunakan sebagai stimulus dalam menyelenggarakan
pelaksanaan aktivitas pengembangan sekolah model melingkupi aktivitas
pendampingan pelaksanaan SPMI di sekolah model dan pengimbasan SPMI oleh
sekolah model kepada sekolah imbas yang bersumber dari dana APBN.

E. Pemberi Bantuan Pemerintah

Bantuan diberikan oleh pemerintah pusat melalui DIPA LPMP yang bersumber dari
dana APBN.
F. Bentuk dan Jumlah dana Bantuan Pemerintah

Bantuan Pemerintah Pengembangan Sekolah Model berupa uang. Jumlah dana


bantuan ditetapkan oleh LPMP setempat sesuai dengan kapasitas DIPA LPMP.
G. Hasil yang Diharapkan
Hasil yang diharapkan dari program pelaksanaan pengembangan sekolah model
adalah:
1. Sekolah dapat menerapkan penjaminan mutu pendidikan secara mandiri;
2. Sekolah dapat meningkatkan mutu sesuai Standar Nasional Pendidikan;
3. Sekolah memiliki budaya mutu;
Sekolah model nantinya diharapkan bisa dijadikan percontohan sekolah berbasis SNP
melalui penerapan penjaminan mutu pendidikan secara mandiri dan melakukan pola
pengimbasan penerapan penjaminan mutu pendidikan kepada sekolah lain hingga
seluruh sekolah mampu menerapkan penjaminan mutu pendidikan secara mandiri
pada tahun 2019.

4
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN

A. Penerimaan Dana
Berdasarkan data cetak dari Bank, dana Bantuan Pemerintah Pengembangan Sekolah
Model Penjaminan Mutu Pendidikan tahun anggaran 2018 telah diterima tanggal
............ bulan ................. tahun 2018 pada Bank ......................... Rekening
nomor .................. cabang .................................... sebesar Rp. ....................
(.........................................................)

*fotocopy bukti telah dibukukan oleh Bank terlampir

B. Pelaksanaan Kegiatan

Adapun kegiatan-kegiatan dilaksanakan setelah dana telah diterima, yaitu :

a. Bimtek SPMI dilaksanakan pada tanggal …………………. di ……………………..,


dengan peserta sebanyak …. Orang
b. Rapat Kerja Pelaksanaan SPMI berdasarkan Analisis Raport Mutu 2017
dilaksanakan pada tanggal …………………. di …………………….., dengan peserta
sebanyak …. Orang
c. Sosialisasi Hasil Pelaksanaan SPMI 2018 dengan sekolah Imbas dilaksanakan
pada tanggal …………………. di …………………….., dengan peserta sebanyak ….
Orang

C. Laporan Realisasi Anggaran

Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan


realisasinya, yang mencakup unsur-unsur penerimaan dan pengeluaran selama periode
pelaporan.

Sesuai Surat Perjanjian Pemberian Dana Bantuan Pemerintah Pengembangan Sekolah


Model Tahun 2018 antara KPA/Pejabat Pembuat Komitmen LPMP Kalimantan Selatan
dengan Kepala Sekolah xxx nomor : /D7.21/KS/2018 tanggal xxxxxx, sekolah xxx
menerima alokasi dana bantuan sebesar Rp. 10.000.000,- untuk melaksanakan
kegiatan sesuai RAB yang telah disusun. Adapun realisasi pengeluaran adalah Rp.
10.000.000 atau mencapai 100 persen dari alokasi anggaran.

Tabel 1

REALISASI PENGGUNAAN DANA BANTUAN PEMERINTAH

No Jenis Pengeluaran Jumlah Penerimaan Realisasi Penggunaan Saldo (Rp)


(Rp) (Rp)
1 Persiapan
ATK 400.000 400.000 0
Penggandaan 200.000 200.000 0
2 Raker ….
Dst…

Adapun atas saldo yang ada, maka akan dikoordinasikan dengan LPMP Kalimantan Selatan
tentang cara penyetorannya ke kas negara.
(Hapus keterangan ini, jika tidak ada saldo)

D. Buku Kas Umum

Tabel 2
BUKU KAS UMUM

Nama : Sekolah xxx Kab./ Kota :


Alamat :................................ Provinsi : Kalimantan Selatan

Tanggal No. Bukti Uraian Debet Kredit Saldo


01-10-2018C Diterima bantuan Rp. ………… Rp. …………
Pemerintah
JUMLAH Rp. ………… Rp. ………… Rp. …………

Dari Buku Kas Umum di atas, terlihat saldo akhir sebesar Rp.0. Semua kegiatan
telah dibayar dan semua pungutan pajak telah disetor ke kas negara.
(Adapun sisa saldo, merupakan dana ………………….. yang tidak habis terpakai,
dikarenakan ………………………..) (Jika tidak ada saldo sisa, hapus saja keterangan
ini)
Selanjutnya sesuai Berita Acara yang dibuat pada tanggal ……………… bulan
…………….. tahun Dua Ribu Delapan Belas, Buku Kas Umum ditutup dengan
posisi sebagai berikut :

Saldo Buku Kas Umum Rp. 0,-


Terdiri dari:
a. Saldo Bank Rp. 0,-
b. Saldo Kas Rp. 0,-
Rp. 0,-

E. Laporan Perpajakan

Tabel 3
LAPORAN PEMUNGUTAN PAJAK

No Uraian PPh 21 PPh 22 PPh 23 PPN Saldo


1 Honor Fasda Rp. xxx

Jumlah

Dari tabel di atas, terlihat total pajak yang dipungut sebesar Rp.xxx.
Semua pajak yang dipungut telah disetor ke kas negara, dengan rincian
sebagai berikut :
Tabel 4
LAPORAN SETORAN PAJAK

No Uraian Tanggal setor Nilai setor Nomor NTPN


1 Honor Fasda xxx
PENUTUP

Pelaksanaan SPMI oleh sekolah model memerlukan keterlibatan semua unsur


sekolah untuk saling mendukung dan berperan serta sesuai dengan tugas pokok
dan fungsinya masing- masing. Agar pelaksanaan SPMI sesuai dengan kebijakan
dan konsep yang diinginkan maka sekolah yang telah dilatih perlu mendapatkan
pendampingan dalam mengimplementasikan hasil pelatihan. Fasilitasi selama
pendampingan kepada sekolah diiharapkan dapat memperkuat pelaksanaan SPMI
di sekolah model. Keberhasilan pengembangan sekolah model dalam melaksanakan
SPMI sangat dipengaruhi oleh komitmen sekolah dan pemangku kepentingan yang
terlibat mulai dari persiapan, pelaksanaan sampai dengan evaluasi dan pelaporan
untuk bersama-sama mengupayakan keberhasilan keseluruhan kegiatan sesuai
dengan tugas,fungsi dan kewenangan masing-masing.
Laporan Keuangan ini dibuat dengan memperhatikan petunjuk teknis dan petunjuk
pelaksanaan yang telah dibagikan oleh LPMP Kalimantan Selatan. Sehingga
diharapkan dapat memberikan informasi yang memadai sebagai sarana untuk
meningkatkan akuntabilitas/ pertanggungjawaban dan transparansi pengelolaan
keuangan negara dalam usaha untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang
baik (good governance).

LAMPIRAN – LAMPIRAN
1. MoU DAN KUITANSI
2. RINCIAN ANGGARAN DAN BIAYA
3. REKENING KORAN / BUKTI PENERIMAAN DANA
4. SURAT LAPORAN PENERIMAAN DANA BANTUAN
5. SK KEGIATAN
6. BUKU KAS UMUM
7. BERITA ACARA PENUTUPAN BKU
8. BUKTI – BUKTI / KUITANSI PENGELUARAN

Anda mungkin juga menyukai