Resistor PDF
Resistor PDF
R1 R2 RN
i i
+ v1 - + v2 - + vN -
+ +
vs _ vs _ Req
(a) (b)
Gambar 2-15: (a) Sebuah rangkaian yang mengandung kombinasi seri dari N
tahanan.
(b) Rangkaian ekivalen yang lebih sederhana: Req = R1 + R2 + L + R N .
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Said Attamimi MT. RANGKAIAN LISTRIK 1
Kita pakai hukum tegangan Kirchhoff
vs = v1 + v2 + L + vN
dan hukum Ohm
v s = R1i + R2 i + L + R N i = ( R1 + R2 + L + R N )i
dan kemudian membandingkan hasil ini dengan persamaan sederhana yang dipakai
kepada rangkaian ekivalen yang diperlihatkan di dalam Gambar 2-15b,
v s = Req i
Jadi, harga dari tahanan ekivalen untuk N tahanan seri adalah
Req = R1 + R2 + L + R N (7)
Karena itu kita mampu menggantikan sebuah jaringan dua pintu yang terdiri
N tahanan dalam seri, dengan satu elemen Req berterminal dua, yang mempunyai
hubungan v-i yang sama. Tak ada pengukuran yang dilakukan terhadap “kotak
hitam” tersebut, dapat mengungkapkan yang mana dari jaringan yang asli.
Pemeriksaan persamaan tegangan Kirchoff untuk sebuah rangkaian seri juga
memperlihatkan dua penyederhanaan lain yang mungkin. Tak ada perbedaan dalam
urutan tempat elemen-elemen di dalam sebuah rangkaian seri, dan beberapa
sumber tegangan seri dapat diganti dengan sumber tegangan ekivalen yang
mempunyai tegangan sama dengan jumlah aljabar dari masing-masing tegangan
tersebut. Biasanya ada sedikit keuntungan mengikutsertakan sebuah sumber
tegangan tak bebas dalam sebuah kombinasi seri.
i i
10 Ω - 7Ω 5Ω
30 V
+ + +
20 V 90 V 30 Ω
80 V - - -
8Ω
(a) (b)
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Said Attamimi MT. RANGKAIAN LISTRIK 2
wajar dari sumber, dan kemudian menggabungkan ketiga tegangan tersebut ke
dalam sebuah sumber ekivalen 90-V dan keempat tahanan tersebut dalam sebuah
tahanan ekivalen 30-Ω, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 2-16b. Jadi, dari
pada menuliskan
-80 + 10i - 30 + 7i + 5i + 20 + 8i = 0
kita hanya mempunyai
-90 + 30i = 0
dan i=3A
Untuk menghitung daya yang diberikan kepada rangkaian oleh sumber 80 V
yang muncul di dalam rangkaian yang diketahui, maka kita perlu kembali kepada
rangkaian dengan mengetahui bahwa arusnya adalah 3 A. Daya yang ditanya adalah
240 W.
Adalah hal yang menarik bahwa tidak ada elemen dari rangkaian semula
yang tinggal di dalam rangkaian ekivalen, kecuali jika kita ingin menghitung kawat-
kawat penyambung sebagai elemen-elemen.
Penyederhanaan yang serupa dapat diterapkan kepada rangkaian-rangkaian
paralel. Sebuah rangkaian yang mengandung N konduktansi yang dipasang paralel,
seperti dalam Gambar 2-17a, menghasilkan persamaan hukum arus Kirchoff,
+ +
i1 i2
iN
v G1 G2 G v Geq
is
- -
(a) (b)
i s = i1 + i2 + L + i N
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Said Attamimi MT. RANGKAIAN LISTRIK 3
sehingga
Geq = G1 + G 2 + L + G N
Dinyatakan dalam tahanan dan bukan di dalam konduktansi,
1 1 1 1 1
= + + +L+
Req R1 R2 3 RN
1
atau Req = (8)
1 R1 + 1 R2 + 1 R3 + L + 1 RN
Persamaan terakhir ini barangkali cara yang paling sering digunakan untuk
mengkombinasikan elemen-elemen penahan yang pararel. Kombinasi pararel sering
dinyatakan dengan tulisan R eq = R1 ║ R2 ║R3, misalnya.
Hal khusus untuk hanya dua tahanan paralel
1 R1 R2
Req = R1 R2 = atau Req = R1 R2 = (9)
1 R1 + 1 R2 R1 + R2
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Said Attamimi MT. RANGKAIAN LISTRIK 4
+
i3
15 Ω
4A
6A v 3Ω 9Ω
0,9i3
6Ω 6Ω
-
(a)
+
i3
0,9i3 v2 A 3Ω 6Ω
(b)
10
Jadi, sumber tak-bebas menghasilkan v(0,9i3 ) = 10 0,9 × = 30 W kepada sisa
3
dari rangkaian.
Sekarang jika kita akhirnya ditanyakan mengenai daya yang hilang pada
tahanan 15-Ω, maka kita harus kembali kepada rangkaian semula. Tahanan ini
adalah seri dengan tahanan ekivalen 3-Ω; tegangan sebesar 10 V terdapat melintasi
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Said Attamimi MT. RANGKAIAN LISTRIK 5
5
tahanan total 18-Ω, jadi arus sebesar A mengalir melalui tahanan 15-Ω dan daya
9
2
5
yang diserap oleh elemen ini adalah (15) , atau 4,63 W.
9
Soal Contoh
2-6 Ohmmeter adalah sebuah alat yang mengukur nilai tahanan di antara kedua
terminalnya. Berapakah pembacaan yang benar jika alat tersebut
dipasangkan pada jaringan dari Gambar 2-19.
50 Ω 7Ω
a
16 Ω
25 Ω 30 Ω 4Ω
b c
15 Ω 12 Ω
Gambar 2-19: Lihat Contoh Soal 2-6.
Jawab
50 Ω 7Ω
a
25 Ω 30 Ω 16 Ω 4Ω
b c
15 Ω 12 Ω
Gambar 2-20: Bentuk lain dari Gambar 2-19.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Said Attamimi MT. RANGKAIAN LISTRIK 6
R S1 = 12 + 4 = 16 Ω
16 ⋅ 16
R P1 = 16 16 = =8 Ω
16 + 16
R S 2 = 7 + 8 = 15 Ω
30 ⋅ 15
RP 2 = 30 15 = = 10 Ω
30 + 15
Sehingga Gambar 2-20 dapat disederhanakan menjadi :
50 Ω
a
25 Ω 10 Ω
b c
15 Ω
Gambar 2-21: Penyederhanaan Gambar 2-20.
maka
(a) Req ( ab ) = 25 (10 + 50 + 15)
25 ⋅ 75
= 25 75 = = 18,75 Ω
25 + 75
(b) Req ( ac ) = (25 + 15) (25 + 50 + 10)
40 ⋅ 60
= 40 60 = = 24 Ω
40 + 60
(c) Req (bc ) = 15 (25 + 50 + 10)
15 ⋅ 85
= 15 85 = = 12,75 Ω
15 + 85
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Said Attamimi MT. RANGKAIAN LISTRIK 7
i + v1 -
+
R1
v +
R2 v2
-
-
R2
Gambar 2-22: Gambaran pembagian tegangan, v 2 = v.
R1 + R2
R2
atau v2 = v
R1 + R2
R1
v1 = v (11)
R1 + R2
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Said Attamimi MT. RANGKAIAN LISTRIK 8
i
+
i1 i2
v G1 G2
G2 R1
Gambar 2-23: Gambaran pembagian arus, i 2 = i= i
G1 + G 2 R1 + R2
Ganda (dual) dari pembagian tegangan adalah pembagian arus. Kita
sekarang diberi arus total yang masuk ke dalam dua konduktansi pararel, sebagai
yang digambarkan oleh rangkaian dari Gambar 2-23. Arus mengalir melalui G2
adalah
1
i 2 = G 2 v = G2
G1 + G2
G2
atau i2 = i
G1 + G2
G1
dan, dengan cara yang serupa i1 = i
G1 + G 2
Jadi arus yang mengalir melintasi salah satu di antara konduktansi pararel
tersebut adalah arus total dikalikan perbandingan dari konduktansinya dengan
konduktansi total.
Karena kita lebih sering diberikan nilai tahanan daripada konduktansi, maka
bentuk yang lebih penting dari hasil terakhir didapatkan dengan menggantikan G1
dengan 1/R1 dan G2 dengan 1/R2,
R1 R2
i2 = i dan i1 = i (12)
R1 + R2 R1 + R2
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Said Attamimi MT. RANGKAIAN LISTRIK 9
arus sebagai sesuatu yang “berbeda”. Akan menolong juga untuk menyadari bahwa
tahanan yang lebih besar selalu mengangkut arus yang lebih kecil.
Bisa juga kita generalisir hasil ini dengan menggantikan G2 pada Gambar 2-
23 dengan kombinasi pararel G2, G3, .... , GN. Jadi, bagi N konduktansi pararel,
G1
i1 = i
G1 + G2 + L + G N
Dinyatakan dalam harga-harga tahanan, hasilnya adalah
1 / R1
i1 = i
1 / R1 + 1 / R2 + L + 1 / R N
Soal Contoh
2-7 Dalam rangkaian pada Gambar 2-24: (a) pakailah metode kombinasi tahanan
untuk mencari Req; (b) pakailah pembagian arus untuk mencari i1; (c) pakailah
pembagian tegangan untuk mencari υ2; (d) pakailah arus untuk mencari i3.
+ υ2 −
i3
i1 9Ω
2A 50 Ω 75 Ω Req 70 Ω 30 Ω
3
(b) Req, 30 Ω diparalelkan dengan tahanan 75 menghasilkan 21 Ω
7
kemudian dengan mempergunakan pembagian arus akan didapat,
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Said Attamimi MT. RANGKAIAN LISTRIK 10
3
21
i1 = 7
⋅2
3
21 + 50
7
3
21
6 3
= 7 ⋅ 2 = ⋅ 2 = = 0,6 A
3 10 5
71
7
i1 i1
3
2A 50 Ω 75 Ω 30 Ω 2A 50 Ω 21 Ω
7
(a) (b)
Gambar 2-25: (a)Penyederhanaan dari Gambar 2-24.
(b) Rangkaian ekivalen yang disederhanakan
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Said Attamimi MT. RANGKAIAN LISTRIK 11
Soal Latihan
4. Carilah Req bagi jaringan yang ditunjukkan pada Gambar 2-25.
9Ω 2Ω 25 Ω
Req 100 Ω 30 Ω 30 Ω 15 Ω
6Ω 3Ω 20 Ω
13 Ω
+
60 V 207 Ω 23 Ω 57 Ω υ57
_
(a)
23 Ω 151 Ω
57 Ω
207 Ω
(b)
Gambar 2-24: Lihat Latihan Soal 5.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Said Attamimi MT. RANGKAIAN LISTRIK 12
6. Rangkaian yang ditunjukkan pada Gambar dibawah ini berisi jaringan tangga
tahanan tiga seksi. (a) Misalkan iO = 1 A dan setiap kali satu langkah dari
kanan ke kiri jaringan kea rah sumber, tentukan VS. (b) Berapakah VS bila iO =
0,4 A ? (c) Bila VS = 100 V, carilah iO.
20 Ω 5Ω 30 Ω
io
Vs
16 Ω 10 Ω 20 Ω
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Said Attamimi MT. RANGKAIAN LISTRIK 13