Anda di halaman 1dari 4

Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 4 (1) 2019

Jurnal Keperawatan Muhammadiyah


Alamat Website: http://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/JKM

Senam Lansia dan Terapi Puzzle Terhadap Demensia Pada Lansia

Nety Mawarda Hatmanti 1, Ana Yunita 2


1-2
Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Keperawatan Dan Kebidanan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya, Indonesia

INFORMASI ABSTRACT
Korespondensi: Objective: to the effect of elderly gymnastics and puzzle therapy on dementia
nety.mawarda@unusa.ac.id Methods: This article using pre-experimental with one group pre post-test design with
91 population of elderly and with simple random sampling techniques, the sample are
35 elderly.
Results: The result of the study showed that elderly people, most of them, 51.4%, had
dementia with severe disorder before elderly gymnastics and puzzle therapy were
performed, but after giving intervention, it showed that 17 elderly people who followed
Keywords: gymnastics, almost all of them, 82,4%, had moderate disorder of dementia and 18
Dementia, Elderly, Puzzle, elderly who followed the puzzle therapy showed that most 66.7% had moderate disorder
Elderly Gymnastics of dementia. The result of the analysis test was obtained that the value of ρ = 0,000
and the puzzle value of ρ = 0,002 (α = 0,05 meant ρ <α), hence Ho was rejected meant
that there was influence of elderly gymnastics and puzzle to dementia in elderly people.
Conclusion: The elderly people who experience with dementia after being given
intervention, the level of dementia is decreased. It is expected that the elderly people
will be more active in following elderly gymnastic activity and puzzle therapy.

104
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 4 (1) 2019

PENDAHULUAN Diseluruh dunia, 35,6 juta orang memiliki demensia,


dengan lebih dari setengah 58% yang tinggal di negara-
Lansia merupakan individu yang mengalami negara berpenghasilan rendah dan menegah. Setiap
penurunanan daya tahan tubuh dan fungsi kognitif, tahun ada 7,7 juta kasus baru, jumlah ini akan berlipat
seperti kelemahan otot dan penurunan ingatan. Daya ganda pada tahun 2030 dan lebih dari tiga kali lipat pada
tubuh yang menurun pada lansia merupakan salah satu tahun 2050 (WHO, 2012). Sedangkan Amerika Serikat
penyebab fungsi tubuh yang terganggu walaupun tidak melaporkan bahwa 14-16% lansia yang melakukan terapi
selamanya hal ini disebabkan oleh proses menua, tetapi puzzle dapat menghambat onset demensia setidaknya
dapat pula dari berbagai keadaan seperti penyakit yang dilakukan 2 kali dalam seminggu. Penyakit alzheimer
sudah lama diderita (kronis) maupun penyakit yang baru ditemukan oleh seorang dokter ahli saraf dari Jerman
saja diderita (akut) (Guslinda dkk, 2013). Tidak hanya yang bernama DR. Alois Alzheimer pada tahun 1906.
dengan fisiknya saja, seiring bertambahnya usia maka kerja Penyakit ini 60% menyebabkan kepikunan/demensia
otak juga akan mengalami penurunan sehingga banyak dan diperkirakan akan meningkat lebih cepat, bahkan
lansia yang mengalami keadaan dimana mereka sering diramalkan pertumbuhannya akan lebih cepat daripada
merasakan lupa (pikun). Lupa (pikun) sering disebut kecepatan pertambahan jumlah penduduk usia diatas 65
dengan demensia, demensia merupakan kemunduran tahun. Pada tahun 2025, jumlah penderita demensia di
kognitif yang sedemikian beratnya sehingga menganggu Asia Pasifik akan meningkat dua kali lipat, lebih cepat
aktivitas hidup sehari-sehari dan aktivitas sosial (Nugroho daripada di negeri barat. Pada umumnya, angka kejadian
Wahyudi, 2008). penyakit alzhemier sangat berkaitan dengan usia. Semakin
tua populasinya, semakin tinggi angka kejadiannya.
Berdasarkan fenomena yang ada di Posyandu lansia Angka prevalensi akan meningkat lebih cepat setiap
Wulan Erma Kelurahan Menanggal Surabaya didapatkan pertambahan lima tahun setelah usia 65 tahun. 5%
masalah bahwa usia yang seharusnya belum terkena dari seluruh populasi populasi usia 65 tahun di negara
demensia tetapi sudah mengalami demensia, usia yang barat adalah penderita penyakit alzheimer, 16% terdapat
terkena adalah 55 tahun yang menurut teori resiko yang pada kelompok usia 85 tahun, dan 32% terdapat pada
mengalami demensia adalah usia 65 tahun. Kemunduran kelompok 90 tahun (Nugroho, 2008). Pada sekitar 10-
kognitif pada demensia biasanya diawali dengan 20% kasus demensia bersifat reversible atau dapat diobati.
kemunduran memori/ daya ingat (pelupa). Bila lansia
mengalami demensia atau kepikunan, hal itu merupakan Di Indonesia pada tahun 2010, prevalensi demensia pada
proses menua sehingga sering dianggap sebagai hal yang lansia yang berumur 65 tahun adalah 5% dari populasi
wajar. Demensia apabila tidak segera ditangani akan lansia. Prevalensi ini meningkat menjadi 20% pada lansia
menimbulkan dampak buruk bagi lansia, diantaranya berumur 85 tahun ke atas (Amirullah, 2011). Peningkatan
akan terjadi perubahan perilaku pada penderita seperti, presentase penyakit demensia di Indonesia antara lain
melupakan dirinya, memusuhi orang-orang sekitar, dan 0,5% per tahun pada usia 65-69 tahun, 1 % per tahun
pada lansia biasanya akan mengalami keluyuran sendiri pada usia 70-74 tahun, 2 % per tahun pada usia 75-79
sehingga akan mudah hilang karena tidak ingat akan arah tahun, 3 % per tahun pada usia 80-84 tahun dan 8 % per
jalan pulang (Dyah Nastiti, 2015). Dalam hal ini peneliti tahun pada usia >85 tahun. Indonesia melaporan tentang
akan memberikan senam lansia dan terapi puzzle yang gangguan demensia masih simpang siur, hal ini dapat
tujuannya untuk meningkatkan kualitas kerja otak pada dimengerti karena permasalahan mengenai pikun itu
lansia. sendiri masih dipengaruhi mitos bahwa sudah mestinya
bahwa orang berusia lanjut itu pikun (WHO, 2012).
Berdasarkan teori, lanjut usia yang berusia diatas 65 tahun Data deklarasi Kyoto, tingkat prevalensi dan insiden
beresiko terkena penyakit demensia alzheimer. Penyakit demensia di Indonesia menempati urutan setelah Cina,
ini dapat dialami semua orang tanpa membedakan India dan Jepang.
gender, status sosial, ras, bangsa, etnis, ataupun suku.
Edukasi bagi tenaga perawatan, anggota keluarga, dan Berdasarkan pengambilan data awal di posyandu lansia
relawan sangat penting dalam upaya memberi asuhan Wulan Erma Kelurahan Menanggal Surabaya pada tanggal
keperawatan lanjut usia penyandang demensia alzheimer 17 November 2016 didapatkan data bahwa terdapat 91
(Nugroho, 2008). Demensia ini apabila tidak segera lansia dan diambil 22 lansia yang bersedia dilakukan
ditangani akan menimbulkan dampak bagi penderita uji demensia dengan menggunakan kuesioner MMSE.
yang diantaranya terjadi perubahan perilaku pada lansia Setelah dilakukan tes terdapat hasil 8 orang (7,28%)
tersebut seperti melupakan dirinya, memusuhi orang- tidak ada gangguan demensia, 8 orang (7,28%) dengan
orang sekitarnya, dan sering berkeluyuran malam hari sedang ada gangguan demensia dan 6 orang (5,46%)
sehingga lansia mudah hilang (Brooker & Carpenito, dengan gangguan berat. Menurut data-data diatas
2009). Pada lansia dengan demensia ditemukan adanya prevalensi dan insidensi demensia dapat diatasi dengan
kerusakan pada bagian otak yaitu terdapat kematian sel- berbagai penatalaksanaan yaitu dengan farmakologi dan
sel di dalam otak dan kekurangan suplai darah di otak. non farmakologi. Penatalaksanaan demensia dengan
Kerusakan di dalam otak tersebut dapat mengakibatkan obat-obatan yang digunakan untuk menangani demensia
gangguan kerja otak pada lansia (Dyah Nastiti, 2015). antara lain rivastigmin digunakan untuk terapi demensia

105
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 4 (1) 2019

ringan hingga menengah, donezepin dan galantamin


(BPOM, 2015).
Tehnik pengambilan sampel menggunakan probability
Seiring dengan kemampuan menurunnya fungsi tubuh, Sampling dengan jenis simple random sampling. Variabel
senam lansia akan membantu tubuh tetap bugar dan segar dalam penelitian ini adalah senam lansia, terapi puzzle dan
karena melatih tulang tetap kuat, mendorong jantung demensia. Instrumen yang digunakan dalam penelitian
bekerja optimal, dan membantu menghilangkan radikal ini adalah lembar kuisioner yaitu MMSE. Data dianalisis
bebas yang berkeliaran di dalam tubuh. Senam lansia dengan uji statistik T-test.
akan membuat aliran darah menjadi lancar sehingga
alirak oksigen ke otak juga lancar oksigenasi yang baik
akan membuat organ-organ tubuh lainnya tetap sehat dan
terhindar dari kemungkinan berbagai macam penyakit HASIL
termasuk demensia. Hal ini sesuai dengan konsep senam
Responden yang terlibat dalam penelitian adalah anggota
lansia yaitu olahraga ringan yang mudah dilakukan
lansia di Posyandu Lansia Wulan Erma Keluarahan
dan tidak memberatkan, yang dapat diterapkan pada
Menanggal Surabaya
lansia (Widianti, et al, 2010). Senam lansia merupakan
latihan fisik yang memberikan kekuatan terhadap tingkat
kemampuan fisik manusia, bila dilaksanakan dengan baik
dan benar. Senam atau latihan fisik sering diidentifikasi PEMBAHASAN
sebagai suatu kegiatan yang meliputi aktivitas tertentu.
Senam lansia merupakan bagian dari latihan fisik, Hasil penelitian senam lansia dan terapi puzzle terhadap
latihan fisik adalah segala upaya yang dilaksanakan demensia didapatkan nilai ρ = 0,015, berarti ρ <ɑ maka
untuk meningkatkan kebugaran jasmani dan kondisi Ho ditolak artinya ada pengaruh senam lansia dan terapi
fisik lansia (Sri Surini, 2003). Selain senam lansia, puzzle terhadap demensia pada lansia.
berdasrkan penelitian yang dilakukan oleh Pillai et.all
(2011) mengatakan bahwa puzzle dapat digunakan untuk
memperlambat onset penurunan fungsi kognitif pada
lansia. Puzzle adalah suatu gambar yang dibagi menjadi KESIMPULAN
potongan-potongan gambar yang bertujuan untuk Lansia di Posyandu Lansia Wulan Erma Kelurahan
mengasah daya pikir, melatih kesabaran, dan membiasakan Menanggal Surabaya yang mengalami demensia setelah
kemampuan berbagi dan berfikir. Selain itu puzzle juga diberikan senam dan puzzle menunjukkan hasil mengalami
dapat digunakan untuk permainan edukasi karena dapat penurunan derajat demensia, namun intervensi yang
mengasah otak dan melatih kecepatan pikiran dan tangan lebih signifikan
(Misbach, 2010). Menurut penelitian yang dilakukan oleh
Pillai et.all (2011) mengatakan bahwa puzzle dengan jenis menunjukkan pada senam lansia dibandingkan dengan
crossword puzzle dapat digunakan untuk memperlambat terapi puzzle.
onset penurunan fungsi kognitif pada lansia.
SARAN
Selain hal tersebut, upaya untuk menunda kepikunan
juga diperlukan dan dapat dilakukan dengan berbagai Kolaborasi diharapkan lansia lebih giat dalam mengikuti
cara dengan menghindari faktor resiko yang bisa program senam dan puzzle yang dilakukan di posyandu
menimbulkan alzheimer, hidup sehat fisik dan rohani lansia Wulan Erma Kelurahan Menanggal Surabaya agar
(olahraga teratur dengan makanan 4 sehat 5 sempurna), tidak terjadi kejadian demensia yang berulang pada lansia.
olahraga teratur untuk penderita lansia bisa dilakukan
senam lansia. Adapun cara unik yang bisa dilakukan DAFTAR PUSTAKA
yaitu dengan memberikan perhatian dan mendengarkan
pembicaraan penderita dan mengulang nama penderita Amirullah. 2011. Jumlah Orang Pikun Indonesia
yang sedang diajak bicara pada saat pembicaraan Meningkat. http://www.tempo.co/read/news/20
berlangsung (Nugroho, 2008). 11/12/06/060370238/Jumlah-Orang-Pikun-
Indonesia-Meningkat. (diakses tanggal 21 Oktober
METODE 2016).

Desain penelitian ini adalah pra eksperimental dengan Brooker C. 2009. E n s i k l o p e d i a


desain one group pra post tes suatu kelompok subyek Keperawatan. Jakarta; EGC
sebelum dikenai perlakuan tertentu diberi (pre tes),
populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia yang BPOM RI. 2015. Demensia. (http;//
mengalami demensia di posyandu lansia Wulan Erma pionas.pom.go.id) diakses tanggal 07 Oktober 2016
Kelurahan Menanggal Surabaya dengan kriteria usia 55-
84 tahun, yang berjumlah 91 lansia. Sampel didapatkan Carpenito L J. 2009. D i a g n o s i s
35 responden. Keperawatan Aplikasi pada Praktik Klinis.

106
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 4 (1) 2019

Jakarta; EGC

Dyah Nastiti. 2015. Pengaruh Terapi Puzzle


terhadap Tingkat Demensia Lansia di Wilayah
Caturharjo Bantul. http://thesis.umy.ac.id/datapublik/
t53521.pdf (diakses tanggal 18 Oktober 2016).

Guslinda dkk. 2013. Pengaruh Senam Otak terhadap Fungsi


Kognitif pada Lansia dengan Demensia di Panti Sosial
Tresna Werdha Sabai Nan Aluih.

Misbach. 2010. Media Puzzle (online).Diakses 20


Oktober 2016

Nugroho, Wahjudi. 2008. Keperawatan Gerontik &


Geriatrik. Edisi 3. Jakarta; EGC.

Pillai et al. 2014. Association Of Crossword Puzzle


Pastisipation with Memory Decline in Person Who
Develop Dementia. Online. Diakses di http://www.
ncbi.nlm.nih.gov

WHO. 2012. Dementia Public Health Priority. Diakses


dari http://www.who.int tanggal 08 Oktober 2016

Widianti dkk. 2010. Senam Kesehatan (Aplikasi Senam


untuk Kesehatan). Yogyakarta; Nuha Medika

107

Anda mungkin juga menyukai