Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Farmasetika Sediaan Solida
Disusun Oleh: Kelompok 4 B1
1. Istilatifah (Absen 22, NIM 17020200040)
2. Liya Fitroh Nur L (Absen 23, NIM 17020200046) 3. May Sintya Dewi (Absen 24, NIM 17020200050) 4. Meri Desi R (Absen 25, NIM 17020200051) 5. Moh Fitro Indra G (Absen 26, NIM 17020200052) 6. Nala Lifianto (Absen 27, NIM 17020200056) 7. Nanda Rezita (Absen 28, NIM 17020200057)
PROGRAM STUDI S1 FARMASI
STIKES RUMAH SAKIT ANWAR MEDIKA 2020 Formulasi Tablet Salut Gula 1) Tablet Inti NO Bahan Fungsi Rentan Dosis Jumlah Jumlah Alasan g Dosis yang di Bahan Bahan Penggunaan gunakan Per 100 Bahan Tablet Tablet 1. Vit C Antioksidan 90 – 10% 50 mg 50 mg x Karena asam (Rowe, 2009) 110 % (0,05 g) 100 askorbat (FI ed =5000 berfungsi III, hal mg (5g) untuk 47) antioksidan (Rowe, 2009) 2. Avicel pH Pengisi 20-90% 64% 320 mg 320x100 Karena bobot 101 (Anonim, (HPE, (0,32 g) =32000 zat aktif dalam 2001) Ed VI mg (32g) 1 x dosis P.132) sedikit untuk dibentuk dan dibuat bulk dan tidak mencukupi bobot total tablet. (Anonim, 2001) 3. Amilum Pengikat, 5– 18% 90 mg 90x100= Karena sediaan Manihot pengisi, peng 20% (0,09 g) 9000mg tablet sukar hancur (HPE (9g) untuk segera (Anonim, ed. VI, hancur ketika 2001) P.685) kontak dengan cairan lambung. Sedangkan sediaan tablet yang mudah pecah menjadi granul ketika berkontak dengan cairan pada saluran cerna, sehingga terjadi pelepasan zat aktif sehingga ditambah amilum kering sebagai penghancur. (Anonim, 2001) 4. Aerosil Absorben 3% 3% 15 mg 15x100= Dapat (Parrot, (0,015 g) 1500mg mengatasi 1971) (1,5g) lengketnya partikel satu sama lain sehingga mengurangi gesekan antar partikel(Voight , 1984)
5. Talkum Pelicin glidan 1-10% 5% 25 mg 25x100= Karena massa
(Anonim, (HPE, (0,025g) 2500mg cetak 2001) ed.VI) (2,5g) kemungkinan lengket pada permukaan puch dan die sehingga dihasilkan tablet yang sempurna, tidak mudah terjadi sticking. Maka ditambahkan talk sebagai antiadreren membantu memperbaiki fluidity dan compactibilitas zat aktifnya. (Anonim, 2001)
Total : Total Total
100% Bobot : Bobot : 500 mg 50000 (0,5 g) mg (50g) Prosedur kerja tablet inti: Tablet inti dibuat menggunakan metode cetak langsung. Semua bahan ditimbang, kemudian vitamin c yang telah dihaluskan ditambahkan avicel pH 101 , amylum manihot lalu diaduk hingga homogen. Kemudian masukkan talk dan aerosil, aduk homogen. Setelah semua bahan tercampur secara merata, uji massa tablet sebelum pencetakan meliputi, kompresibilitas, laju alir dan sudut istirahatnya. Selanjutnya massa tablet dicetak menggunakan mesin pencetak tablet dengan bobot tablet 500 mg
2) Formula bahan penyalut
N Bahan Fungsi Rentang Dosis Jumlah Jumlah Bahan 100 O Dosis yang Bahan tablet digunaka Per Tab n 1. Sukrosa Coating 50-67 % 60% 90 mg 90x100=9000mg(9g) agent (HPE Ed (0,09 g) VI , hal 744) 2. Pharmacoat Coating 2-20% 2% 3 mg 3x100=300mg(0,3g) 904 agent (HPE Ed (0,003 VI, hal g) 344) 3. Maltodekstri Larutan 2-10% 3% 4,5 mg 4,5x100=450mg(0,45g) n DE 10-15 penyalut (Kenned (0,0045 air y dkk, g) 1995) 4. PEG 6000 Plasticizer 10-15% 10% 15 mg 15x100=1500mg(1,5g) (HPE Ed (0,015 VI , hal g) 546) 5. CaCO3 Bulking - 22,5% 33,75 33,75x100=3375mg(3,3 agent mg 75g) (0,03375 g) 6. FD & C Pewarna - 1,5% 2,25 mg 2,25mgx100=225mg yellow (0,00225 (0,225 g) g) 7. Aquadest Pelarut qs 150ml 150ml 15000 ml Proses penyalutan tablet dilakukan dalam 4 tahap yaitu : 1. Penutupan atau Sealing Pada tahap penutupan formula yang digunakan adalah : Pharmacoat 606 (10%) Etanol 95% (72%) Air suling 18 ml Tujuan penutupan atau Sealing adalah untuk memperkuat inti tablet dan mencegah masuknya air kedalam inti. Pharmacoat 606 dilarutkan dalam pelarut etanol dan air kemudian ditentukan viskositasnya. Cara penyalutannya yaitu : Tablet yang telah bersih dari debu dimasukkan kedalam panci penyalut, kemudian panci dipanaskan hingga suhu ± 40°C, panci digerakkan dengan kecepatan 25 rpm, temperatur udara yang digunakan diatur tetap ± 40°C. Segera setelah panci digerakkan permukaan tablet disemprotkan sedikit demi sedikit agar hasil penyemprotannya merata dengan baik. Larutan sealling disemprotkan sedemikian rupa sehingga seluruh tablet basah. Dalam waktu 2-3 menit, jika larutan sudah mulai menguap, dan massa tablet melengket, bubuk tabur ditambahkan seperlunya. Tablet didiamkan sampai kering. Pemakaian lapisan sealling selanjutnya dilakukan 15-20 menit sesudah pemakaian sebelumnya, agar tablet benar-benar kering Setelah selesai dilakukan penyalutan sealling yang menutupi seluruh pori-pori tablet, tablet dikeluarkan dari panci dan dikeringkan dilemari pengering pada suhu 30-400C selama 24 jam agar pelarut yang tertinggal dapat menguap. 2. Penyalutan Dasar atau Subcoating Penyalutan dasar merupakan tahap inti pertama dari proses salut gula yang membulatkan pinggiran tablet dan menambah bobot inti. Tahap ini dikerjakan dengan cara suspensi. Sukrosa dilarutkan dalam sebagian air dengan pemanasan, selanjutnya masing-masing pharmacoat 904, maltodekstrin DE 10-15 dan PEG 6000 dilarutkan secara terpisah dengan sisa air. Campurkan ketiganya sampai homogen. Kemudian CaCO3, TiO2 masukkan kedalam campuran tersebut aduk sampai homogen dan tambahkan air suling yang tersisa. Selanjutnya ditentukan viskositasnya. Secara umum proses penyalutan sub coating adalah sebagai berikut : - Tablet hasil penyalutan sealling yang telah kering dan bersih dari debu ke dimasukkan kedalam panci penyalut. - Panci penyalut diputar dengan kecepatan 10-20 rpm, pemanas dinyalakan. - Larutan sub coating ditambahkan pada tablet, kemudian tablet dibiarkan memutar selama 15-20 menit, selanjutnya tablet dibiarkan mengering - Lapisan selanjutnya ditambahkan setelah dipastikan tablet telah kering, bila tablet melekat, bubuk penabur ditambahkan secukupnya - Setelah pelapisan terakhir, tablet dibiarkan dalam panci selama 24 jam agar tablet benar-benar kering, panci diputar secara periodik bila diperlukan. 3. Penghalusan (smoothing) dan Pewarnaan (colouring) - Tablet hasil penyalutan dasar biasanya cenderung mempunyai permukaan yang kasar. Tahap ini bertujuan untuk memperhalus permukaan tablet sekaligus proses pewarnaan. - Digunakan sirup sukrosa 60 % b/b dan FD & C yellow 1,5% b/b sebagai zat pemutih. Penyalutan dilakukan dengan cara menyemprotkan tablet dengan larutan smoothing sedikit demi sedikit sampai dicapai kehalusan tablet yang kita inginkan. - Selanjutnya pewarnaan atau colouring dilakukan sekaligus pada tahap ini, jika permukaan tabletnya telah cukup halus. - Setelah selesai tablet dikeluarkan, panci dan spray gun dibersihkan, lalu tablet dimasukan kedalam oven pengering. 4. Pengkilapan atau Polishing Pengkilapan dilakukan dengan memasukkan tablet yang telah disalut ke dalam panci berlapis kain kanvas. Larutan pengkilap disemprotkan yang terdiri dari larutan lilin dalam pelarut organik sedikit demi sedikit, sampai dihasilkan kilapan yang diinginkan. Tablet diletakkan dalam panci penyalut, putar panci, jangan nyalakan pemanas. Karena proses penyalutan tablet salut gula memerlukan tahapan yang panjang. Oleh karena itu perlu keterampilan operator sehingga dapat dihasilkan tablet salut dengan penampilan yang baik.
Spesifikasi Sediaan Tablet Salut Gula
Bentuk Bulat padat
Warna Kuning ke jingga Bau Khas Rasa Manis ke asaman
Permasalahan dalam tablet salut gula (Gloria dan Yetri 2018):
i. Erosi pada tablet inti Tablet inti harus mempunyai kekuatan yang cukup untuk menahan tekanan pada saat proses penyalutan. Dapat diperhatikan pada sifat fisik tablet inti yaitu tentang kekerasan, kerenyahan dan laminasi. ii. Salut sumbing Hal ini terjadi karena saat proses penyalutan pada penambahan bahan pengisi dan pewarna yang tidak larut dapat menyebabkan tablet menjadi sumbing karena meningkatkan kerapuhan dalam proses salut gula. iii. Keretakan salut Pada keretakan salut dapat terjadi karena tablet inti memuai selama atau sesudah proses penyalutan, pemuaian ini disebabkan oleh absorpsi lembab oleh tablet inti, atau bisa terjadi karena akibat relaksasi tekanan tablet inti setelah mengalamai pengempaan . Permasalahan ini dapat di atasi dengan penyegelan yang tepat serta memperpanjang waktu pengempaan dan mulainya penyalutan. iv. Salut yang tidak kering Hal ini sering terjadi akibat konsentrasi gula invert yang berlebih, lebih besar dari 5%. Atau dengan membiarkan sirop gula sukrosa pada suhu yang tinggi dalam kondisi asam pada waktu tertentu, atau bisa juga terjadi karena mencairkan kembali gula yang sudah mulai mengkristal. v. Tablet salut kembar Tablet salut yang kembar dapat terjadi karena larutan salutnya terlalu lengket, terutama jika sudah mulai mengering, maka tablet yang berdekatan akan menempel satu sama lain. vi. Warna yang tidak merata vii. Berkeringat (lembab)
Lieberman, Lachman, Schwartz, 1990) 1) Evaluasi massa tablet sebelum dicetak Penentuan Kecepatan Alir dan Sudut Diam Langkah pertama dirangkaikan alat uji (corong, alas, statif), atur jarak dasar corong dengan alas 10 cm. Kemudian ditimbang 100 gram massa tablet .Setelah itu ditutup dasar corong dan diletakan massa tablet pada corong.Kemudian dibuka penutup dasar corong dan jalankan pencatat waktu.Selanjutnya dihentikan pencatatan waktu pada saat semua massa tablet telah melewati corong.Kemudian diukur tinggai kerucut (h) dan jari-jari (r) massa tablet yang berada dibawah corong. Setelah itu dihitung tangen dari sudut diam dengan cara membagi h dengan r sudut diam ditentukan dari tabel standar tangen. Setelah itu diulangi percobaan sudut diam dengan menggunakan massa tablet hasil pengayakan pada penentuan distribusi ukuran massa tablet (mesh 20, 40, dan 60).Langkah terakhir ditabulasi hasil penentuan kecepatan alir dan sudut diam.Kemudian diulangi percobaan 8 dengan massa tablet yang telah di tambah Mg stearate 2%. Uji Kompresibilitas a. Bobot Jenis Nyata Ditimbang massa tablet 5 gram, lalu dimasukkan kedalam gelas ukur 100 ml dicatat volumenya. Lalu dihitung bobot jenis nyata dengan rumus : berat massa tablet ( gram) Bobot Jenis Nyata (Po) = volume massa tablet (ml) Kemudian diulangi 2x dan ditentukan nilai rata-rata b. Bobot Jenis Mampat Ditimbang massa tablet 5 g , dimasukkan kedalam gelas ukur 100ml, lalu dilakukan pengetukan 500x dengan alat metronome beats, dan dicatat volume mampat , dan dihitung bobot jenis mampat massa tablet dengan rumus : berat massa tablet ( gram) Bobot Jenis Mampat (Pt) = volume massa tablet (ml) Kemudian diulangi 2x dan ditentukan nilai rata-rata
2) Evaluasi Tablet Salut Gula
Penampilan umum Tablet dilihat bentuknya secara visual dengan alat indera meliputi, ukuran tablet, bentuk, warna,rasa, ada tidaknya bau dan bentuk permukaan. Uji keragaman bobot Dua puluh tablet ditimbang satu persatu secara seksama dan dihitung bobot rata-rata tablet tersebut. Uji keseragaman ukuran Sepuluh tablet diukur diameternya menggunakan alat jangka sorong. Menurut FI edisi III, kecuali dinyatakan lain diameter tablet tidak lebih dari tiga kali atau tidak kurang dari 11/3 kali tebal tablet. Uji kekerasan (Lieberman, Lachman, Schwartz, 1990) Pengukuran kekerasan tablet menggunakan satuan Kp atau kilopound atau kilogram force. Jumlah tablet dimasukkan satu persatu daintara dua penjepit , kemudian alat dijalankan sampai tablet pecah dan dilihat angka yang yang tertera pada alat. Uji keregasan (Lieberman, Lachman, Schwartz, 1990) Ditimbang 20 tablet yang telah dibersihkan dari debu (W1) kemudiaan dimasukkan kedalam alat penguji friability, diatur kecepatan 25 rpm selama empat menit. Tablet dikeluarkan dan ditimbang kembali (W2).
W 1–W 2 % Friability = W1 x 100%
Uji waktu hancur (Depkes RI, 1994)
Enam tablet dipilih secara acak, dimasukkan kedalam tabung alat uji dan tiap tabung berisi satu tablet. Ditempatkan dalam beaker glass yang berisi satu liter air yang dihangatkan pada suhu 370C ± 20C. Alat dinyalakan, keranjang kemudian bergerak dengan gerakan turun naik selama 30 x permenit. Tablet dinyatakan hancur sempurna apabila sisa yang tertinggal pada kasa alat uji merupakan massa lunak yang tidak mempunyai inti yang jelas,kemudian waktu yang diperlukan tablet untuk hancur dicatat. Uji disolusi Pada uji disolusi tablet salut gula digunakan media disolusi larutan dapar fosfat pH 5,8 sebanyak 900 ml. alat yang digunakan adalah alat tipe 2 (tipe dayung) dengan kecepatan putaran 50 rpm. Waktu pengujian adalah 30 menit. Langkah pertama uji disolusi yaitu dimasukkan air pada bak alat uji disolusi sampai tanda. Kemudian dipasang labu disolusi dan isi dengan 900 ml larutan dapar fosfat pH 5,83. Kemudian dihidupkan pengatur suhu, atur pada suhuu 37±0,5 °C. Setelah suhu yang ditentukan tercapai, tablet uji dimasukkan dan putaran dayung dimulai. Kemudian diambil larutan disolusi dari dalam labu sebanyak 5 ml pada menit ke 5, 10, 20, 30. Setiap selesai pengambilan larutan disolusi, ditambahkan larutan dapar fosfat pH 5,8 yang baru dengan jumlah yang sama kedalam labu. Langkah terakhir ditentukan serapan larutan disolusi dengan menggunakan spetrofotometer pada panjang gelombang maksimum, jika perlu larutan disolusi diencerkan dngan media disolusi. Kemudian dihitung kadar zat aktif yang terlarut dalam larutan disolusi dengan membandingkan serapannya dengan kurva baku larutan zat aktif dalam dapar fosfat pH 5,8. Selanjutnya diberikan penilaian apakah tablet salut gula yang diuji memenuhi persyaratan uji disolusi farmakope Indonesia. DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2001. Petunjuk Operasional Penerapan Cara Pembuatan
Obat yang Baik. Badan POM. Jakarta.
Depkes RI. 1979. Farmakope Indonesia edisi III., Departemen
Kesehatan Republik Indonesia., Jakarta. . Rowe,R.C.Shesky,P.J and Owen,S.C. 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients, 6th Edition, Pharmaceutical Press and American Pharmacists Association, USA. Gloria,M., Yetri, E., 2018. BAHAN AJAR FARMASI TEKNOLOGI SEDIAAN SOLID. KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA. Parrot,E.L. 1971. Pharmaceutical Technology Fundanmental Pharmaceutics.Mineapolis :Buergess Publishing Company. Voight,R. 1984. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, diterjemahkan oleh Soewandhi,S.N.,UGM Press, Yogyakarta. Lieberman, H. A., Lachman, L., and Schwartz, J. R., Pharmaceutical Dosage Forms : Tablet’s. Second Edition, Vol 2, New York: Marcel Dekker, Inc, 1990: 195-245 Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.Jakarta. Sabrina. 2010. FORMULASI TABLET SALUT GULA FRAKSI ETIL ASETAT DAUN SUKUN Artocarpus altilis (Parkinson) Fosberg. TESIS. UNIVERSITAS INDONESIA. Kennedy, J. F., Knill C. J., Taylor, D. W. Handbook of Strach Hydrolysis Products and Their Derivatives. Backie Academic and Professional, 1995