Anda di halaman 1dari 5

BAB II

KAJIAN TEORI
A. Kajian Teori
1. PENGERTIAN SPEAKING SKILL (KEMAMPUAN BERBICARA)
Berbicara adalah kemampuan produktif bagi manusia, Tarigan (1990: 3-
4) mendefinisikan bahwa berbicara adalah keterampilan bahasa yang
dikembangkan dalam kehidupan anak, yang dihasilkan oleh keterampilan
mendengarkan, dan pada periode itu keterampilan berbicara dipelajari.
Berdasarkan Kompetensi berbicara adalah salah satu dari empat kompetensi
dasar bahwa siswa harus mendapatkan dengan baik. Ini memiliki peran
penting dalam komunikasi. Berbicara dapat ditemukan dalam siklus lisan
terutama dalam tahap Konstruksi Bersama teks (Departmen Pendidikan
Nasional, 2004). Dalam melaksanakan berbicara, siswa menghadapi beberapa
kesulitan salah satunya adalah soal bahasa itu sendiri. Bahkan, sebagian besar
siswa mengalami kesulitan untuk berbicara meskipun mereka memiliki
banyak kosa kata dan telah menulisnya dengan baik. Masalahnya adalah takut
bagi siswa untuk melakukan kesalahan.
Berbicara adalah keterampilan yang produktif. Itu tidak lepas dari
mendengarkan. Ketika kita berbicara, kita menghasilkan teks dan itu harus
bermakna. Dalam sifat komunikasi, kita dapat menemukan pembicara,
pendengar, pesan dan umpan balik. Berbicara tidak dapat dipisahkan dari
pelafalan karena mendorong peserta didik untuk belajar bunyi bahasa Inggris.
Speaking bagi kebanyakan orang dianggap keterampilan paling sulit
karena meliputi banyak aspek dari kemampuan berbahasa Inggris antara lain
pronunciation (pengucapan), listening (mendengarkan), grammar (tata
bahasa) dan vocabulary (kosakata) sekaligus (Yanto, 2015). Namun
sesungguhnya yang diperlukan hanyalah sedikit keberanian dan motivasi
yang besar untuk bisa berbicara bahasa Inggris dengan lancar. Speaking
(Berbicara) merupakan salah satu skill yang harus dikuasai dan benar-benar
harus mampu untuk dipraktekkan di lapangan dengan orang lain sebagai
lawan bicara (Astrawan, 2013). Dalam sistem kependidikan, belajar bahasa

5
Inggris menggunakan materi Speaking ini akan diajarkan oleh guru dan
biasanya guru tersebut menggunakan teknik diskusi atau dialog sebagai
langkah awal pengajaran. Pada kemampuan speaking ini, seseorang harus
benar-benar sudah menguasai pronunciation dengan baik. Pronunciation
merupakan aturan dalam pengucapan kata dalam bahasa Inggris atau cara
seseorang mengucapkan suatu kata (Kamus online, 2016). Dan apabila orang
tersebut sudah mahir pronunciationnya, maka pada saat ia berbicara bahasa
Inggris akan sangat jelas dan terdengar profesional pada setiap kata yang
diucapkannya.
Skill speaking biasanya dikuasai setelah menguasai skill Listening
(mendengarkan) (Heaton, 1988). Karena pada umumnya, setelah
seseorang mendengarkan maka dia akan menciptakan sebuah “produk
bahasa” yaitu berbicara (Setiawati, 2016). Melalui Speaking, seorang
Speaker (pembicara) berkomunikasi untuk menyampaikan maksud dan
tujuannya. Dalam teknik berbicara yang dipelajari berupa pengucapan
kata-kata yang berbahasa Inggris, selain itu, Kemampuan berbicara
English aktif artinya seseorang harus terlihat mampu berbicara bahasa
Inggris secara aktif.
Hal terpenting lainnya untuk menguasai kemampuan berbicara
adalah menguasai banyak kosakata (Vocabulary). Untuk menguasai
banyak kosakata diperlukan latihan sebanyak-banyaknya dan inilah kunci
utama keterampilan berbicara. Latihan, latihan dan latihan. Practice
makes perfect, demikian kata sebuah ungkapan. Selain itu kemampuan
menguasai tata bahasa (grammar) juga sangat penting agar kita fasih
dalam berbahasa Inggris.
Harmer, (dalam Tarigan, 1990: 12) menulis bahwa ketika mengajar
keterampilan berbicara atau memproduksi, kita dapat menerapkan tiga
tahap utama, yaitu:
1) Memperkenalkan bahasa baru
2) Berlatih
3) Kegiatan komunikatif.

6
Terlepas dari semua aspek yang harus diperhatikan dalam menguasai
kemampuan berbicara. Yang terpenting adalah seseorang harus memiliki
rasa percaya diri dalam menguasai kemampuan berbicara (Yanto, 2015).
Merasakan rasa malu saat berbicara Bahasa Inggris sama dengan
menempatkan rasa malu yang tidak pada tempatnya. Malu yang tidak
pada tempatnya inilah yang telah banyak membunuh impian ribuan
bahkan jutaan orang yang ingin belajar bahasa Inggris. Akibatnya, di
kemudian hari mereka menyesal, mengapa harus malu belajar bahasa
Inggris.
2. OBSERVE AND REMEMBER GAMES
Setiap orang pasti suka mengamati. Namun, untuk mengingat
sesuatu, biasanya kita membutuhkan banyak pengulangan dan latihan,
disini, dari permainan Observe and Remember, kita semua akan
dilatih untuk mengamati sekaligus mengingat apa yang kita lihat
dengan menggunakan bahasa Inggris. Tujuan yang sangat bagus dari
sebuah permainan, Cara untuk memainkan permainan ini tentu
sangatlah mudah. Mula-mula, instruktur harus mempersiapkan
beberapa jenis benda kecil yang mudah untuk diidentifikasi seperti
misal penggaris, pensil, penghapus, buku, dan lain sebagainya. Setelah
semuanya siap, letakkan benda-benda kecil tersebut di atas meja.
Ketika benda-benda itu sudah terletak di atas meja, persilahkan
peserta didik untuk mengamati satu demi satu benda yang tersedia
dengan batas waktu maksimal adalah 2 menit. Setelah waktu 2 menit
itu terlewati, pemain dipersilahkan duduk sejenak. Kemudian,
beberapa saat kemudian, persilahkan peserta didik untuk menuliskan
benda-benda apa saja yang sudah dia lihat barusan di atas secarik
kertas. Dari situ, siapa yang berhasil menuliskan benda-benda kecil itu
sebanyak-banyaknya dan yang paling benar, tentu dia adalah
pemenangnya, sebagai catatan, permainan ini levelnya semakin mahir
semakin ditingkatkan , agar supaya kepemahaman akan kosakata
benda dalam bahasa Inggris semakin mantap.

7
3. Definisi dan fungsi Descriptive text.
1. Descriptive text adalah suatu jenis teks yang bertujuan untuk
menjelaskan atau mendeskripsikan orang, binatang, tempat ataupun
suatu benda. Umumnya, yang dideskripsikan adalah bentuk, ciri,
ataupun sifatnya.
2. Struktur teks (generic structure):
a. Identification: pengenalan objek atau hal yang akan
dideskripsikan.
b. Description: penginformasian ciri-ciri objek, misalnya sifat-
sifat psikologis perilaku, tampilan fisik, dan yang lainnya
secara spesifik.
3. Unsur kebahasaan.
a. Noun: kata benda yang spesifik, misalnya my best friend, my
dog, Borobudur Temple, dan lain – lain. Selain itu, terkadang
juga menggunakan kata benda yang mendapat pemberian kata
sifat, misalnya an intelligent student dan a big garden.
b. Simple present tense: menggunakan kata kerja bentuk pertama
(verb1) dan juga kata kerja yang dapat menggambarkan
keadaan objek atau mengisyaratkan kepemilikan, misalnya my
house has 2 living rooms, Sinta is beautiful, dan lain – lain.
c. Adjective: kata sifat digunakan untuk menjelaskan objek.
d. Figurative language: menggunakan bahasa figuratif seperti
simile atau metafora sebagai cara untuk memberikan ilustrasi
perbandingan, misalnya:
1. My throat is as dry as a dessert (tenggorokanku sekering
gurun).
2. Her skin is as white as cloud and smooth as water
(kulitnya seputih awan dan selembut air).
B. Kerangka berpikir
Dalam pembelajaran bahasa inggris berbicara merupakan kemampuan yang
kelihatannya mudah namun sangat sulit untuk diterapkan terlebih bahasa

8
inggris di Indonesia sebagai EFL (English foreign language) yang mana
bahasa inggris hanya sebagai bahasa asing yang dipelajari namun sangat
jarang digunakan dalam kehidupan sehari-hari sehingga sering peserta didik
malu untuk berlatih berbicara menggunakan bahasa inggris, dalam
memperlajari materi descriptive text yaitu suatu jenis teks yang bertujuan
untuk menjelaskan atau mendeskripsikan orang, binatang, tempat ataupun
suatu benda. Dengan menerapkan observe and remember games harapan
penulis akan menstimulasi dan mendorong peserta didik untuk lebih berani
berekpresi berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris.
C. Hipotesis Penelitian.
Berdasarkan diskriptif teori dan kerangka berpikir di atas, peneliti
merumuskan hipotesis sebagai berikut : penerapan observe and remember
games untuk meningkatkan kemampuan berbicara pada topic descriptive text
di kelas X SMK Yos Sudarso tahun pelajaran 2019/2020.

Anda mungkin juga menyukai