JUDUL PROGRAM
BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN
Diusulkan Oleh:
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2016
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iv
DAFTAR TABEL ................................................................................................... v
BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................... 6
1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 6
1.2 Perumusan Masalah .................................................................................. 7
1.3 Tujuan ....................................................................................................... 7
1.4 Luaran yang Diharapkan .......................................................................... 7
1.5 Keunggulan dan Manfaat Penelitian ........................................................ 7
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 8
2.1 Ayam Broiler ............................................................................................ 8
2.2 Salmonellosis............................................................................................ 8
2.3 Sinbiotik ................................................................................................... 8
2.4 Mikroenkapsulasi ..................................................................................... 9
BAB 3. METODE PENELITIAN......................................................................... 10
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................. 10
3.2 Materi Penelitian .................................................................................... 10
3.2.1 Pakan................................................................................................... 10
3.2.2 MOS .................................................................................................... 11
3.2.3 Ayam Pedaging ................................................................................... 11
3.2.4 Kandang Penelitian ............................................................................. 11
3.3 Rancangan Penelitian ............................................................................. 11
3.4 Prosedur penelitian ................................................................................. 12
3.4.1 Pembuatan Sinbiotik ........................................................................... 12
a. Ekstraksi Mannan-Oligosakarida ............................................................... 12
b. Pengukuran Konsentrasi Mannan-Oligosakarida (total padatan terlarut) .. 12
3.4.2 Pengujian Lapang ............................................................................... 13
3.5 Analisa Statistik ...................................................................................... 13
BAB 5. DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 14
BAB 6. LAMPIRAN – LAMPIRAN .................................................................... 16
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Alur penelitian………………………………………………………13
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Komposisi dan Kandungan Zat Makanan Pakan Basal………….10
v
6
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keberadaan daging unggas khususnya daging ayam broiler sudah banyak
diminati di kalangan masyarakat, hal ini disebabkan rasa dagingnya yang dapat
diterima semua kalangan, nilai gizi yang tinggi dan harga yang cukup terjangkau
dibandingkan dengan produk daging lainnya. Daging ayam broiler juga mudah
didapatkan di pasar-pasar tradisional maupun pasar swalayan.
Populasi ayam broiler semakin meningkat, yaitu dari tahun 2015 adalah
1.528.329,18 ekor menjadi 1.592.669,40 ekor di tahun 2016(angka sementara)
(Direktorat Jenderal Peternakan, 2016). Ayam broiler merupakan jenis ayam ras
unggul yang mampu berproduksi dalam waktu singkat dan efisien dalam mengubah
makanan menjadi daging karena memiliki nilai konversi ransum yang rendah.
Salah satu kendala yang dihadapi dalam pemeliharaan ayam broiler adalah
rentan terhadap penyakit. Salmonellosis merupakan penyebab penyakit yang sering
muncul dalam peternakan dan disebabkan oleh bakteri gram negatif seperti Salmonella
typhimurium dan Salmonella enteritidis yang bersifat infeksius dan septikemik.
Kerugian yang dihadapi secara ekonomi oleh peternak akibat infeksi Salmonella sp ini
diantaranya adalah tingkat kematian yang tinggi (sampai 80%) dan pertambahan bobot
badan ayam broiler yang rendah. Selain itu, infeksi Salmonella sp ini dapat
ditransmisikan pada bahan pangan (telur dan daging unggas) sehingga membahayakan
kesehatan manusia. Penyakit Salmonellosis rentan terjadi pada ayam berumur 7-21 hari
selanjutnya dapat menjadi pembawa (carrier) yang dapat menularkan penyakit pada
manusia (Wiryawan et al., 2005).
Sejak peternakan ayam broiler mulai berkembang, banyak cara dilakukan
untuk meningkatkan produktivitas dan menghindari Salmonellosis, salah satunya
dengan penggunaan antibiotik. Sebagai bahan tambahan, antibiotik diberikan
secara terus-menerus sehingga dapat meninggalkan residu pada jaringan. Antibiotik
merupakan senyawa kimia yang dihasilkan oleh berbagai jasad renik, jamur dan
aktinomiset (Haryati dan Supriyati, 2010).
Resistensi antibiotik terhadap bakteri menyebabkan terjadinya penyakit
yang sangat serius. Kejadian resistensi antibiotik terhadap bakteri yang diisolasi
dari pasien penderita diare beberapa rumah sakit di Indonesia telah dilaporkan
pernah terjadi (Tjaniadi et al, 2003). Penggunaan antibiotik dapat digantikan oleh
probiotik dan prebiotik sebagai sinbiotik yang pemberiannya lebih aman tanpa
meninggalkan residu. sinbiotik mempunyai efek langsung dan tidak langsung yang
dapat berfungsi seperti antibiotik (Haryati dan Supriyati, 2010).
Probiotik adalah organisme hidup yang dapat meningkatkan sekresi enzim-
enzim saluran pencernaan untuk mendegradasi nutrien pakan menjadi molekul yang
lebih sederhana. Adanya enzim protease yang disekresikan oleh probiotik dapat
meningkatkan metabolisme energi dan kecernaan protein. Probiotik memiliki
enzim lipase yang dapat memecah sebagian lemak pakan sehingga lebih mudah
terserap(Xu et al., 2006).
7
1.3 Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana potensi
pemanfaatan Mannan-Oligosakarida (MOS) dari Yeast Cell Wall dengan
Lactobacillus sp. sebagai sinbiotik unggul dalam penanganan Salmonellosis Ayam
Broiler.
2.2 Salmonellosis
Salmonelosis adalah penyakit yang penting pada ayam yang disebabkan
oleh Salmonella pullorum dan Salmonella gallinarum dan masing masing disebut
sebagai penyakit pullorum dan tifus unggas. Penyakit Pullorum terjadi di ayam
muda yang berusia kurang dari satu minggu yang dapat menyebabkan enteritis
parah dan bacteremia. Sedangkan, tipus unggas adalah penyakit ayam dewasa
dan menyebabkan enteritis baik akut dengan diare kehijauan atau penyakit kronis
pada saluran reproduksi yang mengurangi produksi telur. Salmonelosis pada
unggas menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan karena menyebabkan
kematian dan mengurangi tingkat produksi (Hossain dkk, 2010).
Dalam percobaan penyuntikan biakan bakteri Salmonella sp berumur 24
jam terhadap anak ayam pedaging berumur 3 hari dengan dosis 0,25 ml secara sub
kutan. Anak ayam tersebut mati setelah 24 jam dan hasil yang di dapat setelah
dilakukan bedah bangkai adalah peradangan pada jantung, hati, kantong kuning
telur dan edema yang meluas di bawah kulit bekas suntikan. Dari kejadian ini dapat
dilihat bahwa Salmonella bersifat patogenik dan menimbulkan kematian tinggi
pada anak ayam pedaging berumur di bawah 7 hari (Poernomo, 1997).
2.3 Sinbiotik
Sinbiotik merupakan kombinasi probiotik dan prebiotic yang mempunyai
efek sinergis dalam meningkatkan kesehatan saluran pencernaan, kecernaan bahan
pakan, aktifitas antibakteri, kekebalan terhadap infeksi, dan performa ayam
pedaging (Arifin dan Vembriarto, 2014). Kombinasi dari probiotik dan prebiotik
dalam simbiotik lebih efisien disbanding efek masing – masing bahan probiotik dan
prebiotic(Fotiadis et al, 2008).
9
2.3.1 Probiotik
Probiotik merupakan suplemen pakan berupa mikroorganisme hidup non-
patogen yang apabila diberikan dalam jumlah yang memadai dapat memberikan
manfaat kesehatan pada inangnya melalui perbaikan keseimbangan mikroba dalam
usus (Faghfoori et al., 2015). Bakteri asam laktat juga disebut sebagai
biopreservatif karena dapat menghambat pertumbuhan bakteri patogen dan
mampu membawa dampak positif bagi kesehatan manusia maupun hewan (Smid
dan Gorris, 2007). Bakteri Lactobacilli memiliki karakteristik seperti ukurannya
besar, tidak membentuk spora, Gram positif, dan respirasi anaerob atau
mikroaerofilik. Bakteri golongan ini memiliki aktivitas antimikroba yang
disebabkan oleh pembentukan hidrogen peroksida. Isolat tersebut dapat
menghambat pertumbuhan Pseudomonas dan Bacillus (Guerra et al., 2006).
Probiotik juga mempengaruhi anatomi usus, secara makroskopis usus ayam
menjadi lebih panjang, dan secara mikroskopis probiotik mempengaruhi densitas
dan panjang villi. Ayam yang memperoleh Lactobacillus sp. mempunyai villi yang
lebih panjang (78,12 um vs 46,14 um) dan densitas lebih padat (16,25 vs 12,00/10
cm²) daripada ayam yang memperoleh antibiotik, dengan kata lain permukaan usus
berfungsi menyerap nutrisi menjadi lebih luas sehingga dapat mempengaruhi
penampilan fisik ayam (Kompiang, 2009).
2.3.2 Prebiotik
Prebiotik merupakan bahan makanan yang tidak dapat dicerna, memiliki
efek menguntungkan terhadap inang dengan menstimulir pertumbuhan dan
aktivitas metabolik yang dapat menjadi pemicu untuk peningkatan bakteri
menguntungkan seperti Lactobacillus. Prebiotik juga disebut sebagai nutrisi yang
sesuai bagi bakteri baik, tetapi tidak cocok bagi bakteri yang tidak
menguntungkan(Daud et al., 2007).
Mannan-oligosakarida(MOS) merupakan salah satu contoh prebiotik.
Manna – oligosakarida memiliki fungsi meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan
menurunkan inensitas terikatnya bakteri pantogen seperti Salmonella enteriditis
dan E.coli pada sel. MOS mengandung mannan yang disusun oleh beberapa jenis
monosakarida yang didominasi dalam bentuk mannosa. Sumber ikatan mannan
dalam MOS berasal dari ikutan hasil pertanian dan dinding sel beberapa jenis
jamur. Contoh sumber mannan adalah Saccharomyces cerevisae. Kandungan gula
mannosa dari Saccharomyces cerevisae yang mencapai 45% dari keseluruhan
dinding selnya menjadikannya sumber mannosa yang paling sering digunakan
(Nurmeiliasari., 2008).
2.4 Mikroenkapsulasi
Mikroenkapsulasi merupakan teknologi untuk menyalut atau melapisi suatu
zat inti dengan suatu lapisan dinding polimer, sehingga menjadi partikel-partikel
kecil berukuran mikro (Piano, 2011). Mikroenkapsulasi dapat berupa pertikel padat,
10
cair atau gas yang biasanya mempunyai rentang ukuran 5-5000 mikrometer atau
tergantung metode dan ukuran partkel bahan inti yang dilindungi (Istiyani, 2008).
Menurut Kailasapathy (2002) mikroenkapsulasi dapat meningkatkan
penyerapan nutrisi sehingga metabolit menyebar melalui membran semi permeabel
dengan mudah. Mikroenkapsulasi membantu memisahkan bahan inti dari
lingkungan sampai dilepaskan, memperpanjang umur simpan inti, dan pelepasan
yang berkelanjutan dan terkontrol. Hal yang perlu diperhatikan saat proses
mikroenkapsulasi adalah keadaan inti, stabilitas, konsentrasi bahan penyalut dan
metode yang digunakan. Metode pembuatan mikrokapsul cukup beragam
diantaranya adalah konversi pemisahan fase, semprot kering, semprot beku,
penguapan pelarut, suspensi udara, proses multi lubang sentrifugal, penyalutan di
dalam panci, polimerasi dan lain-lain (Istiyani, 2008).
3.2.1 Pakan
Pakan basal yang akan digunakan terdiri dari jagung, dedak padi, corn
gluten meal, kedelai, tepung ikan, dan grit.. Standar pakan yang digunakan merujuk
Balai Analisis Leeson and Summer(2005). Komposisi dan kandungan zat makanan
pakan basal yang akan digunakan dalam penelitian ini disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Komposisi dan Kandungan Zat Makanan Pakan Basal
Komposisi (%)
Bahan Pakan
Starter (0-21 hari) Finisher (22-42 hari)
Jagung 60 51
Dedak Padi 3 12
Corn Gluten Meal 10 13
Kedelai 17 15
Tepung Ikan 9 6
Grit 1 3
Total 100 100
11
3.2.2 MOS
Mannan-oligosakarida yang digunakan yaitu berasal dari yeast
Saccharomyces cerevisae yang didapatkan dari laboratorium Nutrisi dan Makanan
Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya.
c. Bakteri Probiotik
Bakteri probiotik yang digunakan yaitu Lactobacillus sp. dengan viabilitas
masing-masing minimal 1 x 106 CFU/g. Probiotik yang akan digunakan dalam
bentuk serbuk yang didapatkan dari Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak,
Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya, Malang.
d. Mikroenkapsulasi Sinbiotik
Sinbiotik yang digunakan merupakan kombinasi sel Lactobacillus sp. dan
prebiotik Mannan-oligosakarida dari Saccharomyces cerevisae. Campuran
sinbiotik kemudian dimasukkan ke dalam 100 ml larutan yang mengandung 200
gram tepung ubi jalar. Campuran dihomogenkan dengan pengadukan 500 rpm
selama 30 menit. Campuran homogen dikeringkan dengan spray dryer hingga
terbentuk mikrokapsul. Pengujian viabilitas probiotik terenkapsulasi dilakukan
selama sebulan dengan interval waktu 1 minggu.
13
Pemanenan
Pengujian
3. Perjalanan
Material Justifikasi Kuantitas Harga Satuan Keterangan
Perjalanan (Rp)
Perjalanan ke Batu Pembelian 5 kali 25.000 125.000
kedelai
Perjalanan ke poultry Pembelian 5 kali 20.000 100.000
shop, Kota Batu bahan pakan
Perjalanan ke Uji bilogis 60 kali 40.000 2.400.000
kandang percobaan,
Desa Sumbersekar,
Kecamatan Dau,
Malang
Perjalanan ke Persiapan 5 kali 100.000 500.000
Mojosari, ternak uji
Kabupaten
Mojokerto
Sub Total (Rp) 3.125.000
4. Lain – lain
Material Justifikasi Kuantitas Harga Satuan Keterangan
Pemakaian (Rp)
Kertas a4 Pembuatan 10 rim 35.000 350.000
Laporan
Tinta Pembuatan 5 unit 50.000 250.000
Laporan
Penjilidan Pembuatan 10 unit 5.000 50.000
Laporan
Dokumentasi Pembuatan 2 unit 200.000 400.000
Laporan
Alat tulis Pembuatan 5 paket 50.000 250.000
Laporan
Pengajuan HKI Pembuatan 1 unit 575.000 575.000
Laporan
Sub total (Rp) 2.130.000
Total (Keseluruhan ) 12.5000.000
26
Alokasi
Program Bidang
No Nama/NIM Waktu Uraian Tugas
Studi Ilmu
(Jam/Minggu)
Ketua program;
Syaiful Haq Uji biologis, teknis
1 Baderuddin/ Peternakan Peternakan 40 kandang, persiapan
145050107111 pakan, penulisan
034 draft paten
Divisi laboratorium;
Kholifatus Persiapan arang aktif;
2 Sholiha/ Peternakan Peternakan 30 Persiapan pakan;
1450501001 Analisis Kualitas
11064 eksternal
Divisi administrasi
Eka Pendidikan Pendidikan dan keuangan;
Wulandari/
4 dokter dokter 30 Dokumentasi
155130100111 hewan hewan kegiatan; Upload
003 logbook;