Anda di halaman 1dari 5

AKUNTANSI FORENSIK

“Penelusuran Aset dan Pemulihan Kerugian”

UNMAS DENPASAR

KELOMPOK 12

NAMA KELOMPOK :

1. Ni Kadek Wulan Purnadewi (1702622010065)


2. Ni Nyoman Manik Anggara Wati (1702622010074)

Kelas : Akuntansi B Pagi 2017

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Mahasaraswati Denpasar

2020
PENELUSURAN ASET DAN PEMULIHAN KERUGIAN

Penelusuran aset merupakan kelanjutan dari perhitungan kerugian negara yang


bertujuan untuk menelusuri aset-aset yang disembunyikan yang tujuannya adalah
pada pemulihan kerugian (loss recovery), pemulihan terutama uang di bank
(recovery of asset), atau dalam hal korupsi istilah pemulihan hasil korupsi
(recovery of proceeds from corruption). Penelusuran aset sangat diperlukan ketika
pelaku TPK atau pihak yang harus membayar tuntutan ganti rugi sengaja menolak
membayar dan menyembunyikan hartanya sehingga tidak dapat dirampas untuk
negara atau dikenakan penyitaan. Pada kasus dimana pelaku dengan inisiatif
sendiri melunasi tuntutan ganti rugi ini,penelusuran aset tidak diperlukan.

Autokrat dan Kleptokrat.

Koruptor terbesar di dunia, yang umumnya autokrat (diktator) mempunyai


beberapa kesamaan, yaitu mereka adalah pemimpin politik, presiden, atau perdana
menteri dengan kekuasaan yang sangat besar. Mereka menguasai semua unsur
trias politika. Pers dan oposisi dibungkam atau dihabisi dengan alasan keamanan
negara. Kaum kleptokrat memiliki kesamaan lain, yaitu mereka menyimpan
jarahan mereka di luar negeri, di tempat yang mereka persepsikan aman.
Harapannya ialah jarahan ini tetap dapat dinikmati sanak keluarga dan para kroni
ketika mereka meninggal. Korupsi merupakan opportunity cost untuk program
kesehatan, pendidikan, kesejahteraan rakyat, keamanan negara dan lain-lain.

Taksiran Nilai Jarahan.

Beberapa taksiran dilakukan untuk memperkirakan nilai jarahan yang dilakukan


oleh koruptor di dunia dalam bentuk rentang tertinggi dan terendah.

1. 2% s.d 5% dari GDP global (Camdessus 1998) atau US$800 miliar sampai
US$ 2 triliun dari segala macam tindakan melawan hukum.
2. US$3,4 triliun angka tertinggi (diukur oleh Router dan Trauman 2004).
Angka ini didasarkan pada perekonomian yang tidak teramati (the
unobserved economy) yang merupakan definisi yang luas untuk kegiatan sah
(legal activities) serta kegiatan melawan hukum diluar GDP 21 negara OECD
berdasarkan Schneder dan Ernste (2000) dan Schenider (2002).
3. USS$20 miliar sampai US$40 miliar (2001 nyanga declaration). Ini adalah
taksiran aset yang dijarah pemimpin korup dari negara-negara miskin,
khususnya di Afrika, yang disimpan di luar negara mereka.
4. US$500 miliar dalam kegiatan kriminal, US$20 miliar sampai US$40 miliar
uang hasil korupsi, dan US$500 miliar dalam penyelundupan pajak per tahun
(Baker 2003 dan lain-lain 2005). Jumlah total melampaui US$ 1 triliun,
separuhnya dari negara berkembang dan negara yang baru meningkat dari
perekonomian berkembang (transition economies).
5. 25% dari GDP negara-negara Afrika hilang dikorupsi setiap tahunnya, atau
US$148 miliar (U4 anti-corruption center 2007).

StAR Dalam Berita.

Bang dunia mengajak Kejaksaan agung bergabung dalam prakarsa StAR (stolen
asset recovery) yang dibentuk pada tanggal 18 September 2007. Prakarsa StAR
tersebut bertujuan untuk mendesak negara-negara kaya mengembalikan aset hasil
korupsi dan mendorong negara-negara berkembang menginvestasikan dana
tersebut ke program sosial dan pemberantasan kemiskinan. Bank Dunia pada
tanggal 19 September 2007 memberikan data kekayaan mantan presiden Soeharto
di luar negeri. Menanggapi prakarsa StAR, ketua pusat kajian anti korupsi
fakultas hukum (FH) Universitas Gajah Mada UGM Yogyakarta, Denny
Indrayana menekankan pemerintah Indonesia seharusnya bersikap tegas untuk
mengejar aset-aset rakyat yang masuk dalam harta kekayaan Pak Harta. Kalaupun
sekarang sudah digagas oleh PBB dan Bank Dunia, Denny menyayangkan
kelambanan pemerintah dalam penyelesaian pengembalian kekayaan negara
tersebut. Pemerintah ini relatif jalan ditempat, relatif tidak bergerak.

Pelajaran dari Kasus Marcos.

Ferdinand Marcos adalah mantan presiden Filipina yang terkenal korup. Hal-hal
yang yang dapat dipelajari dari kasus Marcos adalah :

1. Sesuai dengan ungkapan Lord Acton mengenai kekuasaan cenderung


mendorong korupsi, dan kekuasaan yang mutlak menyebabkan korupsi secara
mutlak pula. Tidak terdapat check and balance dalam tatanan kelembagaan
pada masa pemerintahan Marcos, upaya untuk mewujudkan check and
balance diatasi dengan cara kekerasan.
2. Pencarian harta haram memakan waktu yang lama dengan proses yang
berjalan lambat (mencapai 20 tahun).
3. Pemilik dan pewaris berusaha mencuci kekayaan haram mereka. Sementara
itu elit politik dan presiden-presiden pengganti sang diktator juga melakukan
korupsi dan disibukkan dengan drama politik.
4. Pemerintah harus mendemonstrasikan kesungguhannya dalam menelusuri
(dan memulihkan) harta-harta haram denganmembentuk Presidential
Comission on Good Government (PCGG).
5. Karena harta Marcos tersembunyi rekaan mengenai jumlah pastinya sering
kali menjadi mengada-ada dan terlalu fantastis, apalagi jika yang mereka-reka
tersebut memiliki kepentingan pribadi.
6. Karena berbagi pertimbangan kroni dimasa kejayaan Marcos menjadi
pembocor informasi.
7. Meskipun ada keterangan yang berbeda-beda dari para saksi ada konsistensi
mengenai informasi tertentu.
8. Dengan banyaknya kerjasama antar negara, membuat makin sulit bagi
keluarga diktator untuk mentransfer dana-dana dari rekening bank yang sudah
diidentifikasikan sebagai penampung hasil dari kegiatan yang
dikriminalisasikan.
9. Pemerintah-pemerintah berikutnya senantiasa antusias mengumumkan upaya
mengejar harta karun sang kleptokrat sebelumnya. Ini umumnya bagian dari
janji-janji kampanye atau taktik menghadapi demonstran yang marah dan
anarkis. Namun semangat itu surut dengan berjalannya waktu.
10. Selalu ada orang-orang idealis kalau pemerintah berdiam diri.
11. Kelompok-kelompok mayoritas terdiri dari mereka yang mengharamkan
penjatuhan hukuman kepada mantan kepala negara dengan alasan apapun.

Penelusuran Aset.

Informasi mengenai aset yang disembunyikan dapat diperoleh dari sumber-


sumber berikut :

1. Laporan transaksi keuangan yang mencurigakan (suspicious transaction


reports) dan transaksi keuangan tunai (cash transaction reports) yang dikirim
penyedia jasa keuangan ke PPATK.
2. Informasi yang diperoleh dari kerjasama dengan lembaga-lembaga luar
negeri.
3. Informasi dari orang-orang yang mengkhususkan diri pada perburuan harta
haram seperti Goerge Aditjondro.
4. Informasi dari badan-badan pemerintah yang memberikan informasi terkait
dengan kepemilikan aset pihak-pihak yang terlibat korupsi,
5. Orang dalam yang dekat dengan pelaku koruptor,
6. Informsi yang terungkap setelah terjadi persengketaan perebutan harta antara
anggota keluarga.
7. Mengetahui kebiasaan etnik terkait dengan pengelolaan kekayaan yang
diperoleh.
8. Mengamati gaya konsumsi yang tidak biasa karena mendadak punya uang
banyak dari hasil kejahatan.
Informasi yang terdapat pada iklan kematian, contoh informasi perusahaan yang
memberikan ucapan belasungkawa mungkin saja merupakan perusahaan anak
yang tidak diungkapkan;

Pemulihan Kerugian.

Pemulihan kerugian merupakan proses mengubah aset yang sudah ditemukan


lewat penelusuran aset menjadi aset untuk diserahkan kepada pihak yang
dimenangkan dalam penyelesaian sengketa. Proses ini baik di di dalam maupun di
luar negeri, antara lain meliputi penyelidikan (search) atas bukti-bukti mengenai
kepemilikan harta, pembekuan atau pemblokiran rekening di perbankan dan
lembaga keuangan lainnya, dan penyitaan. Karena seringkali para koruptor
menyembunyikan harta jarahannya di luar negeri, maka penting bagi setiap negara
untuk membuat perjanjian dengan negara-negara tujuan koruptor dalam
menyembunyikan harta jarahannya seperti perjanjian ekstradisi dan mutual legal
agreement.

DAFTAR PUSTAKA

Tuanakotta. 2010. Akuntansi Forensik dan Audit Investigatif. Banjarmasin:


Salemba Empat

Anda mungkin juga menyukai