Laporan Tetap Multimeter Analog Heles Yx
Laporan Tetap Multimeter Analog Heles Yx
Disusun Oleh :
Kelompok 2
1. Ahmad Trio Ikhsan (05021381823076)
2. Duanti Milta Duari (05021381823075)
3. Geovani Delfiero (05021381823087)
4. Heru Yanto (05021381823074)
5. Muhammad Gilang Andrala (05021381823069)
6. Rapi Agustri (05021381823077)
7. Siti Kukuh Salsabila (05021381823060)
Halaman
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................. 1
1.1................................................................................................................... Latar
Belakang................................................................................................... 1
1.2................................................................................................................... Tujua
n................................................................................................................ 2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.................................................................... 3
2.1. Pengukuran.............................................................................................. 3
2.2. Multimeter............................................................................................... 4
2.3. Fungsi Multimeter................................................................................... 5
2.4. Multimeter Analog.................................................................................. 5
2.5. Bagian-Bagian Multimeter Analog......................................................... 5
2.6. Tegangan Listrik...................................................................................... 5
2.7. Arus Listrik.............................................................................................. 5
2.8. Resistansi................................................................................................. 5
BAB 3 METODOLOGI................................................................................ 7
3.1. Waktu dan Tempat.................................................................................. 7
3.2. Cara Kerja................................................................................................ 7
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................... 8
4.1. Hasil......................................................................................................... 11
4.2. Pembahasan............................................................................................. 11
BAB 5 PENUTUP......................................................................................... 13
5.1. Kesimpulan.............................................................................................. 13
5.2. Saran........................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 14
LAMPIRAN...................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini yaitu :
1. Untuk mengetahui definisi pengukuran.
2. Untuk mengetahui definisi multimeter.
3. Untuk mengetahui fungsi multimeter.
4. Untuk mengetahui definisi multimeter analog.
5. Untuk mengetahui bagian-bagian multimeter analog.
6. Untuk mengetahui definisi tegangan listrik.
7. Untuk mengetahui definisi arus listrik.
8. Untuk mengetahui definisi resistansi.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengukuran
Pengukuran adalah usaha menyatakan sifat suatu zat atau benda ke dalam
bentuk angka atau harga yang lazim disebut sebagai hasil pengukuran. Pemberian
angka tersebut, dalam praktek dapat dicapai dengan membandingkan alat tersebut
yang dianggap sebagai standar atau membandingkan besaran yang diukur dengan
sebuah skala yang telah diterai atau dikalibrasi. Hasil pengukuran tergantung pada
alat yang dipergunakan sebagi perbandingan penunjukkan seseorang yang
melakukan pengukuran dan cara melaksanakan pengukuran. Kesalahan pada
pengukuran perlu diperhatikan karena tidak ada hasil pengukuran yang benar-
benar tepat dengan mempelajari error kesalahan dapat dikurangi. Dengan
melakukan proses pengukuran yang benar, maka hal tersebut dapat meminimalisir
kesalahan dalam hasil pengukuran, sehinggan memperoleh hasil pengukuran yang
benar dan akurat (Muhammad, 2016).
2.2 Multimeter
Multimeter adalah alat ukur yang dipakai untuk mengukur tegangan listrik,
arus listrik, dan tahanan (resistansi). Itu adalah pengertian multimeter secara
umum, sedangkan pada perkembangannya multimeter masih bisa digunakan
untuk beberapa fungsi seperti mengukur temperatur, induktansi, frekuensi, dan
sebagainya. Ada juga orang yang menyebut multimeter dengan sebutan AVO
meter. Maksud dari AVO meter yaitu A (ampere), V(volt), dan O(ohm). Fungsi
ukur yang dimiliki setiap multimeter ada beberapa macam tergantung tipe dan
merk multimeter. Akan tetapi pada umumnya setiap multimeter atau multitester
memiliki 3 fungsi ukur utama yaitu sebagai alat ukur arus, tegangan dan
resistansi. Kualitas suatu multimeter ditentukan dari akurasi hasil ukur dan daya
tahan multimeter tersebut. Berapa merk multimeter umum dan memiliki kualitas
diantaranya adalah multimeter dengan merk sanwa dan heles. Harga jual
multimeter analog maupun multimeter digital merk sanwa dan heles tergantung
pada tipe multimeter tersebut (Muhammad, 2016).
2.8 Resistansi
Resistansi atau hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik
dari suatu komponen elektronik (misalnya resistor) dengan arus listrik yang
melewatinya. Hambatan listrik yang mempunyai satuan Ohm. Ohm (lambang Ω)
adalah satuan SI dari impedansi listrik, atau dalam kasus arus searah, hambatan
listrik. Nama satuan ini berasal dari ilmuwan Georg Ohm (Rahmanto, 2017).
Resistansi merupakan karakteristik umum dari suatu rangkaian. Berikut akan
dijelaskan secara lebih detail karakteristik hambatan komponen-komponen dalam
rangkaian listrik. Hambatan jenis yaitu kecenderungan suatu bahan untuk
melawan aliran arus listrik, dengan simbol ρ (rho). Hambatan jenis adalah sifat
dari suatu material pada suhu tertentu, yang menunjukkan besar hambatan tiap
satuan panjang (Prasti, 2012).
Hambatan listrik adalah sesuatu yang menahan aliran listrik. Hambatan listrik
sering disebut juga dengan resistansi, mengacu pada istilah bahasa inggris
Resistance yang berarti hambatan. Pada dasarnya setiap material memiliki
hambatan listrik. Sebuah konduktor yang cenderung menghantarkan listrik
memiliki hambatan yang kecil dan sebuah isolator yang tidak bisa dialiri listrik
memiliki hambatan yang besar. Analogi hambatan listrik dapat diibaratkan aliran
air didalam sebuah pipa, dimana aliran air kita analogikan sebagai aliran listrik.
Sebuah pipa yang besar memungkinkan untuk dialiri air dengan debit yang lebih
besar dibandingkan pipa yang kecil dalam waktu yang sama. Ini berarti pipa kecil
lebih menghambat dibanding pipa besar. Kemudian jika kita menggunakan ukuran
pipa yang sama namun didalam pipa kita beri sesuatu yang sifatnya menahan air
seperti spon misalnya, maka aliran airpun akan berkurang. Dalam hal ini spon
dianggap sebagai hambatan bagi air. Dalam elektronika, kerja spon ini diibaratkan
sebagai hambatan terhadap arus listrik (Muhammad, 2016).
BAB 3
METODOLOGI
4.1 Hasil
1 Charger Laptop 50
4.2 Pembahasan
Pada praktikum yang telah dilaksanakan kami melakukan uji tentang alat
multimeter analog dengan pengujian kepada baterai ABC, stop kontak, dan
charger laptop. Sebelum kita melakukan praktikum sebaiknya kita mengerti apa
itu multimeter analog, multimeter analog merupakan multimeter jarum adalah alat
pengkur besaran listrik yang menggunakan tampilan dengan jarum yang bergerak
ke range-range yang kita ukur dengan probe. Multimeter ini tersedia dengan
kemampuan untuk mengukur hambatan ohm, tegangan (Volt) dan arus (mA).
Analog tidak digunakan untuk mengukur secara detail suatu besaran nilai
komponen, tetapi kebanyakan hanya digunakan untuk baik atau jeleknya
komponen pada waktu pengukuran atau juga digunakan untuk memeriksa suatu
rangkaian apakah sudah tersambung dengan baik sesuai dengan rangkaian blok
yang ada. Dimana multimeter analog tidak di gunakan untuk mengukur secara
detail suatu besaran nilai komponen tetapi kebanyakan hanya di gunakan untuk
baik atau jeleknya komponen pada waktu pengukuran atau juga di gunakan untuk
memeriksa suatu rangkaian apakah sudah tersambung dengan baik sesuai dengan
rangkaian blok yang ada. Fungsi multimeter analog yaitu, untuk mengukur nilai
Hambatan, mengukur nilai dioda, mengukur nilai transistor, mengukur tegangan
AC, mengukur kuat arus DC, mengukur nilai hambatan sebuah resistor, mengecek
hubungan singkat atau koneksi, dan mengecek kapasitor elektrolit. Bagian –
bagian multimeter analog diantaranya yaitu sekrup pengatur kedudukan jarum
penunjuk, tombol pengatur jarum penunjuk pada kedudukan zero, saklar pemilih,
lubang kutub, saklar pemilih polaritas, kotak meter, jarum penunjuk meter, dan
Skala. Dimana cara penggunaan multimeter analog yaitu pertama untuk memulai
setiap pengukuran, hendaknya jarum menunjukkan angka nol apabila kedua
penjoloknya dihubungkan. Putarlah penala mekanik apabila jarum belum tepat
pada angka nol (0), kedua putarlah sakelar pemilih ke arah besaran yang akan
diukur, misalnya ke arah DC mA apabila akan mengukur arus DC, ke arah AC
untuk mengukur tegangan AC, dan ke arah DC untuk mengukur tegangan DC,
ketiga untuk mengukur tahanan (resistor), sakelar pemilih diarahkan ke sekala
ohm dan nolkan dahulu dengan menggabungkan probe positif dan negatif.
Apabila belum menunjukkan angka nol cocokkan dengan memutar ADJ Ohm,
keempat sambungkan pencolok warna merah ke colok positif dan pencolok warna
hitam ke colok negatif, dan kelima untuk pengukuran besaran DC, jangan sampai
terbalik kutub positif dan negatifnya karena bisa menyebabkan alat ukurnya rusak.
Pada praktikum yang telah dilakukan kita mendapatkan hasil pengukuran
untuk baterai, pada pengukuran baterai kita menggunakan probe postif dan probe
negatif dengan menggunakan atau memutar skalanya ke arah DC dengan nilai
sebesar 10 (sepuluh) volt, kenapa menggunakan tegangan sebesar 10 volt kerena
kalau melebihi tegangan atau skala yang telah ditentukan maka baterai tersebut
atau alat multimeter akan tidak dapat membaca skala tersebut dengan benar
karena dapat mengalami ganguan pada saat melakukan pembacaaan, kami
melakukan pengukuran berulang-ulang demi menghindari human error atau
kesalahan pada saat melakukan pengukuran baik itu karena faktor kelalaian
ataupun ketidaksengajaan yang kami lakukuan. Pada saat prakrikum kami
mendapatkan hasil pengukuran untuk baterai sebesar 6 pada hasil ( AC/DC ).
Selanjutnya pada pengukuran kedua kami mengukur charge laptop dengan alat
multimeter analog, hasil yang didapatkan untuk pengukuran charger latop yaitu
sebesar 50 pada pengukuran AC/DC. Multimeter analog lebih banyak dipakai
untuk kegunaan sehari-hari, seperti para tukang servis TV atau komputer
kebanyakan menggunakan jenis yang analog ini. Kelebihannya adalah mudah
dalam pembacaannya dengan tampilan yang lebih simple. Sedangkan
kekurangannya adalah akurasinya rendah, jadi untuk pengukuran yang
memerlukan ketelitian tinggi sebaiknya menggunakan multimeter digital. Namun
multimeter jenis ini lebih mudah digunakan sehingga banyak para teknisi yang
familiar menggunakan tester analog daripada digital. Pengukuran arus listrik pada
charger laptop yang pertama yaitu mengatur posisi saklar selektor ke DCA Pilih
skala sesuai dengan perkiraan arus yang akan diukur, seperti jika ingin
menggunakan arus sebesar 100mA maka putarlah saklar selector ke 300mA
(0.3A). Jika Arus yang diukur melebihi skala yang dipilih, maka sekering (fuse)
dalam Multimeter akan putus. Kita harus menggantinya sebelum kita dapat
memakainya lagi. Putuskan Jalur catu daya (power supply) yang terhubung ke
beban, Kemudian hubungkan probe Multimeter ke terminal Jalur yang kita
putuskan tersebut. probe merah ke output tegangan positif (+) dan probe hitam ke
input tegangan (+) beban ataupun rangkaian yang akan kita ukur.
Pada pengukuran pada stop kontak menggunakan alat multimeter analog hal
pertama yang dilakukan yaitu dengan cara menghubungkan kabel positif dan
kabel negatif pada multimeter analog kepada stop kontak yang ingin diukur. Pada
saat melakukan pengukuran kami mendapatkan hasil AC/DC untuk stop kontak
sebesar 200 AC. Sebelumnya alat multimeter analog di atur terlebih dahulu
menggunakan AC pada skala yang ditentukan yaitu pada AC 50. Sebelum dan
sesudah multimeter digunakan, posisi saklar jangkauan ukur harus selalu berada
pada posisi ACV dengan batas ukur (range) 250ACV atau lebih. Kabel probe
multimeter selalu berwarna merah dan hitam. Masukkanlah kabel yang berwarna
merah ke lubang probe yang bertanda (+) atau out, dan kabel yang berwarna hitam
ke lubang probe yang bertanda (-) atau common. Pada saat akan melakukan
pengukuran dengan multimeter analog perhatikan apakah jarum penunjuk sudah
berada pada posisi angka nol. Jika belum lakukanlah perbaikan dengan cara
memutar sekrup pengatur posisi jarum (preset) dengan obeng minus (-). Posisi
saklar jangkauan ukur harus pada posisi yang sesuai dengan besaran yang akan
diukur. Jika akan mengukur tegangan listrik bolak balik (ACV) letakkan saklar
pada posisi batas ukur (range) yang lebih tinggi dari tegangan yang akan diukur.
Jika mengukur tegangan bolak balik 220 ACV, letakkan saklar pada posisi batas
ukur (range) 250 ACV. Hal yang sama juga berlaku untuk pengukuran tegangan
listrik searah (DCV), kuat arus (DCmA-DCμA), dan tahanan atau resistan
(resistance). Pada pengukuran DCV, kabel probe warna merah (+) diletakkan
pada kutub positif, kabel probe warna hitam (-) diletakkan pada kutub negatip dari
tegangan yang akan diukur.Jangan sekali-kali mengukur kuat arus listrik, kecuali
kita sudah dapat memperkirakan besarnya kuat arus yang mengalir. Untuk
mengukur tahanan atau resistan (resistance) , letakkan saklar jangkauan ukur pada
batas ukur (range) Ω atau kΩ (kilo Ohm), pertemukan ujung kedua kabel probe,
tera jarum penunjuk agar berada pada posisi angka nol dengan cara memutar-
mutar tombol pengatur jarum pada posisi angka nol (zero adjustment).batas ukur
(range) kuat arus : biasanya terdiri dari angka-angka; 0,25 – 25 – 500 mA.
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari laporan ini yaitu :
1. Hasil pengukuran dengan menggunakan multimeter analog heles yx pada
baterai adalah 6 volt, karena kami menggunakan baterai remote super power
ABC.
2. Dalam pengukuran dengan menggunakan multimeter analog heles yx pada stop
kontak dan charger laptop kami menggunakan skala 250 AC.
3. Sebelum melakukan pengukuran dengan menggunakan multimeter analog
heles yx jarum pengukuran pada alat multimeter analog heles yx harus berada
di titik 0.
4. Jika pada saat sebelum melakukan pengukuran dengan alat multimeter analog
heles yx, jarum pengukuran tidak berada di titik 0, maka harus dikalibrasikan.
5. Untuk pengukuran DC benda yang kami ukur adalah baterai.
5.2 Saran
Adapun saran dari praktikum ini yaitu sebaiknya dilakukan penambahan alat
yang digunakan untuk praktikum, agar praktikum terlaksana dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Fauzi Ahmad. 2012. Penentuan Konduktivitas Dan Resistivitas Air Laut Dengan
Pengukuran Tidak Langsung. Jurnal Materi dan Pendidikan Fisika. : 37-
41.