A 2019/2020
Ideologi yang baik seperti Pancasila memiliki beberapa dimensi, Adapun tiga
dimensi menurut Alfian (1991: 192-195) adalah sebagai sebagai berikut:
(a) Dimensi realitas mengandung makna bahwa nilai nilai dasar yang terkandung
dalam dirinya bersumber dari nilai-nilai real yang hidup dalam masyarakatnya;
(b) Dimensi idealitas mengandung cita-cita yang ingin dicapai dalam berbagai
bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara;
(c) Dimensi fleksibilitas mengandung sebuah relevansi atau kekuatan yang
merangsang masyarakat untuk mengembangkan pemikiran-pemikiran baru
tentang nilai-nilai dasar yang terkandung di dalamnya.
Ciri ideologi yang kuat menurut Kaelan (2016:84) yaitu memiliki nilai dasar,
nilai instrumen, nilai praksis. Berikut merupakan penjelasannya.
(a) Nilai dasar memiliki sifat abstrak artinya tidak dapat diamati melalui indra
namun dalam realisasinya nilai berkaitan dengan tingkah laku manusia yang
bersifat praktis, contohnya hakikat Tuhan.
(b) Nilai instrumental merupakan nilai yang menjadi parameter atau ukuran yang
jelas untuk tingkah laku manusia. Contohnya arahan, kebijakan atau strategi.
(c) Nilai praktis merupakan sistem perwujudan nilai dasar dan nilai instrumental
yang tidak boleh menyimpang dari sistem tersebut.
b. Peta Filsafat
Dari gambar (tidak bisa diinput gambarnya) dapat diketahui bahwa filsafat dibagi
dua yaitu filsafat proses dan filsafat produk.
Filsafat proses terdiri dari pengantar dan azas. Pengantar mengenai Historis (barat
dan timur). Pengantar sistematis berdasarkan cabang dan aliran. Sedangkan, untuk
Azas bersumber dari wahyu ilahi dan ilmu pengetahuan.
Filsafat produk menjelaskan etika yang bersifat umum dan khusus.
Pancasila termasuk filsafat produk oleh karena itu Pancasila merupakan dasar
etika bangsa Indonesia dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pancasila termasuk filsafat yang baik karena bersumber dari kebenaran kalam
illahi dan bersumber pada kebenaran ilmiah.
3. Politik merupakan kegiatan pemerintah dan masyarakat dalam membuat kebijakan yang
harus didasarkan kepada nilai- nilai demi mewujudkan kesejahteraan dan kelangsungan
hidup masyarakat sesuai dengan cita- cita dan tujuan.
Pertanyaan :
a. Jelaskan Pengertian nilai menurut para ahli dan apa hubungannya nilai, norma dan
moral?
b. Apakah etika itu? Apakah politik itu dan sebutkan 7 syarat untuk berpolitik
praktis!
c. Bagaimana politik yang didasari nilai pancasila itu? Bagaimana kenyataannya saat
ini?
Jawaban :
a. Berikut dipaparkan pengertian nilai dari beberapa ahli yaitu:
(a) Jack Fraencel
Suatu ide (gagasan) atau konsep tentang apa yang difikir penting oleh seseorang
didalam hidupnya. Nilai sebagai asumsi yang abstrak dan sering tidak disadari
tentang apa yang benar. Nilai adalah standar tingkah laku pada kalompok tertentu.
(b) Milton Rokeah
Nilai adalah suatu kepercayaan atau keyakinan yang bersumber pada sistem nilai
seseorang atau mengenai apa yang berharga dari apa yang tidak berharga. Nilai
juga dapa disebut sebagai hal yang berguna dan tidak berguna.
(c) Max Scheler
Nilai-nilai yang ada tidak sama luhurnya dan sama tingginya. Menurut tinggi
rendahnya nilai, di kelompokan dalam 4 (empat) tingkatan yaitu:
1) Nilai kenikmatan;
2) Nilai kehidupan;
3) Nilai Kejiwaan;
4) Nilai kerohanian.
(d) Walter G Everet
Menggolongkan nilai manusiawi ke dalam 8 (delapan) kelompok yaitu:
1) Nilai ekonomi;
2) Nilai kejasmanian;
3) Nilai hiburan;
4) Nilai sosial;
5) Nilai watak;
6) Nilai estetis;
7) Nilai intelektual;
8) Nilai keagamaan.
(e) Notonegoro
Membagi nilai menjadi 3 (tiga) macam nilai, yaitu :
1) Nilai material, segala sesuatu yang berguna bagi kehidupan manusia atau
kebutuhan ragawi manusia.
2) Nilai vital, untuk mengadakan kegiatan atau aktivitas.
3) Nilai kerohanian, untuk rohani yaitu: a) Kebenaran; b) Keindahan; c)
Kebaikan; d) Religius.
(f) N. Rescher
Pembagian nilai berdasarkan pembawa nilai (trager) hakikat keuntungan yang
diperoleh dan hubungan antara pendukung nilai dan keuntungan yang diperoleh.
b. Etika berasal dari Bahasa Yunani ethos, artinya tempat tinggal yang biasa, padang
rumput, kebiasaan, adat, akhlak, watak, perasaan, sikap, dan cara berpikir (Van
Ness 2010: 14). Dalam bentuk jamak, ta etha, artinya adalah adat kebiasaan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), etika diartikan sebagai ilmu
tentang apa yang baik dan apayang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral
(Pusat Bahasa Depdiknas, 2002: 308).
Sementara itu, etik diartikan dalam dua hal. Pertama, etik sebagai kumpulan asas
atau nilai yang berkenaan dengan akhlak. Kedua, etik sebagai nilai mengenai
benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat. Dari pandanga
tersebut, etika dipahami sebagai ilmu yang menyelidiki mana perbuatan yang
dipandang baik dan mana yang dianggap buruk dengan memperhatikan amal
perbuatan manusia sejauh yang dapat di ketahui oleh akal pikiran.
Etika adalah filsafat atau pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran-ajaran dan
pandangan- pandangan moral. Bagaimana seseorang harus hidup, dibicarakan
dalam moral; sedangkan etika hendak mengkaji tentang mengapa sescorang harus
mengikuti ajaran moral tertentu atau bagaimana ia mengambil sikap yang
bertanggung jawab ketika di hadapkan pada berbagai ajaran moral (Handoyo,
Susanti, & Munandar, 2016: 14).
Merujuk pada pendapat Aristoteles setidaknya ada beberapa hal penting untuk
dapat mendefinisikan apa itu politik.
Pertama, politik membahas tentang negara yang dalam konteks yang dikenal
dengan polis. Pembahasan ini khususnya berkonsentrasi pada bentuk indeal suatu
negara.
Kedua, politik akan bersinggungan dengan kekuasaan. Untuk mewujudkan sebuah
negara terbaik seperti yang dicitakan oleh Aristoteles dan para pemikir filsafat
politik awal, mengenai kebaikan bersama, perlu kiranya kekuasaan dimiliki oleh
pihak- pihak yang akan mengelola negara
Ketiga, politik juga membahas tentang keberadaan warga negara sebagai entitas
penting dalam kehidupan bemegara. Entitas ientu saja diinginkan oleh Aristoteles
entitas yang memiliki keseragaman nilai dan tujuan sehingga penciptaan tujuan
akan mudah untuk dilakukan.
Sharma (2004: 24) menyatakan bahwa untuk dapat berpolitik praktis maka
seseorang harus memiliki minimal salah satu dari beberapa persyaratan berikut
ini:
(a) Adanya pemikiran, ide-ide, konsep-konsep me ngenai hal-hal yang berkenaan
dengan perkara atau masalah politik;
(b) Pandai bicara dan mayakinkan orang lain, apalagi bila memiliki suara keras
dan lantang;
(c) Memiliki suatu wewenang kekuasaan secbagai penguasa;
(d) Memiliki kedudukan dalam masyarakat yang cukup terpandang, misalnya
sebagai tokoh masyarakat, orang kaya, ilmuan, ulama, dan sebagainya;
(e) Memiliki kekuatan fisik tubuh, senjata, atau dukungan militer;
(f) Memiliki pengikut yang cukup besar, misalnya sebagai pemimpin suatu
organisasi massa;
(g) Memiliki pengetahuan dasar tentang sejarah, adat istiadat, budaya, status
sosial, dan lain-lainnya daripada massa/orang-orang yang akan dipengaruhi
dengan kegiatan politiknya.
c. Politik yang didasari nilai Pancasila yaitu dengan memahami politik melalui
pendidikan politik. Pendidikan dan politik merupakan istilah yang berbeda namun
memiliki hubungan yang saling berkaitan. Alfian dan Kartini Kartono menyatakan
pendidikann politik merupakan sebuah usaha sadar, atau disengaja dan sistematis
untuk menjalankan proses sosialisasi politik masyarakat sehingga mereka
memahami dan menghayati betul nilai-nilai yang terkandung dalam sistem politik
ideal yang hendak dibangun.
Kartaprawira (1988:54) memandang pendidikan politik sebagai upaya
meningkatkan pengetahuan politik rakyat dan agar mereka dapat berpartisipasi
secara maksimal dalam sistem politiknya., sesuai dengan paham kedaulatan rakyat
atau demokrasi bahwa rakyat harus mampu menjalankan tugas partisipasi.
Di Indonesia saat ini, pendidikan politi diatur oleh Inpres No. 12 Tahun 1982
tentang pendidikan politik generasi muda merupakan rangkaian usaha ua=ntu
meningkatkan dan memantapkan kesadaran politik dan kenegaraan guna
menunjang kelestarian Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 sebagai budaya
politik bangsa. Oleh karena itu pendidikan politik juga harus merupakan bagian
proses pembaharuan kehidupan politik Bangsa Indonesia yang sedang dilakukan
dewasa ini dalam rangkausaha menciptakan suatu system politik yang benar-benar
demokrasi, stabil, dinamis, efektif, dan efisien.
4. Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi harus senantiasa didasari oleh nilai-
nilai Pancasila sebaliknya pancasila dituntut agar terbuka sehingga dapat mengikuti
perkembangan zaman.
Pertanyaan:
a. Jelaskan sejarah Ilmu! Dan bagaimana hubungannya dengan teknologi!
b. Jelaskan peranan nilai- nilai pancasila terhadap ilmu dan jelaskan 5 pengaruh ilmu
terhadap pancasila!
c. Jelaskan 5 alasan pentingnya pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu dan 4
tantangan terhadap pancasila sebagai pengembangan ilmu!
Jawaban :
a. Manusia menemukan Iptek karena manusia kembali pada jalan pikiran yang
rasional. Setalah manusia berhasil memperdalam ilmu pengetahuan, maka produk
dari ilmu tersebut adalah teknologi. Ilmu pengetahuan berkembang melangkah
secara bertahap menurut dekade waktu dengan menciptakan zamannya, dimulai
dari zaman pra Yunani Kuno, Yunani Kuno, abad pertengahan, renaissance,
zaman modern, dan masa kontemporer. Hal tersebut diuraikan Surajiyo
(2004:127-129) berikut ini:
A. Zaman Pra Yunani kuno
Pada masa ini manusia masih menggunakan batu sebagai peralatan. Oleh
karena itu zaman pra Yunani Kuno disebut juga Zaman Batu yang berkisar antara
empat juta tahun sampai 20.000 tahun Pada zaman ini ditandai oleh kemampuan:
1) Know how dalam kehidupan sehari-hari yang di dasarkan pada pengalaman;
2) Pengetahuan yang berdasarkan pengalaman itu di terima sebagai fakta dengan
sikap receptive mind, keterangan masih dihubungkan dengan kekuatan
3) Kemampuan menemukan abjad dan sistem bilangan alam sudah
menampakkan perkembangan
4) pemikiran manusia ke tingkat abstraksi;
5) Kemampuan menulis, berhitung, menyusun kalender yang didasarkan atas
sintesa terhadap hasil abstraksi yang dilakukan;
6) Kemampuan meramalkan suatu peristiwa atas dasar peristiwaperistiwa
sebelumnya yang pernah terjadi.
D. Zaman Renaissance
Zaman Renaissance ditandai sebagai era kebangkitan kembali pemikiran
yang bebas dari dogma-dogma agama. Renaissance ialah zaman peralihan ketika
kebudayaan abad pertengahan mulai berubah menjadi suatu kebudayaan modern.
Manusia pada zaman ini adalah manusia yang merindukan pemikiran yang bebas.
Manusia ingin mencapai kemajuan atas hasil usaha sendiri, tidak didasarkan atas
campur tangan ilahi. Penemuan-penemuan ilmu pengetahuan modern sudah mulai
dirintis pada zaman renaissance. Ilmu pengetahuan yang berkembang maju pada
masa ini adalah bidang astronomi. Tokoh-tokoh yang terkenal seperti Roger
Bacon, Copernicus, Johannes Keppler, Galileo Galilei.
E. Zaman Modern
Zaman modern ditandai dengan berbagai penemu an dalam bidang ilmiah.
Perkembangan ilmu pengetahu an pada zaman modern sesungguhnya sudah
dirintis sejak zaman renaissance. Seperti Rene Descartes, tokoh yang terkenal
sebagai bapak filsafat modern. Rene Descartes juga seorang ahli ilmu pasti.
Penemuannya dalam ilmu pasti adalah sistem koordinat yang terdiri dari dua garis
lurus X dan Y dalam bidang datar. Isaac Newton dengan temuannya teori
gravitasi. Charles Darwin dengan teori- nya struggle for life (perjuangan untuk
hidup). JJ Thompson dengan temuannya yaitu electron.
Hubungan Ilmu dengan Teknologi dapat disimpulan dari uraian tersebut bahwa
perkembangan Iptek yang saat ini terjadi berawal dari dunia barat dan mengakhiri
masa kegelapan the dark age. Setelah ilmu pengetahuan yang terus menerus
berkembang, puncak dari pemikiran manusia yang disebut modern itu yakni
lahirnya revolusi industri. Jadi ilmu pengetahuan dan teknologi saling mempunyai
hubungan. Jika tidak ada ilmu pengetahuan, teknologi tidak akan ada.