027 - Muhammad Daffa - LDH
027 - Muhammad Daffa - LDH
Disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Kimia Darah
dan Enzimatik
MUHAMMAD DAFFA
P1337434118027
TAHUN 2020
1. Judul : Pemeriksaan LDH Spektrofotometer
2. Pertemuan : ke-3
5. Prinsip :
L-Lactate mengkatalis NAD+ dengan membentuk Piruvat, NADH, dan H + oleh enzim
Lactat Dehidrogenase.
7. Dasar Teori :
LDH (Laktat Dehidrogenase) adalah enzim yang melepas hydrogen dari suatu zat
dan katalisator proses konversi laktat menjadi piruvat. LDH meningkat sampai puncak
24-48 jam stelah infark,dan tetap abnormal 1-3 minggu kemudian. Laktat
dehidrogenase (LD, LDH) adalah enzim intraseluler yang terdapat pada hampir semua
sel yang bermetabolisme, dengan konsentrasi tertinggi dijumpai di jantung, otot rangka,
hati, ginjal, otak, dan sel darah merah.
LDH merupakan suatu molekul tetramerik yang mengandung empat subunit dari
dua bentuk; H (jantung) dan M (otot), yang berkombinasi sehingga menghasilkan lima
isoenzim yang diberi nama LDH1 (H4) sampai LDH5 (M4). Isoenzim-isoenzim
tersebut memiliki spesifisitas jaringan yang sangat berguna dalam menentukan organ
asal, yaitu :
a) LDH1 (HHHH) terdapat di jantung, eritrosit, otak
b) LDH2 (HHHM) terdapat di jantung, eritrosit, otak
c) LDH3 (HHMM) terdapat di paru, otak, ginjal, limpa, pankreas, adrenal, tiroid
d) LDH4 (HMMM) terdapat di hati, otot rangka, ginjal
e) LDH5 (MMMM) terdapat di hati, otot rangka, ileum
Aktivitas LDH total dalam serum diperkirakan meningkat pada hampir semua
keadaan penyakit yang mengalami kerusakan atau destruksi sel. Selain itu, aktivitas
LDH total juga merupakan indikator yang relatif sensitiv yang menunjukkan sedang
berlangsungnya proses patologik. Peningkatan LDH total dan rasio LDH1/LDH2
dengan kadar tertinggi LDH1 bermanfaat untuk memastikan diagnosis infark
miokardium (MCI). Kadar LDH meningkat dalam waktu 12-24 jam setelah terjadinya
MCI, mencapai puncaknya dalam 2-5 hari dan tetap tinggi hingga 6-12 hari, lalu akan
menjadi normal kembali dalam waktu 8-14 hari.
9. Cara Kerja :
Video Keolmpok 5 :
Pra Analitik :
Analitik :
Pasca Analitik :
Video Kelompok 10 :
Pra Analitik :
Analitik :
Pasca Analitik :
Pada video yang diambil oleh kelompok 10 dilakukan pemeriksaan LDH dengan
menggunakan Spektrofotometer UV sehingga yang keluar berupa absorbansi,
yaitu
a) Hasil absorbansi :
A1 = 1.551
A2 = 1.521
A3 = 1.501
A4 = 1.479
b) Perhitungan
3) Pada saat pengelapan bagian luar tip ketika pemindahan serum, posisi mikro
6) Saat mengelap tip mikropipet dengan tisu tidak di lap 2 sisi tapi hanya 1 sisi
saja
7) Sampel berbusa setelah dihomogenkan
b. Video Kelompok 10
a) Memegang kuvet tanpa memakai handscoon
b) Petugas laboratorium memakai cincin pada saat melakukan pemeriksaan
specimen
c) Pada saat pemipetan posisi pipet tidak tegak lurus
d) Tidak menghomogenkan reagen terlebih dahulu ketika akan melakukan
pemipetan
e) Tidak mengelap tip dengan tissue
f) Tidak menggunakan handscoon selama prosedur pemeriksaan specimen
g) Tidak langsung membuang tip bekas pemipetan ke tempat limbah infeksius
12. Pembahasan
Video Kelompok 5
a) Tisu terlalu besar saat akan dilakukan pengelapan pada ujung tip mikropipet. Tisu
yang terlalu besar dapat menyebabkan sampel atau reagen yang berada di tip
mikropipet dapat terserap sehingga dapat mengurangi volume sampel atau reagen
yang akan diuji. Jika hal itu terjadi maka kadar LDH yang diuji pun tidak sesuai
dengan kondisi pasien yang sebenarnya.
b) Saat pembuatan working reagen, bagian luar tip tidak di lap. Tip mikropipet yang
tidak dilap dengan tisu dapat menambah volume pada sampel atau reagen yang
akan diuji. Jika hal itu terjadi maka kadar LDH yang diuji pun tidak sesuai dengan
kondisi pasien yang sebenarnya.
c) Pada saat pengelapan bagian luar tip ketika pemindahan serum, posisi mikro pipet
menyebabkan sampel dan reagen tidak dapat tercampur dengan baik yang
membuat reaksi antara sampel dan reagen tidak maksimal pada saat inkubasi. Jika
reaksi antara sampel dan reagen tidak maksimal maka kadar LDH yang dihasilkan
pun tidak sesuai dengan kondisi pasien yang sebenarnya.
e) Reagen dibiarkan terbuka terlalu lama. Hal ini dapat membuat reagen dapat
Video Kelompok 10
a) Memegang kuvet tanpa memakai handscoon. Hal ini dapat membuat kaca kuvet
terkena sidik jari dan dapat mengganggu pembacaan dengan sinar UV karena kaca
kuvet yang kotor dapat menghalangi sinar UV untuk membaca sampel yang akan
diperiksa.
b) Petugas laboratorium memakai cincin pada saat melakukan pemeriksaan
specimen. Hal ini dapat mengkontaminasi barang pribadi laboran atau jika reagen
bersifat korosif dapat merusak cincin yang dipakai
c) Pada saat pemipetan posisi pipet tidak tegak lurus. Pada saat pengelapan bagian
luar tip ketika pemindahan serum, posisi mikro pipet di miringkan sehingga
memungkinkan bagian tissue menyentuh bagian bawah tip.
d) Tidak menghomogenkan reagen terlebih dahulu ketika akan melakukan
pemipetan. Apabila reagen yang digunakan terdapat endapan dan tidak dilakukan
homogenisasi dapat menyebabkan reagen tidak tercampur rata dan mengakibatkan
sampel dan reagen tidak dapat bereaksi dengan baik.
i) Tidak mengelap tip dengan tissue. Tip mikropipet yang tidak dilap dengan tisu
dapat menambah volume pada sampel atau reagen yang akan diuji. Jika hal itu
terjadi maka kadar LDH yang diuji pun tidak sesuai dengan kondisi pasien yang
sebenarnya.
e) Tidak menggunakan handscoon selama prosedur pemeriksaan specimen. Dapat
membahayakan laboran karena sampel bersifat infeksius dapat mengenai kontak
fisik dengan laboran dan apabila ada reagen yang bersifat korosif dapat merusak
jaringan kulit apabila terkena kontak langsung dengan fisik laboran.
f) Tidak langsung membuang tip bekas pemipetan ke tempat limbah infeksius. Dapat
mengkontaminasi meja kerja laboran.
13. Simpulan
Anonim, 2018,Penuntun praktikum kimia klinik , Tim dosen kimia farmasi UMI :
Makassar.
15. Lampiran
Video Kelompok 5
Video Kelompok 10