Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN KASUS

HERNIA UMBILIKALIS
Pembimbing :
dr.Donald W.S.A,Sp.B (K) Trauma FINACS,FICS

Oleh :
RIZAL ADITYA SETIAWAN MARLISSA
0120840233

SMF BEDAH

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JAYAPURA

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS CENDERAWASIH

JAYAPURA-PAPUA
2018
IDENTITAS PASIEN
 Nama : An. Kw
 Tanggal lahir : 29-12-2014
 Umur : 3 tahun 6 bulan
 Jenis kelamin : Perempuan
 Status pernikahan : -
 Alamat : Abe lingkaran
 Agama : Kristen Protestan
 Pendidikan : -
 Pekerjaan : -
 Tgl Masuk Rumah Sakit : 10 Juli 2018
 NO.RM : 45 44 21
ANAMNESIS
 Heteroanamnesis
 Keluhan utama
Benjolan hilang timbul pada daerah pusar

 Riwayat penyakit sekarang


Pasien diantar oleh orang tuannya ke poli bedah umum
dengan keluhan benjolan hilang timbul pada daerah pusar
sejak ± 2 tahun, benjolan timbul dengan gerakan aktif pasien
yang semakin membesar pada saat menangis atau batuk,
dan hilang pada saat tidur/istirahat. Orang tua pasien
mengaku tidak ada nyeri tekan pada benjolan, mual (-),
muntah (-), kembung (-), demam (-), makan dan minum baik,
buang air besar dan buang air kecil baik.
 Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat penyakit jantung, hipertensi, penyakit paru-
paru, asma dan alergi disangkal keluarga pasien.

 Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak terdapat keluarga yang menderita hal yang
sama.

 Riwayat Persalinan
Spontan/ BBLR
PEMERIKSAAN FISIK
Tanda – tanda Vital Status Generalis

Keadaan umum: Kepala/Leher : Abdomen :


Tampak Sakit Sedang CA (-/-), SI (-/-), PCH (- I = Distensi (-), jejas (-)
), OC (-), P>KGB (-) A = BU (+) Normal
Kesadaran : P = Supel, NT (-), H/L =
Compos Mentis, GCS Thoraks : ttb/ttb
15: E4V5M6 I = Simetris, Ikut gerak P = Tympani
napas,
TTV: P = V/F D=S Ekstremitas : Akral
Nadi : 89x/menit P = Sonor hangat, CRT<3,
Respirasi : 22x/menit A = SN Vesikuler (+/+), Edema (-)
Suhu : 36,6°C Whz (-/-), Rho (-/-), BJ
I-II Reg, mur-mur (-), Vegetatif :
Gallop (-) Makan/Minum baik,
BAB/BAK normal
 St. Lokalis
Regio Umbilicalis
Inspeksi : Tampak benjolan pada daerah umbilcalis, tepi benjolan
berwarna putih kecoklatan.
Palpasi : Permukaan tampak tidak rata, tepi regular, warna kulit
sama dengan warna kulit sekitar, diameter ±3cm, konsistensi
kenyal, nyeri (-), panas (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Pemeriksaan Lab tanggal 7 juli 2018

No Parameter 7-7- Nilai Rujukan No Jenis Hasil Nilai Rujukan


2018 Pemeriksaan (7/7/201

1 HGB 14,7 11-14.7 g/dL 8)


1 GDS 108 <=140 mg/dL
2 RBC 5,67 3.69-5.46 10^6uL
2 SGOT 24,6 <=40 U/L
3 HCT 33,9 35.2-46.7 %
3 SGPT 15.8 <=40 U/L
4 PLT 351 140-400 10^3uL
4 BUN 11.8 7-18 mg/dL
5 WBC 9,35 3.37-8.38 10^3uL
No Parameter Hasil Nilai Rujukan
6 Basofil 0,3 0.3-1.4% Pemeriksaan (7/7/201
7 Eosinofil 5,6 0.6-5.4% 8)
1 PTT 10,7 10,2 – 12,1
8 Neutrofil 27,8 39.8-70.5%
detik detik
9 Limfosit 59,5 23.1-49.9%
2 APTT 26,1 24,8 – 34,4
10 Monosit 6,8 4.3-10.0% detik detik
Diagnosa Kerja
Hernia Umbilikalis

Penatalaksanaan
Medikamentosa
IVFD RL 10 tpm makro
Inj. Cefotaxime 2 x 500 mg
Inj. Ranitidin 2 x 20 mg

Non medikamentosa
Rawat Luka dengan kasa lembab
Pro Laparoskopi hernia repair Jumat,13 Juli 2018

Prognosis
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad fungtionam : dubia ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
FOLLOW UP
Tanggal Follow Up Planning
11 juli 2018 S : Benjolan di pusar (+), membesar jika menangis - IVFD RL 10 tpm
atau batuk, nyeri (-), demam (-) macro
O: KU : tampak sakit sedang - Inj. Cefotaxime
Kes : compos mentis 2x500 mg
TD: N: 82x/m RR: 20x/m SB: 37,0oC - Inj. Ranitidin 2x20
K/L : CA(-/-), SI (-/-), OC (-) P>KGB (-) mg
Tho: Simetris, Ikut gerak nafas, SN Ves (+/+), Rho (-/-
- Pro Laparoskopi
),Whe (-/-)
hernia repair
Cor : BJ SI-II regular, murmur (-), Gallop (-)
Jumat, 13 Juli 2018
Abd : Datar, BU(+)Normal, supel,Hepar dan Lien
tidak teraba
Eks :Akral hangat, udem (-/-), CRT <3”

A: Hernia umbilkalis
Tanggal Follow Up Planning

12 juli 2018 S : Benjolan di pusar (+), membesar jika menangis - IVFD RL 10 tpm
atau batuk, nyeri (-), demam (-) macro
O: KU : tampak sakit sedang - Inj.Cefotaxime 2 x
Kes : compos mentis 500 mg
TD: N: 85x/m RR: 22x/m SB: 36,9oC - Inj. Ranitidin 2x20
K/L : CA(-/-), SI (-/-), OC (-) P>KGB (-) mg
Tho: Simetris, Ikut gerak nafas, SN Ves (+/+), Rho (-/-
- Pro Laparoskopi
),Whe (-/-)
hernia repair
Cor : BJ SI-II regular, murmur (-), Gallop (-)
Jumat, 13 Juli 2018
Abd : Datar, BU(+)Normal, supel,Hepar dan Lien
tidak teraba
Eks :Akral hangat, udem (-/-), CRT <3”

A: Hernia umbilkalis
Tanggal Follow Up Planning
13 juli 2018 S : Benjolan di pusar (+), membesar jika menangis - Pro Laparoskopi
atau batuk, nyeri (-), demam (-) Hernia repair hari
O: KU : tampak sakit sedang ini 13 Juli 2018
Kes : compos mentis - IVFD RL 10 tpm
TD: N: 83x/m RR: 21x/m SB: 36,8oC macro
K/L : CA(-/-), SI (-/-), OC (-) P>KGB (-) - Inj. Cefotaxime
Tho: Simetris, Ikut gerak nafas, SN Ves (+/+), Rho (-/- 2x500 mg
),Whe (-/-) - Inj. Ranitidin 2x20
Cor : BJ SI-II regular, murmur (-), Gallop (-) mg
Abd : Datar, BU(+)Normal, supel, Hepar dan Lien - Inj. Antrain 250 mg
tidak teraba - Pro Besok BPL 14
Eks :Akral hangat, udem (-/-), CRT <3” Juli 2018

A: Hernia umbilkalis
Terapi rawat jalan
- Proris Sirup 3 x 1
cth
ANATOMI
EPIDEMIOLOGI
Insiden Di Amerika Serikat, kejadian pada anak-
anak Afrika-Amerika sejak lahir sampai usia
1 tahun berkisar antara 25% sampai 58%.

Bayi prematur dan bayi berat lahir rendah


memiliki insiden yang lebih tinggi daripada
bayi cukup bulan, dilaporkan hingga 75%
pada bayi dengan BL 500-1500gr
ETIOLOGI
Hernia umbilikalis pada bayi dan anak terjadi karena kegagalan penutupan
cincin fasia yang melewati tali pusat dan manifestasinya terjadi setelah lahir.

BBLR

sindrom
Beckwith-
Faktor Trisomi 13,
18, 21)
Wiedemann Risiko

Hipotiroidisme
konenital
PATOFISIOLOGI

Fisiologisdan tali
pusat
berkembang
selama minggu Gagalnya
Namun,
usus dan tali pusat penutupan
berkembang sejumlah
kegagalan cincin pusar Hernia
selama minggu
ke-5-6 kehamilan dapat terjadi atau kegagalan Umbilikalis
dan kembali selama periode pengembalian
sepenuhnya ke ini secara lengkap
rongga perut fisiologis usus
pada minggu ke-
12 usia kehamilan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Pemeriksaan penunjang, seperti USG, X-Ray abdomen, CT-
Scan, Laboratorium darah, urinalisa dan EKG (untuk pasien
usia > 45 tahun) bisa dilakukan untuk melihat apakah terjadi
komplikasi
PENATALAKSANAAN
 Kebanyakan hernia umbilikalis pada bayi dapat menutup
dengan sendirinya pada usia 18 bulan.

Indikasi Hernia terasa nyeri,


pembedahan
Hernia Diameter hernia lebih besar dari 1,5 cm,
Umbilikalis

Hernia tidak berkurang ukurannya setelah


usia 6-12 bulan,
Hernia tidak menghilang setelah usia 3
tahun,
Hernia terjepit cincin hernia (inkarserata)
dan hernia strangulata.
Teknik •Herniotomi
Hernia
Repair •Herniorafi
 Herniotomi

a) Insisi lipatan kulit


infraumbilical dibuat.
b) Kantung hernia dibuka,
meninggalkan sebagian
dari kantung yang melekat
pada kulit umbilikal untuk
memudahkan
umbilikoplasti, berikutnya.
c) Kantung umbilical telah
benar-benar dibagi dan
dipotong menjadi fasia
yang kuat.
d) Defek fasia tertutup dalam
mode transversal dengan
jahitan yang tidak diserap
dan sederhana.
e) Kantung umbilical yang
tersisa, yang melekat pada
kulit umbilical, diamankan
ke fasia dengan jahitan
yang terputus dan terserap.
f) Insisi kulit ditutup dengan
jahitan subkutikular
 Herniorafi

a) Perbaikan hernia dengan


Laparoskopi (Herniorafi)
Akan dibuat beberapa
tusukan atau sayatan kecil
pada perut.
b) Ports atau Trocar (tabung
berongga) akan dimasukkan
kedalam tusukan/sayatan.
c) Alat-alat bedah dan kamera
yang menyala diletakkan
pada Port.
d) Perut akan mengembang
oleh karena gas
karbondioksida yang
memudahkan dokter bedah
untuk melihat letak hernia.
e) Mesh dapat dijahit atau
menggunakan staples pada
otot sekitar hernia.
f) Bekas Port dapat ditutup
dengan jahitan, stapler atau
lem bedah
KOMPLIKASI
Komplikasi hernia umbilikalis pada anak-anak jarang terjadi. Namun ada

beberapa komplikasi yang kemungkinan dapat terjadi, seperti:

 Luka hematoma,

 Infeksi luka,

 Hernia rekuren

Anda mungkin juga menyukai