DISUSUN OLEH :
IRIS ISWANDHA
NIM. 071191028
Gagal Napas
Gangguan Gangguan
ephitalium alveolar endothelium kapiler
Ketidakefektifan Bersihan
Jalan Napas
Ekspansi Paru
NOC :
Status Pernapasan : Pertukaran Gas
Ketidakefektifan (0402)
Pola Napas
Respon Ventilasi Mekanik : Dewasa
(0411)
NIC :
Manajemen Asam Basa : Asidosis
Respiratorik (1913)
NOC :
Hambatan Status Pernapasan : Kepatenan
Ventilasi dan perfusi tidak seimbang Pertukaran Gas Jalan Napas (0410)
Tanda-tanda Vital (0802)
NIC :
Manajemen Jalan Napas (3140)
Terjadi Hipoksemia/ Tindakan primer Ventilasi
Hiperkapnia A, B, C, D, dan E mekanik
O2 menurun dan
Risiko Infeksi
CO2 meningkat
NOC :
Dispnea, Hipoksia Deteksi Risiko (1908)
Sianosis ke otak Keparahan Infeksi (0703)
NIC : Kontrol Infeksi (6548)
Risiko Cedera
DEFINISI
Gagal nafas adalah suatu kondisi dimana sistem respirasi gagal untuk melakukan fungsi pertukaran
gas, pemasukan oksigen dan pengeluaran karbondioksida. Ketidakmampuan itu dapat dilihat dari
kemampuan jaringan untuk memasukkan oksigen dan mengeluarkan karbondioksida (Dewi, 2017).
Gagal nafas adalah ketidakmampuan sistem pernafasan untuk mempertahankan oksigenasi darah
normal (PaO2), eliminasi karbon dioksida (PaCO2) dan pH yang adekuat disebabkanoleh masalah ventilasi
difusi atau perfusi. Gagal nafas terjadi bilamana pertukaran oksigen terhadap karbondioksida dalam paru-
paru tidak dapat memelihara laju komsumsioksigen dan pembentukan karbon dioksida dalam sel-sel tubuh.
Sehingga menyebabkan tegangan oksigen kurang dari 50 mmHg (Hipoksemia) dan peningkatan tekanan
karbondioksida lebih besar dari 45 mmHg (hiperkapnia) (Akperinsada, 2017).
1. Ventilator Invasif, digunakan untuk mengamankan jalan napas dan memastikan terjadinya pertukaran gas
yang adekuat pada pasien yang mengalami kegagalan pernapasan.
2. Ventilator Non-invasif, adalah metode bantuan ventilasi tanpa endotrakeal atau trakeostomi tube.
3. Pemberian posisi semifowler, adalah teknik sederhana yang dapat meningkatkan oksigenasi dan
meningkatkan pengeluaran CO2 yang dapat memperbaiki kondisi pasien dengan gagal napas.
4. Terapi farmakologis, pemberian obat-obatan seperti :
a. Bronkodilator (agonis beta adrenergic/simpatomimetik).
b. Antikolinergik/parasimpatolitik.
c. Teofilin.
d. Kortikosteroid.
e. Ekspektoran dan nukleonik.
DAFTAR PUSTAKA
Akperinsada. 2017. “Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gagal Napas”.
https://www.akperinsada.as.id/asuhan-keperawatan-pada-pasien-dengan-gagal-napas/. Diakses 05 Mei
2020.
Buleched, M. Gloria. 2015. Nursing Interventions Classification (NIC) Edisi 6. USA : Elsevier.
Dewi, Dewa Ayu Mas Shintya. 2017. “Diagnosis dan Penatalaksanaan Gagal Napas Akut”. Tinjauan Pustaka
Bagian Anestesi dan Reanimasi Rumah Sakit Umum Pusat sanglah Fakultas Kedokteran Universitas
Udayana. Diakses 05 Mei 2020.
Dinaaryanti, Ratna Sari. 2015. “Analisa Praktik Residensi Keperawatan Medikal Bedah Dengan Pendekatan
Teori Self Care Orem pada Pasien dengan gangguan Sistem Respirasi : Gagal Napas e.c Destroyed Lung
dan Bekas TB Paru Di Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan Jakarta”. Karya Ilmiah Program
Pendidikan Spesialis Keperawatan Kekhususan Keperawatan Medikal Bedah Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Indonesia. Diakses 05 Mei 2020.
Herdman, T. Heather. 2018. Nanda-I Diagnosa Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2018-2020 Edisi II. Jakarta : EGC.
Mooshed, Sue dkk. 2015. Nursing Outcomes Classification (NOC) Edisi 5. USA: Elsevier.