Anda di halaman 1dari 1

Tantangan Dalam Restrukturisasi

Pada akhir maret, sebagian besar nasabah kami (Bank BRI Kanca Surabaya Tanjung Perak) berbondong-bondong menelpon saya
(RM Ritel). Ini menjadi kejadian luar biasa buat saya. Karena 65% pihak bank BRI yang banyak menelpon, yaitu BRI yang menawarkan
produk BRI (Simpanan, Asuransi dan Kartu Kredit), nah ini mereka menelpon pihak bank. Sebagai pihak bank, tentunya kami sangat
senang hati bila nasabah kami komonikatif dan peduli terhadap fasilitas bank yang dimilikinya. Saat itu, mereka berkeluh kesah kepada
kami. Sebagai RM Ritel, kami berusaha mendengar keluhan mereka. Hampir 70% usaha nasabah kami turun omzetnya. Terlebih lagi
saat ini, pemerintah menerapakan PSBB (Pembatasan Sosial Bersekala Besar). PSBB membuat permintaan barang barang mereka
menurun drastis. Sektor Pariwisata, Perdagangan dan Sektor Transportasi sangat terpukul akibat penerapan PSBB. Sebagai mitra aktif,
kami sebagai pihak bank sangatlah prihatin mendengarnya. Sebagai mitra dan “advisor” bagi nasabah, Bank BRi mencoba menawarkan
beberapa treatment untuk menyelamatkan usaha mereka. Salah satu caranya adalah restrukturisasi, atau relaksasi istilah Presiden.

Tidak semua orang mengetahui apa itu restrukturisasi. adalah 5% dibawah Base Landing Rate (BLR). Ini lazimnya
Sebagian besar nasabah kelolaan kami memahaminya sebagai dipakai untuk nasabah yang jenis pinjamannya KMK Co
relaksasi dari Presiden untuk menunda pembayaran pinjaman. Tetap. Memperhatikan kondisi ekonomi Indonesia yang
Kestidakpahaman ini menjadi masalah yang pelik bagi kami, pihak mengalami penurunan, langkah penurunan suku bunga
bank. Hal tersebut sangatlah sensitive bagi nasabah. Mengapa merupakan strategi yang sangat baik dalam jangka pendek.
demikian? Karena kondisi bisnis mereka saat ini sedang terpuruk Dengan memberikan keringan, maka kewajiban bunga yang
akibat wabah COVID-19. Dengan kondisi tersebut, Bank haruslah dibayarkan nasabah akan menjadi lebih ringan, dan uang
menonjolkan rasa empati dan prihatin kepada nasabah. Dengan yang seharusnya dibayarkan di BRI bisa dialokasikan kembali
pendekatan psikologis, mereka akan merasa bahwa Bank BRI turut sebagai modal usaha ybs.
serta membantu mereka dalam kondisi terpuruk. Sebagai mitra 2. Perpanjangan jangka waktu, yaitu pihak bank menambah
bisnis. Dengan mendengar mereka, Bank BRI dapat memberikan jangka waktu tempo untuk nasabah KPR (Kredit Kepemilikan
solusi bagi masalah yang mereka hadapi. Rumah) atau yang sifatnya CO Menurun. Upaya ini diyakini
Pihak BRI (RM Ritel) dengan sabar dan telaten berusaha sebagai cara yang jitu untuk menyelamatkan perputaran
menjelaskan makna relaksasi (restrukturisasi) yang digaungkan cash flow nasabah. Mengapa demikian ? ini karena dengan
presiden untuk nasabah. Kami (RM) menjelaskan kepada mereka penambahan jatuh waktu, akan membuat pokok pinjaman
bakwa relaksasi itu bukan berarti nasabah “tidak membayar” atau ybs yang seharusnya dibayarkan oleh nasabah kepada Bank
“Menunda” pembayaran hingga 1 tahun. Tetapi ybs tetap BRI akan berkurang. Dengan berkurangnya kewajiban
berkewajiban membayar hutangnya di BRI. Kami juga dengan tersebut, diharapakan dapat membantu nasabah dalam
bersabar menjelaskan dan mengilustrasikan kepada nasabah, mengolah kembali bisnis nasabah..
bahwa menunda pembayaran itu tidak semua nasabah mendapat 3. Pengurangan tunggakan pokok dan atau bunga sesuai
fasilitas tersebut. Karena ada beberapa kriteria yang harus ketentuan yang berlaku pada bank. Bila berbicara
dipenuhi : pengurangan, tidak lepas dari case tertentu yang dihadapi
a. Usaha atau industry terdampak langsung dengan wabah nasabah. Misal, usaha ybs mengalami musibah kebakarn
corona atau tsunami. Mungkin langkah ini sangat tepat, karena
b. Kolektabilitas nasabah adalah performing loan (Lancar secara kapasitas ybs tidak dapat menjalankan usaha seperti
atau setidaknya DPK pada saat pandemic Corona). sedia kala. Anggap saja misal usaha ybs terbakar, stok milik
Awalnya mereka sangat kecewa mendengar penjelasan nasabah habis. Maka nasabah akan sangat kesulitan kembali
tersebut. Kami mencoba memberikan ilustrasi kepada mereka, untuk menjalankan usahanya. Namun dalam hal
bila semua nasabah mendapat penundaan bayar, maka pegawai restrukturisasi COVID-19, treatment ini belum kami
Bank gaji nya bagaiaman Bapak/Ibu??. Pendekatan persuasif dari terapkan. Karena sebagian besar nasabah kami secara
hati ke hati membuat mereka luluh, dan menerima informasi dan kapasitas usaha masih layak dan memiliki prospek yang
penjelasan Bank. Ini merupakan tantangan utama dalam cukup baik.
melakukan restrukturisasi, yaitu mengedukasi nasabah mengenai
relaksasi covid-19. Dapat disimpulkan bahwa BRI adalah bank yang tidak hanya
Relaksasi atau restrukturisasi secara singkat dapat dijelaskan mengutamakan keuntungan semata, namun BRI adalah bank
sebagai cara yang dilakukan pihak bank kepada debitur untuk yang selalu peduli terhadap Tumbuh kembang usaha nasabah.
memberikan keringan pembayaran pinjaman di Bank BRI dalam (*ARYAZH)
bentuk :
1. Penurunan suku bunga yang berlaku, biasanya untuk
nasabah performing loan (kolektabilitas Lancar dan DPK)

@ary AZh-BRI Kanca Sby Tj. Perak

Anda mungkin juga menyukai