AFDHALUZ ZIKRI
NIM 13404317001
Afdhaluz Zikri
NIM 13404317001
Mengetahui :
Pembimbing,
ii
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Oleh:
AFDHALUZ ZIKRI
NIM 13404317001
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh:
AFDHALUZ ZIKRI
NIM 13404317001
Telah Dipertahankan Dihadapan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah (Studi Kasus)
Akper Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh
Mengetahui
Direktur,
iv
ANALISIS PENERAPAN PEMBERIAN ELEVASI
EKSTREMITAS BAWAH DALAM PROSES PENYEMBUHAN
ULKUS DIABETIK PADA PASIEN
DIABETES MELLITUS
ABSTRAK
v
KATA PENGANTAR
Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam
Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan. Untuk itu penulis ingin menyampaikan
Ns. Eri Riana Pertiwi, M. Kep. selaku pembimbing yang telah memberi
arahan dan saran serta bimbingan selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah
kepada:
vi
2. Wadir I, Wadir II, dan Wadir III Akademi Keperawatan Kesdam
3. Penguji I Ibu Ns. Novi Afrianti, M.Kep dan penguji II Ibu Ns.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih
vii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .....................................................................1
B. Rumusan Masalah ..............................................................4
C. Tujuan Penulisan...................................................................5
viii
3. Manfaat..........................................................................28
4. Langkah-Langkah elevasi ekstramitas bawah...............29
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................47
C. Saran.....................................................................................48
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
orang. Banyak teori tentang gaya hidup, tetapi tidak ada yang
glukosa darah disertai munculnya gejala utama yang khas seperti urine
2017).
1
2
diabetes mellitus yang berupa lesi terbuka pada permukaan kulit yang
adalah luka atau lesi pada pasien diabetes mellitus yang dapat
3
agar tidak terjadinya komplikasi lain yang lebih parah (seperti amputasi).
klien beraktifitas atau turun dari tempat tidur, saat turun dari tempat
dkk 2010).
0,082. Pada alfa 5% diyakini bahwa rata-rata skor healing index antara
B. Rumusan masalah
C. Tujuan penulisan
diabetes mellitus.
D. Manfaat Penelitian
1. Pasien
4. Penulis
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
a. Pengertian
sel tubuh. Kadar glukosa yang tinggi dalam tubuh tidak bisa
lelah dan berat badan terus turun. Kadar glukosa yang berlebih
2017).
b. Etiologi
sebagian kecil atau sebagian besar dari sel-sel betha dari pulau-
itu dapat terjadi karena kegemukan atau sebab lain yang belum
diketahui.
1) Pola makan
2) Obesitas
3) Faktor genetis
sangat kecil.
pankreas.
10
6) Pola hidup
pankreas.
melahirkan.
insulin.
11
diabetes mellitus. Mulailah pola makan dan pola hidup sehat dari
sekarang.
c. Manifestasi klinis
a) Poliuria
(poliuria).
b) Polidipsi
c) Poliphagia
(polifagia).
secara otomatis.
d. Patofisiologi
2013).
3) Diabetes Gestational
f. Komplikasi
II yaitu:
1) Komplikasi Akut
2) Komplikasi Kronis
g. Pemeriksaan Penunjang
Mellitus yaitu:
tubuh,
diagnosis DM (mg/dl).
- Darah kapiler
h. Penatalaksanaan Medis
1) Diet
2) Latihan
18
3) Pemantauan
5) Pendidikan kesehatan
a. Pengkajian
1) Aktivitas/ istirahat
2) Sirkulasi
pigmentasi).
19
Pemeliksaan Lumt
12.
Tipe edema kaki
0 : tidak ada
1 : non piting atau kenyal
2 : pitting
3 : fibros
4 : lipodermatosklerosis
13. (mengeras)
Lokasi edema kaki
0 : tidak ada
1 : di lokasi periulcer
2 : kaki, meliputi enkel
3 : sampai pertengahan betis
14. 4 : sampai kelutut
Pengkajian bioburden 0 : sembuh
1 : kolonisasi ringan
2 : kolonisasi berat
3 : infeksi local
4 : infeksi iskemik
4) Integritas ego
5) Eliminasi
6) Makanan/cairan
7) Neurosensori
8) Nyeri/ kenyamanan
9) Pernafasan
10) Keamanan
11) Seksualitas
libido, impotensi.
24
12) Penyuluhan/pembelajaran
b. Diagnosa keperawatan
informasi
1. Definisi
barier kulit sampai keseluruh lapisan (full thickness) dari dermis dan
2. Etiologi
pembuluh darah perifer (makro dan mikro angiopati). Faktor lain yang
(Karminah, 2019).
kondisi kulit yaitu kulit kering dan terdapat callous (daerah yang
berupa claw toes (suatu kelainan bentuk jari kaki) yang melibatkan
b. Derajat I
kulit, dasar kulit dapat bersih atau purulen (ulkus dengan infeksi
c. Derajat II
d. Derajat III
terdapat osteomyelitis.
e. Derajat IV
28
f. Derajat V
1. Pengertian
kekuatan otot betis dan pompa otot betis (calf pumping) yang akan
ulcer, hal ini berkaitan dengan fungsi pompa otot betis. Pompa otot
betis yang tidak aktif dianggap sebagai salah satu penyebab utama
2. Tujuan
Elevasi ekstremitas bawah bertujuan agar sirkulasi perifer tidak
pasien beraktivitas atau turun dari tempat tidur. Saat turun dari
3. Manfaat
2018).
4. Langkah-langkah tindakan
a. Fase Orientasi
1) Mengucapkan salam
2) Memperkenalkan diri
3) Menjelaskan tujuan
b. Fase kerja
1) Mencuci tangan
2) Memakai handscoon
3) Menyiapkan alat
10 menit
7) Mencuci tangan
c. Fase terminasi
1) Melakukan evaluasi
31
3) Berpamitan
BAB III
METODE
PICO framework:
II.
penatalaksanaan pembanding.
mellitus.
31
32
2. Kata kunci
Pencarian menggunakan
keyword melalui database
Google Scholar
N = 80
Excluded (n= 15)
Problem/populasi :
- Tidak sesuai dengan topik
(n= 5)
Seleksi jurnal 10 tahun terakhir
Intervention :
yang menggunakan bahasa
- ROM Ankle(n= 3)
Indonesia atau bahasa Inggris - Penggunaan alat bantu
simple food elevator (SFE)
N = 64 (n= 2)
Study design:
- Systematic review (n= 1)
Seleksi judul dan duplikat - Literature review (n= 2)
- Book chapters (n= 2)
N = 23
Identifikasi abstrak
N=8
Excluded (n= 3)
dilakukan review:
37
1. Dwi 2015 Vol.3 / Efektivitas D: Quasy Experiment Hasil dari penelitian ini menunjukkan Google
Ariani No.1 Elevasi Non Equivalent Control bahwa dari 36 responden pasien Scholar
Sulistyo Ekstremitas Group Design dengan ulkus diabetik, nilai
wati Bawah S: Non Random penyembuhan luka pada kelompok
Terhadap Sampling sebanyak 36 intervensi sebelum diberikan elevasi
Proses pasien diabetes mellitus ekstremitas bawah adalah 21,56 dan
Penyembu- dengan ulkus diabetik. setelah diberikan elevasi ektremitas
han Ulkus V: Elevasi Ekstremitas bawah membaik menjadi 18,11
Diabetik di Bawah, Proses dengan standar deviasi 3,12.
Ruang Melati Penyembuhan Ulkus Sedangkan pada kelompok kontrol,
RSUD DR. Diabetik nilai penyembuhan luka sebelum
Moewardi I: Photographic Wound intervensi adalah 22,28 dan setelah
Tahun 2014 Assessment Tool intervensi 21,94. Hal ini tampak
(PWAT) bahwa kelompok pasien ulkus
A: Uji Independent T diabetik yang diberikan elevasi
Test ekstremitas bawah lebih efektif
dalam penurunan keparahan ulkus
diabetik dibandingkan kelompok
tanpa intervensi elevasi ekstremitas
bawah.
2. Nurul 2019 Vol.3 / Pergerakan D: Descriptive study Hasil dari penelitian ini menunjukkan Google
Azizah No.2 Sendi dengan studi kasus. bahwa nilai ABI pada pasien 1 Scholar
dan Ekstremitas S: Subjek penelitian sebelum dilakukan intervensi
Endang Bawah untuk adalah 2 orang pasien pergerakan sendi ekstremitas bawah
38
Supri- Meningkat-kan dengan diabetes mellitus adalah 0,84 mmHg (resiko terjadinya
yanti Perfusi tipe 2 yang mengalami luka) dan setelah intervensi menjadi
Jaringan gangguan perfusi 0,90 mmHg (normal). Kemudian nilai
Perifer Pasien jaringan perifer. ABI pada pasien 2 sebelum
DM Tipe 2 V: Pergerakan Sendi dilakukan intervensi pergerakan
Ekstremitas Bawah, sendi ekstremitas bawah adalah 0,9
Perfusi Jaringan Perifer, mmHg dan setelah intervensi
Diabetes Mellitus Tipe 2 menjadi 1,1 mmHg. Hasil tersebut
I: Lembar observasi menunjukkan bahwa pergerakan
untuk pengukuran nilai sendi ekstremitas bawah mampu
Ankle Brachial Index mengatasi ketidakefektifan perfusi
(ABI) dan SOP pedoman jaringan perifer pasien diabetes
intervensi. mellitus tipe 2.
A: Analisa naratif/
deskriptif.
3. Indah 2012 Vol.3/ Pengaruh D: Quasy experimental Hasil dari penelitian ini menunjukkan Google
Wulan- No.2 Elevasi dengan non equivalent bahwa dari 7 responden yang Scholar
dari, Ekstremitas control group design termasuk pada kelompok intervensi
Krisna Bawah S: Convenience elevasi ekstremitas bawah, rerata
Yetti dan Terhadap samplingdiperoleh 13 skor healing index sebesar 0,213
Tutik Sri Proses responden dengan ulkus dengan standar deviasi 0,082.
Hayati Penyembu- diabetik. Sedangkan dari 6 responden yang
han Ulkus V: Elevasi Ekstremitas termasuk ke dalam kelompok
Diabetik Bawah, Ulkus Diabetik, kontrol, rerata skor healing index
Proses Penyembuhan sebesar 0,083 dengan standar
Luka deviasi 0,039. Maka terdapat
I: Healing Index perbedaan penyembuhan luka ulkus
A: Analisa Bivariat diabetik pada kelompok dengan
elevasi ekstremitas bawah dan
kelompok tanpa intervensi elevasi
39
ekstremitas bawah.
4. Isni 2016 Vol.7/ Pengaruh D: Quasy Experiment Hasil dari penelitian ini menunjukkan Google
Hijriana, No.2 Latihan dengan pre-test and bahwa rata-rata nilai ABI responden Scholar
Dewi Pergerakan post-test test group sebelum intervensi adalah 0,90 pada
Eliza- Sendi design ekstremitas bawah kiri dan 0,89
diani Ekstremitas S: Consecutive sampling pada ekstremitas bawah kanan.
Suza Bawah diperoleh 35 responden Kemudian, setelah diberikan
dan Yesi Terhadap Nilai pasien DM Tipe 2. intervensi latihan pergerakan sendi
Ariani Ankle Brachial V: Pergerakan Sendi ekstremitas bawah rata-rata nilai ABI
Index (ABI) Ekstremitas Bawah, responden membaik menjadi 0,99
pada Pasien Ankle Brachial Index pada ekstremitas bawah kiri dan
DM Tipe 2 (ABI), DM Tipe 2. 0,98 pada ekstremitas bawah kanan.
I: Alat ukur ABI, yaitu Maka dapat disimpulkan bahwa
tensimeter aneroid dan terdapat pengaruh latihan
Dopller Probe 8 MHz. pergerakan sendi ekstremitas bawah
A: Uji Wilcoxon Signed terhadap perbaikan nilai ankle
Rank Test brachial index (abi) pada pasien DM
Tipe 2.
5. Hani Ruh 2017 Vol.4/ Hubungan D: Korelasional Analitik Hasil dari penelitian ini menunjukkan Google
Dwi dan No.2 Latihan S: Total sampling bahwa dari 32 responden, hanya 12 Scholar
Muh Mobilisasi Kaki diperoleh 32 pasien DM orang (37,5%) yang melakukan
Hasan dengan Tipe 2 dengan ulkus latihan mobilisasi kaki dan 20 orang
Basri Tingkat diabetik. tidak melakukan (62,5%). Kemudian,
Penyembu- V: Latihan Mobilisasi responden yang melakukan latihan
han Luka pada Kaki, Penyembuhan mobilisasi kaki, dari 12 orang
Pasien Luka, Diabetes Mellitus terdapat 11 orang (34,4%) yang
Diabetes I: Kuesioner Latihan memiliki tingkat penyembuhan luka
Mellitus di Mobilisasi Kaki dan cepat dan 1 orang (3,1%) memiliki
40
A. Hasil
Hal ini tampak bahwa kelompok pasien ulkus diabetik yang diberikan
ekstremitas bawah.
41
42
mellitus tipe 2.
ekstremitas bawah.
0,99 pada ekstremitas bawah kiri dan 0,98 pada ekstremitas bawah
B. Pembahasan
dipertahankan.
lutut, dan kaki dengan frekuensi 2 kali sehari selama 6 hari dengan
fisik pada sirkulasi perifer untuk penyembuhan ulkus diabetik. Hal ini
diabetes mellitus.
dan pompa otot betis (calf pumping) yang akan menfasilitasi venous
PENUTUP
A. Kesimpulan
bahwa :
lumpuhan.
47
48
B. Saran
penulis, maka:
1. Perawat
2. Peneliti