DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BHAKTIJAYA
KomplekPelni Jl. Gama Setia Barat 2, Kel. BaktijayaKec. Sukmajaya, Depok,
KodePos:16411; Telp/Fax: (021) 87710143; E-mail: puskesmas_baktijaya@yahoo.com
AUDIT INTERNAL
I. Pendahuluan
Audit merupakan kegiatan mengumpulkan informasi aktual dan signifikan melalui interaksi
secara sistematis(pemeriksaan,pengukuran dan penilaian yang berujung pada penarikan
kesimpulan), objektif dan terdokumentasi yang berorientasi pada azas penggalian nilai atau
manfaat dengan cara membandingkan antara standar yang telah disepakati bersama dengan
apa yang dilaksanakan diterapkan dilapangan .Audit merupakan proses yang sistematis mandiri
dan rekomendasi untuk memperoleh bukti audit dan menilai secara objektif untuk menentikan
sejauh mana kriteria audit telah dipenuhi.
Untuk menilai kinerja pelayanan di UPTD Puskesmas Bhaktijaya perlu dilakukan audit
internal. Dengan adanya audit internal akan dapat diidentifikasi kesenjangan kinerja yang
menjadi masukan untuk melakukan perbaikan dan penyempurnaan baik pada sistem pelayanan
maupun sistem manajemen. Audit internal adalah suatu proses penilaian yang dilakukan
didalam suatu organisasi oleh auditor internal yang juga adalah karyawan yang bekerja pada
organisasi tersebut. Audit internal dilakukan oleh tim audit internal yang dibentuk oleh Kepala
UPTD Puskesmas Bhaktijaya dengan berdasarkan pada standar kinerja primer. Dengan
demikian sebelum pelaksanaan akreditasi puskesmas maka perlu diadakan audit internal
puskesmas.
a.Tujuan Umum
Tujuan umum audit internal adalah sebagai pengambilan keputusan untuk perbaikan
meningkatkan efesiensi dan efektifitas fungsi organisasi UPTD Puskesmas Bhaktijaya.
b.Tujuan khusus
Pada dasarnya audit merupakan instrumen bagi manajemen untuk membantu mencapai
visi misi dan tujuan organisasi dengan cara mendapatkan data dan informasi faktual dan
signifikan berupa data hasil analisa, penilaian, rekomendasi auditor sebagai dasar pengambilan
keputusan, pengendalian manajemen, perbaikan dan atau perubahan.
Tahap 1. Penyusunan rencana audit: menentukan unit unit kerja yang akan diaudit, tujuan
audit, jadwal audit dan menyiapkan instrument audit.
Tahap 2. Tahap pengumpulan data dengan menggunakan instrumen audit yang disusun
berdasarkan standar tertentu(misalnya standar akreditasi, standar/pedoman
program, standar pelayanan minimal, standar/indikator kinerja untuk mengukur
tingkat kesesuaian terhadap standar tersebut.
Tahap 3. Tahap analisis data audit, perumusan masalah, prioritas masalah, dan rencana tindak
lanjut audit.
Proses pelaksanaan audit terdiri dari kegiatan untuk memastikan (konfirmasi dan
verifikasi). Menilai (mengevaluasi dan mengukur) dan merekomendasi (memberikan saran
masukan). Ketiga kegiatan ini umumnya dilakukan auditor dengan cara:
1. Telaah dokumen
2. Observasi
3. Meminta penjelasan dari audite (yang diaudit)
4. Meminta peragaan dilakukan oleh audite
5. Membandingkan kenyataan dengan standar/kriteria
6. Meminta bukti atas suatu kegiatan transaksi
7. Pemeriksaan secara fisik terhadap fasilitas.
VI. Sasaran
Sasaran audit internal adalah seluruh unit / pelayanan dan program UPTD Puskesmas
Bhaktijaya.
P2M
(Cakupan
Layanan v
Rehidrasi Oral
Aktif (LROA)
Promkes
( Penyuluhan
PHBS di v
keluarga)
KIA/KB
(Cakupan
Pertolongan
Persalinan v
oleh Tenaga
Kesehatan)
Kesling v
(Prosentase
Inspeksi
Kesehatan
Lingkungan
terhadap
Tempat
Pengelolaan
Makanan
(TPM)
Gizi
(Persentase
Balita umur 6-
59 bln v
mendapatkan
Vit A dosis
tinggi)
UKP
Pendaftaran
dan Rekam v
Medis
Laboratorium v
Pelayanan
Kesehatan v
Umum
Pelayanan
Kesehatan v
Gigi
Pelayanan KIA v
Pelayanan
Farmasi v
ADMEN
Aset dan
Sarpras v
Kepegawaian V
Keuangan v
Setelah melakukan audit internal, maka hasilnya dilaporkan kepada Kepala Puskesmas
dan kepada unit yang di audit. Hasil audit juga dilaporkan pada saat rapat tinjauan manajemen
untuk melaporkan hasil audit, tindak lanjut yang telah dilakukan, kendala dalam perbaikan
sehingga dapat memperoleh dukungan manajemen dalam upaya perbaikan kinerja maupun
perbaikan system manajemen pelayanan.
Berdasarkan rekomendasi yang di berikan oleh auditor internal berdasarkan hasil audit
internal unit kerja yang di audit wajib melakukan tindak lanjut terhadap temuan audit dalam
bentuk upaya-upaya perbaikan. Setelah memperoleh laporan hasil audit, audite harus
mempelajari laporan audit tersebut, untuk kemudian menyusun rencana perbaikan. Rencana
perbaikan di susun dengan batas waktu yang jelas, sehingga pelaksanaan perbaikan dapat
dikerjakan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan atau disepakati bersama dengan auditor.
Pada saat pelaksanaan kegiatan perbaikan, auditor dapat melakukan monitoring kegiatan-
kegiatan tindak lanjut yang dilakukan oleh audite dan memberikan arahan atau bimbingan jika
diperlukan. Hasil perbaikan wajib dilaporkan oleh audite kepada Kepala Puskesmas dan
disampaikan tebusan kepada auditor internal.