Anda di halaman 1dari 9

TUGAS PETA KONSEP

ETIKA DAN PROFESI KEGURUAN

Dosen pengampu:
Dr. M. Rahmattullah, M.Pd
Disusun Oleh:
Maulida Ilma Azzahra 1710113320017

PRODI S1 PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2020
BAB I
PENDAHULUAN

PENDIDIKAN

Diharapkan dapat terwujud suatu


kualitas manusia yang baik dalam
seluruh dimensinya, baik dimensi Tenaga Pendidik
intelektual, emosional, maupun (guru/dosen)
spiritual yang nantinya mampu
mengisi kehidupannya secara
produktif bagi kepentingan dirinya (a) rendahnya dedikasi guru pendidikan
dan masyarakat. Islam dalam melaksanakan tugasnya.
(b) kecenderungan guru pendidikan Islam
MASALAH YANG yang lebih menekankan aspek kognitif
SENANTIASA dalam menyampaikan materi agama.
DIRASAKAN OLEH (c)rendahnya kemampuan guru
GURU pendidikan Islam dalam menguasai
materi dan strategi penyampaian materi
kepada peserta didik.
(d) minimnya guru pendidikan Islam yang
dapat dijadikan sebagai model ideal
(uswah hasanah) bagi peserta didik
dalam melaksanakan ajaran agama

Perlunya Keprofesionalan Guru


BAB II
MEMAHAMI ETIKA
PROFESI GURU

MAKNA ETIKA KODE ETIK


PROFESI GURU GURU

Menuntut kepada para guru agar profesi yang Merupakan pedoman sikap dan perilaku yang
diembannya dapat dijalankan tanpa pamrih bertujuan menempatkan guru sebagai profesi
dan ini perwujudan moral yang hakiki, yang terhormat, mulia, dan bermartabat yang
tidak dapat dipaksakan dari luar. dilindungi undang-undang.

Merupakan rumusan norma moral Prinsip


manusia yang mengemban profesi
itu. “Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing
Madya Mangun Karso, Tut Wuri
Handayani”

Tolak ukur perbuatan anggota


kelompok profesi. Tujuan dan Fungsi Kode Etik Guru

2 Unsur Pokok
Merupakan upaya pencegahan berbuat
1. Sebagai landasan moral.
yang tidak etis bagi anggotanya.
2. Sebagai pedoman tingkah
laku.

DEWAN KEHORMATAN
GURU (DKG)
BAB III
GURU DALAM BERBAGAI PERSPEKTIF

MODERN ISLAM

Bertugas mengajar atas dasar kualifikasi seorang guru bukan hanya sekedar tenaga
keilmuan dan akedemis. Untuk tugas pengajar, tetapi sekaligus pendidik.
tersebut, ia memperoleh imbalan materi
dari negara atau pihak pengelola
pendidikan lainnya. orang yang bisa membimbing umat guna
bertambahnya kedekatan setiap individu kepada Allah
dan humanis.

Hubungan emosional nyaris tidak


Islam sangat menjunjung tinggi peran seorang
ada antara guru dengan muridnya. Begitu
guru sehingga menempatkan langsung kedudukannya
pula sebaliknya
setelah para Nabi dan Rasul. Dan guru memiliki
kedudukan yang terhormat

Menurut literatur kependidikan Islam, seorang guru biasa


Sekolah hanya sekedar tempat disebut sebagai :
memperoleh ilmu, bukan pendidikan.
Dengan kata lain, sekolah hanya 1. Mu’allim : teortis dan praktis
menjadi tempat mengisi otak dan 2. Murabbi : memelihara alam dan seisinya
penalaran, bukan pembentukan watak 3. Mursyid : pusat teladan
dan kepribadian. 4. Mudarris : menghilangkan ketidaktahuan atau
memberantas kebodohan
5. Mu’addib :membangun peradaban yang berkualitas
BAB IV
MAKNA KOMPETENSI SERTIFIKASI: SETRATEGI
KOMPETENSI DAN
PENINGKATAN MUTU GURU
KOMITMEN PROFESI

Kompetensi merupakan kebetulan penguasaan Dalam UU No.14 Tahun 2005 tentang


pengetahuan, keterampilan dan sikap yang PENGHARGAAN DAN Guru dan Dosen disebutkan bahwa
ditampilkan melalui unjuk kerja, yang bisa KESEJAHTERAAN GURU sertifikasi guru sebagai upaya
diharapkan bisa dicapai seseorang setelah peningkatan mutu guru yang dibarengi
menyelesaikan suatu program pendidikan dengan peningkatan kesejahteraan
guru.

Ada empat komponen yang harus Tujuan utama sertifikasi adalah


dimiliki guru professional yaitu : Undang-undang Nomor 20 Tahun meningkatkan keprofesionalan guru
2003 menyatakan bahwa guru dan dalam merencanakan pembelajaran,
1. Komponen pedagogik tenaga kependidikan berhak melaksanakan pembelajaran yang
(Mengelola Pembelajaran) memperoleh : bermutu, meningkatkan dan
2. Komponen kepribadian 1. Penghasilan dan jaminan mengembangkan kualifikasi
(mencakup kepribadian yang kesejahteraan sosial yang pantas akademik dan kompetensi secara
baik) dan memadai berkelanjutan sejalan dengan
3. Komponen professional 2. Penghargaan sesuai dengan tugas perkembangan ilmu pengetahuan dan
(Kemampuan dalam Penguaaan dan prestasi kerja teknologi
berbagai Bidang) 3. Perlindungan hukum dalam
4. Komponen social melaksanakan tugas dan hak atas
(Kemampua Bersosial sebagai hasil kekayaan intelektual
bagian dari Masyarakat) 4. Kesempatan untuk menggunakan
sarana, prasarana, dan fasilitas
pendidikan untuk menunjang
keancaran pelaksanaan tugas.
BAB V
PENGEMBANGAN
PROFESI GURU

Pengembangan profesionalisme guru menjadi


Urgensi Pengembangan perhatian secara global, karena guru memiliki tugas Reorientasi
Profesi Guru dan peran bukan hanya memberikan informasi- Pengembangan Profesi
informasi ilmu pengetahuan dan teknologi, Guru
melainkan juga membentuk sikap dan jiwa yang
mampu bertahan dalam era hiperkompetisi.

Seorang guru harus menerima Diperlukan reorientasi


tanggung jawab mendidik sebagai pengembangan guru yang
pengabdian yang bernilai ibadah, bertolak dari fenomena di atas
bukan sekedar buruh pencari dan filsafat pendidikan Islam
nafkah. Jabatan guru tidaklah Presersive Education and yang yang komitmen pada
sama dengan jabatan lainnya. Training pelestarian nilai-nilai insan dan
Guru mendapat amanah untuk ilahi, yang di barengi dengan
mendidik dan mengajar generasi Inservice Training sikap dinamis, kritis, progresif,
penerus bangsa terbuka, bahkan bersikap proaktif
dan antisipatif, tetapi juga
mengembangkan nilai-nilai
On the Job Training kooperatif dan kolaboratif,
toleran, serta komitmen pada hak
dan kewajiban asasi manusia.

Dalam konteks pengembangan guru di masa depan, diperlukan


secara cermat terhadap fenomena sosial dan kultural yang sedang
aktual pada masa sekarang yang notabene juga merupakan bagian
dari proses dan produk pendidikan.
BAB VI
PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Karakteristik Guru Pendidikan Agama


Islam Profesional

Terampil dalam Pengelolaan Kelas Terampil Mempersiapkan Program Belajar


Profesionalisme guru
Hal ini anak didik dapat belajar dengan baik Mengajar
Pendidikan Agama Islam,
dan tenang, tetapi besok belum tentu. persiapan program belajar mengajar yang
berorientasi pada peningkatan
Karena itu kelas harus selalu dinamis dalam matang, teliti, dan tepat, maka dapatlah
kualitas dimensi personal dan
bentuk prilaku, perbuatan, sikap mental, dan diharapkan tercapainya tujuan pengajaran
sosial, termasuk juga pada
emosional anak didik. yang dikehendaki secara efektif dan efisien.
adanya keseimbangan dengan
peningkatan kualitas dimensi
intelektual dan profesionalnya.

Terampil dalam Penggunaan Media


Terampil dalam Penguasaan Bahan Pelajaran
Mengajar
Kemampuan guru dalam menguasai bahan
Media dapat mewakili apa yang kurang
pelajaran merupakan bagian integral dari
mampu guru ucapkan melalui kata-kata
proses belajar mengajar.
ataupun kalimat tertentu.

a. Metode sebagai alat


Terampil dalam Penggunaan Metode
Terampil Mengevaluasi Hasil Belajar motivasi ekstrinsik.
Mengajar
Melalui evaluasi, berhasil tidaknya kegiatan b. Metode sebagai strategi
Peranan metode mengajar adalah sebagai alat
pembelajaran dapat diketahui pengajaran
untuk menciptakan proses belajar dan
c. Metode sebagai alat untuk
mengajar.
mencapai tujuan

Kemampuan Yang Mesti Dimiliki Oleh Guru


BAB 7
ETIKA PROFESI KEGURUAN
DALAM PENDIDIKAN ISLAM

Pandangan Islam Pandangan Tokoh


Pendidikan Islam

1. Tujuan, tingkah laku dan pemikirannya Al-Ghazali Al-Kanani


mendapat bimbingan dari Tuhan atau
(Rabbani).
2. Mempunyai persiapan
1. Memelihara anak dari 1. Yang berkenaan
ilmiah,vokasional dan budaya.
perbuatan tercela. dengan dirinya sendiri.
3. Ikhlas dalam tugas kependidikan dan
2. Membimbingnya agar 2. Yang berkenaan
bertujuan mencari keridhaan Allah
menjadi anak yang shaleh. dengan pelajaran.
S.W.T.
3. Menjauhkan anak dari 3. Yang berkenaan
4. Benar dalam hal yang diajarkannya dan
pergaulan yang jelek. dengan muridnnya.
tanda kebenaran itu ialah tingkah
4. Mengajarkan cara yang
lakunya sendiri, agar dapat
benar dalam mencari rizki.
mempengaruhi jiwa murid-muriidnya
5. Mengajar anak agar tidak
dan masyarakat lain.
sombong.
5. Fleksibel dalam menggunakan kaidah.
6. Mengajarkan al Qur‘an.
6. Memiliki kepribadian (syahsiyyah).
7. Memberikan kesempatan
7. Sadar akan pengaruh dan trend-trend
untuk bermain dan berolah
global yang dapat mempengaruhi
raga untuk mengembangkan
generasi dan aqidah.
penalaran.
8. Bersifat adil terhadap murid-muridnya.
BAB VIII
PENUTUP

Maju atau mundurnya Dalam perkembangan terkini, Menyadari peran seorang guru
pendidikan anak bangsa secara ketersediaan guru-guru mata dalam membimbing dan
Operasional ditentukan pelajaran Pendidikan Agama mendidik siswanya
kualitas guru. Maju atau Islam (PAI) pada semua satuan membutuhkan tanggung jawab
mundurnya pendidikan anak pendidikan merupakan yang besar, maka guru harus
bangsa secara operasional keniscayaan, baik secara menjalankan tugasnya secara
ditentukan kualitas guru. pedagogik dan filosofis, empiris, jujur, komitmen dan penuh
maupun secara yuridis. dedikasi.

Peran strategis para guru PAI


dalam proses pembelajaran Keberadaan kode etik dalam
adalah dalam kerangka profesi guru baik dalam Islam
mengembangkan potensi anak maupun dalam konteks ke-
didik sehingga mutu Pendidikan Indonesia-an sangat
Agama Islam ditentukan oleh diharapkan mampu menjaga
profesionalitas guru. kredibilitas nama baik guru
dalam menyandang status
sebagai pendidik.

Diberlakukannya kode etik kepada guru


sebenarnya untuk menambah kewibawaan dan
memelihara image citra profesi guru tetap baik.

Anda mungkin juga menyukai