Laporan Kerja Praktek Shaft Alignment
Laporan Kerja Praktek Shaft Alignment
Dibuat untuk memenuhi syarat mengikuti mata kuliah Praktik Kerja Lapangan
pada Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
Disusun Oleh :
Ahmad Fauzan
0609 3020 0794
KATA PENGANTAR
Terima kasih atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas izin-Nya
lah laporan kerja praktek ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu.
Dalam laporan magang ini sangat tak pantas apabila pemakalah tidak
berterimakasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam kelancaran
kerja praktek ini, berikut pihak-pihak yang telah berjasa dalam kelancaran kerja
praktek ini :
28 November 2011,
Penulis
3
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... v
DAFTAR TABEL ......................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV PENUTUP
5
LAMPIRAN
6
DAFTAR GAMBAR
Halaman
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Data Pabrik Urea Pada PT PUSRI Palembang [Humas PUSRI] . . 20
Tabel 2.2 Realisasi Produksi PT PUSRI (dalam ton) [Humas PUSRI] ........ 22
Tabel 3.1 Toleransi Alignment Untuk Kopling Yang Berukuran Pendek ..... 38
Tabel 3.2 Toleransi Alignment Untuk Kopling Yang Berukuran Panjang .... 38
Tabel 3.3 Toleransi Alignment Dengan Acuan Putaran Yang Dibutuhkan ... 39
8
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam dunia industri dewasa ini telah tak asing lagi dengan alat yang
disebut pompa, pompa sangat diperlukan untuk memindahkan fluida yang tak
bisa lepas sebagai bahan baku atau bahan pendukung produksi atau bahkan hasil
prosuksi sebuah industri. Pompa sekarang sudah terdapat berbagai macam jenis
sesuai dengan cara kerja dan fluida yang akan dipindahkan, pompa yang paling
sering digunakan di sebuah industri adalah pompa sentrifugal (centrifugal pump).
Karena pompa adalah salah satu alat yang vital maka perawatan dan perbaikan
pompa sangatlah diutamakan terlepas dari kevitalan alat-alat lain yang vital. Dan
salah satu yang paling penting dalam aspek pompa yaitu penyambungan antara
poros pompa dengan poros motor yang disambung menggunakan kopling atau
disebut dengan istilah alignment.
Dalam sebuah laporan tentu perlu adanya pembatasan masalah agar tak
menyimpang dari perumusan masalah yaitu proses alignment poros pada pompa
sentrifugal UGA 302 A/B menggunakan Dial Indicator yang biasa dilakukan
pada PT PUSRI Palembang.
Mulai
Studi Literatur
Tinjauan Lapangan
Identifikasi Masalah
Pengambilan Data
Pembuatan Laporan
Kesimpulan
Selesai
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi latar belakang, perumusan masalah,
batasan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, metodologi
pengumpulan data, dan sistematika penulisan.
BAB II : TINJAUAN UMUM
Berisi tentang sejarah perusahaan lokasi kerja praktek.
BAB III : PEMBAHASAN
Pada bab ini berisi tinjauan pustaka dan pembahasan tentang
tata cara peng-align-an.
BAB IV : PENUTUP
Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran serta daftar pustaka.
12
BAB II
TINJAUAN UMUM
Gambar 2.2 Kantor pusat dan Lokasi Tata Letak PT. Pusri Palembang
Sumber : Nopriansyah. Laporan Kerja Praktek PT. Pupuk Sriwijaya Palembang
“Misalignment”
menurun.
Mulai tahun 1979, PT. PUSRI Palembang diberi tugas oleh Pemerintah
untuk melaksanakan distribusi dan pemasaran pupuk bersubsidi yang meliputi
urea, TSP, ZA, dan pupuk import KCL kepada petani sebagai bentuk
pelaksanaan Public Service Obligation (PSO) untuk mendukung program
pangan nasional dengan memprioritaskan produksi dan pendistribusian pupuk
bagi petani di seluruh wilayah Indonesia. Agar usaha pendistribusian berjalan
lancar, PT. PUSRI Palembang membangun 26 Kantor Pemasaran Wilayah
(KPW), 6 unit pengantongan pupuk, 82 gudang penyediaan pupuk di seluruh
tanah air, dan 600 gerbong kereta api yang beroperasi di pulau jawa serta 7
kapal pengangkutan pupuk.
Keadaan air sungai Musi yang tidak pernah surut sepanjang tahun
merupakan salah satu faktor penunjang utama bahan baku pembuat steam dan
keperluan utilitas serta transportasi hasil produksi. Pabrik pupuk ini juga
berdekatan lokasinya dengan operasi pertambangan dan perkilangan minyak
bumi Pertamina dan PT. Stanvac, sehingga bahan baku mudah diperoleh,
distribusi hasil produksi mudah diangkut dengan adanya pelabuhan dan sarana
lain yang menunjang pengangkutan. Pabrik PT. PUSRI Palembang dibangun
diatas areal seluas kurang lebih 21 ha dan lokasi perumahan karyawan dan
sarana lainnya seluas kurang lebih 27 ha.
3. Sebagai stabilisator
PT. PUSRI Palembang berusaha mendukung dan menciptakan
stabilitas yang mantap dalam pengandaan dan penyaluran pupuk kepada
petani dengan pola enam tepat yaitu :
a. Tepat jumlah
b. Tepat jenis
c. Tepat waktu
d. Tepat tempat
e. Tepat mutu
f. Tepat harga
bersama.
Untuk mencapai tujuan tersebut PT. PUSRI Palembang bertekad untuk :
safety lainnya.
3. Melaksanakan internal audit/eksternal audit SMK3.
4. Membuat prosedur-prosedur tentang keselamatan dan
penanggulangan bahaya berdasarkan sistem manajemen K3.
5. Melakukan pemeriksaan dan pengukuran terhadap bahaya kebocoran
gas yang mudah terbakar dan bahan-bahan Bahan Berbahaya dan
Beracun.
6. Melaksanakan hazop study bersama unit kerja terkait terhadap
peralatan yang berisiko bahaya tinggi.
7. Peningkatan Kesehatan Karyawan.
8. Melakukan pemeriksaan kesehatan karyawan secara berkala,
melaksanakan pengobatan/perawatan dan tindakan rehabilitasi medis
kepada karyawan yang sakit/kecelakaan kerja dan melaksanakan
penyuluhan kesehatan secara intensif dan kontinyu.
9. Melakukan pemantauan lingkungan kerja.Penyediaan sarana olah raga
dan melaksanakan senam wajib bagi karyawan setiap hari jumat pagi.
10. Pemberian extra fooding bagi karyawan pabrik dan melaksanakan
pemantauan gizi terhadap suplai makanan dan minuman untuk
karyawan yang dipasok dari luar.
11. Penerapan program hidup sehat bagi karyawan yang mengalami
kelainan dari hasil pemeriksaan kesehatan berkala (senam rutin,
treadmill, konsultasi dokter umum/spesialis).
1. Departemen Pertanian
2. Departemen Keuangan
3. Departemen Perindustrian
4. Departemen Pertambangan dan Energi
PT. PUSRI Palembang mengikuti sistem organisasi garis dan staf dengan
bentuk perusahaan perseroan terbatas. Dewan komisaris bertindak sebagai
pengawas semua kegiatan dan menetapkan kebijakan umum yang harus
dilaksanakan. Untuk tugas operasional PT. PUSRI Palembang dipimpin dewan direksi
sebagai mandataris dewan komisaris yang terdiri dari lima direktur yaitu :
1. Direktur Utama
2. Direktur Produksi
3. Direktur Komersil
4. Direktur Teknik dan Pengembangan
5. Direktur SDM dan Umum
Terdapat 5 departemen pada PT. Pusri Palembang untuk area pabrik yaitu :
1. Departemen Jasa – Jasa Pabrik. Membawahi 8 divisi berikut :
21
Pupuk Urea
Pupuk urea adalah produk utama yang diproduksi oleh PT. PUSRI
Palembang dengan spesifikasi sebagai berikut :
1. Bahan baku organik yang berasal dari Kohe (kotoran sapi dan ayam),
limbah pertanian (blotong/TKKS) dan agromineral.
2. Mengandung bakteri mikroorganisme yang membantu penyediaan unsur
26
Tahun
Licensor Kapasitas Pelaksana
Pabrik mulai
proses terpasang Konstruksi
beroperasi
PUSRI
II
Kellogg 218000
Unit ton/tahun Kellogg Overseas
1974 MTC*) Total
Amonia Corporation (AS)
Recycle C 570000
Unit Improved ton/tahun
Urea
PUSRI
III
Kellogg 330000
Kellogg
Unit ton/tahun
1976 MTC Total OverseasCorporation
Amonia
Recycle C 570000 (AS)
Unit Improved ton/tahun
Urea
PUSRI IB
1. PT. Brikasa
Bergerak di bidang usaha engineering, pabrikasi dan plant service.
Pada proses ini, gas alam yang digunakan dilewatkan kedalam beberapa
sistem pemroses untuk menghilangkan kandungan-kandungan yang tidak
diinginkan didalam gas alam tersebut. Kandungan yang tidak diinginkan itu
diantaranya adalah sulfur organik dan an-organik, karbondioksida, hidrokarbon
berat dan air.
Gas alam yang telah mengalami perlakuan awal, akan direaksikan lebih
lanjut dengan kukus di dalam reformer. Pereaksian dilakukan dalam temperatur
30
tinggi (780 – 820 oC ) dan tekanan tinggi 37.19 kg/cm2. Reformer yang digunakan
terdiri dari dua unit. Unit pertama disebut primary reformer dimana pada unit ini
kukus diumpankan sehingga bereaksi dengan gas alam untuk membentuk CO,CO 2
dan H2. Unit kedua disebut secondary reformer dimana pada unit ini diumpankan
udara untuk mendapatkan N2 yang akan digunakan sebagai bahan baku amoniak.
Unit Secondary reformer juga berfungsi untuk menghasilkan panas yang
kemudian digunakan untuk memproduksi kukus pada waste heat boiler.
Penyerapan CO2 dilakukan didalam suatu kolom pelucut yang terdiri dari
empat unggun steel slotted rings sebagai wadah kontak antara gas dan cairan.
Larutan pelucut yang digunakan adalah larutan benfield . Selain di kolom pelucut,
penghilangan kandungan CO2 juga dilakukan di dalam metanator. Metanator
adalah reaktor tempat berlangsungnya reaksi metanasi yaitu pengubahan CO dan
CO2 menjadi metana (gas alam).
CO2 Udara
Gas purging
ke PGRU
NH 3 panas ke
pabrik urea
Pereaksian urea dari bahan bakunya dilakukan dalam fasa cair. Umpan
berupa amoniak cair, gas CO2 dan larutan karbamat hasil recycle proses terdahulu
dimasukkan ke dalam reaktor sedangkan kondisi operasi dijaga pada temperatur
190– 200oC serta tekanan 200 kg/cm 2. Produk hasil reaktor merupakan campuran
yang terdiri atas urea, ammonium karbamat, biuret, air, dan kelebihan ammonia.
Larutan urea pekat yang telah keluar dari Gas Separator akan menuju ke
unit crystallizer dan vakum crystallizer untuk membentuk butiran-butiran kristal.
Kristal urea yang terbentuk ini kemudian dipisahkan dari larutan induknya
menggunakan pemisah sentrifugal. Setelah melalui pemisah sentrifugal, kristal
urea dikeringkan dengan media pemanas udara dan yang kemudian dikirim ke
siklon. Langkah berikutnya adalah pelelehan kristal urea didalam melter. Pemanas
yang digunakan pada melter ini adalah kukus bertekanan sedang. Lelehan urea ini
kemudian ditampung didalam head tank dan dilewatkan ke dalam acoustic
granulator sebagai wadah untuk membentuk butiran urea standar. Udara
dihembuskan dari bawah untuk membantu pembentukan butiran urea.
(LPA), off gas absorber cooler, off gas condenser, ammonia condenser dan
ammonia recovery absorber.
Gas-gas yang keluar dari LPD akan menuju LPA untuk dipisahkan.
Larutan pelucut yang digunakan pada LPA adalah larutan urea induk (mother
liquor) dan larutan karbamat encer. Sedangkan off gas condenser berfungsi untuk
melakukan kondensasi gas-gas keluaran dari Gas Separator dan larutan hasil
kondensasinya kemudian digunakan kembali sebagai pelucut di off gas absorber
dimana pada off gas absorber gas yang dilucuti adalah gas-gas yang tidak dapat
dikondensasi pada off gas condenser.
BAB III
PEMBAHASAN
Sesuai dengan Judul laporan magang ini yaitu Pelurusan Poros pada
Pompa Sentrifugal maka penulis akan meninjau tentang pompa sentrifugal
(centrifugal pump), kopling (coupling), serta alat yang digunakan dalam proses
pelurusan poros yaitu dial indicator.
1. Kapasitas :
2. Tekanan Discharge :
4. Posisi Poros :
Poros tegak
Poros mendatar
5. Jumlah Suction :
Single Suction
Double Suction
Radial flow
Axial flow
Mixed flow
Sifat dari pompa ini adalah sebagai pendorong untuk mengangkat cairan
dari tempat yang sangat dalam. Perubahan tekanan dari nozzle yang disebabkan
oleh aliran media yang digunakan untuk membawa cairan tersebut ke atas (prinsip
40
ejector). Pompa ini tidak mempunyai bagian yang bergerak dan konstruksinya
sangat sederhana. Keefektifan dan efisiensi dari pompa ini sangat terbatas.
Prinsip kerja pompa ini hamper sama sengan jet pump dan kpaasitasnya
sangat tergantung pada aksi dari campuran antara cairan dan gas.
Pompa ini memanfaatkan energi kinetik dari aliran fluida cair yang
menekan bandul/pegas pada suatu kolom dan energi tersebut disimpan dan
kemudian melawan kembali sehingga menjadi aliran fluida secara terus menerus
tanpa bantuan tenaga dari luar.
Sifat dari pompa ini mengangkat cairan ke tempat yang lebih tinggi
menggunakan Archimedean screw dan peralatan sejenis. Pompa ini dapat
digunakan untuk memompa zat cair yang mengandung slurry seperti pasir, lumpur
dan sebagainya.
Cara kerja dari pompa ini adalah tergantung dari kerja langsung sebuah
medan magnet ferromagnetic yang dialirkan, oleh karena itu penggunaan dari
pompa ini sangat terbatas khususnya pada pemompaan cairan metal.
digerakkan berada pada satu garis lurus atau sedikit berbeda dengan toleransi
tertentu, hal ini bertujuan untuk menghindari getaran pada poros yang akan dapat
menyebabkan kerusakan pada poros dan elemen mesin lainnya, maka dari itu
perlu dilakukannya pelurusan poros (alignment shaft) pada pemasangan awal.
1. Kopling Bus
Kopling bus adalah bentuk kopling yang paling sederhana yang
dibuat dari baja karbon. Kopling ini terbagi lagi menjadi tiga
macam yaitu:
kopling bus dengan sambungan pasak tirus melintang,
kopling bus dengan sambungan pasak tanam membujur
(diberi baut pengaman), dan
kopling bus dengan sambungan bergigi.
2. Kopling Jepit
Kopling jepit terdiri dari dua penahan yang menjepit atau mengikat
kedua ujung poros menggunakan baut-baut.
3. Kopling Flens
1. Kopling Oldham
2. Kopling Gardan
3. Kopling Ekspansi
Sesuai dengan namanya kopling ini dipergunakan untuk hubungan
dua poros di mana akan terjadi pemuainan dan penyusutan.
4. Kopling Elastis
Kopling elastis banyak ditemui pada berbagai jenis mesin, kopling
ini dapat mengatasi timbulnya kejutan tiba-tiba dari momen
putaran yang dipindahkan, dapat meredam getaran yang timbul
karena perubahan momen dalam putaran yang dipindahkan, dan
juga dapat meredam getaran yang timbul di dalam mesin. Kopling
ini terdapat tiga macam yaitu kopling elastis balok karet, kopling
elastis pegas spiral dan kopling elastis pegas zig-zag.
perbaikan maka yang satunya lagi di aktikan untuk mencegah pabrik mengalami
shut down . Untuk itulah diperlukan perawatan dan pengecekan berkala agar
pompa dapat terus digunakan secara optimal. Dalam kasus laporan ini khusus
menjelaskan mengenai kerusakan yang sering terjadi di pompa tersebut adalah
mechanical seal. Sehingga harus ada penggantian mechanical seal yang baru.
Dengan adanya penggantian mechanical seal maka kedua poros yang
dihubungkan menggunakan kopling (biasanya menggunakan kopling flens) harus
dilepas, pada saat proses pemasangan kembali tentu perlu dilakukan proses
pelurusan kedua poros atau yang disebut dengan istilah alignment.
3.3.2 Alignment
4.
Gambar 3.6 Ilustrasi soft foot
Sumber : Nopriansyah. Laporan Kerja Praktek PT. Pupuk Sriwijaya Palembang
“Misalignment”
fondasi tempat kaki tersebut. Untuk menghilangkan masalah ini harus di pasang
shim yang memadai, dengan jumlah shim sedikit mungkin.
Fondasi frame menyudut atau kontak bersudut, masalahnya mirip
dengan masalah kaki kependekan. Mengatasinya adalah dengan membuat shim
yang mengikuti kemiringannya.
Untuk jumlah shim, jika shim yang terpasang terlalu banyak (misal:
6×0.05 mm), maka sebaiknya diganti shim yang berukuran 0,3 mm. Tujuanya
agar saat di kencangi tidak ada sifat “per ” atau antara shim mudah karatan /
kotoran.
3.3.5.1.2.2 Dynamic Soft-Foot
Jenis ini akibat saat mesin dioperasikan, hal ini pengaruh :
Fondasi frame kependekan terjadi ketika base pads rata tetapi kaki tidak
duduk merata , maka kondisi ini disebut short foot. Cara memperbaiki adalah
dengan memasang shim yang sesuai pada kaki tersebut.
55
Mounting Pad akan terjadi bila kaki mesin atau base-pad tidak rata
akibat dari kaki yang menyudut. Cara mengoreksi adalah dengan
machining/meratakan atau memasang shim dengan bentuk mengikuti kemiringan
Langkah 1 :
Kendorkan semua baut pengikat kaki mesin. Ambil semua shim dan
bersihkan kotoran atau karat dibawah masing-masing kaki mesin, bisa memakai
amplas / kertas gosok, kemudian kencangkan kembali baut fondasi dengan tangan
saja, jangan terlalu kuat.
Langkah 3 :
Dengan memakai fuller gauge kita check celah dibawah semua kaki-kaki
pada posisi 1, 2 ,3, 4. Kondisi Soft-foot dapat diketahui dengan melihat ukuran
fuller gauge tersebut dan catatlah hasil pengukuran.
Langkah 4 :
Setelah semua kaki sudah dipasang shim yang sesuai dengan celah yang
terukur maka lakukan tahap berikut : Lakukan langkah ini untuk mengoreksi
ulang atau mendapatkan hasil akhir , dan selanjutnya langkah alignment dapat di
mulai.
Salah satu cara alignment sepasang mesin, dengan cara mengunakan dial
indicator dan dengan cara apapun, keahlian tetap diperlukan untuk mendapatkan
hasil yang akurat. Maka pemahaman,latihan dan keterampilan sangat diperlukan
57
Metoda dial indicator ada 2 cara, dan ada juga dengan metoda laser alignment :
Ga
mbar 3.11 Metode rim & face
Sumber : Nopriansyah. Laporan Kerja Praktek PT. Pupuk Sriwijaya Palembang
“Misalignment”
Untuk koreksi posisi. Pilihlah mesin yang mudah digeser, dan yang
paling sedikit kerugian secara teknis, misalnya tidak menimbulkan pipe strain.
1. Cukup satu poros (shaft) yang perlu di putar, sehingga sangat baik untuk
me-align pasangan mesin dimana salah satunya sulit diputar ataupun
mesin yang tidak memiliki thrust bearing.
2. Baik untuk alignment motor listrik tidak memiliki bearing aksial, tidak
perlu diputar, karena jika diputar dapat menimbulkan kesalahan
penunjukan dial-indicator.
3. Cukup cocok untuk kopling dengan diameter besar, karena ada ruang
untuk penempatan dial-indicator.
4. Dengan mudah bisa melihat/menggambarkan posisi poros.
Dengan memasang dua pasang seperti gambar diatas adalah cara yang
sangat cerdik untuk menghemat waktu. Dengan sekali putar menghasilkan dua
59
Kekurangan :
1. Perlu biaya investasi tinggi
Kunci Pass dan Ring, digunakan untuk mengendori dan mengencangi baut
pengikat.
Dial Indicator, digunakan untuk mengukur ketidaklurusan.
Tang pemotong, digunakan untuk memotong pelat hingga berbentuk shim.
Bracket, digunakan untuk pegangan atau penopang dial indicator.
Palu, digunakan untuk memukul pencongkel pondasi motor, karena beban
motor yang berat dan pengaruh-pengaruh lain seperti korosi yang
membuat pondasi sulit diberi celah untuk memasukkan shim.
Besi pencongkel, digunakan untuk mencongkel pondasi.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dengan telah menjalani kerja praktek satu bulan penuh di PT. PUSRI
Palembang, dapat diketahui bahwa proses peng-alignment-an pada setiap poros
yang dihubungkan merupakan salah satu hal terpenting untuk memperpanjang
umur mesin yang dapat menekan biaya produksi.
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Irawan malik. 2011. Modul Ajar Mata Kuliah Elemen Mesin. Palembang