Anda di halaman 1dari 10

Nama : I Gusti Agung Gede Aditya Utama

No : 04

Kelas : XIIBB1

Menganalisis Faktor Penyebab Perubahan Sosial

Baik, berdasarkan artikel yang telah saya baca, disini saya akan menyampaikan faktor
internal dan faktor eksternal yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial dalam kehidupan
masyarakat.

Sebelum saya menyampaikan faktor internal dan faktor eksternal yang menyebabkan
terjadinya perubahan sosial dalam kehidupan masyarakat, terlebih dahulu akan disebutkan
macam-macam faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial yang tertera dalam artikel
yang telah saya baca. Dimana selanjutkan faktor-faktor tersebut akan di alanalisis untuk
mengetahui apakah faktor-faktor tersebut termasuk dalam faktor internal atau faktor eksternal
yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial.

Berikut adalah macam-macam faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial yang
tertera dalam artikel yang telah saya baca :

1. Hubungan antara laju pertumbuhan penduduk dan pemanasan global


2. Mengenal Anthony Tan, pria tajir Malaysia pencipta Grab
3. Tragedi trisakti tahun 1998
4. Pertentangan kasta di Bali
5. Dampak erupsi gunung agung yang tengah dirasakan secara nyata oleh masyarakat Bali
6. Sempat dibully, gadis Minang ini akhirnya dinikasi pria Korea
7. Perang Dunia I
Pembahasan :

1. Hubungan antara laju pertumbuhan penduduk dan pemanasan global


Baik masuk pada faktor penyebab terjadinya perubahan sosial yang pertama,
sebelumnya saya akan menentukan apakah faktor tersebut merupakan faktor internal atau
eksternal. Dan dari hasil analisis megenai penjelasan pada artikel yang membahas
mengenai “hubungan antara laju pertumbuhan penduduk dan pemanasan global” saya
mengambil kesimpulan bahwa hal tersebut termasuk dalam faktor internal penyebab
terjadinya perubahan sosial, yaitu “penduduk” Dimana penjelasan dari penduduk yang
merupakan faktor internal penyebab terjadinya perubahan sosial sebagai berikut :

“Bertambahnya jumlah penduduk di kota akibat adanya arus urbanisasi merupakan


permasalahan kependudukan sehingga menyebabkan terjadinya perubahan sosial. Selain
itu, berkurangnya jumlah penduduk di daerah-daerah yang ditinggalkan oleh orang-orang
yang berubanisasi tersebut juga memberikan pengaruh pada perubahan sosial dalam
masyarakat” Sekarang, jika dikaitkan dengan permasalahan “hubungan antara laju
pertumbuhan penduduk dan pemanasan global” dapat dijabarkan sebagai berikut :

Dalam artiket tersebut bisa dilihat bahwa pesatnya laju pertumbuhan penduduk
membawa perubahan signifikan dari pola kehidupan mereka terutama dalam pemenuhan
kegutuhan. Lalu perihal urbanisasi, jika diartikan “urbanisasi mengacu pada pergeseran
populasi dari daerah pedesaan ke perkotaan, peningkatan bertahap jumlah orang yang
tinggal didaerah perkotaan, dan cara-cara dimana setiap masyarakat menyesuaikan diri
dengan perubahan tersebut” Nah, dari pernyataan tersebut, jika dikaitkan dengan isi
artikel yang dibahas kali ini, terdapat tiga hal yang harus kita garis bawahi.
Yaitu, yang pertama dikarenakan pertumbuhan penduduk yang begitu pesat, dapat
menyebabkan terjadinya kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup yang kian
bertambah, oleh karena itu terjadilah pergeseran populasi dari daerah pedesaan ke
perkotaan. Lalu yang kedua, dikarenakan oleh pergeseran populasi tersebut,
menyebabkan terjadinya pemadatan penduduk di daerah perkotaan, yang tentunya hal ini
tidaklah memberi dampak yang baik bagi kelangsungan hidup masyarakat. Lalu yang
terakhir, untuk menyikapi hal tersebut masyarakat akhirnya mencoba untuk mencari jalan
keluar, demi bisa menyesuaikan diri dengan keadaan saat ini, yaitu pesatnya
pertumbuhan penduduk. Dengan cara apa? Nah dari sini bisa langsung diketahui
permasalahan sebenarnya, yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial di lingkungan
masyarakat. Dimana permasalahan diatas, mempengaruhi pola interaksi manusia dengan
lingkungan, yaitu dari pemanfaatan sumber daya alam.
Untuk bisa memenuhi kebutuhan hidup masyarakat yang kian bertambah oleh
karena pesatnya pertumbuhan penduduk, untuk menghindari terjadinya urbanisasi secara
masal, di berlakukanlah alih fungsi lahan seiring dengan pertumbuhan penduduk.
Bersamaan dengan itu, tumbuh pula elemen-elemen pendukung kegiatan sosial ekonomi
masyarakatnya dengan terbangunnya sarana-sarana infrastruktur lain seperti pertokoan,
perkantoran, pabrik, jalan, sekolah, dan lainnya. Hal sama juga terjadi di daerah
pedesaan, dimana permintaan lahan tidak hanya untuk kebutuhan pemukiman saja.
Nah hal inilah yang berikutnya akan menyebabkan meningkatnya Pemanasan
Global, oleh karena peralihan lahan yang dilakukan demi memenuhi segala kebutuhan
hidup, diberlakukan secara terus-menerus, yang dimana hal tersebut kebenyakan terjadi
di daerah pedesaan yang menyebabkan terjadinya pembabatan hutan yang notabennya
adalah paru-paru dunia.

Dari sini dapat diambil kesimpulan bahwa, pertumbuhan penduduk yang membeludak
bisa menyebabkan terjadinya perubahan sosial, oleh karena segala kebutuhan hidup yang
kian bertambah, dan hal ini timbul dari dalam masyarakat itu sendiri, yang
menjadikannya Faktor Internal penyebab terjadinya perubahan sosial.

2. Mengenal Anthony Tan, pria tajir Malaysia pencipta Grab


Baik masuk pada faktor penyebab terjadinya perubahan sosial yang kedua.
Dimana dari hasil analisis megenai penjelasan pada artikel yang membahas mengenai
“Grab” saya mengambil kesimpulan bahwa hal tersebut termasuk dalam faktor internal
penyebab terjadinya perubahan sosial, yaitu “teknologi dan penemuan baru”
Bahwa seperti yang kita ketahui bersama, teknologi dan penemuan baru,
merupakan salah satu hal yang bisa membawa perubahan dalam kehidupan manusia, dan
hal tersebut sama halnya dengan Grab buah hasil ciptaan pria tajir asal Malaysia bernama
Anthony Tan, yang membawa perubahan sosial yang terjadi di lingkungan masyarakat,
yaitu dari sarana transportasi. Yang dimana sebelumnya, masyarakat hanya bisa memesan
sarana transportasi baik itu mobil atau motor (angkutan umum) dengan cara terjun
langsung ketempat yang memadai untuk memesannya (secara offline), akan tetapi saat ini
berkat Grab ciptaan Anthony Tan pemesanan sarana transportasi bisa dilakukan
dimanapun dan kapanpun, karena pemesanaannya dilakukan melalui aplikasi Grab yang
tersedia di smart phone (secara online) yang tentunya mayoritas masyarakat sudah
memilikinya.
Dari sini dapat diambil kesimpulan bahwa, buah hasil ciptaan Anthony Tan yaitu
Grab mampu menyebabkan terjadinya perubahan sosial dilingkungan msyarakat, dilihat
dari cara pemesanan sarana transportasinya. Dan hal ini merupakan salah satu Faktor
Internal penyebab terjadinya perubahan sosial, yaitu perubahan yang muncul dari dalam
masyarakat itu sendiri, dan dalam kasus ini, Anthony Tanlah yang melatarbelakangi
perubahan tersebut.
Akan tetapi, dikarenakan Grab ditemukan oleh orang asal Malasiya dan
penemuan tersebut memberi dampak perubahann yang tidak hanya dalam ruang lingkup
negaranya saja, tetapa merembet sampai pada luar negara Malaysia yang salah satu
contohnya adalah Indonesia. Dimana sebelum masuknya Grab ke Indonesia, Indonesia
terlebih dahulu sudah memiliki pemesasan sarana transportasi secara online melalui
aplikasi yang disebut dengan Go-Jek yang diciptakan oleh Nadiem Makarim. Akan tetapi
setelah masuknya Grab ke Indonesia terjadilah pertemuan dua kebudayaan (dalam hal ini
pemesanan sarana transportasi) dari dua bangsa yang berbeda, yang dimana Grab
merupakan suatu kebudayaan yang berasal dari luar Indonesia itu sendiri yang berasal
dari Negara Malaysia. Dan hal tersebut termasuk kedalam faktor eksternal terjadinya
perubahan sosial, yaitu kebudayaan yang berasal dari luar masyarakat Indonesia yang
termasuk ke dalam “pengaruh kebudayaan masyarakat lain” yang termasuk ke dalam
difusi yaitu proses penyebaran kebudayaan yang dilakukan oleh suatu bangsa.
3. Tragedi trisakti tahun 1998
Baik masuk pada faktor penyebab terjadinya perubahan sosial yang ketiga.
Dimana dari hasil analisis megenai penjelasan pada artikel yang membahas mengenai
“tragedi trisakti 1998” saya mengambil kesimpulan bahwa hal tersebut termasuk dalam
faktor internal penyebab terjadinya perubahan sosial, yaitu “pemberontakan dan revolusi”
Pemberontakan atau revolusi yang terjadi dalam masyarakat atau bangsa tertentu
juga mendorong timbulnya perubahan sosial. Dimana dalam kasus kali ini, adalah tragedi
trisakti tahun1998. Sebelumnya saya akan sedikit sampaikan mengenai apa itu tragedi
trisakti. Tragedi Trisakti adalah tragedi penembakan yang terjadi pada 12 Mei 1998
terhadap mahasiswa yang melakukan demonstrasi menuntut Soeharto turun dari kursi
kepresidenan. Latar belakang yang menyebabkan mahasiswa melakukan demonstrasi
adalah ekonomi Indonesia yang mulai goyah karena terpengaruh oleh krisis finansial
Asia sepanjang tahun 1997-1999. Maka dari itu, dikarenakan rasa tidak terima dan
keinginan untuk terbebas dari krisis, pada saat Soeharto hendak diangkat kembali
menjadi presiden, mengingat kegagalannya dalam memimpin Negara sampai-sampai
menyebabkan krisis dimana-mana, para mahasiswa merasa terpanggil untuk
menyelamatkan bangsa ini dari krisis dengan menolak dipilihnya kembali Soeharto
sebagai Presiden. Dengan cara demonstrasi.
Nah, dikarenakan oleh hal tersebut, terjadilah perubahan sosial yang signifikan di
lingkungan masyarakat, dimana akhir dari konflik pada tragedi trisakti, merupakan awal
dari era reformasi yang membawa dampak positif bagi masyarakat. Perjuangan para
pejuang reformasi tidak sia-sia. Peristiwa tersebut juga menumbuhkan semangat tali
persaudaraan dan menggiatkan masyarakat akan upaya yang berkaitan dengan
kebangkitan demokrasi dan HAM.

Dari sini dapat diambil kesimpulan bahwa, pemberontakan atau revolusi mampu
membawa perubahan sosial di lingkungan masyarakat, dimana perubahan tersebut bisa
merupakan perubahan yang berdampak baik ataupun buruk, dan pada tragedi trisakti,
perubahan yang terjadi ialah perubahan yang member dampak posistif bagi seluruh
masyarakat dalam negeri. Dan karena hal ini timbul dari dalam masyarakat itu sendiri,
menjadikannya sebagai Faktor Internal penyebab terjadinya perubahan sosial.
4. Pertentangan kasta di Bali
Baik masuk pada faktor penyebab terjadinya perubahan sosial yang keempat.
Dimana dari hasil analisis megenai penjelasan pada artikel yang membahas mengenai
“pertentangan kasta di Bali” saya mengambil kesimpulan bahwa hal tersebut termasuk
dalam faktor internal penyebab terjadinya perubahan sosial, yaitu “konflik
(pertentangan)”
Suatu pertentangan (konflik), baik itu berupa pertentangan nilai dan norma-
norma, agama, etnik, maupun politik, dapat menimbulkan terjadinya perubahan sosial di
lingkungan masyarakat. Seperti contoh adalah persoalan yang dibahaa pada artikel
tentang “pertentangan kasta di Bali” dimana dalam artikel tersebut, menceritakan tentang
pententangan (konflik) antara Surya Kanta didirikan sebagai respon kuatnya hegemoni
dan dominasi Triwangsa sebagai kasta atas dengan golongan Sudra yang disebut
Jabawangsa yang digolongkan sebagai kasta bawah.
Dimana Jabawangsa yang digolongkan sebagai kasta bawah tidak mau lagi
dianggap sebagai golongan Kelas Dua, yang selalu lebih rendah kedudukannya dalam
masyarakat dan hokum, ingin “mengadakan pembaharuan dalam masyarakat sesuai
dengan kemajuan zaman” dan dari sinilah terjadi pertentangan antara kedua golongan
tersebut. Yang pada akhirnya mnimbulkan perubahan sosial (dalam kasus ini adalah
status soaial masyarakat atau kasta) Dimana dalam konteks di Bali saat ini perbedaan
kasta tidak lagi terlalu mencuat apalagi sampai menimbulkan konflik seperti dahulu.
Akan tetapi, walapun kini perihal kasta tidak lagi menjadi permasalahan yang
serius, muncul klasifikasi kelas baru. Dimana faktor ekonomi (kekayaan) menjadi
penentu tinggi rendahnya derajat masyarakat (yang tentunya, seperti yang kita ketahui hal
ini berlaku hampir di seluruh penjuru dunia) Oleh karena itu, kita tidak boleh tinggal
diam menyikapinya, dan berusaha untuk mencari jalan keluar demi kesejahteraan
bersama.
“Dunia ini adalah tempat yang berbahaya untuk hidup, bukan karena banyak
orang jahat, tapi karena banyaknya orang-orang baik yang tidak berbuat apa-apa untuk
merubah keadaan yang ada (dan .. salah satunya adalah saya)”
5. Dampak erupsi gunung agung yang tengah dirasakan secara nyata oleh masyarakat Bali
Baik masuk pada faktor penyebab terjadinya perubahan sosial yang kelima.
Dimana dari hasil analisis megenai penjelasan pada artikel yang membahas mengenai
“dampak erupsi gunung agung yang tengah dirasakan secara nyata oleh masyarakat Bali”
saya mengambil kesimpulan bahwa hal tersebut termasuk dalam faktor eksternal
penyebab terjadinya perubahan sosial, yaitu “alam”
Bentang alam merupakan salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya
perubahan sosial dalam kehidupan masyarakat. Seperti contoh ialah persoalan yang
dibahas pada artikel tentang “dampak erupsi gunung agung yang tengah dirasakan secara
nyata oleh masyarakat Bali”. Yang dimana, sebelum terjadinya erupsi gunung agung,
berbagai macam aktivitas masyarakat mampu terlaksana dengan sebagaimana mestinya.
Akan tetapi, dikarenakan erupsi tersebut terjadilah perubahan sosial dari
masyarakat dalam menjalani aktivitas sehari-harinya. Dimana dampaknya meliputi
sebagai berikut :

a. Adanya pemotongan jam kerja karyawan


b. Uang servis karyawan dikurangi
c. Bandara ditutup akupansi hotel anjlok
d. Berharap jangan ada PHK
e. Solusi pariwisata ditengah keadaan Gunung Agung kini

Dari kelima pernyataan tersebut, dari sini dapat diambil kesimpulan bahwa, alam dapat
menyebabkan terjadinya perubahan sosial, karena masyarakat harus melakukan beberapa
perubahan dari pola hidup dan beraktivitas supaya bisa menyesuaikan diri dengan
keadaan yang ada. Dan karena alam merupakan faktor penyebab perubahan yang berasal
dari luar masyarakat, maka hal tersebut termasuk dalam Faktor Eksternal penyebab
terjadinya perubahan sosial.
6. Sempat dibully, gadis Minang ini akhirnya dinikasi pria Korea
Baik masuk pada faktor penyebab terjadinya perubahan sosial yang keenam.
Dimana dari hasil analisis megenai penjelasan pada artikel yang membahas mengenai
“gadis Minang yang dinikasi pria Korea” saya mengambil kesimpulan bahwa hal tersebut
termasuk dalam faktor eksternal penyebab terjadinya perubahan sosial, yaitu “pengaruh
kebudayaan masyarakat lain”
Kontak yang terjadi antar golongan masyarakat atau antar bangsa dapat
menimbulkan pengaruh timbale balik antar masyarakat atau bangsa yang bersangkutan.
Dimana suatu masyarakat yang mengadakan kontak dan komunikasi dengan bangsa lain
akan menyebabkan terjadinya proses saling mempengaruhi. Seperti itulah penjelasan
yang tertera pada modul pengayaan Antropologi mengenai faktor eksternal penyebab
terjadinya perubahan sosial yaitu pengaruh kebudayaan masyarakat lain.
Dimana, contoh nyata dari pernyataan tersebut, dapat dilihat dari artikel yang
membahas mengnai “gadis Minang yang dinikasi pria Korea” tentu hal ini menjadi salah
satu persoalan yang membuat para wanita merasa iri dikarenakan pria-pria korea terkenal
dengan ketampanannya yang tiada tara. Akan tetapi, perlu kita ketahui bahwa
pemersatuan pria korea dan wanita Indonesia dalam janji suci pernikahan akan
mempersatukan pula dua kebudayaan yang berbeda dan terjadilah suatu perubahan sosial
yang biasa disebut sebagai Akulturasi (acculturation) atau kontak kebudayaan yaitu,
pertemuan dua kebudayaan dari dua bangsa yang berbeda sehingga satu sama lain saling
memengaruhi dan terjadilah perpaduan kebudayaan.

Nah, berikutnya bisa diambil kesimpulan bahwa, perubahan sosial juga bisa terjadi
apabila terdapat pengaruh kebudayaan masyarakat (Negara) lain yang masuk atau
bercampur dengan kebudayaan lainnya (contohnya dalam negeri kita), yang dimana hal
ini termasuk kedalam Faktor Eksternal penyebab terjadinya peribahan sosial di
lingkungan masyarakat.
7. Perang Dunia I
Baik masuk pada faktor penyebab terjadinya perubahan sosial yang ketujuh
sekaligus yang terakhir dalam pembahasan kali ini. Dimana dari hasil analisis megenai
penjelasan pada artikel yang membahas mengenai “perang dunia I” saya mengambil
kesimpulan bahwa hal tersebut termasuk dalam faktor internal penyebab terjadinya
perubahan sosial, yaitu “konflik (pertentangan)”
Seperti yang telah disinggung sebelumnya (pembahasan no 4), bahwasalnya suatu
pertentangan (konflik), baik itu berupa pertentangan nilai dan norma-norma, agama,
etnik, maupun politik, dapat menimbulkan terjadinya perubahan sosial di lingkungan
masyarakat. Dan salah satu konflik terbesar yang pernah mengguncang dunia tak lain dan
tak bukan adalah perang dunia I.
Yang dimana, perang ini berlangsung dari 28 Juli 1914 hingga 11 November 1918
disebabkan oleh terbunuhnya pangeran Austria, Franz Ferdinand yang tewas dibunuh
oleh anggota kelompok teroris Serbia, Gavrilo Princip di Sarajevo. Tentunya perang
dunia I menyebabkan perubahan yang sangat signifikan, dimana perang ini
mengakibatkan runtuhnya kekuasaan monarki absolut di seluruh dunia. Selain itu
terdapat empat dinasti, Habsburg, Hohenzollern, Ottoman dan Romanov, yang memiliki
era kekuasaan hingga zaman Perang Salib, seluruhnya mengalami keruntuhan sesudah
perang.
Dan perubahan sosial yang paling terasa usai perang dunia pertama ialah
munculnya depresi ekonomi di tahun 1929. Sampai berkelanjutan di perang dunia ke II
yang juga membawa perubahan sosial bagi masyarakat yang mengarah pada dampak
negative yang tentunya merugikan berbagai pihak. Dan bahkan tak sampai disitu saja,
sampai saat ini masih saja ada Negara-negara yang berkonflik dikarenakan oleh berbagai
macam sebab yang tentunya berujung pada kesengsaraan yang melanda.
Maka dari itu, kita harus belajar dari semua kesalahan-kesalahan yang pernah
diperbuat pendahulu kita, dan menghindarkan diri dari konflik yang pada akhirnya hanya
akan meninggalkan duka, luka dan airmata.

Dari sini dapat diambil kesimpulan bahwa, perang sudah pasti akan membawa perubahan
signifikan bagi masyarakat, akan tetapi perubahan tersebut tidak akan membuahkan akhir
yang bahagia, melainkan duka yang akan senantiasa menganga. Dikarenakan perang itu
berasal dari dalam masyarakat itu sendiri, maka dari itu hal ini termasuk ke dalam faktor
internal penyebab terjadinya perubahan sosial.

Anda mungkin juga menyukai