Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI TUBUH MANUSIA

TEKNIK ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI Proteus sp. DAN Pseudomonas


sp.

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Bakteriologi Tubuh Manusia yang dibimbing oleh

Dr.Sri Martina,W.,SP.,M.Si

Disusun oleh:

Affifiya Minka Aini


(P1337434319038)

PRODI SARJANA TERAPAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

JURUSAN ANALIS KESEHATAN POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

2020/2021
I. Hari, Tanggal

Selasa, 03 September 2020

II. Tujuan
Untuk mengetahui, serta hasil yang baik berkenaan dengan pengisolasian dan
pengidentifikasian pada bakteri Proteus sp. dan Pseudomonas sp.
III. Pinsip
Prinsip dari isolasi mikroba adalah memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba
lain yang berasal dari campuran bermacam-macam mikroba dengan cara
menumbuhkan pada media padat (Mac Conkey dan BAP), serta mengidentifikasikan
sesuai dengan media yang digunakan, seperti TSIA untuk memberikan informasi
terkait dengan fermentasi glukosa, laktosa dan sukrosa ,dan proses pernapasan aerobic
serta pewarnaan gram untuk mengidentifikasi termasuk bakteri dengan gram negative
ataupun positif.
IV. Alat dan Bahan
a. Alat
1. Autoclave
2. Incubator
3. Bunsen
4. Ose jarum dan bulat
b. Bahan
1. Sampel feses
2. Alkohol 96%
3. Media Mac Conkey Agar
4. Media TSIA (Triple Sugar Irn Agar)
V. Prosedur Kerja
1. Siapkan alat dan bahan
2. Sterilkan peralatan menggunakan autoclave selama 2 jam dengan suhu 121ºC
A. Hari pertama
1. Panaskan ose di atas api bunsen, kemudian diamkan sebentar
2. Panaskan tepian cawan petri
3. Ambil suspensi bakteri pada sampel dengan ose
4. Goreskan secara zigzag pada media Mac Conkey Agar
5. Panaskan kembali ose di atas api Bunsen
6. Bungkus media pada cawan petri menggunakan kertas
7. Inkubasikan media yang sudah digores selama 24 jam pada suhu 37ºC
menggunakan incubator
B. Hari ke-2
Setelah diinkubasi, amati pertumbuhan koloni pada media. Lalu identifikasi
bentuk, ukuran, warna, elevasi, pinggiran dan ciri khas lainnya pada koloni.
Identifikasi pada koloni terpisah, setelah itu lakukan uji biokimia dengan media
TSIA, dengan cara menusuk media TSIA hingga dasar tabung dan buat goresan
pada daerah lereng menggunakan ose jarum. Setelah dilakukan penanaman lalu
inkubasikan selama 24 jam pada suhu 37ºC.
C. Hari ke-3
Amati perubahan yang terjadi pada media TSIA
VI. Hasil
A. Koloni bakteri pada media Mac Conkey Agar
Bakteri Proteus sp. Bakteri Pseudomonas sp.

Koloni besar berbentuk coccus Koloni besar berbentuk


(bulat). Tidak berwarna (merah coccus (bulat), halus dan
muda) dengan penampakan datar. Berwarna abu-abu
koloni halus. Berbau amis agak bening dengan koloni
seperti ikan. Bersifat non licin seperti slime. Bersifat
lactose fermenter. non lactose fermenter.
B. Hasil uji biokimia pada media TSIA

Nama Uji Bakteri Pengamatan


TSIA Proteus sp. -Lereng/dasar:
merah/merah
-H2S: terbentu warna
hitam, terbentuk sulfur
-Gas: tidak ada gas
-Lereng/dasar:
merah/merah
Pseudomonas sp. -H2S: tidak terbentu
warna hitam, tidak
terbentuk sulfur
-Gas: tidak ada gas

VII. Pembahasan
Isolasi bakteri bertujuan untuk memperoleh biakan murni yaitu dengan teknik
cawan gores .Prinsipnya adalah memperkecil jumlah mikroorganisme sehingga
spesies yang diinginkan dapat di pisahkan dari yang lainnya. Hal yang menjadi
perhatian pada praktikum ini adalah pada saat penggoresan pada media padat Mac
Conkey mapun BAP, biasanya praktikan kurang berhati-hati saat melakukan teknik
penggoresan , sehingga menyebabkan kerusakan pada penggoresannya sehingga
sedikit menggores medium agar. Dan juga bakteri bisa tumbuh setelah di inkubasi
selama 48 jam, karena kesalahan saat penggoresan dan juga kurang cocoknya suhu
lingkungan untuk pertumbuhan bakteri.
Komposisi media bahan sangat penting dalam memenuhi kebutuhan nutrisi
bakteri demi mengoptimalkan pertumbuhannya, yang mana tiap-tiap komposisi harus
setimbang jumlahnya. Nutrien dalam medium harus memenuhi kebutuhan dasar
makhluk hidup, yang meliputi air,karbon, energi, mineral dan faktor tumbuh (C, H, O,
N). penginokulasian bakteri Klebsiella sp. pada media MC, BAP, pengecatan gram,
SIM, maupun uji gula-gula (TSIA).
Bakteri Proteus sp adalah genus dari Proteobacteria Gram-negatif . Bacilli
proteus tersebar luas di alam sebagai saprofit, ditemukan dalam bahan hewan yang
membusuk, kotoran, tanah kotoran, usus mamalia, dan kotoran manusia dan hewan.
Mereka adalah patogen oportunistik, umumnya bertanggung jawab atas infeksi
saluran kemih dan septik, seringkali nosocomial. Pada media MCA didapatkan
pertumbuhan koloni bakteri Proteus sp yaitu memiliki ciri-ciri koloni besar berbentuk
coccus (bulat). Tidak berwarna (merah muda) disebabkan karena bakteri tidak mampu
memecah laktosa pada media. Penampakan koloni halus. Berbau amis seperti ikan.
Bersifat non lactose fermenter.
Bakteri Pseudomonas sp merupakan bakteri hidrokarbonoklastik yang mampu
mendegradasi berbagai jenis hidrokarbon. Keberhasilan penggunaan bakteri
Pseudomonas dalam upaya bioremediasi lingkungan akibat pencemaran hidrokarbon
membutuhkan pemahaman tentang mekanisme interaksi antara bakteri Pseudomonas
sp dengan senyawa hidrokarbon. Pada media MCA didapatkan pertumbuhan koloni
bakteri Proteus sp yaitu memiliki ciri-ciri koloni besar berbentuk coccus (bulat), halus
dan datar. Berwarna abu-abu agak bening dengan koloni licin seperti slime. Bersifat
non lactose fermenter.
Untuk media TSIA seluruhnya tidak mengalami perubahan warna (tetap
merah), baik pada lereng ataupun dasar. Ini menunjukkan bahwa bakteri Proteus sp
dan Pseudomonas sp tidak mampu memfermentasikan ketiga karbohidrat dalam
media TSIA (glukosa, laktosa, dan sukrosa). Bakteri Pseudomonas sp tidak
membentuk endapan hitam pada media yang menandakan bahwa bakteri tidak
memiliki enzim desulfurase. Enzim tersebut digunakan menghidrolisis asam amino
dengan gugus samping –SH sehingga akan menghasilkan H2S yang bereaksi dengan
FeSO4 dan membentuk endapan hitam FeS. Namun sebaliknya, pada bakteri Proteus
sp terbentuk endapan hitam, sehingga bakteri diketahui dapat menghasilkan H2S dan
membentuk sulfur serta mengandung enzim desulfurase. Pada kedua bakteri tidak
mampu menghasilkan gas.
VIII. Simpulan
Dari hasil identifikasi dan isolasi yang telah dilakukan pada sampel ditemukan
adanya bakteri Proteus sp dan Pseudomonas sp.
IX. Daftar Pustaka
http://eprints.undip.ac.id/43761/3/DEWIAYU_G2A009195_BAB2KTI.pdf.
Klebsiella sp.Diakses pada 5 september 2020.
http://repository.setiabudi.ac.id/834/2/20144066A_SKRIPSI.pdf. Diakses pada 8
september 2020.
https://www.academia.edu/23498721/Uji_biokimia
http://t3leporters.blogspot.com/2014/01/identifikasi-proteus.html
https://en.wikipedia.org/wiki/Proteus_(bacterium)
https://id.wikipedia.org/wiki/Pseudomonas

Anda mungkin juga menyukai