Kebenaran dapat
Orang lain sehat,
Keinginan Melihat semua Mengalami Meyakinkan orang lain apa dikomunikasikan
aman dan
Hati teratur dan tertib aliran kreatif yang mereka lihat dengan
diperdulikan
jelas&dipahami
Tingkat
Menilai Kemampuan, Pengungkapan
kemampuan Kemampuan untuk Tingkat kepekaan
orang lain kesediaan orang kebenaran secara
dalam menilai mempengaruhi terhadap orang lain
dalam hal lain ambil bagian jelas
ide kreatif
Hidup dalam
Otoriter, tidak intuisi, mudah
Bila Mempengaruhi orang lain Terlalu lembut, Intuisi tidak ada
peka terhadap terbawa
Berlebihan dengan tidak benar lemah tempat berperan
orang lain perasaan,
emosi
Tidak kuat
Kurang fleksibel Terlalu Teoritis
Kekurangan dalam doktrin Kurang bisa mengasuh Kurang visioner
(kaku) (doktrinasi)
dan prinsip
1.Suka
1. Punya
Melihat
Gambaran Besar
Intinya 2.Imajinasi
2. Suka
Tinggi
tantangan
3.Kreatif
1. Orientasi di 1.Trainer
1.Konseptor
1.Promotion bidang SDM, 2.Orientasi di
2.Memimpin
2.publication 1.Penjualan&Produk(Marketing 2.Personalia, bidang pendidikan
3.Motivator
Pekerjaan 3.bidang ) 2.MLM 3Fasilitator 4.Bidang 3.Administrator (seminar, kursus,
4.Perintis Usaha
kreatif Promosi 5Lapangan (Eksternal) 4.Managerial, penulis)
5.Networking
4.seniman 5.Psikolog, 3. Riset
6.Lapangan
6.Internal Problem 4.Konsultan
M
RASUL E
M 1.Kesatuan iman & pengetahuan yang benar tentang
NABI P MELAKUKAN Anak Allah.
E 2.Kedewasaan penuh seperti Kristus.
PENGINJIL ORANG PEKERJAAN
R ORANG PELAYANAN 3.Tak terombang-ambing angin pengajaran.
GEMBALA L KUDUS BAGI 4.Teguh berpegang kepada kebenaran dalam kasih.
E PEMBANGUNGAN 5.Bertumbuh dalam segala hal kea rah Dia.
GURU N TUBUH 6.Rapi tersusun dan diikat menjadi satu oleh
G pelayanan semua bagian.
K 7.Menerima pertumbuhan dan membangun dirinya
A dalam kasih.
P
I
KARAKTERISTIK PEKERJAAN
JAWATAN PELAYANAN PELAYANAN
1. Membangun jemaat-jemaat baru.
2.Membangun jaringan (network). Bagaimana Gereja Tuhan menjadi dewasa?
Rasul Kerasulan 3.Membangun & menetapkan penatua/pemimpin. 1. Tuhan Yesus telah naik ke Surga.
4.Mengidentifikasi masalah dalam jemaat&memberi 2. Di Muka bumi, Gereja harus berperan dalam fungsi
prinsip jalan keluarnya. Tuhan Yesus.
1.Membangun fondasi dalam visi&arah. 3. Untuk itu, Tuhan Yesus memberi lima jawatan
2.Mengoreksi (templak dosa). kepada Gereja.
Nabi Kenabian
3.Membangun peperangan rohani (doa syafaat,
penyembahan).
1.Merintis daerah baru (penetrasi).
Penginjil Penginjilan
2.Memenangkan jiwa-jiwa baru.
RASUL
Pelayanan Kerasulan adalah pelayanan seorang starter dan penerobos. Seorang dengan
kekuatan kerasulan cenderung berinisiatif untuk memulai sesuatu yang baru dan melakukan
ekspansi (perluasan/pengembangan). Pelayanan kerasulan dibutuhkan untuk menerobos
wilayah / bidang yang selama ini belum terjangkau.
Banyak orang salah sangka bahwa orang yang kuat dalam pelayanan kerasulan dianggap
sebagai seorang church planter atau orang yang merintis pelayanan. Pelayanan kerasulan lebih
luas daripada itu, pelayanan kerasulan berbicara tentang terobosan, inovasi, dan perluasan.
Tidak melulu hanya berbicara tentang gereja, tapi bisa dalam banyak hal.
Itu sebabnya, orang yang kuat dalam pelayanan kerasulan biasanya orang yang anti status quo,
tidak suka sesuatu yang “hanya begini-begini terus”, memunculkan ide-ide baru dalam
melakukan sesuatu, dan menyukai pembaharuan. Orang yang memiliki kekuatan dalam
pelayanan kerasulan akan terus “bergerak” dan ingin terus ada perkembangan yang terlihat.
Di sisi lain, mereka yang kuat dalam pelayanan kerasulan memiliki beberapa hal yang perlu
diwaspadai, yaitu: konsistensi. Karena banyaknya ide yang muncul, biasanya mereka mudah
“berpindah” dari 1 project ke project berikutnya, atau bisa dengan cepat bosan dengan apa
yang sedang ia kerjakan, sehingga terlihat seperti kurang konsisten dan tidak fokus.
Selain itu, mereka yang kuat dalam kerasulan, umumnya ingin segala sesuatu cepat terwujud,
kurang sabar, dan bisa saja bertindak sendirian (karena ingin cepat melihat hasilnya). Itu
sebabnya, salah satu latihan yang penting untuk orang-orang yang bergerak dalam pelayanan
kerasulan adalah belajar untuk bersabar dengan proses, dan belajar untuk membangun dengan
kesetiaan.
Ciri-ciri RASUL
Hatinya terutama bagi : Keseluruhan.
Karunia Utama : Memimpin, Mengatur, mengembangkan, membangun, memperluas.
Emosi : Kurang emosional, cenderung struktural.
Menilai orang lain dalam : Tingkat kemampuan dan kesediaan mereka untuk mengambil bagian.
Nilai tambah bagi organisasi : Mengajak setiap orang bekerja sebagai suatu tim, seorang yang
cakap menemukan penyelesaian masalah.
Bila berlebihan : Kekuatan, otoritas, tidak peka terhadap orang lain.
Bila ada dalam tekanan : Bertemu dengan orang lain untuk mencari pemecahan tekanan.
Hal yang paling ditakuti : Kehilangan otoritas, posisi, organisasi.
PENGAJAR
Pelayanan Pengajaran adalah pelayanan sebagai pencerah. Mereka memiliki memiliki kapasitas
untuk menemukan pemahaman-pemahaman yang mendalam dan memiliki kemampuan untuk
menjelaskannya kepada orang lain. Pelayanan pengajaran dibutuhkan untuk membantu setiap
jemaat bertumbuh dalam pemahaman mereka akan kebenaran dan menolong untuk
memperlengkapi jemaat agar memiliki kedewasaan akal budi serupa dengan Kristus.
Umumnya orang yang memiliki kekuatan dalam pelayanan pengajaran, adalah orang yang
menyukai konsep / teori yang mendalam. Mereka suka menyelidiki dan mempelajari sesuatu
secara mendalam, mudah tertarik kepada pengetahuan intelektual, dan memiliki kemampuan
untuk “mengorganisasi” pikiran-pikiran mereka menjadi sesuatu yang terstruktur.
Itu sebabnya, kadangkala bagi beberapa orang, mereka ini dianggap terlalu “berat” jika
berbicara dan terlalu “serius” dalam memandang banyak hal.
Di sisi lain, mereka yang kuat dalam pelayanan pengajaran memiliki beberapa hal yang harus
diwaspadai, yaitu: terlalu teoritis dan konseptual. Seringkali apa yang diajarkan, sulit dicari
bagaimana penerapan praktisnya dalam kehidupan sehari-hari. Itu sebabnya mereka harus
belajar untuk bisa memberikan pengajaran yang relevan dan praktis.
Selain itu, orang yang kuat dalam pelayanan pengajaran umumnya ingin selalu menyampaikan
hal-hal yang ia temukan dalam berbagai kesempatan, seringkali orang lain menjadi merasa
seperti “dipaksa” untuk menerima pengajaran yang berat dan tidak memiliki kesiapan untuk
belajar secara mendalam. Karena itu, mereka mesti juga belajar untuk melihat situasi dan
belajar untuk menyederhanakan cara penyampaian mereka dalam mengajar.
Dan, karena mereka umumnya sangat menyukai diskusi, brainstorm, dan adu argumentasi,
maka mereka juga bisa saja mudah terjebak untuk berdebat dalam hal-hal yang sebenarnya
tidak penting bagi kebanyakan orang. Mereka umumnya juga mudah terjebak dalam
kekaguman akan pemikiran mereka sendiri, sehingga dalam beradu argumentasi, bisa saja
mereka cenderung merasa yang paling benar dan memiliki “proud” terhadap intelektualitas
mereka. Itu sebabnya, orang yang bergerak kuat dalam pelayanan Pengajaran perlu untuk
selalu merendahkan hati mereka di hadapan Tuhan dan terus belajar dari pemikiran-pemikiran
orang lain.
CIRI-CIRI PENGAJAR
NABI
Pelayanan Kenabian adalah pelayanan sebagai pemandu atau navigator dari Tuhan. Mereka
adalah orang yang memiliki karunia untuk lebih peka dengan pesan-pesan dari Tuhan. Itu
sebabnya, pelayanan kenabian dibutuhkan untuk mengingatkan (termasuk menegur),
memberikan petunjuk (arahan), maupun untuk menguatkan (dan menghibur). Meskipun
umumnya nubuat dan mimpi adalah bagian yang menonjol dalam pelayanan Kenabian, namun
pelayanan Kenabian tidak selalu berbicara mengenai hanya nubuat dan mimpi saja.
Orang yang kuat dalam pelayanan Kenabian, secara alami memiliki kepekaan intuisi dalam
“merasakan” dan membaca situasi. Mereka dengan peka bisa mengetahui jika ada hal-hal yang
tidak benar sedang terjadi (meski disembunyikan), dan mereka memiliki keberanian untuk
menyampaikan pesan yang tegas dan apa adanya.
Namun, banyak orang salah paham dengan pelayanan Kenabian dan berpikir bahwa mereka
adalah orang yang hanya terus menegur dan memperingatkan. Padahal, di alkitab jelas sekali
bahwa pelayanan Kenabian tidak hanya menegur dan memperingatkan, tetapi juga sering
mendapat pesan Tuhan berupa arahan, petunjuk, maupun penghiburan, penguatan, dan juga
pesan-pesan sukacita.
Karena itu, orang yang mengaku bergerak dalam pelayanan Kenabian, tetapi hanya terus
menerus menegur orang, menyatakan kesalahan orang, dan mengkritisi orang lain, maka perlu
dipertanyakan kedewasaan emosionalnya.
Di sisi lain, orang yang kuat dalam pelayanan Kenabian memiliki beberapa hal yang perlu
diwaspadai, yaitu: arogansi dan kesombongan. Ketika seseorang merasa dekat dengan Tuhan
dan sering mendapat pesan Tuhan, bisa saja ia merasa diri paling benar dan menjadi anti kritik,
sulit dikoreksi, dan merasa harusnya Tuhan bicara sendiri kepada dia tanpa perlu melalui orang
lain.
Selain itu, jika tidak dewasa, mereka bisa terjebak kepada “praktek sihir” dengan memanipulasi
orang lain atas nama “pesan Tuhan”. Itu sebabnya, penting sekali untuk orang yang bergerak
dalam pelayanan Kenabian, untuk belajar men’submit’kan diri dalam sebuah otoritas dan
pembapaan rohani yang kuat.
Selain itu, mereka juga perlu untuk belajar men’submit’kan diri dalam kuasa komunitas, yaitu
kuasa dari tubuh Kristus itu sendiri, sehingga ia tidak merasa menjadi yang paling menonjol dan
paling dipercaya Tuhan melebihi rekan-rekan yang lain.
CIRI-CIRI NABI
GEMBALA
Pelayanan Penggembalaan adalah pelayanan sebagai penjaga dan perawat. Mereka secara
alami memiliki hati yang mengayomi dan memastikan setiap jiwa yang dilayani, terjawab
kebutuhannya. Orang yang kuat dalam pelayanan penggembalaan, umumnya memiliki empati
yang kuat, perhatian dengan kebutuhan emosional, dan cenderung selalu memberikan
“encouragement” kepada orang lain.
Secara alami, orang yang kuat dalam Penggembalaan ingin memberikan rasa aman dan
berusaha menciptakan lingkungan yang nyaman untuk setiap jiwa tinggal dan berkomunitas.
Mereka jenis orang yang tidak segan untuk berinvestasi hidup bagi orang lain, terutama jika
sudah tersentuh hatinya.
Bahayanya, orang yang kuat dalam menggembalakan, bisa saja terjebak untuk selalu berusaha
menyenangkan semua orang, menghindari konfrontasi, berlebihan berkorban untuk orang lain,
dan bisa terlalu melindungi orang-orang yang ia gembalakan.
Padahal, dalam sebuah proses pertumbuhan, setiap orang harus diijinkan berada dalam fase
pembentukan yang mengganggu zona nyaman mereka, dan harus diijinkan untuk menghadapi
masa-masa sulit. orang yang ekstrim dalam Penggembalaan, bisa saja terus-menerus menjaga
dan menjauhkan orang-orang yang ia gembalakan dari hal-hal yang bisa membuat mereka tidak
nyaman.
Mereka umumnya juga bisa terjebak kepada eksklusifitas hubungan yang sudah nyaman.
Mereka enggan mengambil resiko dan lebih suka berada dalam situasi yang nyaman. Itu
sebabnya, salah satu hal penting yang harus dipelajari oleh para gembala adalah keberanian
untuk berkonfrontasi dan keluar dari zona nyaman.
Bagaimanapun, tugas penggembalaan bukan hanya menenangkan dan mengayomi, tetapi juga
mendisiplin, menegur, dan melatih. Itu sebabnya, mereka harus siap dan “tega” untuk
menunjukkan kasih yang tegas kepada jiwa yang mereka gembalakan.
CIRI-CIRI GEMBALA
PENGINJIL
Pelayanan Penginjilan adalah pelayanan sebagai penyebar berita. Mereka adalah orang yang
me”market”kan sebuah informasi / “produk” (dalam hal ini Injil dan Yesus). Mereka adalah
orang yang aktif bersentuhan dengan berbagai orang (terutama non kristiani) dan secara alami
memiliki kemampuan untuk mempersuasi (membujuk) dan melakukan penetrasi dalam
menyampaikan kabar / informasi tertentu. Pelayanan Penginjilan jelas dibutuhkan untuk terus
menjangkau jiwa-jiwa baru dan memperkenalkan Yesus kepada mereka.
Kesalahpahaman terjadi ketika “gelar” Ev. (kepanjangan dari evangelist) disematkan di depan
nama kebanyakan pengkotbah. Hal ini kurang tepat dan salah kaprah karena penginjilan tidak
selalu sama dengan berkotbah. Malahan, kebanyakan kegiatan penginjilan, justru tidak
dilakukan melalui berkotbah di mimbar.
Pelayanan penginjilan biasanya justru beraksi melalui hubungan antar personal. Orang yang
kuat dalam Penginjilan tidak keberatan berkenalan dengan berbagai jenis orang baru,
bersemangat dalam terjun di berbagai kelompok komunitas, dan memiliki kecenderungan alami
untuk selalu “mengajak” orang mengikuti apa yang dia yakini dan percayai. Itu sebabnya, salah
satu karakteristik penginjil yang menonjol adalah keberaniannya dalam lingkungan sosial.
Di sisi lain, mereka yang kuat dalam pelayanan Penginjilan memiliki beberapa hal yang harus
diwaspadai, yaitu: ketidakpekaan sosial. Kadangkala, seorang penginjil bisa terjebak untuk
terlalu memaksa seseorang untuk bertobat atau menjadi Kristen. Kadangkala pula, mereka juga
tidak tepat “timing” dan kondisinya dalam melakukan penginjilan atau mengajak orang kepada
Tuhan, sehingga bisa saja muncul penolakan terhadap pribadi-pribadi ini.
Selain itu, umumnya orang yang kuat dalam Penginjilan ini sangat fokus dengan jiwa-jiwa non
Kristen, sehingga bisa saja mereka menjadi kurang terlalu perduli dengan program internal
gereja, kurang menyatu dengan gereja local tempat ia tertanam, dan seolah-olah menjadi
“gerilyawan liar” yang bergerak sendiri dengan alasan terjun di ladang misi untuk menjangkau
jiwa.
Itu sebabnya, seorang mereka yang kuat dalam Penginjilan harus memiliki komunitas
penggembalaan yang kuat dan menanamkan diri untuk berkomitmen dalam kehidupan
berkomunitas, agar tetap berada dalam kesatuan dan tetap tergembalakan dengan baik.
CIRI-CIRI PENGINJIL