Artikel Dispepsia
Artikel Dispepsia
n % n % N %
Hasil analisis terhadap pola makan
dapat dilihat pada tabel 1 berikut : Teratur 70 40,
46
31 17,
92
10
1
58,
38 83,
0,0 0,5
81
00 71
Pola Frekuensi Presentase Tidak
Teratur
0 0 72 41,
62
72 41,
62
4
Tidak 72 41,6
Teratur
Tabel 3 menerangkan bahwa serta kurangnya pemahaman pasien
kejadian dispepsia di Kelurahan tentang pola makan ataupun pola
Tunon Kota Tegal berjumlah 103 konsumsi makanan serta perilaku
responden dengan persentase 59,54% sehari-hari yang tidak sehat.
terdiri dari 31 responden dengan pola Menurut peneliti pola makan yang
makan teratur dan 72 responden sehat adalah pola makan yang cukup
dengan pola makan tidak teratur. kualitas dan kuantitas, proporsional,
sehat dan hygienis, minum air putih
6 gelas/hari, makanan segar bukan
PEMBAHASAN siap saji dan memperbanyak buah-
buahan. Tetapi pola makan teratur
juga dapat mengakibatkan dispepsia,
Pola Makan Warga Di Kelurahan hal ini disebabkan karena faktor
Tunon Kota Tegal bertambahnya umur, kebiasaan
Berdasarkan tabel 1 diatas diketahui mengkonsumsi makanan dan
hasil univariat dengan pola makan minuman yang dapat merangsang
tidak teratur yaitu sejumlah 72 orang asam lambung seperti makan pedas,
(41,6%) sedangkan responden asam, serta faktor psikologi (stress).
dengan pola makan teratur sejumlah
101 orang ( 58,4%). Hal ini sejalan
dengan penelitian Rohani dkk (2013) Kejadian Dispepsia Di Kelurahan
tentang Hubungan pola makan Tunon Kota Tegal
dengan sindrom dispepsia remaja
putri di SMP Negeri I Karya
Penggawa, Kabupaten Pesisir Barat, Berdasarkan tabel 4.2 diatas
yang didapatkan bahwa distribusi diketahui bahwa responden dengan
siswa yang memiliki pola makan keluhan dispepsia sebanyak 103
teratur lebih tinggi yaitu 64,2%. orang (59,54%), sedangkan yang
Pola makan adalah tingkah laku tidak mengalami dispepsia sebanyak
manusia atau kelompok manusia 70 orang (40,46%). Hasil penelitian
dalam memenuhi akan makanan ini sejalan dengan penelitian yang
yang meliputi sikap, kepercayaan, dilakukan Sumarni (2019) tentang
dan pilihan makanan hubungan pola makan dengan
(Sulistyoningsih & Handajani, Sri., kejadian dispepsia yang mengatakan
2012). Kenyataan di Kelurahan bahwa distribusi frekuensi kejadian
Tunon pola makan teratur lebih dispepsia dari 30 responden ternyata
tinggi, Pola makan teratur tapi dapat lebih banyak yang mengalami
mengakibatkan dispepsia, hal ini kejadian dispepsia dibandingkan
dipengaruhi oleh kebiasaan para ibu yang tidak mengalami yaitu
yang mengkonsumsi makanan dan sebanyak 96,8%, selain itu pada
minuman yang merangsang HCL penelitian Putri RN dkk (2015) yang
seperti makanan pedas dan asam, dilakukan pada mahasiswa fakultas
bertambahnya usia mengakibatkan kedokteran juga didapatkan hasil
meningkatnya keluhan arthritis yang sesuai dengan penelitian ini
sehingga penggunaan OAINs yaitu responden lebih banyak yang
meningkat, faktor psiklogis (stress)
mengalami dispepsia sebanyak Hubungan Antara Pola Makan
55,8%. Dengan Kejadian Dispepsia Di
Menurut Bayupurnama (2019) Kelurahan Tunon Kota Tegal
dispepsia didefinisikan sebagai rasa
nyeri atau rasa tidak nyaman yang
berpusat pada perut bagian atas yang Dari hasil penelitian pada tabel 3
dapat disertai keluhan-keluhan lain didapatkan data 103 responden yang
seperti perut terasa cepat penuh mengalami dispepsia yang terbagi
(fullness), kembung (bloating), atau 72 responden mempunyai pola
cepat merasa kenyang meski baru makan tidak teratur dan 31
makan lebih sedikit daripada porsi responden mempunyai pola makan
biasanya (early satiety) dan tidak teratur. Faktor yang mempengaruhi
berhubungan dengan fungsi kolon. terjadinya dispepsia salah satunya
Pada kenyataan di Kelurahan Tunon adalah pola makan. Pola makan yang
jumlah kejadian dispepsia tertinggi dapat mengakibatkan dispepsia
dengan porporsi 7,95% di tahun diantaranya makan makanan
2019. berisiko, minum minuman berisiko,
Menurut peneliti yang sangat jadwal makanan dan merokok.
berperan dalam kejadian dispepsia, Penulis memfokuskan pada pola
yaitu pola makan, yaitu pola makan makan karena berdasarkan data
yang tidak teratur salah satu observasi awal pada pasien diagnose
diantaranya pengaruh gaya hidup medis dispepsia paling banyak di
terutama body Image dari ibu-ibu karenakan pola makan yang tidak
PKK di Kelurahan Tunon Kota Tegal teratur yang dipengaruhi faktor gaya
dan sering menunda, tergesa – gesa hidup terutama body Image dari ibu-
saat makan, dan meniadakan sarapan ibu.
pagi menyebabkan pemasukan
makanan dalam perut menjadi
berkurang sehingga lambung akan Menurut peneliti 72 responden
kosong. Kekosongan pada lambung dengan pola makan tidak teratur
dapat mengakibatkan erosi pada mengalami dispepsia disebabkan
lambung sehingga mengakibatkan gaya hidup untuk mendapatkan body
peningkatan produksi asam lambung image yang menarik sehingga pola
(HCL) yang akan merangsang makan tidak teratur ataupun pola
terjadinya kondisi asam pada konsumsi makanan serta perilaku
lambung sehingga dapat berisiko sehari-hari yang dapat menyebabkan
menyebabkan keluhan rasa nyeri dispepsia. Sehingga dapat
atau rasa tidak nyaman yang berpusat disimpulkan pola makan yang tidak
pada perut bagian atas yang dapat teratur, jeda waktu makan yang lama,
disertai keluhan-keluhan lain seperti kebiasaan makan makanan pedas,
perut terasa cepat penuh, kembung asam, kopi dan minuman
atau rasa cepat merasa kenyang berkarbonasi dapat meningkatkan
meski baru makan sedikit daripada resiko munculnya gejala dispepsia.
porsi biasanya. Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian Annisa (2010) tentang
hubungan ketidakteraturan makan
dengan syndrome dispepsia remaja consent dan pengisian kuesioner.
perempuan di SMA Plus Al – Azhar Peneliti mengalami kesulitan dalam
Medan, p value 0,007. Menurut berkomunikasi pada warga atau
Susanti ( 2011) kebiasaan responden karena tingkat pendidikan
mengkonsumsi makan dan minuman rendah
yang berisiko seperti makan pedas,
asam, berminyak (gorengan), minum
kopi, minuman bersoda dapat PENUTUP
meningkatkan resiko munculnya SIMPULAN
gejala dispepsia. Demikian juga
dengan dengan merokok, rokok a. Sebagian besar warga di
dapat meningkatkan cairan asam Kelurahan Tunon Kota Tegal
lambung dan menambah radang yang mempunyai pola makan teratur.
terjadi karena bakteri Helicobacter b. Sebagian besar warga di
Pylori. (Megaputri,2015). Kelurahan Tunon Kota Tegal
mengalami keluhan dispepsia.
c. Ada hubungan antara pola makan
Dalam tabel tersebut didapat data 31 dengan kejadian dispepsia Di
responden yang mempunyai pola Kelurahan Tunon Kota Tegal.
makan teratur tetapi mengalami
dispepsia. Hal ini sejalan dengan
SARAN
penelitian Rohani dkk (2013) tentang
Aplikatif
hubungan pola makan dengan
Dispepsia merupakan salah satu
sindrom dispepsia remaja putri di
penyakit yang sangat berisiko dan
SMP Negeri I Karya Penggawa,
lazim ditemukan di lingkungan
Kabupaten Pesisir Barat, yang
masyarakat, maka diharapkan
didapatkan bahwa distribusi siswa
responden harus memperhatikan pola
yang memiliki pola makan teratur
makannya artinya harus mengatur
lebih tinggi yaitu 64,2% dan
jadwal makan sehari-hari,
mengalami dispepsia. Menurut
menghindari kebiasaan
peneliti hal ini disebabkan karena
mengkonsumsi makanan yang
faktor umur, psikologis (stress),
merangsang asam lambung
konsumsi obat AINs dalam jangka
waktu lama, kurang pemahaman
responden tentang kebiasaan- Keilmuan
kebiasaan yang dapat menyebabkan
dispepsia. Selain pola makan Hasil penelitian ini dapat menjadi
ternyata terdapat faktor-faktor lain bahan referensi ilmu keperawatan
yang muncul dan berakibat serta pelayan kesehatan agar
dispepsia. memprioritaskan program
penyuluhan kesehatan bagi
masyarakat dengan materi tentang
Keterbatasan Penelitian pola makan dan kejadian dispepsia.