Anda di halaman 1dari 4

5 Contoh Industri Kimia Dasar di Dunia

Ada banyak jenis industri yang bisa ditemui disekitar kita dimana salah satunya adalah industri kimia
dasar. Walaupun industri ini terdengar asing bagi banyak orang, namun produk contoh industri kimia
dasar dapat dengan mudah ditemui disekitar kita. Lalu apa itu sebenarnya industri kimia dasar?

Industri secara umum adalah kegiatan yang menjadi basis dari budaya, ekonomi, bahkan politik sebuah
negara. Itulah kenapa setiap negara terkadang seperti berlomba-lomba dalam membangun negaranya
sendiri dengan membangun macam-macam industri.

Seperti sudah disinggung diawal, industri merupakan basis dari kegiatan ekonomi karena industri
mampu menghasilkan bahan baku dari jenis-jenis bahan usaha yang ada. Itulah kenapa untuk menjadi
negara maju, salah satu sektor yang harus diutamakan terlebih dahulu salah satunya adalah sektor
industri.

Indonesia yang merupakan salah satu negara dengan kekayaan alam yang melimpah, termasuk negara
yang memiliki bermacam-macam industri dimana beberapa diantaranya merupakan industri milik
perusahaan multinasional. Beberapa industri yang ada di Indonesia adalah industri pangan, industri
tekstil, industri pengolahan kayu, dan juga industri kimia dasar.

Industri kimia dasar temasuk contoh industri yang cukup penting untuk dimiliki oleh setiap negara. Hal
ini karena industri kimia dasar menghasilkan bahan baku dasar pembuatan produk-produk kimia yang
sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Dan beberapa contoh industri kimia dasar tersebut
adalah:

Polietilena

Polietilena adalah salah satu contoh industri kimia dasar yang paling mudah ditemui dalam kehidupan
sehari-hari karena tingkat kebutuhannya yang terus meningkat. Polietilena atau yang biasa dikenal
dengan kantong plastik termasuk industri yang cukup vital karena sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
Inilah kenapa terkadang contoh industri kimia dasar ini memiliki karakterisitik perusahaan manufaktur.
Dalam industri polimer, biasanya Polietilena merupakan barang kimia dasar yang ditulis dengan
singkatan PE.
Perusahaan manufaktur merupakan bagian penting dari industri karena mampu menghasilkan produk
berupa barang-barang jadi yang bisa langsung dipasarkan. Dalam setahun, perusahaan manufaktur bisa
memproduksi barang-barang polietilena dalam jumlah yang sangat besar, yaitu sekitar 80 juta metrik
ton.

Polivinil Klorida (PVC)

Polivinil Klorida atau yang biasa dikenal dengan nama PVC merupakan contoh industri kimia dasar
lainnya. PVC merupakan Polimer Termoplastik yang menempati posisi ketiga dalam jumlah pemakaian
didunia setelah Polietilena.

Seperti yang kita tahu, PVC adalah barang yang sangat dibutuhkan dalam sebuah konstruksi. PVC
biasanya digunakan dalam pembuatan gedung ataupn bangunan lainnya di banyak negara termasuk
negara yang menganut sistem ekonomi kapitalis. Perbedaannya, pada negara kapitalis, industri kimia
dasar PVC ini dimiliki dan dikelola oleh pihak swasta. Karena jumlah permintaannya yang semakin besar,
keuntungan yang didapatkan oleh pihak itupun semakin besar.

Tidak hanya digunakan untuk keperluan konstruksi, PVC yang memiliki sifat fleksibel juga biasa dijadikan
bahan dasar pembuatan pakaian, atap, pipa, ataupun insulasi kabel listrik. Dalam pembuatan pakaian,
PVC biasa digunakan untuk membuat bahan serupa kulit dan bersifat waterproof. Inilah yang
menjadikan PVC juga bisa digunakan sebagai bahan dasar pembuatan jas, tas, dan juga mantel.

Polipropilena (PP)

Polipropilena termasuk contoh industrik kimia dasar lainnya. Polipropilena biasa kenal dengan sebutan
Polimer Thermo Plastik atau PP termasuk jenis kimia dasar yang banyak digunakan untuk kebutuhan
rumah tangga. Beberapa peralatan yang menggunakan PP sebagai bahan dasarnya adalah tekstil,
pengeras suara, alat tulis, serta bahan-bahan lain yang terbuat dari plastik. PP merupakan contoh
industri kimia dasar yang dapat didaur ulang dengan simbol angka 5.
Dalam sejarahnya, PP ditemukan sebanyak 2 kali. Pertama, tahun 1951, PP ditemukan di Jerman oleh
Dr.Karl Rehn. Hanya saja pada waktu itu Dr.Karl tidak mengetahui fungsi dari PP tersebut hingga
akhirnya ditemukan lagi pada tahun 1954 oleh Giulio Natta. Giulio meyakini bahwa PP termasuk temuan
yang sangat berharga dan sangat bermanfaat dengan harga yang lebih terjangkau karena lebih murah
jika dibandingkan dengan Polietilena bahkan dalam pasar persaingan tidak sempurna.

Dalam kesehariannya, PP biasa digunakan untuk keperluan labolatorium atau medis karena diyakini
mampu menahan panas dari autoklaf. Karena sifat tahan panas inilah kemudian PP juga biasa digunakan
sebagai bahan dasar pembuatan ketel atau ceret.

Polistirena (PS)

Contoh industri kimia dasar selanjutnya adalah Polistirena atau yang biasa dikenal dengan PS yang biasa
dijadikan bahan dasar dari mainan anak-anak. PS sendiri merupakan gabungan dari polimer dan
monomer stirena yang merupakan bahan yang terbuat dari hidrokarbon cair berbahan dasar minyak
bumi.

PS dibuat untuk pertama kalinya di Jerman pada 1839 oleh Eduard Simon yang merupakan seorang
apoteker. Hanya saja, ketika melakukan isolasi dari resin alami, Eduard tidak menyadari apa yang
sebenarnya sudah dia temukan. Penemuan penting ini baru disadari oleh Hermann Staudinger yang
merupakan seorang kimiawan organik: bahwa penemuan Eduard terdiri dari rantai panjang molekul
sirena yang merupakan polimer plastik.

Salah satu sifat PS yang dapat membedakannya dari polimer lainnya adalah tidak berwarna, keras, dan
dengan fleksibilitas yang sangat terbatas sehingga mudah dibentuk untuk menjadi berbagai macam
produk yang memiliki detail bagus.

Selain itu, PS memiliki karakteristik lain yang melekat padanya. Seperti:

Mudah terbakar,

Hanya bisa bekerja pada suhu rendah atau dingin,


Termasuk bahan rapuh,

Tahan air, dan

Tidak cocok jika digunakan untuk luar ruangan.

Serat Sintetis

Contoh industri kimia dasar selanjutnya adalah serat sintesis seperti poliester, serat akrilik, dan juga
nilon.

Poliester termasuk bahan kimia alami seperti kutin dari kulit ari tumbuhan. Hanya saja, poliester yang
bisa diadikan kain banyak dikatakan tidak alami apabila dibandingkan dengan kain yang terbuat dari
serat alami lainnya seperti kapas. Namun, walaupun seperti itu poliester memiliki kelebihan lain yang
tidak dimiliki oleh serat alami lainnya seperti tingkat ketahanan dari barbagai macam kerutan.

Berbeda dari poliester, serat akrilik biasa diproduksi dengan dua metode estrusi atau metode dasar
berputar: basah dan kering. Metode estrusi kering biasa menggunakan bahan pelarut yang kemudian
diuap hingga kering dan dipotong, jika diinginkan, untuk menjadi pokok. Sedangkan metode estrusi
basah, solusi yang berputar kemudian diekstrusi kedalam bak untuk membentuk filamen yang diambil,
lalu dikeringkan, dan selanjutnya di proses.

Contoh serat sintetis selanjutnya adalah nilon yang biasa digunakan untuk kain dan tali. Tidak hanya itu,
nilon padat biasanya juga digunakan untuk bahan industri lain dalam bidang mekanik dan rekayasa.

Contoh industri kimia dasar merupakan industri yang sangat penting karena mampu meningkatkan
fungsi devisa akan manfaat yang diberikan olehnya. Itulah kenapa terkadang aktifitas industri kimia
dasar tidak lepas dari peran kebijakan moneter yang berlaku. Semoga bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai