Anda di halaman 1dari 5

TUGAS AWAL

Pengantar Kitab Perjanjan Baru

Disusun oleh :

Yafet Adi Kurniawan

S2 – Theologi

Tahun Ajaran 2017/2018

Sekolah Tinggi Theologia Baptis Indonesia

Semarang
Pendahuluan

Ajaran trinitas atau ketritunggalan Allah bukanlah suatu kebenaran yang diperoleh
melalui akal budi atau yang dikenal dengan istilah teologi natural, tetapi suatu kebenaran yang
dapat diketahui melalui penyataan atau wahyu. Akal manusia mungkin dapat menunjukkan
kepada kita keesaan Allah, tetapi ajaran tentang trinitas langsung berasal dari penyataan yang
khusus. Sekalipun istilah “trinitas” tidak ada dalam Alkitab, tetapi istilah ini dipakai sejak
awal di dalam gereja. Bentuk Yunaninya, trias, nampaknya pertama kali dipakai oleh Teofilus
dari Antiokhia (wafat tahun 181 M), sedangkan bentuk Latinnya, trinitas, pertama kali
dipakai oleh Tertulianus (wafat ± tahun 220 M). Dalam teologi Kristen, istilah “trinitas” atau
tritunggal berarti bahwa ada tiga oknum kekal dalam hakikat ilahi yang satu itu, yang masing-
masing dikenal sebagai Allah Bapa, Allah Anak, dan Allah Roh Kudus. Tiga oknum ini dapat
dikatakan sebagai tiga kepribadian Allah. Kita menyembah Allah tritunggal.

Doktrin (ajaran) ini yang di dalam Perjanjian Baru tidak jelas sekalipun sering dikatakan
bahwa ini sudah ada di dalam Perjanjian Lama dan tegas di dalam Perjanjian Baru. Tetapi
‘jelas’ adalah arti ‘ditandai oleh pernyataan yang lengkap dan terang’, tentu sukar diterapkan
pada doktrin ini. Sekalipun demikian, doktrin trinitas ini timbulnya dari Alkitab, jadi
merupakan ajaran yang Alkitabiah.
Isi

Bukti-bukti trinitas dalam Perjanjian Baru

Perjanjian Baru membawa wahyu yang lebih jelas akan perbedaan-perbedaan dalam diri
Allah Tritunggal. Jika dalam Perjanjian Lama Yehova dikatakan sebagai pembebas dan
penyelamat umat-Nya, Ayb 19:25; Mzm 19:14; 78:35; 106:21; Yes 41:14; 43:3,11,14; 47:4;
49:7,26; 60:16; Yer 14:3; 50:14; Hos 13:3, dalam Perjanjian Baru Allah Putra benar-benar
ada dalam keadaan itu, Mat 1:21; Luk 1:76-79; 2:17; Yoh 4:42; Kis 5:3; Gal 3:13; 4:5; Fil
3:30; Tit 2:13,14. Dan jika dalam Perjanjian Lama dikatakan bahwa Yehovalah yang tinggal
di antara umat Israel dan dalam hati mereka yang takut akan Dia, Mzm 74:2; 135:21; Yes
8:18; 57:15; Yeh 43:7-9; Yoel 3:17,21; Zakh 2:10,11, dalam Perjanjian Baru Roh Kudus-lah
yang tinggal dalam gereja, Kis 2:4; Rom 8:9,11; 1 Kor 3:16; Gal 4:6; Ef 2:22; Yak 4:5.
Perjanjian Baru memberikan wahyu yang jelas bahwa Allah mengirimkan Putra-Nya ke
dalam dunia, Yoh 3:16; Gal 4:4; Ibr 1:6; 1 Yoh 4:9 dan tentang Allah Bapa dan Allah Putra
mengirimkan Roh Kudus ke dalam dunia, Yoh 14:26; 15:26; 16:7; Gal 4:6. Kita juga
menemukan Allah Bapa berbicara kepada Putra, Mrk 1:11; Luk 3:22; Allah Putra berbicara
kepada Allah Bapa, Mat 11:25-26; 26:39; Yoh 11:41; 12:27-28 dan tentang Roh Kudus
berdoa kepada Allah dalam hati orang percaya, Rom 8:26. Dengan demikian pribadi-pribadi
yang terpisah jelas dinyatakan pada kita. Pada saat baptisan Tuhan Yesus Allah Bapa
berbicara dari surga, dan Roh Kudus turun dalam rupa burung merpati, Mat 3:16-17. Dalam
Amanat Agung Yesus menyebutkan ketiga pribadi: “... dan baptiskanlah mereka dalam nama
Bapa dan Anak dan Roh Kudus”, Mat 28:19. Ketiga pribadi itu juga disebutkan berdampingan
satu dengan yang lain dalam 1 Kor 12:4-6; 2 Kor 13:14; dan 1 Pet 1:2. Satu-satunya ayat yang
membicarakan tentang ke-Tritunggalan adalah 1 Yoh 5:7 (Authorized Version), tetapi ada
yang meragukan keakuratan penerjemahan versi ini dan dengan demikian tidak muncul lagi
dalam edisi paling baru.
Kesimpulan

Doktrin (ajaran) tentang trinitas memang tidak tersurat di dalam Alkitab, dan istilah
trinitas tidak tercatat di Alkitab. Namun bukti-bukti Alkitab, khususnya Perjanjian Baru
secara tegas menerangkan mengenai doktrin trinitas.
Referensi

Ryrie, Dr. Charles C. 1986. Teologi Dasar 1. Yogyakarta: Penerbit ANDI

Berkhof, Louis. 1993. Teologi Sistematika Vol. 1 Doktrin Allah. Jakarta: Lembaga Reformed
Injili Indonesia.

Thiessen, Henry C. 1979. Teologi Sistematika. Malang: Penerbit Gandum Mas

Anda mungkin juga menyukai