Anda di halaman 1dari 3

2.

2 Pemurnian Enzim

Enzim merupakan salah satu jenis substrat biologis yang memiliki fungsi yang sangat
penting dalam kehidupan manusia. Selain dimanfaatkan sebagai biokatalisataor, enzim
banyak berperan dalam industri komersial dalam bidang pangan maupun medis dan
farmakologi. Untuk mendapatkan suatu produk yang maksimal, maka dalam setiap kali reaksi
biologis digunakan enzim untuk mempermudah proses maupun menghemat biaya produksi
suatu proses. Enzim yang digunakanpun sebaiknya merupakan enzim yang memiliki
kemurnian yang tinggi. Memperoleh enzim dengan kemurnian yang tinggi dapat
menggunakan metode – metode pemurnian enzim antara lain pengendapan, filtrasi membran,
kromatografi adsorbsi, kromatografi afinitas dan filtrasi gel.

1. Pengendapan

Pemurnian protein dengan menggunakan amonium sulfat merupakan salah satu


metode pemurnian awal pada enzim. Pemilihan amonium sulfat didasarkan pada tingkat
kelarutan garam amonium sulfat yang besar sehingga mudah berinteraksi dengan molekul air.
Pengendapan dengan garam menggunakan prinsip salting out. Kelarutan protein akan
berkurang pada konsentrasi garam yang tinggi. Konsentrasi garam yang meningkat
mengakibatkan air akan lepas dari protein yang menyebabkan terjadinya penempelan ikatan
hidrofobik dari satu protein dengan protein yang lain dan menghasilkan endapan. Peristiwa
pemisahan protein ini disebut salting out (Selvia, dkk, 2013).

2. Filtrasi Membran

Proses filtrasi dengan menggunakan membran yaitu mikrofiltrasi, ultrafiltrasi,


nanofiltrasi dan reverse osmosis dibedakan atas ukuran pori dan tekanan yang digunakan.
Pada mikrofiltrasi, membran memiliki pori antara 0.1 μm sampai 10 μm dengan penggunaan
tekanan 0.2-0.6 MPa sedangkan pada ultrafiltrasi, membran memiliki pori antara 0.001 μm
sampai 0.1 μm dengan penggunaan tekanan 0.2-1.0 MPa. Pada nanofiltrasi, membran
memiliki pori antara 1 nm sampai 10 nm dengan penggunaan tekanan 1.0-4.0 Mpa dan pada
reverse osmosis, membran memiliki pori antara 0.1 nm sampai 1 μm dengan penggunaan
tekanan 3.0-10 Mpa [1]. Oleh karena itu, ultrafiltrasi merupakan metode penyaringan dengan
menggunakan membran yang memiliki pori lebih kecil dari nano filtrasi tetapi lebih besar
dari mikrofiltrasi dan digunakan untuk menyaring partikel dengan berat molekul sekitar
1000- 500,000 Daltons dengan ukuran sekitar 0.1-1 μm (Japonika, 2015).
3. Kromatografi Afnitas

Kromatografi afinitas merupakan teknik pemisahan dan pemurnian sebagian besar


molekul biologi berdasarkan susunan kimia molekul tersebut . Dasar pemisahan pada
kromatografi afinitas adalah pengikatan molekul protein yang mempunyai afinitas spesifik
dengan ligan tertentu. Teknik ini berdasarkan interaksi yang spesifik antar material biologi
misalnya enzim-substrat, enziminhibitor, antigen-antibodi dan sebagainya . .Molekul yang
dimurnikan akan teradsorb oleh ligan yang teramobilisasi pada matrik. Ikatan yang terjadi
antara protein dan ligan tersebut biasanya merupakan ikatan multivalen (Hidayat, dkk 2008).

4. Filtrasi Gel

Prinsip dari teknik filtrasi gel (kromatografi filtrasi gel) adalah pemisahan molekul
berdasarkan perbedaan ukurannya. Perlakuan enzim selanjutnya adalah pemurnian
berdasarkan ukuran dengan kolom kromatografi filtrasi gel menggunakan sephadex G-100.
Sampel diteteskan pada bagian atas kolom gel sephadex G-100 yang berfungsi sebagai fase
diam dan larutan buffer fosfat pH 8 yang berfungsi sebagai fase gerak. Sampel enzim yang
memiliki bobot molekul lebih besar dari pori-pori gel akan melewati ruang antar pori-pori
sehingga akan lebih dahulu keluar dari kolom sebaliknya yang berbobot molekul lebih kecil
akan masuk ke dalam pori-pori matriks sehingga akan keluar lebih lambat.
Hidayat, C, Lestari, S, Supriyadi., 2008, PEMURNIAN LIPASE MENGGUNAKAN
TEKNIK IMMOBILISASI ION LOGAM PADA MATRIK ZIRCONIA
AGAROSA, Jurusan Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian.

Japonika, H., 2015, Pemisahan dengan Membran Ultrafiltrasi dalam Industri Bioproses, Jurusan
Teknik Kimia.

Selvia, R, I, Wuryanti, Sriatun., 2013, Isolasi dan Karakterisasi Kitinase dari Isolat Jamur Akuatik
Kitinolitik berasal dari Kupu-kupu (Lepidoptera), Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi, 16(3):
97 – 101.

Anda mungkin juga menyukai