PERCOBAAN IV
ENZIM
OLEH :
NAMA : NURLIAN
STAMBUK : A1L1 19 011
KELOMPOK : I (SATU)
ASISTEN PEMBIMBING : MUHAEMIN AL-MAHDALY
Telah diperiksa secara teliti dan disetujui oleh asisten pembimbing Biokimia
“Enzim” yang dilaksanakan pada :
Hari, Tanggal : Sabtu, 28 Mei 2022
Waktu : 13.30 WITA – Selesai
Tempat : Laboratorium Jurusan Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Halu Oleo, Kendari.
Muhaemin Al-Mahdaly
ABSTRAK
Manfaat dari praktikum ini adalah agar praktikan dapat mengetahui pengaruh
suhu dan pH terhadap aktifitas enzim.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Nenas
. Nanas merupakan salah satu buah yang mengandung serat dan air. Dalam
nanas terdapat kandungan serat sebesar 1,4 gram dan air sebesar 86,37 gram tiap 100
gram daging buah nanas. Nanas merupakan buah yang mempunyai kandungan sangat
kompleks, dengan khasiat yang beraneka ragam. Buah nanas juga mengandung enzim
bromelin yang dapat menekan pertumbuhan bakteri pembentuk plak. ) kulit nanas
mengandung 81,71% air, 20,87% serat kasar, 17,53% karbohidrat termasuk di
dalamnya gula reduksi sebesar 13,65% dan 4,41% protein. Kulit nanas memiliki
sejumlah glukosa dari golongan polisakarida. Termasuk dalam jenis ini adalah d-
glucosamine, d-mannose, d-xylose, l-fructose in ratios of 2:2:1:1. buah nanas per
100 g mengandung karbohidrat total sebesar 12,63 g dengan kadar gula sebesar 9,26 g
dan serat makanan sebesar 1,4 g. Penelitian yang dilakukan oleh Rakhmanda bahwa
nanas mempunyai efek antibakteri baik menghambat (bacteriostatik) maupun
membunuh (bacterisidal) bakteri penyebab karies terutama Streptococcus mutans
yang banyak terdapat pada plak (Embisa, dkk., 2017).
2.2 Pepaya
Tanaman pepaya (Carica papaya, L.) merupakan salah satu tanaman yang
telah diketahui khasiatnya dalam pengobatan. Batang, daun, dan buah pepaya
mengandung getah yang berwarna putih yang mengandung enzim pemecah
protein/proteolitik yaitu enzim papain, kimopapain,dan lisozim. Papain dari batang
dan daun hanya memiliki aktivitas proteolitik sekitar 200 MCU/gram sementara dari
buahnya jauh lebih banyak, seriar 400 MCU/gram. ya jauh lebih banyak, seriar 400
MCU/gram. Ada beberapa keuntungan dalam penggunaan enzim papain ini, yakni
tidak bersifat toksik, tak ada reaksi samping, tak ada mengubah tekanan, suhu dan pH
yang drastis, dan pada konsentrasi rendah sudah bisa berfungsi baik.4 Menurut
Satrija, getah pepaya memiliki aktivitas obat cacing (anthelmintika) dengan efikasi
tinggi, dan diduga zat yang mempunyai aktivitas kuat sebagai antelmintika dari getah
pepaya adalah enzim proteolitik (Widiastuti, dkk., 2017).
Secara fisik, garam adalah benda padatan berwarna putih berbentuk kristal
yang merupakan kumpulan senyawa dengan bagian terbesar natrium klorida (>80%)
serta senyawa lainnya seperti magnesium klorida, magnesium sulfat, kalsium klorida,
dan lain-lain. Garam mempunyai sifat/karakteristik higroskopis yang berarti mudah
menyerap air, bulk density (tingkat kepadatan) sebesar 0,8-0,9 dan titik lebur pada
tingkat suhu 801oC. Hingga saat ini, petani garam hanya dapat menghasilkan garam
dengan kadar 85-95% NaCl melalui proses evaporasi air laut. Garam NaCl atau
garam dapur merupakan hasil reaksi kimia antara asam kuat HCl dengan basa kuat
(NaOH). Pada garam dapur terdapat ikatan ion antara Na + dengan Cl-. Sebagai akibat
adanya gaya tarik menarik itu terbentuklah kelompok dari sejumlah besar ion Na + dan
Cl- yang merupakan kristal padat. Kadar ini masih belum memenuhi standar kualitas
garam industri yang membutuhkan garam dengan kadar 96% pada SNI 0303:2012
(Wahab dan Ramli, 2020).
2.4 Alkohol
Alkohol memiliki rumus umum R-OH dan dicirikan oleh hadirnya gugus
hidroksil (hydroxyl group) -OH. Strukturnya mirip dengan air, tetapi dengan satu
hydrogen digantikan dengan gugus alkil Jhon Wiley dan Soon dalam bukunya
Introduction to Organic Chemistry menjelaskan Bahwa: “Alkohol adalah senyawa
organik yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon, yang ia
sendiri terikat pada atom hydrogen dan atau atom karbon lain. Dengan
mensubtitusikan –OH ke H dari CH4, maka didapat CH 3OH yang dikenal dengan
methanol dan ethanol. Rumus fungsional dari alkohol adalah OH dengan formula
umum untuk alkohol ROH, dimana R adalah alkil atau subtitusi kelompok alkil.
Alkohol dapat dibagi kedalam beberapa kumpulan yaitu alkohol monohidrik, alkohol
dihidrik, gula alkohol dan alkohol lemak (Zuhri dan Dona, 2021).
2.5 Ekstraksi
Ekstraksi adalah proses perpindahan suatu zat atau solut dari larutan asal atau
padatan ke dalam pelarut tertentu. Ekstraksi merupakan proses pemisahan
berdasarkan perbedaan kemampuan melarutnya komponenkomponen yang ada dalam
campuran. Secara garis besar ekstraksi dibedakan menjadi dua macam, yaitu ekstraksi
padat-cair (leaching) dan ekstraksi cair-cair. Ekstraksi padat-cair atau leaching adalah
proses pemisahan solut dari padatan yang tidak dapat larut yang disebut inert. proses
ekstraksi padat-cair yaitu kontak antara padatan dan pelarut serta pemisahan larutan
dari padatan inert. Pelarut yang digunakan dalam proses ekstraksi memiliki syarat
utama yaitu dapat melarutkan solut yang terkandung dalam padatan inert. Mekanisme
yang berlangsung selama proses ekstraksi padat-cair adalah: Pelarut bercampur
dengan padatan inert sehingga permukaan padatan dilapisi oleh pelarut (Aji, dkk.,
2017).
2.6 Enzim
Enzim bromelin, yaitu suatu enzim proteolitik yang dapat mengkatalisis reaksi
hidrolisis dari protein. Bagian-bagian tanaman nenas yang telah berhasil diekstraksi
enzim bromelinnya adalah daging buah, batang, dan bonggol Enzim bromelin
memiliki banyak kegunaan. Bagi kesehatan manusia, enzim bromelin dapat
mengurangi rasa sakit dan pembengkakan karena luka atau operasi, mengurangi
radang sendi, menyembuhkan luka bakar, serta meningkatkan fungsi paruparu pada
penderita infeksi saluran pernapasan. Selain itu ekstrak nenas yang bersumber dari
batang, daging, bonggol, dan kulit yang telah digunakan dalam proses pengempukan
daging. Informasi tentang kandungan enzim bromelin dalam daging buah nenas,
batang, dan bonggol telah banyak dilaporkan (Kumaunang dan kamu, 2020).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.2.1 Alat
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu labu takar 100 mL, gelas
kimia 100 mL dan 500 mL, batang pengaduk, botol semprot, spatula, filler, pipet ukur
25 mL, gelas timbang, corong, neraca digital dan pipet tetes, gegep, erlemyer 100 mL
dan 250 mL, dan oven.
3.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah buah papaya, buah nenas,
larutan garam, Alkohol 80%, dan kertas saring.
4.1 Ekstraksi Enzim Bromelin pada Buah Nanas dengan Alkohol 80%
Tabel 1.Ekstraksi Enzim Bromelin Buah Nenas dengan Alkohol 80%
No. Perlakuan Pengamatan
Ditimbang potongan buah nanas
1. Padat
sebanyak 200 gram
2. Dihaluskan menggunakan blender Diperoleh ekstak nanas
Dimasukkan ke dalam gelas kimia 500
3. Berwarna kuning jernih
mL
Dilarutkan dengan Alkohol 80%
4. Larut
sebanyak 50 mL
Didiamkan selama satu malam pada
5. Terbentuk Endapan
suhu 100C
6. Disaring menggunakan kertas saring Diperoleh Endapan
Endapan dikeringkan menggunakan
7. Endapan Padat
Oven dengan suhu 600C
8. Ditimbang 1,6471
Percobaan pertama yang dilakukan yaitu ekstraksi bromelin pada buah nenas
dengan alkohol 70%. Praktikum ini dilakukan untuk mengetahui adanya kandungan
enzim pada buah nanas, dimana enzim dapat diperoleh dari tumbuhan. Beberapa
contoh enzim protease yang bersumber dari tumbuhan adalah enzim bromelin dari
buah nanas, dimana nanas yang digunakan dalam percobaan ini adalah buah nanas
yang sudah masak. Dalam penelitian Herdyastuti (2006) menyatakan bahwa distribusi
bromelin pada nanas tidak merata dan tergantung pada umur tanaman. Kandungan
bromelin pada jaringan yang umurnya belum tua terutama yang bergetah sangat
sedikit bahkan kadang-kadang tidak ada sama sekali. Sehingga kandungan enzim
bromelin lebih banyak dibagian daging buahnya, hal ini di tunjukkan oleh
aktifitasnya yang lebih tinggi dibandingkan dengan aktifitas dibagian batangnya.
Dalam percobaan ini untuk mendapatkan ekstrak dari buah nanas maka nanas
dihaluskan terlebih dahulu kemudian dilarutkan dengan menggunakan alkohol 70%
sebanyak 50 mL. Penambahan pelarut alkohol bertujuan karena alkohol adalah
pelarut yang bersifat polar, dimana alkohol memiliki konstanta dielektrik yang
dinyatakan sebagai gaya tolak menolah antara dua partikel yang bermuatan listrik
dalam suatu molekul. Semakin tinggi konstanta dielektriknya maka pelarut bersifat
semakin polar. Dalam hal ini tingginya ekstrak buah nenas dengan pelarut alkohol
mampu mengekstrak senyawa lebih baik karena perolehan senyawa didasari oleh
kesamaan sifat kepolaran terhadap pelarut. Ekstrak buah nanas yang diperoleh dari
hasil penyaringan kemudian didiamkan selama satu malam pada suhu 10 0C agar
diperoleh suatu endapan enzim bromelin pada larutan, enzim bromelin memiliki
kisaran temperature dalam aktivitasnya yaitu berkisar 65% dan akan mengalami
penurunan aktivitas enzim pada temperature 70-80 0C. Hasil akhir dari percobaan
diperoleh suatu endapan sebanyak 1,6471g setelah di panaskan menggunakan oven
60%. Hal ini terbukti bahwa adanya enzim bromelin yang diperoleh dari ekstrak buah
nanas, dimana enzim ini mampu menghidrolisis ikatan peptide pada protein atau
polipeptida menjadi molekul yang lebih kecil (Haryati, 2010).
4.1 Ekstraksi Enzim Bromelin pada Buah Nanas dengan Larutan Garam
Tabel 2.Ekstraksi Enzim Bromelin Buah Nenas dengan Larutan Garam
No. Perlakuan Pengamatan
Ditimbang potongan buah nanas
1. Padat
sebanyak 200 gram
2. Dihaluskan menggunakan blender Diperoleh ekstak nanas
Dimasukkan ke dalam gelas kimia 500
3. Berwarna kuning jernih
mL
Dilarutkan dengan larutan garam
4. Larut
sebanyak 50 mL
Didiamkan selama satu malam pada
5. Terbentuk Endapan
suhu 100C
6. Disaring menggunakan kertas saring Diperoleh Endapan
Endapan dikeringkan menggunakan
7. Endapan Padat
Oven dengan suhu 600C
8. Ditimbang 1,0314
Percobaan selanjutnya yang dilakukan yaitu ekstraksi bromelin pada buah
nenas dengan larutan garam. Dalam percobaan ini untuk mendapatkan ekstrak dari
buah nanas maka nanas dihaluskan terlebih dahulu kemudian dilarutkan dengan
menggunakan larutan garam sebanyak 50 mL. Penambahan larutan garam bertujuan
karena larutan garam sangat efektif dalam mengendapkan enzim, dimana garam
memiliki jumlah muatan (anion) multivalent. kemampuan garam dalam
mengendapkan enzim dilihat dari konsentrasi enzim yang dihasilkan dari
pengendapan oleh tiap garam (Kusuma, 2015). Ekstrak buah nanas yang diperoleh
dari hasil penyaringan kemudian didiamkan selama satu malam pada suhu 10 0C agar
diperoleh suatu endapan enzim bromelin pada larutan, enzim bromelin memiliki
kisaran temperature dalam aktivitasnya yaitu berkisar 65% dan akan mengalami
penurunan aktivitas enzim pada temperature 70-80 0C. Hasil akhir dari percobaan
diperoleh suatu endapan sebanyak 1,0314 setelah di panaskan menggunakan oven
dengan suhu 600C. Hal ini terbukti bahwa adanya enzim bromelin yang diperoleh dari
ekstrak buah nanas dengan menggunakan larutan garam. semakin banyaknya jumlah
ion garam yang mengikat air semakin banyak endapan enzim bromelin yang
terbentuk. Berdasarkan hasil pengamatan jumlah endapan yang diperoleh dari ekstrak
buah nanas dengan larutan garam lebih sedikit dibanding ekstrak buah nanas dengan
menggunakan alkohol. hal ini disebabkan karena aktifitas dari enzim bromelin dapat
terganggu dengan adanya sisa kotoram garam pada endapan (Kusuma,2015).
4.3 Ekstraksi Enzim Papain dengan alkohol 80%
Tabel 3. Ekstraksi Enzim Papain dengan Alkohol 80%
No. Perlakuan Pengamatan
1. Disayat (diambil) getah buah papaya Padat
2. Dimasukkan kedalam wadah Padat
3. dilarutkan dengan 25 mL alkohol Berwarna putih keruh
5. Didiamkan selama satu malam pada suhu 100C Terbentuk Endapan
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Saran yang dapat saya berikan pada praktikum ini yaitu sebaiknya pada
ekstraksi getah buah papaya dengan larutan garam dapur diganti dengan
menggunakan pelarut NaCl, sehingga tidak ada zat pengotor yang di temukan pada
ppercobaan.
DAFTAR PUSTAKA
Aji, A., Bahri, S., dan Tantalia. 2017. Pengaruh Waktu Ekstraksi dan Konsentrasi
HCl untuk Pembuatan Pektin dari Kulit Jeruk Bali (Citrus Maxima). Jurnal
Teknologi Kimia Unimal. 6(1).
Kumaunang. M., dan Kamu, V. 2021. Aktifitas Enzim Bromelin dari Ekstrak Kulit
Nenas (Anenas Comosus). Jurnal Ilmiah Sains. 11(2).
Putra, W. A., Karnila, R.,dan Diharni, A. 2021. Aktivitas Ekstrak Kasar Enzim
Kolagenase dari Organ dalam Ikan Malong (Congresox Talabon) pada pH
Berbeda. Jurnal Teknologi dan Industri Pertanian Indonesia.13(1).
Wahab, N., dan Ramli, I. 2020. Analisa Pemurnian Garam dengan Metode Hodro
Ekstraksi Batch dan Kontinue di Kabupaten Jeneponto. Jurnal Ilmiah
Techno Entrepreneur. 5(1).
Zuhri., dan Dona, V. 2021. Penggunaan Alkohol untuk Kepentingan Medis Tinjauan
Isthsan. Jurnal Jolsic. 9(1).
LAMPIRAN
Buah Nanas
Dipotong kecil-kecil
Ditimbang 200 gram
Diblender
Disaring hingga diperoleh
ekstraknya
Hasil Pengamatan
2.Ekstraksi Enzim Bromelin Buah Nanas dengan Larutan Garam
Buah Nanas
Dipotong kecil-kecil
Ditimbang 200 gram
Diblender
Disaring hingga diperoleh
ekstraknya
Hasil Pengamatan
3. Ekstraksi Enzim Papain Getah Papaya dengan Alkohol 80%
Buah Pepaya
Hasil Pengamatan
Buah Pepaya
Data Pengamatan
Lampiran 2. Analisis Data
= 4,6931 – 3,046
= 1,6471 gram
= 3,6084-2,577
= 1,0314 gram
= 1,7389 – 1,138
= 0,6009 gram
= 1,9076 – 1,099
= 0,8086 gram