Hidup dalam kelompok tentulah tidak mudah. Untuk menciptakan kondisi kehidupan yang
harmonis anggota kelompok haruslah saling menghormati & menghargai. Keteraturan hidup
perlu selalu dijaga. Hidup yang teratur adalah impian setiap insan. Menciptakan & menjaga
kehidupan yang harmonis adalah tugas manusia.
Manusia adalah makhluk tuhan yang paling tinggi disbanding makhluk tuhan lainnya.
Manusia di anugerahi kemampuan untuk berpikir, kemampuan untuk memilah & memilih
mana yang baik & mana yang buruk. Dengan kelebihan itulah manusia seharusnya mampu
mengelola lingkungan dengan baik.
Tidak hanya lingkungan yang perlu dikelola dengan baik, kehidupan social manusiapun perlu
dikelola dengan baik. Untuk itulah dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas.
Sumber daya yang berjiwa pemimpin, paling tidak untuk memimpin dirinya sendiri.
Isi
Gaya Kepemimpinan Otoriter
Kepemimpinan otoriter merupakan gaya kepemimpinan yang paling tua dikenal manusia.
Oleh karena itu gaya kepemimpinan ini menempatkan kekuasaan di tangan satu orang atau
sekelompok kecil orang yang di antara mereka tetap ada seorang yang paling berkuasa.
Pemimpin bertindak sebagai penguasa tunggal.Orang-orang yang dipimpin yang jumlahnya
lebih banyak, merupakan pihak yang dikuasai, yang disebut bawahan atau anak
buah.Kedudukan bawahan semata-mata sebagai pelaksana keputusan, perintah, dan bahkan
kehendak pimpinan.Pemimpin memandang dirinya lebih, dalam segala hal dibandingkan
dengan bawahannya.Kemampuan bawahan selalu dipandang rendah, sehingga dianggap tidak
mampu berbuat sesuatu tanpa perintah.Perintah pemimpin sebagai atasan tidak boleh
dibantah, karena dipandang sebagai satu-satunya yang paling benar.Pemimpin sebagai
penguasa merupakan penentu nasib bawahannya. Oleh karena itu tidak ada pilihan lain, selain
harus tunduk dan patuh di bawah kekuasaan sang pemimpin. Kekuasaan pimpinan digunakan
untuk menekan bawahan, dengan mempergunakan sanksi atau hukuman sebagai alat
utama.Pemimpin menilai kesuksesannya dari segi timbulnya rasa takut dan kepatuhan yang
bersifat kaku. Kepemimpinan dengan gaya otoriter banyak ditemui dalam pemerintahan
Kerajaan Absolut, sehingga ucapan raja berlaku sebagai undang-undang atau ketentuan
hukum yang mengikat. Di samping itu sering pula terlihat gaya dalam kepemimpinan
pemerintahan diktator sebagaimana terjadi di masa Nazi Jerman dengan Hitler sebagai
pemimpin yang otoriter.
-Menganggap bahwa Kekerasan itu lumrah kekerasan disini bisa berupa kekerasan fisik atau
pun kekerasan psikis, organisasi kampus jarang melakukan tindakan kekerasan fisik dan lebih
cenderung menyerang psikis anggota.
- Bertahan dipuncak adalah tujuannya biasanya pemimpin yang seperti ini akan
mempertahankan jabatannya, demi mengeruk semua fasilitas yang diberikan kepada dirinya,
memanfaatkan untuk kepentingan pribadinya dan dengan berbagai alasan menutupi
kebusukannya.
Gaya kepemimpinan ini memang berguna ketika harus diambil keputusan segera dan cepat
untuk kinerja yang diperlukan. Namun, penggunaan kekuasaan yang berlebihan akan
mendistorsi produktivitas dalam jangka panjang, membuat karyawan kehilangan kreativitas
dan kehilangan motivasi karena mengerjakan tugas yang sama terus menerus. Akan ada
banyak konflik juga perselisihan yang terjadi baik antara pemimpin dengan karyawan
maupun dengan sesama karyawan.
2. Bersikap ramah
Tak ada salahnya menebar senyum atau menyapa atasan. Boleh juga sesekali
mengajak berbincang hal-hal ringan di kala santai.
5. Beri ucapan
Memberi ucapan selamat ulang tahun atau selamat atas penghargaan
menunjukkan bahwa Anda adalah bawahan yang respek terhadap atasan. Sikap
ini tentu berpotensi menyenangkan hatinya.
6. Bersikap profesional
Dalam dunia kerja, sikap profesional harus dikedepankan. Tak peduli apakah
atasan Anda otoriter atau tidak.
7. Komunikasi
Pilih strategi komunikasi yang tepat kepada atasan. Kenali dulu karakternya,
lalu cari cara menghadapinya. Atasan yang otoriter biasanya suka disanjung.
Sesekali boleh menyanjung, tapi jangan jadi penjilat. Tunjukkan bahwa Anda
bawahan yang profesional dan punya pendirian.
Penutup
Kesimpulan
Kepemimpinan ini lebih identik dengan system satu orang yang berkuasa, yang berhak
menentukan kebijakan, berhak dalam mengambil keputusan terhadap suatu permasalahan
dalam organisasi. Kepemimpinan ini hanya dibatasi dengan undang-undang saja.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/amp/s/www.kompasiana.com/amp/lailamufida/5a3319efab12ae2c20
053dd2/efek-gaya-kepemimpinan-terhadap-kinerja-karyawan
https://www.beritasatu.com/ekonomi/262788-7-cara-hadapi-atasan-otoriter
https://adalah.co.id/otoriter/
http://binakarir.com/gaya-kepemimpinan-otoriter/
https://www.finansialku.com/gaya-kepemimpinan-otokrasi/amp/
http://www.kompasiana.com/rudisalamsinulingga/gaya-gaya-
kepemimpinan_54f79ceca33311df1d8b4583
http://ulfamin.blogspot.co.id/2013/01/makalah-manajemen-kepemimpinan.html
https://aritmaxx.wordpress.com/2011/04/03/kepemimpinan-otoriter/
http://www.kampungrumasa.com/2011/12/8-tipe-kepemimpinan-yang-ada-di-dunia.html.
/desiesyworlds.blogspot.com/2012/04/type-kepemimpinan.html.