Anda di halaman 1dari 12

MATERI TIPE DAN GAYA KEPEMIMPINAN

A. Tipe dan Gaya kepemimpinan

Kepemimpinan yang efektif dan efesien akan terwujud apabila

dijalankan berdasarkan fungsi dan tujuan yang telah ditetapkan. Seorang

pemimpin harus berusaha menjadi bagian dari situasi kelompok atau

organisasi yang dipimpinnya. Dalam mewujudkan tujuan dan fungsi

kepemimpinan secara internal maka akan berlangsung suatu aktifitas

kepemimpinan dan aktifitas tersebut akan dipilah-pilah maka akan terlihat

secara jelas kepemimpinan dengan pola masing-masing. Pemimpin

sebagai mahluk Tuhan yang mempunyai karakter yang berbeda-beda

dapat menentukan jalannya sendiri. Organisasi yang dipimpinnya dapat

digolongkan dalam berbagai tipe atau bentuk yang dikemukakan oleh

beberapa pendapat dari para ahli sebagai berikut :

1. Tipe pemimpin Otokratis

Menurut Siagian (2007:159) otokrat berasal dari perkataan 0utus

(sendiri) dan kratos (kekuasaan) jadi otokrat berarti penguasaan

obsolut. Kepemimpinan otoritas berdasarkan diri pada kekuasaan dan

paksaan yang mutlak yang harus dipatuhi. Dimana setiap perintah dan

kebijakan yang ditetapkan tanpa berkonsultasi dengan bawahannya

harus dilakukan. Seorang pemimpin yang autokratik adalah seorang

yang sangat egois, egoisme yang sangat besar akan mendorongnya

memutarbalikan kenyataan yang sebenarnya sehingga sesuai dengan

keinginannya apa yang secara subjektif diinterprestasikan sebagai

kenyataan. Seorang pemimpin yang autikritis akan menerjemahkan


disiplin yang tinggi yang di tunjukan oleh para bawahannya sebagai

perwujudan kesetiaan para bawahannya. Egoisnya yang sangat besar

dapat menimbulkan persepsi bahwa tujuan organisasi identik dengan

tujuan pribadinya, dan oleh karena itu, organisasi diperlukannya

sebagai alat untuk mencapai tujuan pribadinya.

a. Ciri dan tipe kepemimpinan ini adalah sebagi berikut:

 Menganggap organisasi tersebut sebagai miliknya sendiri.

 Mengidentikan tujuan pribadinya dengan tujuan organisasi

 Sangat terlalu bergantung pada kekuasaan formalnya.

 Menganggap semua bawahannya sebagai alat semata-mata.

 Tak mau/ingin menerima kritikan, saran maupun pendapat.

 Dalam tindakan penggerakannya selalu/sering menggunakan

pendekatan yang mengandung unsur-unsur paksaan & punitif

(bersifat menghukum).

b. Kelebihan :

 Keputusan akan dapat diambil dengan cepat karena mutlak

hak pemimpin, tak ada bantahan dari bawahan.

 Pemimpin yang bersifat otoriter pasti bersifat tegas, sehingga

apabila terjadi kesalahan dari bawahan maka pemimpin tak

segan untuk menegur.

 Mudah dilakukan pengawasan.

c. Kelemahan :

 Suasana kaku, mencekam dan menakutkan karena sifat keras

dari pemimpin.
 Menimbulkan permusuhan, keluhan dan rawan terjadi

perpindahan karena bawahan tidak merasa nyaman.

 Bawahan akan merasa tertekan karena apabila terjadi

perbedaan pendapat, pemimpin akan menganggapnya sebagai

pembangkangan dan kelicikan.

 Kreativitas dari bawahan sangatlah minim karena tidak

diberikan kesempatan mengajukan pendapat.

 Disiplin yang terjadi seakan-akan karena ketakutan dan

hukuman bahkan pemecatan dari atasan.

 Pengawasan dari pemimpin hanya bersifat mengontrol, apakah

perintah yang diberikan sudah dijalankan dengan baik oleh

anggotanya.

Kesimpulan :

Dalam tipe ini, pemimpin cenderung melakukan pemaksaan dalam

menggerakkan kelompoknya. Disini kewajiban dari bawahan

adalah untuk mengikuti dan menjalankan perintah. Tak boleh ada

saran dan bantahan dari bawahan. Mereka diharuskan patuh dan

setia secara mutlak kepada pemimpinnya.

2. Tipe Militeristis

Dalam Kartono (2005:155) banyak mengunakan sistem perintah,

sistem komando dari atasan ke bawahan yang sifatnya keras, sangat

otoriter dan menghendaki bawahan agar selalu patuh. Tipe ini sifatnya

kemiliteran, hanya gaya warnanya yang mencontoh gaya kemiliteran

tetapi dilihat lebih seksama tipe ini mirip dengan tipe otoriter.

Ciri dan tipe kepemimpinan ini adalah sebagi berikut:


 Selalu atau sering mempergunakan sistem-sistem perintah dalam

menggerakkan bawahannya.

 Senang bergantung pada pangkat serta jabatannya dalam

menggerakkan bawahannya

 Senang sekali pada formalitas yang berlebihan.

 Sukar menerima kritikan/masukan dari bawahan.

 Menuntut disiplin yangsangat tinggi & kaku dari bawahan.

 Menyukai upacara-upacara untuk berbagai macam acara dan juga

keadaan.

3. Tipe Paternalistis

Persepsi seorang pemimpin yang peternalistik tentang peranannya

dalam kehidupan organisasi dapat diwarnai oleh harapan para

pengikutnya. Harapan itu pada umumnya terwujud keinginan agar

pemimpin mereka mampu berperan sebagai bapak yang bersifat

melindungi dan layaknya dijadikan sebagai tempat bertanya dan untuk

memperoleh petunjuk

Ciri dan tipe kepemimpinan ini adalah sebagi berikut:

 Menganggap bawahannya sebagai orang yang tak dewasa

 Memiliki sikap yang terlalu melindungi.

 Sering sekali bersikap maha tahu.

 Jarang sekali memberikan kesempatan-kesempatan kepada

bawahannya untuk mengambil keputusan maupun inisiatif.

 Jarang memberikan kesempatan kepada para bawahannya untuk

mengembangkan daya kreasi serta fantasinya.

a. Kelebihan :
 Pemimpin pasti memiliki sifat yang tegas dalam mengambil

keputusan

 Bawahan akan merasa aman karena mendapat perlindungan.

b. Kelemahan :

 Bawahan tidak memiliki inisiatif dalam bertindak karena tidak

diberi kesempatan.

 Keputusan yang diambil tidak berdasarkan musyawarah

bersama karena menganggap dirinya sudah melakukan yang

benar.

 Daya imajinasi dan kreativitas para pengikut cukup rendah

karena tidak ada kesempatan untuk mengembangkannya.

Kesimpulan :

Pemimpin ini selalu melindungi bawahannya serta memiliki sifat

maha tahu yang besar sehingga jarang memberikan kesempatan

pada bawahan untuk mengambil keputusan.

4. Tipe Kharismatis

Menurut Kartono (2005:155) tipe pemimpin kharismatik ini

memiliki kekuatan energi daya tarik yang bisa untuk mempengaruhi

orang lain. Sehingga ia mempunyai pengikut yang besar jumlahnya.

Seorang pemimpin yang kharismatik adalah seorang pemimpin yang

di kagumi oleh orang banyak pengikut tersebut tidak selalu

menjelaskan secara kongkrit mengapa tipe pemimpin yang

kharismatik sangat dikagumi.

Sampai saat ini para pakar belum berhasil menemukan sebab-

sebab kenapa seorang pemimpin mempunyai kharisma, yang


diketahui yaitu bahwa pemimpin yang demikian memiliki daya tarik

yang sangat besar & karenanya pada umumnya memiliki pengikut

yang jumlahnya yang sangat besar. Sebab kurangnya pengetahuan

tentang sebab musabab seorang menjadi pemimpin yang kharismatis

sering sekali dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi

dengan kekuatan gaib (supernatural powers). Perlu dikemukakan

bahwa umur, kekayaan, kesehatan, profil pendidikan dan lain-lain

tidak dapat dipakai/digunakan sebagai kriteria dari tipe pemimpin

karismatis.

a. Kelebihan

 Dapat mengkomunikasikan visi dan misi secara jelas.

 Dapat membangkitkan semangat bawahan untuk bekerja lebih

giat.

 Bisa mendapatkan pengikut dengan masa yang besar karena

sifatnya yang berkharisma sehingga bisa dipercaya.

 Menyadari kelebihannya dengan baik sehingga bisa

memanfaatkannya semaksimal mungkin.

b. Kelemahan

 Para pemimpin kharismatik mudah mengambil keputusan yang

beresiko.

 Pemimpin kharismatik cenderung memiliki khayalan bahwa apa

yang dilakukan pasti benar karena pengikutnya sudah terlanjur

percaya.

 Ketergantungan yang tinggi sehingga regenerasi untuk

pemimpin yang berkompeten sulit.


KESIMPULAN

Tipe kepemimpinan kharismatik memiliki energi dan daya tarik

yang luar biasa untuk dapat mempengaruhi orang lain, maka

tidaklah heran apabila memiliki pengikut atau masa yang

jumlahnya besar.

5. Tipe Demokratis

Kepemimpinan demokratis berorientasi pada manusia dan

memberikan bimbingan yang efisien kepada para pengikutnya.

Kepemimpinan demokratis menghargai potensi setiap individu, mau

mendengarkan nasihat dan sugesti bawahan. Seorang pemimpin yang

berdemokratis dihormati dan disegani bukan ditakuti karena perilaku

pemimpin demokratis dalam kehidupan organisasional mendorong

pada bawahannya menumbuh kembangkan daya inovasi dan

kreativitasnya.

Ciri dan tipe kepemimpinan ini adalah sebagi berikut:

 Selalu dan sering berusaha mensinkronisasikan kepentingan &

tujuan organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadi dari

para bawahannya

 Ketika dalam proses penggerakkan bawahannya selalu bertitik

tolak dari pendapat bahwa manusia yaitu makhluk termulia di

dunia.

 Senang menerima saran, kritikan, pendapat dari bawahannya.

 Selalu berusaha mengutamakan kerjasama serta kerja tim dalam

usaha untuk mencapai tujuan.


 Berusaha agar menjadikan bawahannya lebih sukses dari pada

dirinya sendiri.

 Bawahannya selalu dilibatkan secara aktif dalam menentukan

nasib sendiri melalui peran sertanya dalam proses pengambilan

sebuah keputusan.

 Berusaha mengembangkan kapasitas dirinya pribadi sebagai

seorang pemimpin.

a. Kelebihan

 Hubungan antara pemimpin dan bawahan harmonis dan tidak

kaku.

 Keputusan dan kebijaksanaan diambil melalui diskusi

sehingga bawahan akan merasa dihargai dan dibutuhkan

peranannya

 Mengembangkan daya kreatif dari bawahan karena dapat

mengajukan pendapat dan saran.

b. Kelemahan

 Proses pengambilan keputusan akan berlangsung lama

karena diambil secara musyawarah.

 Sulitnya dalam pencapaian kata mufakat karna pendapat

setiap orang jelas berbeda.

 Akan memicu konflik apabila keputusan yang diambil tidak

sesuai dan apabila ego masing-masing anggota tinggi.

Kesimpulan

Bawahan akan merasa percaya diri dan nyaman sehingga bisa

mengeluarkan kemampuan terbaiknya untuk menyelesaikan


tugasnya. Bawahan akan merasa bersemangat karena merasa

diperhatikan.

6. Tipe Laissez Faire

Ciri dan tipe kepemimpinan ini adalah sebagai berikut:

 Ketika dalam memimpin organisasi/kelompok biasanya memiliki

sikap yang permisif, dalam arti bahwa para anggota organisasi

tersebut boleh saja bertindak sesuai dengan keyakinan dan juga

hati nurani, asalkan kepentingan bersama tetap terjaga serta

tujuan organisai tetap bisa tercapai.

 Organisasi/kelompok akan berjalan lancar-lancar saja dengan

sendirinya sebab para anggota organisasi terdiri dari orang-orang

yang sudah dewasa yang mengetahui apa saja yang menjadi

tujuan organisasi, sasaran yang harus dicapai & tugas yang harus

dilaksanakan/dilakuka oleh masing-masing anggota organisasi

tersebut.

 Seorang pemimpin yang mempunyai peranan pasif maupun

membiarkan organisasi berjalan dengan sendirinya. Seorang

pemimpin yang tak terlalu sering sekali melakukan intervensi

dalam kehidupan organisasional.

B. Gaya Kepemimpinan

Istilah gaya secara kasar adalah sama dengan cara yang

digunakan pemimpin di dalam mempengaruhi para pengikutnya. Gaya

kepemimpinan merupakan norma perilaku yang digunakan oleh


seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku

orang lain seperti yang ia lihat.

1. Gaya Kepemimpinan Otoriter / Authoritarian

Adalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan

kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Segala

pembagian tugas dan tanggung jawab dipegang oleh si pemimpin

yang otoriter tersebut, sedangkan para bawahan hanya

melaksanakan tugas yang telah diberikan.

2. Gaya Kepemimpinan Demokratis / Democratic

Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang

memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap

ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai

suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis

pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas serta

tanggung jawab para bawahannya.

3. Gaya Kepemimpinan Bebas / Laissez Faire

Pemimpin jenis ini hanya terlibat delam kuantitas yang kecil di mana

para bawahannya yang secara aktif menentukan tujuan dan

penyelesaian masalah yang dihadapi.

C. Keempat gaya kepemimpinan berdasarkan kepribadian adalah :

1. Gaya Kepemimpinan Karismatik

Kelebihan gaya kepemimpinan karismatis ini adalah mampu

menarik orang. Mereka terpesona dengan cara berbicaranya yang

membangkitkan semangat. Biasanya pemimpin dengan gaya


kepribadian ini visionaris. Mereka sangat menyenangi perubahan

dan tantangan.

Mungkin, kelemahan terbesar tipe kepemimpinan model ini bisa

di analogikan dengan peribahasa Tong Kosong Nyaring Bunyinya.

Mereka mampu menarik orang untuk datang kepada mereka.

Setelah beberapa lama, orang – orang yang datang ini akan kecewa

karena ketidak-konsisten-an. Apa yang diucapkan ternyata tidak

dilakukan. Ketika diminta pertanggungjawabannya, si pemimpin

akan memberikan alasan, permintaan maaf, dan janji.

2. Gaya Kepemimpinan Diplomatis

Kelebihan gaya kepemimpinan diplomatis ini ada di

penempatan perspektifnya. Banyak orang seringkali melihat dari

satu sisi, yaitu sisi keuntungan dirinya. Sisanya, melihat dari sisi

keuntungan lawannya. Hanya pemimpin dengan kepribadian putih

ini yang bisa melihat kedua sisi, dengan jelas! Apa yang

menguntungkan dirinya, dan juga menguntungkan lawannya.

Kesabaran dan kepasifan adalah kelemahan pemimpin dengan

gaya diplomatis ini. Umumnya, mereka sangat sabar dan sanggup

menerima tekanan. Namun kesabarannya ini bisa sangat

keterlaluan. Mereka bisa menerima perlakuan yang tidak

menyenangkan tersebut, tetapi pengikut-pengikutnya tidak. Dan

seringkali hal inilah yang membuat para pengikutnya meninggalkan

si pemimpin.
3. Gaya Kepemimpinan Otoriter

Kelebihan model kepemimpinan otoriter ini ada di pencapaian

prestasinya. Tidak ada satupun tembok yang mampu menghalangi

langkah pemimpin ini. Ketika dia memutuskan suatu tujuan, itu

adalah harga mati, tidak ada alasan, yang ada adalah hasil.

Langkah – langkahnya penuh perhitungan dan sistematis.

Dingin dan sedikit kejam adalah kelemahan pemimpin dengan

kepribadian merah ini. Mereka sangat mementingkan tujuan

sehingga tidak pernah peduli dengan cara. Makan atau dimakan

adalah prinsip hidupnya.

4. Gaya Kepemimpinan Moralis

Kelebihan dari gaya kepemimpinan seperti ini adalah umumnya

Mereka hangat dan sopan kepada semua orang. Mereka memiliki

empati yang tinggi terhadap permasalahan para bawahannya, juga

sabar, murah hati Segala bentuk kebajikan ada dalam diri pemimpin

ini. Orang – orang yang datang karena kehangatannya terlepas dari

segala kekurangannya.

Kelemahan dari pemimpinan seperti ini adalah emosinya. Rata

orang seperti ini sangat tidak stabil, kadang bisa tampak sedih dan

mengerikan, kadang pula bisa sangat menyenangkan dan

bersahabat.

Anda mungkin juga menyukai