NIM : 041776767
MATA KULIAH :
Gaya Kepemimpinan
1. Tipe Otokratik
Kepemimpinan Otokratik/otokratis adalah gaya kepemimpinan di mana seorang
pemimpin memiliki kendali penuh untuk menentukan kebijakan dan prosedur,
memutuskan tujuan apa yang ingin dicapai, dan mengarahkan serta mengawasi
semua kegiatan organisasi, tanpa partisipasi dari bawahan. Pemimpin otokratis tidak
terlibat dengan penetapan tujuan jangka panjang atau perkembangan karir seperti
jenis pemimpin lainnya. Mereka cenderung lebih berfokus untuk memastikan
anggota tim menyelesaikan tugas-tugas penting sesuai jadwal. Tiga bentuk dari gaya
kepemimpinan otokratis adalah :
a. Directing, bentuk yang paling umum dan paling kaku. Bawahan diawasi secara
ketat dan pemimpin tidak mungkin berkonsultasi dengan bawahan untuk
mengambil keputusan.
b. Permissive, bentuk yang lebih luwes. Pemimpin tetap membuat keputusan akhir,
tapi anggota dapat lebih fleksibel untuk memutuskan sendiri bagaimana mereka
melakukan tugas.
c. Paternalistik, menggunakan karakteristik dari gayakepemimpinan otokratis,
tetapi tetap mempertimbangkan kesejahteraan dan kebahagiaan bawahan.
3. Tipe paternalistik
Tipe paternalistik adalah tipe kepemimpinan yang bersifat kebapakan.
Kepemimpinan kebapakan adalah pemimpin yag bersifat dan bertindak dalam
menjalankan fungsi kepemimpinannya sebagai seorang bapak terhadap anak-
anaknya. Pemimpin bertindak sebagai bapak, karena itu dia mencintai orang-
orangnya serta menghormatinya. Oleh karena seorang pemimpin merasa sebagai
bapak, maka pemimpin tersebut sering menganggap dirinya selalu benar, sedangkan
karyawannya selalu dianggap masih kurang dari dirinya. Oleh karena itu, para
karyawan harus mematuhi perintahnya atau tidak boleh membantahnya.
a. Kelebihan tipe kepemimpinan ini adalah :
Pemimpin pasti memiliki sifat yang tegas dalam mengambil keputusan
Bawahan akan merasa aman karena mendapat perlindungan
b. Kelemahannya adalah :
Bawahan tidak memiliki inisiatif dalam bertindak karena tidak diberi
kesempatan
Keputusan yang diambil tidak berdasarkan musyawarah bersama karena
menganggap dirinya sudah melakukan yang benar
Daya imajinasi dan kreativitas para pengikut cukup rendah karena tidak ada
kesempatan untuk mengembangkannya.
4. Tipe kharismatik
Pemimpin karismatik menekankan tujuan-tujuan ideologis yang menghubungkan
misi kelompok kepada nilai-nilai, cita-cita, serta aspirasi-aspirasi yang berakar dalam
yang dirasakan bersama oleh pengikut. Selain itu kepemimpinan karasismatik juga
didasarkan pada kekuatan luar biasa yang dimiliki oleh seorang sebagai pribadi.
Pengertian sangat teologis, karena untuk mengidentifikasi daya tarik pribadi yang
melekat pada diri seseorang, harus dengan menggunakan asumsi bahwa
kemantapan dan kualitas kepribadian yang dimiliki adalah merupakan anugrah
Tuhan. Karena posisinya yang demikian itulah maka ia dapat dibedakan dari orang
kebanyakan, juga karena keunggulan kepribadian itu, ia dianggap (bahkan) diyakini
memiliki kekuasaan supra natural, manusia serba istimewa atau sekurang-kurangnya
istimewa dipandang masyarakat. Pemimpinan karismatik dapat diartikan sebagai
kemampuan menggunakan keistimewaan atau kelebihan sifat kepribadian dalam
mempengaruhi pikiran, perasaan dan tingkah laku orang lain, sehingga dalam
suasana batin mengagumi dan mengagungkan pemimpin bersedia berbuat sesuatu
yang dikehendaki oleh pemimpin.
5. Tipe militeristik
Tipe kepemimpinan militeristik adalah tipe kepemimpinan yang dalam menggerakan
bawahannya, perintah mencapai tujuan digunakan sebagai alat utama. Sangat suka
menggunakan pangkat dan jabatan dalam menggerakan bawahan.
a. Kelebihan tipe kepemimpinan militeristik adalah :
Tegas dan tidak memiliki keraguan dalam bertindak dan mengambil
keputusan
Bawahan akan memiliki disiplin yang tinggi
Bawahan akan mersa aman dan terlindungi
b. Kekurangan tipe kepemimpinan militeristik adalah :
Suasana cenderung kaku karena lingkungan yan formal
Pemimpin sukar dalam menerima kritikan dan saran dari bawahan
Bawahan akan merasa tertekan dan tidak nyaman karena banyak aturan dan
sifat keras dari pemimpin
6. Tipe pseudo-demokratik
Seorang pemimpin yang bersifat pseudo-demokratis sering memakai “topeng” ia
berpura-pura memperlihatkan sifat demokratis di dalam kepemimpinannya, ia
memberi hak dan kuasa kepada anggota untuk menetapkan dan memutuskan
sesuatu, tetapi sesungguhnya ia bekerja dengan perhitungan. Ia mengatur siasat
agar kekuasaannya terwujud kelak. Ia ingin memberi kesan bahwa ia sungguh-
sungguh memperhatikan pendapat dan saran itu, tetapi sebenarnya ia licik sekali
dan memenipulasi sedemikian rupa sehingga pendapatnyalah yang harus disetujui
dan diterima rapat. Ia sebenarnya bersifat otokratis, tetapi dalam kepemimpinannya
ia memberi kesan demokratis. Kimball Wiles menyebut cara memimpin seperti itu
dengan istilah diplomatic manipulation atau manipulasi politik.
7. Tipe demokratik
Tipe kepemimpinan demokratis adalah kebalikan dari pemimpin otoriter. Disini
pemimpin ikut berbaur dan berada ditengah-tengah anggotanya. Hubungan yang
tercipta juga tidaklah kaku seperti majikan dengan bawahan, melainkan seperti
saudara sendiri. Pemimpin selalu memperhatikan kebutuhan kelompoknya dan
mempertimbangkan kesanggupan kelompok dalam mengerjakan tugas. Pemimpin
juga mau menerima masukan dan saran dari bawahannya.
a. Kelebihan kepemimpinan demokratis adalah :
Hubungan antara pemimpin dan bawahan harmonis dan tidak kaku
Keputusan dan kebijaksanaan diambil melalui diskusi sehingga bawahan
akan merasa dihargai dan dibutuhkan peranannya
Mengembangkan daya kreatif dari bawahan karena dapat mengajukan
pendapat dan saran
Bawahan akan merasa percaya diri dan nayaman sehingga bisa
mengeluarkan kemampuan terbaiknya untuk menyelesaikan tugasnya
Bawahan akan merasa bersemangat karena merasa diperhatikan
Tidak mudah lahir kubu oposisi pemimpin dan bawahan sejalan.
b. Kekurangan kepemimpinan demokratis adalah :
Proses pengambilan keputusan akan berlangsung lama karena diambil
secara musyawarah
Sulitnya dalam pencapaian kata mufakat karena pendapat setiap orang
jelas berbeda
Akan memicu konflik apabila keputusan yang diambil tidak sesuai dan
apabila ego masing-masing anggota tinggi.