Anda di halaman 1dari 2

Cristopher Colombus

Christopher Columbus ( Italia : Cristoforo Colombo, Spanyol :


Cristóbal Colón; Portugis : Cristóvão Colombo). Lahir pada 30
Oktober 1451. Ayah Columbus adalah Domenico Colombo, seorang
penenun wol yang juga merupakan salah satu tokoh politik lokal.
Ibunya Suzanna Fontanarossa, putri seorang penenun wol. Anak
sulung dari lima saudara, Christopher memiliki tiga saudara laki-laki
Bartholomew, Giovanni Pellegrino, dan Giacomo dan satu saudara
perempuan, Bianchinetta. Pada tahun 1478 atau 1479 Columbus
bertemu dan menikah dengan Felipa Perestrello e Moniz, putri dari
keluarga yang dihormati, ayah Felipa’s, Bartolomeo Perestrello, yang
sudah meninggal ketika Columbus bertemu Felipa, pernah menjabat
sebagai gubernur Porto Santo di Kepulauan Madeira, milik Portugis di lepas pantai barat laut Afrika. Mereka
dianugrahi seorang anak yang bernama Diego, diyakini bahwa Felipa meninggal tak lama setelahnya. 
Awal karir berlayar di laut ketika berusia 14 tahun, Columbus bertugas di berbagai kapal dalam berbagai
peran. Pada tanggal 13 Agustus, 1476 sebuah ekspedisi yang dilakukan Genoa dengan menggunakan lima kapal
menuju Inggris memberikan kesempatan pertama Columbus meninggalkan Laut Tengah dan berlayar ke
Samudera Atlantik. Tapi itu merupakan awal yang buruk untuk Columbus: Menurut cerita, seluruh armada
diserang oleh perompak dari Perancis di ujung barat daya Portugal. Kedua belah pihak sama-sama kehilangan
kapal; Columbus, salah satu yang malang, kapalnya dibakar, tidak ada jalan lain untuk melarikan diri selain
berenang agar sampai di pantai Portugis. Dia berhasil sampai 10 km (6 mil) ke pantai dengan berpegangan pada
reruntuhan kapal. Setelah memperoleh kembali kekuatannya di pelabuhan Lagos, Columbus melakukan
perjalanan ke Lisbon lokasi komunitas pedagang besar asal Genoa dan pembuat kapal. Waktu itu dia berumur
25 tahun. 
Christopher Columbus adalah seorang penjelajah dan ahli navigasi yang sukses pada masanya. Ia
dikenal dengan penemuannya akan benua Amerika yang sebelumnya diperkirakan belum pernah terjamah oleh
orang lain. Untuk mencapai benua ini, Columbus harus menyeberangi luasnya samudera Atlantik. Setelah
perjalanan yang panjang, ia berhasil tiba di benua ini pada tanggal 12 Oktober 1492. Pelayaran ini mendapat
dukungan dana dari ratu Spanyol saat itu, Isabella, bertujuan untuk memperluas wilayah kekuasaan Spanyol
pasca penaklukan wilayah Andalusia dan sekitarnya.
Pelayaran ini juga bertujuan untuk memuaskan keingintahuan Colombus sendiri tentang bentuk bumi
yang sebenarnya. Pada saat itu, pandangan yang diyakini tentang bumi adalah bahwa planet ini berbentuk kotak.
Pria yang dipanggil Christoffa Corombo di Genoa ini meragukan hal tersebut. Ia yakin bahwa bumi ini
berbentuk seperti bola. Jadi, jika ia berlayar secara terus-menerus melalui jalur barat, maka ia akan dapat
sampai di daerah yang berada di timur. Pandangannya ini kemudian terbukti dengan pelayaran panjang yang
dilakukannya ini.
Pada saat pertama kali sampai di benua Amerika, dia mengira bahwa benua ini belum pernah terjamah
oleh siapapun. Oleh karena itu, ia kaget saat menjumpai adanya beberapa bangunan di benua ini yang mirip
dengan bangunan yang dilihatnya di Afrika. Ternyata benua ini sudah dihuni oleh suku Indian selama bartahun-
tahun. Pertama-tama, Columbus diterima dengan sangat baik oleh anggota dari suku ini, tetapi sikap mereka
berubah 180 derajat setelah mereka mengetahui maksud sebenarnya pria berkewarganegaraan Genoa ini yaitu
untuk menjadikan benua ini sebagai wilayah perluasan Spanyol. Para penduduk suku Indian kemudian menjadi
sangat marah hingga mereka menenggelamkan beberapa kapal milik rombongan Colombus. 
Christopher Columbus, dalam upaya mencari jalan dari Eropa ke Timur, tak sengaja menemui benua
Amerika yang membuatnya lebih berpengaruh dalam sejarah dunia. Penemuannya sekaligus merupakan
mahkota eksplorasi dan kolonisasi Dunia Baru dan sekaligus pula merupakan tonggak penting dalam sejarah.
Colombus bagaikan membuka pintu bagi bangsa Eropa dua benua untuk pemukiman baru, menyebar penduduk
dan menyediakan sumber kekayaan mineral dan isi bumi yang pada gilirannya mengubah wajah Eropa.
Berbarengan dengan itu, penemuannya juga mengakibatkan hancurnya kebudayaan bangsa Indian. Dalam
jangka panjang, penemuan itu melahirkan satu bangsa baru di benua belahan Barat, yang dengan amat cepatnya
membedakan diri dengan bangsa Indian selaku penduduk asli. Walhasil, Colombus membawa perubahan besar
bagi bangsa-bangsa di Dunia Lama.
Columbus bukanlah orang pertama yang tiba di Amerika. Ia juga bukan orang Eropa pertama yang
sampai ke benua itu karena sekarang telah diakui secara meluas bahwa orang-orang Viking dari Eropa Utara
telah berkunjung ke Amerika Utara pada abad ke 11 dan mendirikan koloni L'Anse aux Meadows untuk jangka
waktu singkat. Terdapat perkiraan bahwa pelayar yang tidak dikenali pernah melawat ke Amerika sebelum
Columbus. Leif Ericson, pelaut Viking, berabad-abad sebelum Colombus sudah menjejakkan kaki di Benua
Amerika dan bolehlah dipercaya beberapa orang Eropa lain juga sudah menyeberangi Samudera Atlantik di
masa-masa antara Leif Ericson dan Colombus.
Dari sudut sejarah, Leif Ericson bukanlah tokoh penting. Hal-hal menyangkut penemuannya belum
pernah tersebar luas, begitu pula tidak meninggalkan perubahan apa pun baik di Amerika maupun Eropa.
Sebaliknya, berita penemuan Amerika oleh Colombus menyebar bagai kilat ke seluruh Eropa. Hanya beberapa
tahun sekembalinya Colombus, dan sebagai akibat langsung dari penemuannya, banyak ekspedisi tambahan
berdatangan di Dunia Baru.
Kemungkinan keberatan selanjutnya adalah, bahkan sebelum perjalanan Colombus banyak orang-orang
Eropa abad ke-15 yang sudah maklum bahwa sesungguhnya bumi ini bulat bentuknya. Teori ini sudah
diungkapkan oleh filosof Yunani berabad-abad sebelumnya, dan pembenaran yang tak tergoyahkan dari
hipotesa Aristoteles sudah cukup untuk meyakinkan kaum terpelajar Eropa di tahun 1400-an. Sementara itu,
Colombus sendiri tidak kenal orang yang menunjukkan bahwa bumi ini bulat. (Paling tidak, dia tidak berhasil
melakukannya).
Saat perjalanan pulang, saat Columbus berusia 41 tahun, ia menderita penyakit asam urat. Di tahun
berikutnya, ia menderita influenza dan demam lainnya, yang mengakibatkan pendarahan dari mata, dan gout
yang berkepanjangan. Penyakit yang menimpanya tersebut menyebabkan Columbus terbaring di tempat tidur
selama berbulan-bulan, sehingga menyebabkan kematiannya yang terjadi empat belas tahun kemudian yaitu
pada 20 Mei 1506. Berdasarkan gaya hidup Columbus dan gejala-gejala yangt terjadi, dokter modern menduga
bahwa ia menderita Sindrom Reiter, bukan gout. Syndrome Reiter adalah peradangan sendi yang disebabkan
oleh infeksi usus oleh bakteri atau dari penyakit menular seksual tertentu.
"Tampaknya kemungkinan bahwa [Columbus] memperoleh arthritis reaktif dari keracunan makanan di
salah satu pelayaran laut karena sanitasi yang buruk dan persiapan makanan yang tidak tepat," tulis Dr Frank C.
Arnett, seorang rheumatologist dan profesor penyakit dalam, patologi dan laboratorium kedokteran University
of Texas Medical School di Houston.

Nama : Ika Favia Anggraeni


No : 11
Kelas : X - Kimia Industri 1

Anda mungkin juga menyukai