TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Vanilin
Vanilin memiliki tiga gugus fungsi utama, yakni aldehida, metoksi dan
hidroksi (Handayani, 2011), dapat membentuk ikatan hidrogen intramolekul dan
antarmolekul. Vanilin merupakan turunan dari senyawa benzaldehida, sehingga
mempunyai struktur aromatik benzena dan gugus fungsi aldehida (-CHO). Gugus
fungsi lain yang dimiliki oleh vanilin yaitu hidroksi (OH) pada posisi para dan
metoksi (-OCH3) pada posisi meta dari gugus fungsi aldehida (Kumar, dkk.,
2012). Gugus fungsi yang paling mudah bereaksi secara adisi pada senyawa
vanilin adalah gugus aldehida. Karbonil dari gugus aldehida menunjukkan muatan
parsial positif pada atom karbon dan muatan parsial negatif pada atom oksigen,
atom karbon yang kekurangan elektron (elektrofil) dapat bereaksi dengan
nukleofil (Stanley dkk., 1988)
O
+
O
+
H
N
HO
2.4 Reaksi Pembentukan Senyawa Basa Schiff Tanpa Pelarut (solvent free)
Reaksi pembentukan senyawa basa Schiff tanpa pelarut dan katalis asam
diharapkan dapat meminimalisir terjadinya reaksi reversible sehingga
menghasilkan produk dengan % hasil yang lebih tinggi dibandingkan reaksi
menggunakan pelarut dan katalis asam. Abirami dan Nadaraj (2014) melaporkan
sebuah jalur yang ramah lingkungan dengan hasil yang baik dalam sintesis basa
Schiff dengan metode tanpa pelarut, dan produk bisa dimurnikan melalui
rekristalisasi dengan pelarut yang tepat. Metode tanpa pelarut ini tanpa polusi dan
tidak menggunakan bahan-bahan yang toksik, yang merupakan pendekatan yang
ramah lingkungan untuk sintesis basa Schiff.
N
HO
(E)-2-methoxy-4-((phenylimino)methyl)phenol
Prinsip kerja FTIR adalah mengenali gugus fungsi suatu senyawa dari
absorbansi inframerah yang dilakukan terhadap senyawa tersebut. Pola absorbansi
yang diserap oleh tiap-tiap senyawa berbeda-beda, sehingga senyawa-senyawa
dapat dibedakan dan dikuantifikasikan (Sankari, 2010). Karakterisasi senyawa
basa Schiff dapat dilakukan dengan spektoskopi FTIR. Pada umumnya, basa
Schiff memperlihatkan ciri-ciri yang sama dan menunjukkan pita untuk gugus
yang khas yang mana ditunjukkankan pada senyawa ini sebagai vibrasi uluran C–
H dan C=N dalam pita spesifik untuk vibrasi ArC–N (Ibrahim dkk., 2006).