Makalah Hujan Asam
Makalah Hujan Asam
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memahami dan mengetahui lebih dalam tentang
fenomena lingkungan yakni hujan asam sehingga kedepannya tidak mengalami kekeliruan dalam
upaya pengendalian terhadap dampak buruk yang akan terjadi bagi kelangsungan hidup.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
menurunnya kesehatan manusia. Oleh karena itu, upaya untuk meredam polusi udara di Yogyakarta
dilakukan dengan bantuan teknologi yaitu pengoperasian stasiun pemantauan kualitas udara ambien
otomatis yang akan memantau lima parameter indeks standar pencemaran udara (ISPU), yakni
partikulat (PM10), karbon monoksida (CO), sulfur dioksida (SO 2), Nitrogen dioksida (NO2), dan ozon
(O3) (Anonim, 2009).
Tingkat polusi udara di Jawa Barat diklaim tertinggi di Indonesia. Pada tahun 2010,
peningkatan kadar polutan berbahaya terus bertambah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Penyebabnya adalah pertambahan jumlah penduduk, jumlah kendaraan bermotor, dan polusi industri.
Kadar gas berbahaya semakin meningkat di Jawa Barat yaitu karbon dioksida (CO 2), nitrogen oksida
(NOX), sulfur oksida (SOX), dan materi partikulat tersuspensi (SPM). Bila dibiarkan terus-menerus,
selain menurunkan kualitas hidup masyarakat, bisa juga menimbulkan hujan asam yang dampaknya
lebih berbahaya. Hujan disebut asam bila keasaman air di bawah 5,6.
3
acid rain atau hujan asam. Hujan asam sangat merugikan karena dapat merusak tanaman maupun
kesuburan tanah. Sumber utama pencemaran SOx yaitu barasal dari pembakaran stasioner (generator
listrik dan mesin-mesin) yang memakai bahan batubara. Sumber pencemaran SO x yang kedua adalah
proses industri.
Belerang dalam batubara berupa mineral besi pirits atau FeS 2 dan dapat pula berbentuk
mineral logam sulfida lainnya seperti PbS, HgS, ZnS, CuFeS 2, dan Cu2S. Dalam proses industri besi
dan baja (tanur logam) banyak dihasilkan SOx karena mineral-mineral logam banyak terikat dalam
bentuk sulfida. Pada poses peleburan logam sulfida logam diubah menjadi oksida logam. Proses ini
menghilangkan belerang dari kandungan logam karena belerang merupakan pengotor logam. Selain
terbentuk oksida logam terbentuk pula logamnya secara langsung. Sehingga dapat dipahami bahwa
pada proses industri besi dan baja akan banyak menghasilkan gas SO x yang dapat menyebar
kelingkungan sekitar. Selain itu, penyebaran SO x juga tergantung dari keadaan meteorologi dan
geografi setempat. Kelembapan udara akan mempngaruhi kecepatan perubahan SOx menjadi asam
sulfit maupun asam sulfat yang akan berkumpul bersama awan yang akhirnya jatuh sebagai hujan
asam.
4
demikian gas SO2 akan bertemu dengan oksigen yang ada di udara dan kemudian membentuk gas SO 3
melalui reaksi sebagai berikut:
2SO2 + O2 (udara) ------> 2SO3
Gas SO2 juga dapat membentuk garam sulfat apabila bertemu dengan oksida logam, yaitu melalui
proses kimiawi berikut ini:
4MgO + 4SO2 -----> 3MgSO4 + MgS
Udara yang mengandung uap air akan bereaksi dengan gas SO2 sehingga membentuk asam sulfit
melalui reaksi berikut:
SO2 + H2O -----> H2SO3 (asam sulfit)
Udara yang mengandung uap air juga bereaksi dengan gas SO3 membentuk asam sulfat:
SO3 + H2O -----> H2SO4 (asam sulfat)
(Wardhana, 2004)
5
menjadi rontok. Pohon menjadi lemah dan mudah terserang penyakit dan hama. Penurunan pH tanah
akibat deposisi asam atau hujan asam juga menyebabkan terlepasnya aluminium dari tanah dan
menimbulkan keracunan. Akar yang halus akan mengalami nekrosis sehingga penyerapan hara dan air
terhambat. Hal ini menyebabkan pohon kekurangan air dan hara serta akhirnya mati. Hanya tumbuhan
tertentu yang dapat bertahan hidup pada daerah tersebut, hal ini akan berakibat pada hilangnya
beberapa spesies. Ini juga berarti bahwa keragaman hayati tamanan juga semakin menurun. Kadar SO 2
yang tinggi di hutan menyebabkan noda putih atau coklat pada permukaan daun, jika hal ini terjadi
dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan kematian tumbuhan tersebut. Menurut
Soemarmoto (1992), dari analisis daun yang terkena deposisi asam menunjukkan kadar magnesium
yang rendah. Sedangkan magnesium merupakan salah satu nutrisi essensial bagi tanaman.
Kekurangan magnesium disebabkan oleh pencucian magnesium dari tanah karena pH yang rendah
dan kerusakan daun meyebabkan pencucian magnesium di daun.
Sebagaimana tumbuhan, hewan juga memiliki ambang toleransi terhadap hujan asam.
Spesies hewan tanah yang mikroskopis akan langsung mati saat pH tanah meningkat karena sifat
hewan mikroskopis adalah sangat spesifik dan rentan terhadap perubahan lingkungan yang ekstrim.
Spesies hewan yang lain juga akan terancam karena jumlah produsen (tumbuhan) semakin sedikit.
Berbagai penyakit juga akan terjadi pada hewan karena kulitnya terkena air dengan keasaman tinggi.
Hal ini jelas akan menyebabkan kepunahan spesies.
Manusia
Berdasarkan hasil penelitian, sulphur dioxide yang dihasilkan oleh hujan asam juga dapat
bereaksi secara kimia didalam udara, dengan terbentuknya partikel halus sulfat, yang mana partikel
halus ini akan mengikat dalam paru-paru yang akan menyebabkan penyakit pernapasan. Selain itu
juga dapat mempertinggi resiko terkena kanker kulit karena senyawa sulfat dan nitrat mengalami
kontak langsung dengan kulit.
Pengkaratan
Hujan asam dapat mempercepat proses pengkaratan dari beberapa material seperti batu
kapur, pasir besi, marmer, batu pada dinding beton serta logam. Ancaman serius juga dapat terjadi
pada bangunan tua serta monument termasuk candi dan patung. Hujan asam dapat merusak batuan
sebab akan melarutkan kalsium karbonat, meninggalkan kristal pada batuan yang telah menguap.
Seperti halnya sifat kristal semakin banyak akan merusak batuan (Anonim, 2011).
6
Kandungan belerang dalam bahan bakar bervariasi. Minyak bumi merupakan sumber bahan
bakar dengan kandungan belerang tinggi. Penggunaan gas alam akan mengurangi emisi zat pembentuk
asam, akan tetapi kebocoran gas ini dapat menambah emisi metan. Usaha lain yaitu dengan
menggunakan bahan bakar non-belerang misalnya metanol, etanol dan hidrogen. Akan tetapi
penggantian jenis bahan bakar ini harus dilakukan dengan hati-hati, jika tidak akan menimbulkan
masalah yang lain. Misalnya pembakaran metanol menghasilkan dua sampai lima kali formaldehide
daripada pembakaran bensin. Zat ini mempunyai sifat karsinogenik yaitu pemicu kanker.
Setelah Pembakaran
Zat pencemar juga dapat dikurangi dengan gas ilmiah hasil pembakaran. Teknologi yang
sudah banyak dipakai ialah fle gas desulfurization (FGD). Prinsip teknologi ini ialah untuk mengikat
SO2 di dalam gas limbah di cerobong asap dengan absorben, yang disebut scubbing. Dengan cara ini
70-95% SO2 yang terbentuk dapat diikat. Kerugian dari cara ini ialah terbentuknya limbah. Akan
tetapi limbah dapat pula diubah menjadi gipsum yang dapat digunakan dalam berbagai industri. Cara
lain ialah dengan menggunakan amonia sebagai zat pengikatnya sehingga limbah yang dihasilkan
7
dapat dipergunakan sebagi pupuk. Selain dapat mengurangi sumber polutan penyebab hujan asam,
gipsum yang dihasilkan melalui proses FGD ternyata juga memiliki nilai ekonomi karena dapat
dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, misal untuk bahan bangunan.
Mengaplikasikan prinsip 3R (Reuse, Recycle, Reduce)
Prinsip ini dijadikan landasan saat memproduksi suatu barang, dimana produk harus dapat
digunakan kembali atau dapat didaur ulang sehingga jumlah sampah atau limbah yang dihasilkan
dapat dikurangi. Teknologi yang digunakan juga harus diperhatikan, teknologi yang berpotensi
mengeluarkan emisi hendaknya diganti dengan teknologi yang lebih baik dan bersifat ramah
lingkungan. Hal ini juga berkaitan dengan perubahan gaya hidup.
System izin
Pemasangan dan dijalakannya peralatan yang menghasilkan cemaran hanya diizinkan setelah
ditunjukkan bahwa cemaran yang dihasilkan oleh peralatan dari suatu industri telah memenuhi standar
baku yang telah dietatapkan.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hujan asam merupakan suatu masalah lingkungan yang perlu diperhatikan oleh manusia.
Hujan asam terjadi akibat terkontaminasinya uap air di atmosfer dengan gas SO x sehingga merusak
lingkungan dan kesehatan manusia. Untuk itu perlu dilakukan penanggulangn dengan menggunakan
bahan bakar dengan kandungan belerang rendah, pengunaan teknologi pengurang emisi SO2, serta
mengaplikasikan prinsip 3R (Reuse, Recycle, Reduce). Upaya pencegahan hujan asam perlu
diterapkan agar menghidari terjadinya hujan asam di beberapa daerah yang diperkirakan terjadi
maupun tidak. Upaya penanggulangan dan pencegahan tersebut adalah untuk menjaga kelangsungan
hidup.
3.2 Saran
Saran-saran yang dapat penyusun sampaikan antara lain:
1. Penggunaan bahan bakar fosil, terutama batu bara, lebih dikendalikan lagi agar pencemaran
udara bisa berkurang.
2. Pemerintah dan masyarakat harus lebih perhatian dan peduli terhadap masalah-masalah
lingkungan sekitar.
3. Pemerintah menerapkan system izin tentang peralatan yang digunakan oleh industri.
9
DAFTAR PUSTAKA
10