Hambatan Komunikasi Cantika Pradina 2024
Hambatan Komunikasi Cantika Pradina 2024
BP : 1911122024
Dasar Komunikasi A/THP
Hambatan Komunikasi
2. Gangguan Semantik
Contoh kasusnya: indonesia terdiri dari barbagai macam suku, yang tentunya juga
memiliki bahasa yang berbeda-beda pula. Perbedaan bahasa ini bisa menjadi faktor
penghambat dalam berkomunikasi. Misalnya saja, ketika di dalam kelas, ada beberapa
dosen yang mengajar menggunakan bahasa minang, sedangkan didalam kelas tersebut
bukan hanya mahasiswa yang berasal dari minang saja tetapi ada yang dari Jawa,
jambi, riau dan sebagainya. Ketika dosen menggunakan Bahasa minang, mahasiswa
yang berasal dari luar minang tentu saja tidak akan mengerti apa yang dibicarakan
Dosen. Hal itu membuat pesan yang disampaikan oleh dosen tidak diterima dengan
baik oleh mahasiswa. Contoh nya yang lain, kata “lapa” oleh orang Padang memiliki
arti lapar. Sedangkan bagi orang Payakumbuh kata “lapa” mengandung arti rakus.
Ketika orang Padang dan Orang Payakumbuh berkomunikasi menggunakan kata
“lapa” tentu akan terjadi kesalahan persepsi. Kesalahan dalam penggunaan bahasa
itulah yang dimaksud dengan hambatan/gangguan semantik.
3. Gangguan Psikologis
Contoh kasusnya: Ketika sedang berdiskusi, baik itu dengan dosen, ataupun yang
lainnya, pemateri menyampaikan materi nya dengan kurang baik. Pemateri merasa
gugup dan malu tampil di depan sehingga dia berbicara dengan gagap dan terbata-
bata. Sehingga orang-orang yang mendengar jadi tidak tertarik dan tidak bisa
menangkap isi pesan yang disampaikan oleh pemateri dengan baik. Lalu ketika
seseorang ingin mengajukan sebuah pertanyaan kepada dosen atau pemateri, namun
tidak jadi karena dia takut dan malu untuk bertanya, sehingga komunikasi jadi tidak
berjalan. Hal-hal seperti gugup, malu, dan takut inilah yang dimaksud dengan
gangguan psikologis.
4. Gangguan Fisik
Gangguan fisik ini berarti gannguan yang bukan berasal dari peserta komunikasi,
tetapi berasal dari luar. Contoh kasusnya : Si A dan si B bertemu di jalan raya. Si A
dan si B terpisah oleh jalan raya, si B berada diseberang jalan. Si A berteriak
menyuruh agar B main kerumahnya nanti malam. Namun karena dijalan tersebut
sangat berisik, dan banyak kendaraan-kendaraan yang lewat, menyebabkan B tidak
dapat mendengan apa yang diucapkan oleh A, sehingga komunikasi tidak berjalan
dengan baik. Hal itu menunjukkan adanya gangguan fisik.
5. Gangguan Status
Gangguan status ini terjadi karena adanya perbedaan status antara komunikator
dengan komunikannya. Contoh kasusnya: ketika seorang junior harus berbicara
didepan para seniornya. Tentu junior harus memperhatikan etika dalam berbicara.
Ketika etika yang diterapkan tidak sesuai disanalah akan terjadi kesalahan dalam
berkomunikasi. Inilah yang dimaksud dengan gangguan/rintangan status.
7. Rintangan Budaya
Rintangan ini terjadi karena adanya perbedaan budaya, kebiasaan, dan adat istiadat
yang dimiliki oleh sebuah masyarakat. Contoh kasusnya: pada suatu ketika, ada
mahasiswa yang berasal dari jawa dan mahasiswa yang berasal dari medan sedang
melakukan komunikasi atau sedang berbincang-bincang. Namun karena di medan itu
budaya dan bahasa yang digunakannya agak keras sehingga mahasiswa yang berasal
dari jawa ini tersinggung, karena menganggap orang medan ini membentaknya.
Padahal sebenarnya, menurut orang Medan hal itu tidak kasar dan biasa-biasa saja.
Hal tersebut terjadi karena adanya perbedaan budaya dan kebiasaan antar daerah tadi.
Itulah yang dimaksud dengan rintangan budaya.