Anda di halaman 1dari 2

PERMASALAHAN KOMUNIKASI DI LEMBAGA PAUD

Hambatan komunikasi pada dasarnya merupakan inti dari keseluruhan


problem dalam berjalannya proses penyampai-terimaan pesan. Hambatan
komunikasi terjadi dengan banyak faktor yang biasanya mengiringi latar belakang
seseorang. Karena setiap manusia memiliki latar belakang yang berbeda dan itu
tentu mempengaruhi pola komunikasinya. Berikut ini hambatan-hambatan dalam
berkomunikasi :
1) Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan disampaikan belum
jelas bagi dirinya atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau
situasi emosional.
2) Hambatan dalam penyandian/simbol Hal ini dapat terjadi karena bahasa yang
dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai arti lebih dari satu, simbol yang
dipergunakan antara si pengirim dan penerima tidak sama atau bahasa yang
dipergunakan terlalu sulit.
3) Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media
komunikasi, misalnya gangguan suara radio dan aliran listrik sehingga tidak dapat
mendengarkan pesan.
4) Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi oleh si
penerima.
5) Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada saat
menerima/mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan yang keliru dan
tidak mencari informasi lebih lanjut.
6) Hambatan dalam memberikan balikan. Balikan yang diberikan tidak
menggambarkan apa adanya akan tetapi memberikan interpretatif, tidak tepat
waktu atau tidak jelas dan sebagainya.
Masalah yang timbul biasanya adalah:

·         Tidak mampu mengutarakan isi hatinya dengan kalimat-kalimatnya.


·         Tidak mampu menyebut dan menunjuk bagian-bagian tubuh.
·         Pengamatan pendengaran.
·         Bicaranya belum jelas.
·         Gagap.

Solusinya :
· Dilatih terus untuk diajak berbicara terus menerus.
· Latihan berbicara di depan umum untuk mengemukakan apa yang ada di
pikirannya.

Berikut ini contoh anak yang ada permasalahan dengan komunikasi :


Irfan anak dari satu keluaraga yang lahir pertama dari tiga bersaudara akhir-akhir ini
selalu merengek-rengek untuk pergi sekolah. Bangun pagi bermalas-malasan, dan
mengatakan pada ibunya “tidak pergi kesekolah”. Ibu perlahan-lahan membujuk anak
untuk tetap pergi kesekolah dengan janji akan membawakan makanan kesenangannya
yaitu coklat. Irfan pun berangkat sekolah. Apa yang terjadi..?? begitu sampai
dihalaman sekolah Irfan tidak mampu mengutarakan isi hatinya merengek dan
akhirnya menanggis.

Cara penangan kasus anak tersebut yang dapat dilakukan guru PAUD.
1. Menyususn program bersama untuk belajar diluar ruangan,
2. Gabungkan anak dengan anak lain yang disenanginya
3. Yakinkan pada anak bahwa ibunya ada dikantor menunggunya
4. Yakinkan pada anak bahwa ibunya segera kembali menjemputnya setelah belajar selesai
5. Ajar anak memperhitungkan kepentingan orang lain.

Anda mungkin juga menyukai