Anda di halaman 1dari 1

Penerapan (Pelaksanaan) otonomi daerah di Indonesia menjadi titik fokus penting dalam

memperbaiki kesejahteraan rakyat. Pengembangan suatu daerah bisa disesuaikan oleh


pemerintah daerah dengan potensi dan ciri khas daerah masing-masing. Dalam daerah
otonom, masyarakat otonomnya tidak hanya diam saja mengikuti kebijakan yang
dikeluarkan oleh pemerintah pusat. Manfaat otonomi daerah bagi masyarakat dapat ikut
berpartisipasi dalam perencanaan dan juga pelaksanaan berbagai macam program yang
dilakukan dan dikeluarkan oleh pemerintah sehingga masyarakat otonomnya lebih aktif.

Mahasiswa nomer urut 26-50 masuk dalam kelompok yang menolak otonomi daerah.
(lihat didaftar peserta tuton/klik peserta)

Saya masuk dalam nomer urut 26-50 kelompok yang menolak otonomi daerah.

Saya kemukakan pendapat saya kenapa menolak otonomi daerah:

 Otonomi daerah dalam kenyataannya tidak sepenuhnya memberikan keuntungan bagi


masyarakat lokal, karena otonomi daerah seolah-olah dibajak oleh kepentingan-kepentingan
tertentu, seperti kepentingan ekonomi dan politik dari sisi anggarannya. Kenyataan lain dari
adanya otonomi daerah adalah bahwa otonomi daerah membuka kesempatan kepada
perusahaan asing untuk mengeruk kekayaan alam di Indonesia. Dapat dikatakan juga bahwa
otonomi daerah baik dari segi anggaran maupun otoritas yang diberikan pusat tidak secara
otomatis rakyat bisa menikmati otonomi daerah itu, karena ada berbagai aktor baik di
tingkat lokal maupun nasional yang menggunakan otonomi daerah sebagai alat untuk
kepentingan pribadi atau golongannya. Hal ini terjadi karena tersedianya instrumen yang
dibuat oleh Dewan Perwakilan rakyat (DPR) tidak sejalan dengan gagasan otonomi daerah.
 kebijakan desentralisasi sebagai prinsip yang mendasari otonomi daerah di Indonesia tidak
dapat dilepaskan dari kepentingan kekuasaan. Para pengusaha atau kalangan atas
menitipkan kepentingan-kepentingannya dalam mendukung calon pemimpin di suatu
daerah tertentu. Melalui dukungan itulah terjadi kesepakatan antara si pengusaha dengan
pengasa. Akibatnya, kebijakan yang dibuat pemerintah daerah cenderung berpihak pada
pengusaha asing atau pengusaha lokal. Kepentingan masyarakat lokal justru
dinomorduakan.

Silahkan tanggapi penjelasan dari saya,mungkin untuk menambahkan jawaban atau lain
sebagainya.TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai