Kir Kulit Manggis
Kir Kulit Manggis
171510
BANDA ACEH
2019
ABSTRAK
Buah manggis yang merupakan salah satu buah khas Indonesia adalah satu dari
sekian buah yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Rasa buah yang
khas adalah salah satu daya tariknya. Sayangnya karena minimnya pengetahuan
masyarakat Indonesia tentang manfaat dari tanaman manggis, khususnya kulit
buah manggis membuat masyarakat tidak begitu memperhatikan manfaat dari
komponen lain tanaman manggis selain buah dan batang tanaman manggis.
Karena itu tidak heran banyak sekali sampah kulit manggis saat masa panen tiba.
Ini membuat penulis berinisiatif untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang
komponen-komponen tanaman manggis, terutama pada kulit manggis.
Ternyata kulit manggis yang selama ini hanya menjadi sampah di sekitar
masyarakat, mempunyai khasiat yang luar biasa. Kulit manggis yang mengandung
xanthone sebagai antioksidan yang kuat sangat dibutuhkan dalam tubuh sebagai
penyeimbang prooxidant (reducing radicals, oxidizing radicals, carboncentered,
sinar UV, metal, dll) yang ada di lingkungan manusia. Kandungan xanthone ini
juga lebih banyak dibandingkan xanthone yang terkandung pada buah manggis.
Sehingga sungguh sangat baik jika kulit manggis ini bisa dikonsumsi oleh
masyarakat. Selain sebagai antioksidan, di dalam kulit manggis juga terkandung
berbagai zat yang bermanfaat untuk kesehatan serta kecantikan.Tetapi tampilan
kulit manggis yang kurang menarik dan rasanya yang pahit, menjadi sebuah
kendala agar masyarakat mau mengkonsumsi kulit manggis.
Karena itu, pada penulisan karya tulis ini disampaikan cara pengolahan kulit
manggis. Salah satunya adalah dengan diolah menjadi minuman teh. Ini
diharapkan agar masyarakat bisa merasakan manfaat dari kulit manggis tanpa
mengurangi kenikmatan rasa saat mengkonsumsinya.
Nis : 171510
Kelas : XI MIPA 4
Menyetujui
Pembimbing
Penulis bersyukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, taufiq dan karunia-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul
“Pemanfaatan Kulit Buah Manggis ( Garcinia mangoestana L ) sebagai Teh
Antioksidan” dengan baik. Karya ilmiah ini, dapat diselesaikan dengan baik
karena dukungan dan partisipasi berbagai pihak. Akhirnya penulis sadari bahwa
penulis dalam menyusun karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Seperti
pepatah mengatakan,”Tak ada gading yang tak retak”. Oleh karena itu, penulis
senantiasa mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif untuk kesempurnaan
penulisan karya ilmiah yang akan datang. Akhirnya penulis berharap agar karya
ilmiah ini dapat bermanfaat.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul......................................................................................................... i
Abstrak.................................................................................................................... ii
Lembar Persetujuan................................................................................................iii
Kata Pengantar....................................................................................................... iv
Daftar Isi.................................................................................................................v
BAB IOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO
PENDAHULUAN.................................................................................................
BAB II00000000000000000000000000000000000000000000000000000000000
LANDASAN TEORI..............................................................................................
BAB IIIOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO
METODOLOGI..................................................................................................
3.2.1 Bahan...........................................................................................................
3.2.2 Alat...............................................................................................................
BAB IVOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO
TEMUAN PENELITIAN.....................................................................................
BAB VOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO
PEMBAHASAN.....................................................................................................
BAB VIooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
SIMPULAN...........................................................................................................
SARAN......................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Alam semesta ini tercipta dengan proses yang sangat rumit dan
mengagumkan, demikian juga dengan bumi dan seluruh komponen yang ada di
dalamnya.. Indonesia secara astronomis terletak pada 6 LU - 11 LS dan 95 BT
-141 BT. Berdasarkan letak lintang tersebut Indonesia termasuk negara yang
beriklim tropis. Di negara tropis ini, terdapat beraneka ragam tumbuhan. Salah
satunya adalah tanaman manggis. Tanaman manggis ini berbunga pada bulan Mei
sampai Januari dan banyak tumbuh di daerah tropis, terutama di Kepulauan
Nusantara. Pohon manggis selalu berwarna hijau dengan tinggi sekitar 6-20 meter.
Batangnya tegak di mana batang pokoknya terlihat jelas, kulit batangnya berwarna
cokelat dan memiliki getah kuning. Helaian daunnya berwarna hijau gelap di
permukaan bagian atas dan berwarna hijau terang di bagian bawahnya.Buah
manggisnya sendiri berbentuk bola tertekan dengan garis tengah sekitar 3,5-7 cm.
Kulit buah manggis tebal dan setelah masak berwarna merah keunguan.
Keeksotisan warna dari buah manggis ini menyebabkan ia dijuluki
“Queen of Fruit” yang berarti Ratu Buah. Pada umumnya masyarakat
memanfaatkan tanaman manggis hanya pada buahnya saja. Karena buahnya yang
mengandung gula sakarosa ini membuat rasanya manis menyegarkan sehingga
banyak orang yang menggemarinya. Komposisi bagian buah yang dimakan per
100 gram meliputi 79,2 gram air, 0,5gram protein, 19,8 gram karbohidrat, 0,3
gram serat, 11 mg kalsium, 17 mg fosfor, 0,9 mg besi, 14I U vitamin A, 66 mg
vitamin C, vitamin B (tiamin) 0,09 mg, vitamin B2 (riboflavin) 0,06 mg, dan
vitamin B5 (niasin) 0,1 mg.
pemanfaatan kulit buah manggis dan pengolahannya sehingga dapat berguna bagi
masyarakat.
B. Rumusan Masalah
Dalam penyusunan karya tulis ini, penulis merumuskan permasalahan yang akan
dibahas sebagai berikut:
C. Tujuan penulisan
Penulisan karya tulis ilmiah “Pemanfaatan Kulit Buah Manggis sebagai Teh
Antioksidan” ini bertujuan untuk:
D. Manfaat penulisan
Manfaat yang penulis harapkan melalui penulisan karya ilmiah ini, baik bagi
penulis maupun bagi para pembaca umumnya adalah sebagai berikut :
Untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam karya limiah ini, penulis
menggunakan beberapa metode sebagai berikut :
Metode ini berupa pengumpulan data yang dilakukan dengan mencari informasi-
informasi penting pada buku-buku literatur yang berhubungan dengan seluk-beluk
tanaman manggis terutama bagian kulit buahnya serta pemanfaatannya.
b.Metode Observasi
Gambar1.Pohon Manggis
Tanaman manggis telah dikenal oleh para peneliti dari Barat sejak awal
tahun 1631. Tanaman ini dijumpai tumbuh liar pada kisaran jenis tanah dan lokasi
yang cukup luas. Penanaman pada skala yang lebih luas terjadi secara bersamaan
dengan meluasnya permukiman pada awal penyebaran penduduk Asia Tenggara.
Para pelancong, penjelajah, atau kolektor tanaman Eropa terdahulu seperti
Mjobery (Swedia), Fairchild (Inggris), Laurent Garcin (Perancis), dan Popenoe
(Amerika) telah mendiskripsikan tanaman manggis. Hanya dalam dua abad
terakhir tanaman manggis tersebar ke negara-negara tropik lainnya, seperti
Srilangka, India bagian selatan, Amerika Tengah, Brazil, dan Queesland
(Australia).
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Class : Dicotyledoneae
Ordo : Parietales
Family : Guttiferae
Genus : Garcinia
Proses pembuatan teh dari kulit buah manggis dilaksanakan di rumah Bapak
Ponijan RT 03 RW 01 Sumberjati, Ambal. Waktu pelaksanaannya dilakukan pada
tanggal 23-26 Februari 2012.
a. Bahan
Bahan yang digunakan dalam pembuatan teh dari kulit manggis antara lain :
Dalam penelitian ini, kulit buah manggis digunakan sebagai bahan utama dalam
pembuatan teh kulit manggis.
2. Air
Air digunakan untuk membersihkan kotoran yang menempel pada kulit manggis
agar teh yang dihasilkan akan bersih.
3. Air Panas
Air panas ini digunakan untuk menyeduh teh kulit manggis apabila akan
meminumnya.
Gula atau madu ini digunakan untuk ditambahkan pada seduhan tersebut agar
rasanya agak manis.
b. Alat
Peralatan yang digunakan dalam pembuatan teh kulit manggis ini antara lain:
a. pisau
b. penampan
c. saringan
d. gelas
e. sendok
Kulit ini diperoleh dari peduduk sekitar yang telah memakan buah manggisnya.
Kulitnya dapat dimanfaatkan dalam pembuatan teh.
2. Pembersihan
Pencucian ini dilakukan untuk membersihkan jamur dan kotoran yang menempel
pada kulit buah manggis. Dicuci menggunakan air yang mengalir agar jamur atau
kotoran tersebut dapat langsung hilang. Getah yang berwarna kuning juga
dibersihkan karena mengandung tannin.
3. Pengeringan tahap I
Setelah dibersihkan dengan air maka dijemur dahulu. Penjemuran pada tahap I
tidak membutuhkan waktu yang lama. Pengeringan ini hanya agar kulit manggis
tersebut sedikit mudah dalam pengirisannya. Waktu yang dibutuhkan kira-kira 20-
30 menit.
4. Pengirisan
Kulit manggis yang telah bersih dan sedikit kering tersebut diiris melintang
menggunakan pisau menjadi irisan yang tipis-tipis kira-kira 2 mm. Ini bertujuan
agar cepat kering dan ketika diseduh cepat larut.
5. Pengeringan tahap II
Apabila kulit manggis tersebut sudah diiris maka dikeringkan lagi di bawah sinar
matahari. Pengeringan ini agar irisan tersebut dapat tahan lama. Apabila kering,
jamur kemungkinan kecil untuk tumbuh. Pengeringan tahap II ini membutuhkan
waktu cukup lama yaitu kira-kira 3 hari.
Setelah kering ramuan teh kulit manggis tersebut dapat langsung diseduh atau
dikemas di dalam plastik untuk diseduh selanjutnya. Dimasukan dalam plastik
agar jamur tidak cepat tumbuh.
BAB IV
TEMUAN PENELITIAN
Dari hasil percobaan didapat bahwa ternyata kulit manggis dapat dibuat menjadi
teh. Teh tersebut selain hanya untuk minuman biasa, juga dapat dijadikan sebagai
antioksidan yang dapat menguntungkan bagi kesehatan tubuh. Teh yang
dihasilkan tidak terlalu masam. Teh tersebut berwarna merah keunguan.
BAB V
PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
a. Xanthone
Penelitian tentang xanthone telah dimulai sejak tahun 1970 dan hingga
saat ini telah ditemukan lebih dari 40 jenis xanthone. Dua diantara devirat
Xanthone yaitu alpha-mangostin dan gamma mangostin yang dipercaya memiliki
kemampuan mencegah berbagai penyakit. Kedua jenis xanthone tersebut dapat
membantu menghentikan inflamasi (radang) dengan cara menghambat produksi
enzim COX-2 yang menyebabkan inflamasi. Penelitian lain menunjukkan bahwa
gamma-mangostin mempunyai efek anti radang lebih baik daripada obat
antiinflamasi lain yang dijual di pasaran. Xanthone jenis ini dapat menghindarkan
berbagai penyakit yang disebabkan oleh peradangan, seperti artritis dan alzheimer
(merupakan salah satu penyakit disfungsi otak). Xanthone juga bermanfaat
mencegah pertumbuhan sel kanker dan tumor.Kemampuan antioksidannya bahkan
melebihi vitamin C dan E yang selama ini dikenal sebagai antioksidan yang paling
efektif.
Secara lebih rinci manfaat dari Xanthone akan disebutkan dalam daftar sebagi
berikut :
21. Antidiare
b. Antioksidan
Radikal bebas yang beredar dalam tubuh berusaha untuk mencuri elektron
yang ada pada molekul lain seperti DNA dan sel. Pencurian ini jika berhasil akan
merusak sel dan DNA tersebut. Dapat dibayangkan jika radikal bebas banyak
beredar maka akan banyak pula sel yang rusak. Sialnya, kerusakan yang
ditimbulkan dapat menyebabkan sel tersebut menjadi tidak stabil yang berpotensi
menyebabkan proses penuaan dan kanker.
A.Simpulan
B.Saran
Untuk masyarakat seharusnya mengerti seluk beluk tanaman manggis agar dapat
memanfaatkan semua bagiannya dengan maksimal.Setelah makan buah manggis
kulitnya jangan dibuang begitu saja, namun dicoba untuk dibuat teh antioksidan
yang bermanfaat bagi kesehatan.Kembangkan lagi produk apa saja yang dapat
dihasilkan dari limbah kulit buah manggis selain sebagai teh antioksidan ini.
DAFTAR PUSTAKA
Pitojo, Setijo dan Hesti Nira Puspita. 2007. Budidaya Manggis. Semarang: Aneka
Ilmu.