Anda di halaman 1dari 19

“ PEMANFAATAN KULIT BUAH MANGGIS ( Garcinia

mangoestana L ) SEBAGAI TEH ANTIOKSIDAN ”

CUT AJA RATU THAHIRAH

171510

Penelitian Ini Ditulis untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan untuk Memenuhi


Tugas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

SMA NEGERI 10 FAJAR HARAPAN

BANDA ACEH
2019
ABSTRAK

Buah manggis yang merupakan salah satu buah khas Indonesia adalah satu dari
sekian buah yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Rasa buah yang
khas adalah salah satu daya tariknya. Sayangnya karena minimnya pengetahuan
masyarakat Indonesia tentang manfaat dari tanaman manggis, khususnya kulit
buah manggis membuat masyarakat tidak begitu memperhatikan manfaat dari
komponen lain tanaman manggis selain buah dan batang tanaman manggis.
Karena itu tidak heran banyak sekali sampah kulit manggis saat masa panen tiba.
Ini membuat penulis berinisiatif untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang
komponen-komponen tanaman manggis, terutama pada kulit manggis.

Ternyata kulit manggis yang selama ini hanya menjadi sampah di sekitar
masyarakat, mempunyai khasiat yang luar biasa. Kulit manggis yang mengandung
xanthone sebagai antioksidan yang kuat sangat dibutuhkan dalam tubuh sebagai
penyeimbang prooxidant (reducing radicals, oxidizing radicals, carboncentered,
sinar UV, metal, dll) yang ada di lingkungan manusia. Kandungan xanthone ini
juga lebih banyak dibandingkan xanthone yang terkandung pada buah manggis.
Sehingga sungguh sangat baik jika kulit manggis ini bisa dikonsumsi oleh
masyarakat. Selain sebagai antioksidan, di dalam kulit manggis juga terkandung
berbagai zat yang bermanfaat untuk kesehatan serta kecantikan.Tetapi tampilan
kulit manggis yang kurang menarik dan rasanya yang pahit, menjadi sebuah
kendala agar masyarakat mau mengkonsumsi kulit manggis.

Karena itu, pada penulisan karya tulis ini disampaikan cara pengolahan kulit
manggis. Salah satunya adalah dengan diolah menjadi minuman teh. Ini
diharapkan agar masyarakat bisa merasakan manfaat dari kulit manggis tanpa
mengurangi kenikmatan rasa saat mengkonsumsinya.

Kata Kunci : Antioksidan,Kesehatan.


LEMBAR PERSETUJUAN

Nama : Cut Aja Ratu Thahirah

Nis : 171510

Kelas : XI MIPA 4

Menyetujui

Pembimbing

Qurrata A’yunin M.Pd


KATA PENGANTAR

Penulis bersyukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, taufiq dan karunia-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul
“Pemanfaatan Kulit Buah Manggis ( Garcinia mangoestana L ) sebagai Teh
Antioksidan” dengan baik. Karya ilmiah ini, dapat diselesaikan dengan baik
karena dukungan dan partisipasi berbagai pihak. Akhirnya penulis sadari bahwa
penulis dalam menyusun karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Seperti
pepatah mengatakan,”Tak ada gading yang tak retak”. Oleh karena itu, penulis
senantiasa mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif untuk kesempurnaan
penulisan karya ilmiah yang akan datang. Akhirnya penulis berharap agar karya
ilmiah ini dapat bermanfaat.

Banda Aceh,Februari 2019

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Judul......................................................................................................... i

Abstrak.................................................................................................................... ii

Lembar Persetujuan................................................................................................iii

Kata Pengantar....................................................................................................... iv

Daftar Isi.................................................................................................................v

BAB IOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO
PENDAHULUAN.................................................................................................

1.1 Latar Belakang..................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................

1.3 Tujuan Penulisan................................................................................................

1.4 Manfaat Penulisan.............................................................................................

1.5 Metode Pengumpulan Data...............................................................................

BAB II00000000000000000000000000000000000000000000000000000000000
LANDASAN TEORI..............................................................................................

BAB IIIOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO
METODOLOGI..................................................................................................

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian........................................................................

3.2 Bahan dan Alat...............................................................................................

3.2.1 Bahan...........................................................................................................

3.2.2 Alat...............................................................................................................

3.3 Langkah-Langkah Pembuatan Teh Kulit Manggis ........................................

BAB IVOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO
TEMUAN PENELITIAN.....................................................................................
BAB VOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO
PEMBAHASAN.....................................................................................................

BAB VIooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
SIMPULAN...........................................................................................................
SARAN......................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Alam semesta ini tercipta dengan proses yang sangat rumit dan
mengagumkan, demikian juga dengan bumi dan seluruh komponen yang ada di
dalamnya.. Indonesia secara astronomis terletak pada 6 LU - 11 LS dan 95 BT
-141 BT. Berdasarkan letak lintang tersebut Indonesia termasuk negara yang
beriklim tropis. Di negara tropis ini, terdapat beraneka ragam tumbuhan. Salah
satunya adalah tanaman manggis. Tanaman manggis ini berbunga pada bulan Mei
sampai Januari dan banyak tumbuh di daerah tropis, terutama di Kepulauan
Nusantara. Pohon manggis selalu berwarna hijau dengan tinggi sekitar 6-20 meter.
Batangnya tegak di mana batang pokoknya terlihat jelas, kulit batangnya berwarna
cokelat dan memiliki getah kuning. Helaian daunnya berwarna hijau gelap di
permukaan bagian atas dan berwarna hijau terang di bagian bawahnya.Buah
manggisnya sendiri berbentuk bola tertekan dengan garis tengah sekitar 3,5-7 cm.
Kulit buah manggis tebal dan setelah masak berwarna merah keunguan.
Keeksotisan warna dari buah manggis ini menyebabkan ia dijuluki
“Queen of Fruit” yang berarti Ratu Buah. Pada umumnya masyarakat
memanfaatkan tanaman manggis hanya pada buahnya saja. Karena buahnya yang
mengandung gula sakarosa ini membuat rasanya manis menyegarkan sehingga
banyak orang yang menggemarinya. Komposisi bagian buah yang dimakan per
100 gram meliputi 79,2 gram air, 0,5gram protein, 19,8 gram karbohidrat, 0,3
gram serat, 11 mg kalsium, 17 mg fosfor, 0,9 mg besi, 14I U vitamin A, 66 mg
vitamin C, vitamin B (tiamin) 0,09 mg, vitamin B2 (riboflavin) 0,06 mg, dan
vitamin B5 (niasin) 0,1 mg.

Kebanyakan buah manggis dikonsumsi dalam keadaan segar, karena


olahan awetannya kurang digemari oleh masyarakat.Selain buahnya yang
menggandung banyak zat yang beguna bagi tubuh, ternyata setelah diteliti kulit
buah manggis juga mengandung berbagai macam zat yang bermanfaat bagi
kesehatan tubuh. Diantaranya yaitu senyawa xanthone yang meliputi mangostin,
mangostenol, mangostinon A, mangostenon B, trapezifoli xanthone, tovophyllin
B, alfa mangostin, betamangostin, garcinon B, mangostanol, flavonoid
epicatechin, dan gartanin.

Namun sebagian masyarakat belum mengetahui tentang manfaat dari kulit


buah manggis tersebut sehingga mereka hanya mengkonsumsi buahnya saja dan
membuang kulitnya begitu saja. Jika dibuang begitu saja tentu akan membuat
lingkungan menjadi tidak enak dipandang. Hal ini sangat disayangkan karena
sebenarnya kulit buah manggis mempunyai berbagai macam khasiat untuk tubuh
dan dapat mengobati beberapa penyakit. Oleh karena itu, berdasarkan hal tersebut
penulis memilih judul “Pemanfaatan Kulit Buah Manggis sebagai Teh
Antioksidan”. Karya tulis ilmiah ini akan menjelaskan tentang bagaimana cara

pemanfaatan kulit buah manggis dan pengolahannya sehingga dapat berguna bagi
masyarakat.

B. Rumusan Masalah

Dalam penyusunan karya tulis ini, penulis merumuskan permasalahan yang akan
dibahas sebagai berikut:

a. Apa saja ciri-ciri dari tanaman manggis?

b.Bagaimana cara pembudidayaan tanaman manggis?

c.Bagaimana kandungan kimia yang terdapat dalam tanaman manggis terutama


pada bagian kulit buahnya?

d.Bagaimana cara pengolahan kulit buah manggis menjadi teh?

C. Tujuan penulisan

Penulisan karya tulis ilmiah “Pemanfaatan Kulit Buah Manggis sebagai Teh
Antioksidan” ini bertujuan untuk:

a.Mengetahui ciri-ciri tanaman manggis.

b.Mengetahui cara-cara pembudidayaan pembudidayaan tanaman manggis.

c.Mengetahui berbagai kandungan kimia dalam tanaman manggis terutama bagian


kulit buahnya.

d.Mengetahui cara pengolahan kulit buah manggis menjadi teh antioksidan.

D. Manfaat penulisan

Manfaat yang penulis harapkan melalui penulisan karya ilmiah ini, baik bagi
penulis maupun bagi para pembaca umumnya adalah sebagai berikut :

a.Dapat memahami dan lebih mengenal seluk-beluk tanaman manggis.

b.Dapat mengetahui kandungan-kandungan yang terdapat dalam tanaman manggis


terutama bagian kulit buahnya.

c.Dapat menambah pengetahuan masyarakat tentang pemanfaatan tanaman


manggis terutama bagian kulit buahnya.
E. Metode Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam karya limiah ini, penulis
menggunakan beberapa metode sebagai berikut :

a. Metode Studi Pustaka

Metode ini berupa pengumpulan data yang dilakukan dengan mencari informasi-
informasi penting pada buku-buku literatur yang berhubungan dengan seluk-beluk
tanaman manggis terutama bagian kulit buahnya serta pemanfaatannya.

b.Metode Observasi

Metode ini berupa pengumpulan data yang dilakukan dengan melakukan


eksperimen pembuatan dan pengolahan kulit manggis menjadi teh antioksidan.
BAB II
LANDASAN TEORI

Manggis (Garcinia mangostana L.) pada umumnya dikenal sebagai


tanaman budidaya, walaupun kadang ada laporan mengenai spesies liarnya yang
berada di Malaysia. Jenis ini mirip sekali dengan Garcinia hombroniana Pierre
(Kepulauan Nikobar) dan dengan G. malaccensis T. Anderson, yang berasal dari
Malaysia. Manggis diduga merupakan hasil silangan alotetraploid dari kedua jenis
tersebut. Asal-usul manggis diduga berasal dari Asia Tenggara, mungkin dari
Indonesia (Pulau Kalimantan). Tanaman manggis menyebar ke timur sampai ke
Papua Nugini dan Kepulauan Mindanau (Filipina), dan ke utara melalui
Semenanjung Malaysia menyebar terus ke Thailand bagian selatan, Myanmar,
Vietnam, dan Kamboja.

Gambar1.Pohon Manggis

Tanaman manggis telah dikenal oleh para peneliti dari Barat sejak awal
tahun 1631. Tanaman ini dijumpai tumbuh liar pada kisaran jenis tanah dan lokasi
yang cukup luas. Penanaman pada skala yang lebih luas terjadi secara bersamaan
dengan meluasnya permukiman pada awal penyebaran penduduk Asia Tenggara.
Para pelancong, penjelajah, atau kolektor tanaman Eropa terdahulu seperti
Mjobery (Swedia), Fairchild (Inggris), Laurent Garcin (Perancis), dan Popenoe
(Amerika) telah mendiskripsikan tanaman manggis. Hanya dalam dua abad
terakhir tanaman manggis tersebar ke negara-negara tropik lainnya, seperti
Srilangka, India bagian selatan, Amerika Tengah, Brazil, dan Queesland
(Australia).

Penamaan ilmiah Garcinia mangostana kepada manggis diberikan sesuai


dengan nama penjelajah dari Perancis yang bernama Laurent Garcin (1683±
1751) dan telah dibudidayakan untuk waktu yang lama di berbagai tempat di
daerah tropik basah. Pada awalnya dikenal dengan nama Mangostana Garcinia
Gaertner, termasuk ke dalam famili Guttiferae yang memiliki 35 genus dan lebih
dari 800 spesies yang berasal dari daerah tropic, di antaranya 9 genus dengan
spesies yang merupakan pohon buah-buahan. Lima genus dengan sekitar 50
spesies dari famili ini berasal di kawasan Asia Tenggara. Garcinia dianggap satu
tipe genus dalam famili ini yang juga termasuk Mammea. Mammea merupakan
genus dengan yang mempunyai nilai ekonomi penting yang dikenal dengan
mammy apple atau mammy, M.Americana.

Menurut Cox (1976), genus Garcinia merupakan genus yang terbesar


(lebih dari 400 spesies), 40 spesies dapat dimakan dan banyak dijumpai di Pulau
Kalimantan. Di Asia Tenggara, manggis dikenal dengan banyak nama, seperti
manggis di Indonesia dan Malaysia, kadang dikenal nama setor, mesetor, atau
sementah di Malaysia, manggustan atau manggis di Filipina, mongkhul di
Kamboja, mangkhud di Laos, dodol atau mangkhut di Thailand, dan cay mangcut
di Vietnam, mangustai di Tamil. Di Prancis disebut mangostanaier, mangouste,
atau mangostier, di Spanyol disebut mangostan, di Jerman mangostane, di
Belanda mangoestan atau manggis, sedangkan di Portugis dikenal dengan
mangosta atau mangusta.

Dalam ilmu biologi manggis dikenal dengan nama Garcinia mangostana L,


dengan klasifikasi lengkapnya sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Sub Devisi : Angiospermae

Class : Dicotyledoneae

Ordo : Parietales

Family : Guttiferae

Genus : Garcinia

Spesies : Garcinia Mangostana L.


BAB III
METODOLOGI

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Proses pembuatan teh dari kulit buah manggis dilaksanakan di rumah Bapak
Ponijan RT 03 RW 01 Sumberjati, Ambal. Waktu pelaksanaannya dilakukan pada
tanggal 23-26 Februari 2012.

B. Bahan dan Alat

a. Bahan

Bahan yang digunakan dalam pembuatan teh dari kulit manggis antara lain :

1. Kulit Buah Manggis

Dalam penelitian ini, kulit buah manggis digunakan sebagai bahan utama dalam
pembuatan teh kulit manggis.

2. Air

Air digunakan untuk membersihkan kotoran yang menempel pada kulit manggis
agar teh yang dihasilkan akan bersih.

3. Air Panas

Air panas ini digunakan untuk menyeduh teh kulit manggis apabila akan
meminumnya.

4. Gula atau Madu

Gula atau madu ini digunakan untuk ditambahkan pada seduhan tersebut agar
rasanya agak manis.

b. Alat

Peralatan yang digunakan dalam pembuatan teh kulit manggis ini antara lain:

a. pisau

b. penampan

c. saringan

d. gelas
e. sendok

C. Langkah-langkah Pembuatan Teh Kulit Manggis

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Pengumpulan kulit manggis

Kulit ini diperoleh dari peduduk sekitar yang telah memakan buah manggisnya.
Kulitnya dapat dimanfaatkan dalam pembuatan teh.

2. Pembersihan

Pencucian ini dilakukan untuk membersihkan jamur dan kotoran yang menempel
pada kulit buah manggis. Dicuci menggunakan air yang mengalir agar jamur atau
kotoran tersebut dapat langsung hilang. Getah yang berwarna kuning juga
dibersihkan karena mengandung tannin.

3. Pengeringan tahap I

Setelah dibersihkan dengan air maka dijemur dahulu. Penjemuran pada tahap I
tidak membutuhkan waktu yang lama. Pengeringan ini hanya agar kulit manggis
tersebut sedikit mudah dalam pengirisannya. Waktu yang dibutuhkan kira-kira 20-
30 menit.

4. Pengirisan

Kulit manggis yang telah bersih dan sedikit kering tersebut diiris melintang
menggunakan pisau menjadi irisan yang tipis-tipis kira-kira 2 mm. Ini bertujuan
agar cepat kering dan ketika diseduh cepat larut.

5. Pengeringan tahap II

Apabila kulit manggis tersebut sudah diiris maka dikeringkan lagi di bawah sinar
matahari. Pengeringan ini agar irisan tersebut dapat tahan lama. Apabila kering,
jamur kemungkinan kecil untuk tumbuh. Pengeringan tahap II ini membutuhkan
waktu cukup lama yaitu kira-kira 3 hari.

6. Pengemasan atau Penyeduhan

Setelah kering ramuan teh kulit manggis tersebut dapat langsung diseduh atau
dikemas di dalam plastik untuk diseduh selanjutnya. Dimasukan dalam plastik
agar jamur tidak cepat tumbuh.
BAB IV
TEMUAN PENELITIAN

Dari hasil percobaan didapat bahwa ternyata kulit manggis dapat dibuat menjadi
teh. Teh tersebut selain hanya untuk minuman biasa, juga dapat dijadikan sebagai
antioksidan yang dapat menguntungkan bagi kesehatan tubuh. Teh yang
dihasilkan tidak terlalu masam. Teh tersebut berwarna merah keunguan.
BAB V
PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

Kulit manggis mengandung banyak sekali zat-zat yang bermanfaat bagi


tubuh manusia. Namun kandungan yang diutamakan pada kulit buah manggis
adalah xantone-nya. Jumlah xanthone dalam kulit manggis yang mencapai 27 kali
jumlah xanthone dalam daging buah manggis. Kadarnya mencapai 123,97 mg per
ml. Xanthone tidak ditemui pada buah-buahan lainnya kecuali pada buah
manggis. Karena itu manggis di dunia diberikan julukan ´Queen of Fruit´ atau Si
Ratu Buah. Xanthone sebagai antioksidan yang kuat, sangat dibutuhkan dalam
tubuh sebagai penyeimbang prooxidant (reducing radicals, oxidizing
radicals,carboncentered, sinar UV, metal, dll) yang ada di lingkungan manusia.

a. Xanthone

Peneliti dari Universitas Taichung di Taiwan telah mengisolasi xanthone


dan deviratnya dari kulit buah manggis (pericarp) di antaranya diketahui adalah 3-
isomangoestein, alpha mangostin, Gamma-mangostin, Garcinone A, Garcinone B,
C, D dan garcinone E, maclurin, mangostenol, catechin, potassium, calsium,
posphor, besi, vitamin B1, B2, B6, dan vitamin C. Semuanya hanya ditemukan
pada kulit buah manggis. Xanthone ditemukan pertama kali oleh Schmid W
Liebigs, ilmuwan Jerman, pada tahun 1855. Saat itu Xanthone dikenal sebagai
antioksidan tingkat tinggi. Kandungan antioksidan kulit manggis 66,7 kali wortel
dan 8,3 kali jeruk. Xanthone merupakan substansi kimia alami yang tergolong
senyawa polyphenolic. Kandungan xanthone dan deviratnya efektif melawan
kanker  payudara secara in-vitro, dan obat penyakit jantung. Kasiat garcinone E
(deviratxanthone) ini jauh lebih efektif untuk menghambat kanker bila
dibandingkan dengan obat kanker seperti flaraucil, cisplatin, vincristin,
metohotrexete, dan mitoxiantrone.

Penelitian tentang xanthone telah dimulai sejak tahun 1970 dan hingga
saat ini telah ditemukan lebih dari 40 jenis xanthone. Dua diantara devirat
Xanthone yaitu alpha-mangostin dan gamma mangostin yang dipercaya memiliki
kemampuan mencegah berbagai penyakit. Kedua jenis xanthone tersebut dapat
membantu menghentikan inflamasi (radang) dengan cara menghambat produksi
enzim COX-2 yang menyebabkan inflamasi. Penelitian lain menunjukkan bahwa
gamma-mangostin mempunyai efek anti radang lebih baik daripada obat
antiinflamasi lain yang dijual di pasaran. Xanthone jenis ini dapat menghindarkan
berbagai penyakit yang disebabkan oleh peradangan, seperti artritis dan alzheimer
(merupakan salah satu penyakit disfungsi otak). Xanthone juga bermanfaat
mencegah pertumbuhan sel kanker dan tumor.Kemampuan antioksidannya bahkan
melebihi vitamin C dan E yang selama ini dikenal sebagai antioksidan yang paling
efektif.

Sebuah studi di Singapura menunjukkan bahwa sifat antioksidan pada


buah manggis jauh lebih efektif dibandingkan dengan durian dan rambutan.
Kandungan alpha-mangostin dan gamma-maostin pada buah manggis juga
bersifat sebagai antibakteri. Alpha-magodtin juga diketahui mempunyai
efektivitas yang sama baiknya dengan antibiotika yang berada di pasaran seperti
amphicillin dan minocycline.Selain sebagai antioksidan yang kuat, xanthone yang
terdapat dalam kulit manggis juga mempunyai banyak sekali manfaat. Journal of
Free Radical Research dan Journal of Pharmacology, mempublikasikan bahwa
Xanthone memiliki banyak manfaat kesehatan terutama kesehatan kardiovaskuler
seperti mengatasi sakit jantung, aterosklerosis, hipertensi dan trombosit. Xanthone
memperlebar pembuluh darah. Penelitian di Tokyo, Jepang, menunjukkan
Xanthone memiliki antibakteri yang menghambat pertumbuhan mikroorganisme
seperti mycobacterium tuberculosis (penyebab TBC) dan staphylococcus aureus
(penyebab infeksi dan gangguan pencernaan), jerawat dan eksim.

Secara lebih rinci manfaat dari Xanthone akan disebutkan dalam daftar sebagi
berikut :

1. Antiaging (membantu memperlambat penuaan)

2. Antioksidan (manangkal radikal bebas)

3. Membantu menurunkan tekanan darah tinggi atau hipertensi

4. Modulator kekebalan tubuh (membantu meningkatkan respon kekebalantubuh)

5. Cardioprotectif  (membantu melindungi jantung)

6. Mencegah osteoporosis (membantu mendukung massa atau kekompakan


tulang)

7. Membantu sistem pencernaan

8.  Memacu pertumbuhan sel darah merah

9. Membantu menanggulangi infeksi virus

10. Antibiotik (membantu menanggulangi infeksi virus)

11. Antijamur (membantu menanggulangi infeksi jamur)

12. Membantu menurunkan berat badan

13. Antiradang, antitumor, antilesu

14. Hipoglikemik (menurunkan kadar gula darah) atau antidiabetes

15. Antilipidemik (menurunkan kadar lemak darah)

16. Mengatasi penyumbatan pembuluh darah


18. Mencegah dementia atau pikun

20. Antipiretik ( menurunkan demam)

21. Antidiare

b. Antioksidan

Antioksidan merupakan sebutan untuk zat yang berfungsi melindungi


tubuh dari serangan radikal bebas. Yang termasuk ke dalam golongan zat ini
antara lain vitamin, polipenol, karotin dan mineral. Secara alami, zat ini sangat
besar peranannya pada manusia untuk mencegah terjadinya penyakit. Antioksidan
melakukan semua itu dengan cara menekan kerusakan sel yang terjadi akibat
proses oksidasi radikal bebas. Radikal bebas sebenarnya berasal dari molekul
oksigen yang secara kimia strukturnya berubah akibat dari aktifitas lingkungan.
Aktifitas lingkungan yang dapat memunculkan radikal bebas antara lain radiasi,
polusi, merokok dan lain sebagainya.

Radikal bebas yang beredar dalam tubuh berusaha untuk mencuri elektron
yang ada pada molekul lain seperti DNA dan sel. Pencurian ini jika berhasil akan
merusak sel dan DNA tersebut. Dapat dibayangkan jika radikal bebas banyak
beredar maka akan banyak pula sel yang rusak. Sialnya, kerusakan yang
ditimbulkan dapat menyebabkan sel tersebut menjadi tidak stabil yang berpotensi
menyebabkan proses penuaan dan kanker.

Antioksidan membantu menghentikan proses perusakan sel dengan cara


memberikan elektron kepada radikal bebas. Antioksidan akan menetralisir radikal
bebas sehingga tidak mempunyai kemampuan lagi mencuri elektron dari sel dan
DNA. Proses yang terjadi sebenarnya sangat komplek tapi secara sederhana dapat
dilukiskan seperti itu. Beberapa penyakit degeneratif berhubungan erat dengan
radikal bebas, diantaranya, kanker, penyakit jantung dan pembuluh darah, pikun,
katarak, dan penurunan fungsi kognitif. Proses penuaan dini juga berhubungan
dengan radikal bebas. Antioksidan dipercaya mampu untuk mencegah beberapa
penyakit ini. Antioksidan bisa dengan mudah didapatkan dari makanan. Salah
satunya adalah kulit manggis yang banyak mengadung Xanthone.
BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN

A.Simpulan

Tanaman manggis dijuluki “Queen of Fruit” karena mempunyai kekhasan


tersendiri dibandingkan buah yang lain yaitu mempunyai bentuk dan rasa yang
khas. Buahnya putih salju dan lunak serta sangat manis.Di dalam kulit manggis
banyak terdapat zat yang sangat berguna bagi tubuh sebagai antioksidan, yaitu
xanthone. Yang termasuk dalam derivat xanthone antara lain mangostin,
mangostenol, mangostinon A, mangostenon B, trapezifolixanthone, tovophyllin B,
alfa mangostin, betamangostin, garcinon B, mangostanol, flavonoid epicatechin,
dan gartanin.Xanthone yang ada dalam kulit manggis mampu melawan
prooksidan sehingga dapat menangkal radikal bebas yang akan merusak sel.Kulit
manggis bisa dibuat teh yang berguna bagi kesehatan.

B.Saran

Untuk masyarakat seharusnya mengerti seluk beluk tanaman manggis agar dapat
memanfaatkan semua bagiannya dengan maksimal.Setelah makan buah manggis
kulitnya jangan dibuang begitu saja, namun dicoba untuk dibuat teh antioksidan
yang bermanfaat bagi kesehatan.Kembangkan lagi produk apa saja yang dapat
dihasilkan dari limbah kulit buah manggis selain sebagai teh antioksidan ini.
DAFTAR PUSTAKA

Paramawati, Raffi. 2000. Dahsyatnya Manggis untuk Menumpas Penyakit.


Jakarta: Agro Media Pustaka.

Pitojo, Setijo dan Hesti Nira Puspita. 2007. Budidaya Manggis. Semarang: Aneka
Ilmu.

Rukmana, Rahmat. 2003. Bibit Manggis. Yogyakarta: Kaninus.

Sunarjo, Hendro. 2008. Tanaman Buah Berkebun 21 Jenis. Jakarta: Penebar


Swadaya.

Winarsi, Hery. 2007. Antioksidan Alami dan Radikal Bebas. Yogyakarta:


Kaninus.

Anda mungkin juga menyukai